MY HUSBAND IS A CEO (SUDAH TE...

By hammirahma

8.5M 487K 24.1K

Bagaimana jika kamu dijodohkan dengan seorang CEO yang tak lain adalah bos mu sendiri? Itulah yang dialami se... More

Awal
BOS KAMPRET
DIJODOHIN
JUS
GARA-GARA CINCIN
FITTING BAJU
PASAR MALAM
PERSIAPAN PERNIKAHAN
HARI PERNIKAHAN
RUMAH BARU
MOBIL AYANA
DIHUKUM ARSEN
AYANA JATUH SAKIT
AYANA MANJA
KEMBALI KE KANTOR
CAST
MALAM MINGGU
CURIGA
BELANJA BULANAN
PENGAKUAN AYANA
HADIAH MISTERIUS
SISI LAIN ARSEN
ARSEN JEALOUS
POSSESIVE
ARSEN MAKIN JEALOUS
ARSEN GOMBAL
RASA SAYANG
MENDADAK MANJA
PENGUMUMAN MENGEJUTKAN
MEMPEREBUTKAN AYANA
GOOD NIGHT MY WIFE
TANTANGAN
CEMBURU
DIHUKUM LAGI
BAIKAN
I LOVE YOU
I ALWAYS WITH YOU
BERTEMU KELUARGA
SAPU TANGAN
ARSEN KELUAR KOTA
LDR
SEPARUHKU
ARSEN KEMBALI
COKLAT
KEJAHILAN YANG ROMANTIS
CURAHAN HATI
GAK MAU JAUH DARI ARSEN
MULAI DEH MANJANYA
SAYANGKU
BOBOK SIANG BARENG
MAAF
TERSENYUM LAGI
SEMPURNA
SAHABAT
DIA KEMBALI
MASALAH
KEJUJURAN
ANCAMAN
KHAWATIR
MERAWAT ALDO
SALAH PAHAM
CUEK
KEMARAHAN ARSEN
RINDU
MENYESAL
MAAFKAN AKU
KESEMPATAN
RINDU SENYUMMU
KEBAHAGIAAN
KEMBALI PULANG
KABAR BAHAGIA
BERBAGI KEBAHAGIAAN
NGIDAM
MASIH NGIDAM
TWINS BABY
KELAHIRAN SI KEMBAR
KECERIAN SI KEMBAR
BERPAMITAN
PROMOSI
HAPPY ENDING
KABAR GEMBIRA GUYS

TRAGEDI

86.3K 4.3K 364
By hammirahma

Hari ini Ayana sebenarnya Sangat malas untuk pergi ke kantor, apalagi harus bertemu dengan kedua sahabatnya nanti. Ia takut kalau kedua sahabatnya yang gak punya akhlak itu akan mengejeknya. Entah mengapa kedua sahabatnya itu selalu mengejeknya dari dulu, apalagi kalau sudah bersangkutan dengan Arsen.

"Mas Arsen?" panggil Ayana saat mereka berdua sedang sarapan.

"Kenapa sayang," sahut Arsen.

"Aku gak mau ke kantor deh hari ini," ucap Ayana.

Arsen mengernyitkan dahinya,
"Loh, emangnya kenapa?" tanyanya.

"Aku lagi males ketemu sama temen-temen aku. Pasti nanti aku bakal diejekin lagi sama mereka," jawab Ayana.

Arsen tersenyum "Kamu gak boleh gitu sayang. Dengar ya, temen-temen kamu itukan cuma becanda dan gak bermaksud untuk membuat kamu kesal. Jadi jangan gara-gara ini, kamu jadi marah sama mereka," nasihat Arsen.

"Tapi aku masih kesal sama mereka," ucap Ayana sambil mengerucutkan bibirnya.

Arsen menggelengkan kepalanya lalu mendekat ke Ayana sambil menggenggam erat tangan Ayana.

"Sayang... dengerin aku ya, kamu harus bisa memaafkan teman-teman kamu. Jangan karena hal sepele kamu jadi marah dan kesal sama mereka. Kamu tau kan, aku tidak pernah mengajarkan kamu jadi orang yang pendendam, hm?" ucap Arsen lembut.

