COLD KETOS [TAMAT]

By AniintnPtr

8.6M 859K 138K

[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel MY ANNOYING HUSBAND' Note: sebelum baca COLD KETOS, b... More

Cast
1. Hari Pertama Sekolah
2. LAW GIRLS
3. Ditolong
4. Bolos
5. Markas LAW GIRLS
6. Weekend
8. Like Father Like Son
9. Dihukum
10. Balapan
11. Kemarahan Alexa
12. Tawuran
13. Alergi
14. Menjauh
15. Study Tour
16. Ada apa dengan Arthur?
17. Toko Buku
18. Arthur Cemburu
19. Yes, I Will
20. Baper
21. Arthur Posesif
22. Hukuman
23. Pasar Malam
24. Menunggu
25. Tasya Kembali
26. Putus?
27. Berubah
28. Kinara
29. Pertukaran Pelajar
30. Kebenaran Terungkap
31. Rahasia Arthur
32. Rindu Alexa
33. Alexa Kembali
34. Bertemu
35. Kecewa
36. Kecelakaan
37. Wedding
38. Hamil?
39. Tersebar
40. Homeschooling
41. Kehilangan
42. Ngidam
43. Menghindar
44. Melahirkan [END]
EXTRA PART
Info Sequel
ANTALEO
DREAM HUNTER
DANGEROUS TWINS

7. Bekal Untuk Arthur

170K 20.2K 1.8K
By AniintnPtr

Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti

Jangan lupa untuk vote dan coment~

"ALEXA, BANGUN KAMU!!!" teriak Naya seraya menggedor-gedor pintu kamar Alexa.

"MASA ANAK PERAWAN JAM SEGINI BELUM BANGUN!!!" teriak Elang yang ikut menggedor-gedor pintu disamping Naya.

Alexa menyibak selimutnya kasar, "YA ALLAH, MENGAPA ORANG TUAKU BERBEDA?"

Seketika Naya dan Elang berhenti menggedor-gedor pintu, sedetik kemudian mereka tertawa. Mereka pun memutuskan untuk turun ke bawah menuju meja makan.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Alexa yang telah rapih dengan seragam sekolahnya. Alexa berjalan menuju rak sepatu lalu memakainya. Setelah selesai, ia mengambil tas sekolahnya lalu berjalan keluar kamar.

Alexa berjalan menuruni tangga. Ia mendengus menatap Elang yang sedang tersenyum mengejek pada dirinya.

"Selamat pagi anak Daddy, tadi Daddy sama Mommy kamu keren kan?" tanya Elang seraya menaik turunkan alisnya.

"Biasa aja." balas Alexa cuek.

Alexa berjalan menuju dapur mencari kotak makan. Ia berniat membawa bekal untuk Arthur. Setelah mendapatkan kotak makan yang ia butuhkan, Alexa mengisinya dengan 3 potong sandwich yang ia buat. Tidak lupa juga ia membawa 1 kotak susu kemasan.

"Tumben bawa bekal." celetuk Naya karena biasanya Alexa tidak pernah membawa bekal.

"Lagi pengen aja Mom." balas Alexa seraya memasukkan bekal dan susu kemasan pada tasnya.

Mereka pun mulai sarapan. Sesekali Alexa berebut ayam goreng dengan Elang membuat Naya pusing. Mungkin besok-besok ia tidak akan memasak ayam goreng lagi bila akhirnya seperti Upin dan Ipin.

***

Alexa memberhentikan motornya diparkiran sekolah. Ia membuka helm full face-nya membuat para kaum Adam menatap kagum ke arah Alexa. Setelah menaruh helmnya diatas motor, Alexa melepaskan jaket kulit yang melekat ditubuhnya.

Suara deruman motor dan mobil pun terdengar, bisa dipastikan itu adalah teman-teman Alexa. Setelah melepas jaketnya, Alexa berjalan menghampiri teman-temannya.

"Kaki lo udah sembuh?" tanya Disya.