Ayana hanya diam mengamati setiap perkataan Arsen tadi. Memang benar apa yang dikatakan oleh Arsen kalau ia tidak pernah mengajarkan Ayana jadi orang yang pendendam. Malah Arsen selalu mengajarkannya berbuat baik terhadap semua orang.

"Sayang, kamu maukan maafin teman-teman kamu dan pergi ke kantor hari ini. Ayolah, mau ya?" bujuk Arsen.

Ayana tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Arsen juga ikut tersenyum, lalu memeluk Ayana.

"Gitu dong, ini baru namanya istriku," ucap Arsen disela pelukan mereka.

Arsen melepaskan pelukannya,
"Senyum dong sayang," ucap Arsen menyentuh bibir istrinya.

Ayana mengikuti kata Arsen dan tersenyum semanis mungkin. Karena merasa gemas, Arsen mencubit pipi Ayana pelan.

"Kiss me," ucap Arsen menunjuk pipinya.

Sesuai permintaan Arsen, Ayana mencium kedua pipi Arsen dan hal ini membuat Arsen langsung tersenyum bahagia. Setelah itu, mereka berdua segera bergegas berangkat ke kantor.

karena bujukan dari Arsen, akhirnya Ayana mau pergi ke kantor. Awalnya memang sangat sulit untuk membujuk Ayana, tapi Arsen selalu sabar dan berusaha untuk membujuk istrinya yang manja ini. Kali ini Ayana pergi ke kantor dengan mobilnya sendiri karena memang keinginannya.

"Selamat pagi Ayana," sapa Sintia dan Risa saat ia sampai di kantor.

"Pagi," balas Ayana singkat.

Sintia dan Risa melirik satu sama lain seakan bertanya, ada apa dengan Ayana. Mereka berdua pun duduk disebelah Ayana, sedangkan Ayana hanya cuek tidak mau melirik kedua sahabatnya sama sekali.

"Ayana, lo masih marah ya, sama kita?" tanya Risa.

"Enggak, aku gak marah kok," jawab Ayana.

"Trus kenapa lo cuek banget sama kita?" tanya Sintia.

"Gapapa," jawab Ayana singkat.

"Jangan gitu dong Ayana, maafin kita ya, karena udah buat lo kesal. Kita tuh sebenarnya gak bermaksud untuk buat lo kesal," ucap Risa.

"Iya, kita tuh cuma mau becanda aja sama lo. Please... Maafin kita ya?" ucap Sintia.

Ayana menatap kedua sahabatnya,
"Iya, gue maafin kalian kok, tapi lain kali jangan diulang lagi ya. Maafin gue juga karena udah marah sama kalian," ucapnya.

"Yeay... Makasih Ayana yang cantik," mereka bertiga saling berpelukan.

Saat mereka sedang berpelukan, tiba-tiba Aldo datang menghampiri mereka dan bermaksud untuk menjumpai Ayana.

"Wahh... Kayaknya kalian lagi bahagia banget ya?" ucap Aldo.

"Eh, ada Aldo," ucap Ayana saat mereka melepaskan pelukan.

Aldo tersenyum "Maaf ya aku ganggu momen kalian. Aku kesini mau ngasih sesuatu untuk kamu," ucap Aldo.

"Apa itu?" tanya Ayana.

Aldo memberikan Ayana dua coklat kesukaannya. Aldo memang tau hal apa dan makanan apa yang Ayana sukai. Kebetulan saat ini Ayana sedang ingin makan coklat.

"Nih, aku bawain coklat kesukaan tuan putri," ucap Aldo.

Ayana menerima coklat pemberian dari Aldo. Tentu hal ini membuat Ayana semakin senang dan bahagia.

"Makasih ya Aldo," ucap Ayana.

"Sama-sama tuan putri," balas Aldo dengan nada bercanda.

Sementara kedua sahabat Ayana yang melihat interaksi antara dua orang ini hanya tersenyum.

"Cie cie... Bagi-bagi dong coklatnya. Masa cuma Ayana aja sih yang dikasih?" ucap Sintia.

"Iya nih... Buat kita mana? Kita kan pengen dikasih coklat juga," ucap Risa.

"Kalian beli sendiri lah, atau minta aja sama pacar kalian," ucap Ayana.

"Pelit banget sih lo, bilang aja lo itu gak mau berbagi sama kita," ucap Sintia.

Aldo hanya tertawa kecil karena Sintia dan Risa iri pada Ayana. Kedua sahabat Ayana ini memang selalu iri dan jealous kalau Aldo memberikan sesuatu kepada Ayana.

"Yaudah kalau gitu, aku pergi dulu ya. Soalnya aku mau lanjutin kerjaan lagi nih," ucap Aldo.

"Oke, semangat ya Aldo," ucap Ayana.

"Iya, kamu juga semangat ya kerjanya," ucap Aldo dan Ayana hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah Aldo pergi, Ayana dan kedua sahabatnya pun kembali mengerjakan tugas mereka masing-masing. Hari ini adalah hari yang sibuk bagi mereka dan laporan pun harus segera diserahkan kepada bos mereka, yaitu Arsen.

Setelah beberapa jam kemudian menjelang makan siang, tiba-tiba ada seorang wanita yang datang ke meja Ayana.

"Permisi mbak, ada seseorang yang menitipkan ini ke saya dan katanya ini hadiah untuk mbak Ayana," ucap wanita tersebut dan memberikan Ayana sebuah bunga dan coklat.

"Dari siapa ya?" tanya Ayana.

"Maaf mbak saya kurang tau, tapi yang memberikan ini adalah seorang pria dan katanya salam cinta darinya," jawab wanita tersebut.

Ayana hanya menganggukkan kepalanya dan menerima bunga dan coklat tersebut. Ia sempat berpikir juga, sebenarnya hadiah ini pemberian dari siapa.

Apa ini hadiah dari Mas Arsen ya? Mungkin sebagai tanda sayang dan cintanya sama aku, batinnya.

"Ayana, ini hadiah dari siapa?" tanya Sintia.

"Nggak tau, katanya hadiah ini dari seorang pria dan dia salam cinta sama aku," jawab Ayana.

"Mungkin itu dari suami lo kali?" ucap Risa.

"Maybe," ucap Ayana.

Karena merasa penasaran dengan hadiah ini, Ayana memutuskan untuk pergi ke ruangan Arsen sekaligus untuk makan siang bersama. Tapi saat ia sampai di ruangan Arsen, ternyata Arsen tidak ada.

"Mas Arsen?" panggil Ayana.

"Mas Arsen?" panggil Ayana lagi.

"Apa Mas Arsen lagi meeting ya sama kliennya? Semalam kan dia bilang sendiri kalau ada meeting hari ini," gumamnya.

Ayana pun memutuskan untuk menunggu Arsen dan duduk di kursi kebesaran suaminya. Lama-lama ia merasa bosan juga karena menunggu Arsen datang. Ayana beranjak dari duduknya dan melihat pemandangan kota yang indah dari kaca ruangan Arsen.

Saling senangnya menikmati pemandangan kota yang indah, tiba-tiba ada tangan seorang pria dengan menggunakan jas, memeluk Ayana dari belakang.

"Mas Arsen bikin aku terkejut deh. Aku itu udah lama nungguin Mas Arsen," ucap Ayana tapi tidak ada sahutan dari orang tersebut.

Karena merasa penasaran, akhirnya Ayana membalikkan badannya. Saat ia berbalik, alangkah terkejutnya ia saat mengetahui ternyata orang tersebut bukanlah Arsen suaminya, melainkan Ferdi.

"Hai Ayana sayang, kamu udah lama ya nungguin aku?" ucap Ferdi.

Ayana langsung mendorong Ferdi dengan kasar, hingga Ferdi terjatuh di lantai. Sedangkan Ferdi hanya tersenyum seakan dorongan dari Ayana tadi adalah bentuk rasa cintanya.

"Jangan coba-coba menyentuh saya," ucap Ayana emosi.

Ferdi tersenyum licik,
"Kenapa baby? Kamu jangan pura-pura jual mahal dengan sentuhan aku," ucapnya sambil berjalan mendekati Ayana.

"Anda jangan kurang aja ya sama saya. Saya ini sudah punya suami," ucap Ayana semakin emosi.

"Justru itu baby, aku akan merebut kamu dari Arsen dan menjadikan kamu milikku untuk selamanya," ucap Ferdi.