Alexa mengangguk, "lukanya udah kering dan ga terlalu sakit, Mommy gue kemarin ngobatin kaki gue pake Betadine Cina."

Elisa tertawa, "pasti lo jerit-jerit waktu diobatin kan?" tebak Elisa.

"Iyalah, perih bego." gerutu Alexa.

"Ayo masuk, gue mau beli kuaci di Mpok Atiek," ucap Cindy polos seraya menarik-narik tangan Elisa.

"Gue doain gigi lo rontok semua gara-gara kebanyakan makan kuaci." celetuk Disya.

Cindy membulatkan matanya, "jangan dong, nanti gigi gue ompong." gerutu Cindy.

Mereka pun masuk. Seperti biasa, menggoda kaum adam saat lewat adalah rutinitas yang wajib dilakukan oleh mereka, kecuali Sherly yang pendiam tentunya. Ketika dipertigaan koridor, mereka berpisah dengan Cindy dan Sherly yang memasuki kelas 11 IPS 1.

"Astaga, gawat." pekik Jaya, salah satu laki-laki paling heboh di kelas 11 IPA 1.

"Ada apa?" tanya Alexa saat memasuki kelas bersama teman-temannya.

"Hari ini ulangan Matematika sama Kimia." jawab Jaya menggebu-gebu.

"Oh." balas Alexa cuek, ia duduk di kursinya diikuti teman-temannya.

"Gitu doang responnya?" gumam Jaya lalu kembali heboh saat ia mengingat bahwa ia belum belajar sama sekali.

"Alexa." panggil Disya.

Alexa menoleh ke arah Cindy, "apa?" tanya Alexa.

Disya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "nanti gue nyontek ya?" bisik Disya, otak Disya paling lemot diantara teman-temannya yang lain.

"Boleh kalo ga ketauan." jawab Alexa.

Tidak lama pun Bu Fita selaku guru Matematika masuk ke dalam kelas. Ditaruhnya buku dan banyaknya lembaran kertas diatas meja. Bu Fita pun menyuruh anak-anak berdoa kemudian ia membagikan kertas ulangan.

"Astaga, ini soalnya dikit jawabannya beranak." gerutu Disya.

"Namanya juga Matematika." celetuk Elisa.

"Baru juga soal no satu, mata gue mendadak burem," ucap Disya kesal membuat Alexa terkekeh geli.

"Ini soalnya gampang semua kok," ucap Alexa seraya mengeluarkan pulpen dan penggaris dari dalam tas.

"Gampang bagi yang pinter." sindir Disya.

Alexa pun mulai mengerjakan soal. Sesekali ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Elisa dan Disya. Hanya dalam waktu 20 menit pun ia telah selesai mengerjakan soal membuat seisi kelas tercengang menatap Alexa.

Karena sudah menyelesaikan ulangan dengan waktu yang cepat, Alexa diperbolehkan menunggu diluar sedangkan kedua temannya masih didalam kelas.

Alexa duduk disebuah kursi yang disediakan didepan kelas. Ia menatap ke arah lapangan dimana anak-anak kelas 12 sedang bermain basket. Tiba-tiba pandangan Alexa tertuju pada Arthur, seketika ia meneguk salivanya melihat Arthur yang tampak jago bermain basket. Bahkan beberapa kali ia telah memasukkan bola basket ke dalam ring membuat para kaum hawa menjerit histeris. Ditambah lagi keringat yang bercucuran di pelipis Arthur membuat kadar ketampanannya kian meningkat.

"Bangsat." umpat Alexa seraya mengepalkan tangannya saat melihat seorang gadis mengulurkan sebotol minuman pada Arthur.

Tiba-tiba Alexa tertawa terbahak-bahak saat melihat Arthur tidak menerima minuman dari gadis tersebut. Beberapa siswa-siswi yang lewat pun berpikir Alexa gila karena tertawa sendiri.

"Itu si Alexa udah gila ya?" tanya seorang gadis.