"Dasar gila," ucap Ayana.

Ferdi tertawa "Hahaha, gila? Ya, aku memang gila dan itu karena dirimu. Aku tergila-gila padamu baby," ucap Ferdi.

"Jangan panggil saya dengan dengan sebutan menjijikkan dari mulut anda," ucap Ayana.

"Kenapa jijik baby? Tadi aja kamu mau menerima hadiah dari aku," ucap Ferdi.

Ayana terkejut "Jadi itu---

"Iya, itu adalah hadiah dari aku khusus untuk kamu sayangku," ucap Ferdi dan langsung menarik Ayana.

"Lepasin saya, tolong... tolong..." teriak Ayana.

"Berteriaklah sepuasnya baby, tapi itu tidak ada gunanya karena ruangan ini kedap suara." Ferdi menggendong Ayana, lalu menghempaskanya di sofa.

Ayana terus berusaha untuk lari dan lepas dari Ferdi. Tapi itu sia-sia karena tenaga Ferdi jauh lebih besar dan kuat. Ferdi mencoba mencium bibir Ayana, tapi tidak berhasil dan hal ini membuatnya geram. Ferdi mencium pipi dan leher Ayana secara brutal, sedangkan Ayana hanya bisa menangis.

Saking geramnya dengan Ayana, Ferdi langsung menindih tubuh Ayana dan mencoba untuk melucuti pakaian Ayana. Ayana hanya bisa pasrah dan berdoa agar ia segera dapat pertolongan. Dalam hatinya pun, ia terus memanggil nama Arsen. Sampai tiba-tiba...

BUGH

Satu pukulan keras mengenai Ferdi hingga mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.

"Arsen?" ucap Ferdi terkejut.

BUGH

"Berani kamu menyentuh istriku!" ucap Arsen geram dan emosi.

BUGH

"Berani kamu mau memperkosa istriku!" tanpa sadar, Arsen meneteskan air matanya. Arsen menarik kerah baju Ferdi.

"KENAPA KAMU MELAKUKAN INI FERDI, KENAPA?" Arsen benar-benar emosi terhadap Ferdi yang mencoba memperkosa istrinya.

"KENAPA KAMU MENCOBA MEMPERKOSA ISTRIKU? JAWAB!!" bentak Arsen.

"Arsen, aku---

BUGH

Arsen tidak membiarkan Ferdi untuk berbicara dan ia terus memukuli Ferdi secara brutal hingga bajunya Ferdi penuh dengan darah.

"Pak sudah cukup, lihat istri bapak sedang ketakutan," ucap Ryan menghentikan Arsen.

Arsen langsung menatap istrinya yang sedang menangis ketakutan. Arsen pun langsung menghampiri, lalu memeluk istrinya erat dan menciumnya agar Ayana tenang.

"Hiks... Hiks... Mas Arsen, aku takut," ucap Ayana lirih.

"Ssttt... Tenang ya sayang, aku disini. Kamu jangan takut lagi ya, semuanya akan baik-baik saja," ucap Arsen berusaha menenangkan istrinya.

Ayana benar-benar ketakutan dan terus menangis karena masih merasa syok. Bahkan badannya sampai gemetar karena saking takutnya. Sementara Arsen mencoba untuk menahan rasa emosinya sambil mengepalkan tangannya kuat.

Ada yang mau menghujat Ferdi?
Author persilahkan deh..

Jangan lupa vote and comment ya.. Kasih masukan juga.








Continue Reading

You'll Also Like

171K 340 9
Gadis polos yang terjerumus suasana malam club, menceritakan cerita seorang influencer yang terkenal dikalangan remaja berusia 16 tahun. cerita lengk...
1.2K 100 5
Dua tahun yang lalu, takdir membawa Malkahfi Suhendar dan keenam pemuda lainnya untuk hidup di satu kontrakan yang sama. Ada mimpi dan harapan yang...
1M 41.4K 47
{SELESAI. LENGKAP} "Dia itu Cuma Guru killer yang nggak sengaja jadi Wali kelas aku!. Dan 1 yang pasti aku benci dia!!" ~Reina~ "Kamu nggak akan bis...