"Iya kali, kasian mana masih muda." jawab salah satu temannya seraya melirik ke arah Alexa.

Alexa mendelik tajam ke arah dua orang yang mengatainya gila. Ia pun melepaskan salah satu sepatunya. Saat ia berancang-ancang untuk melemparkan sepatunya, kedua orang tersebut menjerit seraya berlari.

"Kenapa harus kabur coba, harusnya kan mereka seneng dilempar sama sepatu mahal." gumam Alexa seraya memakai sepatunya kembali.

***

Alexa dan teman-temannya berjalan beriringan masuk ke area kantin. Seperti biasa, mereka menjadi pusat perhatian. Alexa mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Arthur.

"Kalian duluan, gue ada perlu sebentar," ucap Alexa kepada teman-temannya.

Mereka pun mengangguk lalu berjalan menuju meja biasanya. Alexa berjalan seraya menggenggam erat bekal dan susu kotak yang ia bawa.

"Ekhem!" dehem Alexa membuat ketiga laki-laki menatap ke arah Alexa.

"Eneng cantik, ada perlu apa kesini?" tanya Kevin.

"Ngambil nyawa lo," ucap Alexa santai membuat Kevin bergidik ngeri.

"Ambil aja, gue ikhlas." celetuk Revan membuat Kevin kesal tentunya.

Alexa menatap ke arah Arthur yang menatapnya datar. Tanpa sepatah katapun Alexa menaruh bekal dan kotak susu tepat dihadapan Arthur. Setelah itu ia mengambil mie ayam dan teh manis yang belum Arthur makan sedikit pun. Alexa pun pergi begitu saja membuat Kevin dan Revan terkejut, sedangkan Arthur tetap dengan wajah datarnya.

Setelah kepergian Alexa, Arthur menatap kotak makan yang ada dihadapannya saat ini. Dengan ragu ia membuka kotak makan tersebut.

"Widih sandwich," ucap Kevin menatap sandwich yang tampak menggugah selera.

"Gue mau satu ya?" lanjut Kevin menatap Arthur melas.

Arthur mengangguk. Kevin pun mengambil satu potong sandwich lalu memakannya. Tiba-tiba raut wajahnya berbinar lalu memakan sandwich tersebut rakus.

"Sandwichnya enak banget," ucap Kevin menggebu-gebu setelah menghabiskan sepotong sandwich.

Arthur menatap sandwich pemberian Alexa. Seketika ia meneguk salivanya. Disatu sisi ia lapar tapi disatu sisi lain ia ragu untuk memakannya. Dengan ragu ia mengambil sepotong sandwich lalu memakannya. Arthur terdiam sejenak, benar apa kata Kevin. Sandwich yang ia makan saat ini rasanya benar-benar sangat enak.

Alexa menyunggingkan senyumnya menatap ke arah Arthur yang memakan sandwich yang ia buat. Setidaknya satu rencana telah berhasil, Alexa akan membuat Arthur luluh secara perlahan.

TBC

Hallo readers...
Jangan lupa untuk vote dan coment agar Author semakin semangat nulis ceritanya hehe♥️

Follow Instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku🤪

NEXT?

Continue Reading

You'll Also Like

714K 74K 48
Menjadi seorang submisif yang terlahir dari keluarga bangsawan adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Graziano putra dari duke Antonio albert h...
67K 9.2K 89
|| SEKUEL CERITA TEARS OF SINCERITY || ⚠️ Cerita yang bakal bikin kalian suudzon, emosi, dan senyum-senyum sendiri! ⚠️ *** Pernahkah kamu berkhayal...
12.6M 715K 59
Tentang Ketua Osis yang dingin dan seorang Badgirl yang membenci bahasa Inggris. *** "Gue cinta sama lo." Ujar gadis itu tanpa beban "Gue tau." Kata...
969K 51.3K 40
Bagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia, tapi cewenya. Tidak selesai sampai di si...