Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.7M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

73

589K 46.9K 19.2K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASII BANYAK 1M VOTES!!😭🖤

Pemberitahuan:

Dira upload foto di ig pake hp Pak Rey ceritanya, jadi jangan bingung lagi.

Oiya, tanggal lahirnya emang sengaja pake tanggal lahir Author.

Soalnya bingung mau tanggal berapa, jadi yaudah setiap cerita Author tanggal lahir pu cewenya tanggal lahir Author aja wkwkwk. No debat.

Tanggal nikah DiRey itukan juga sengaja tanggal ultah mamaknya Author eheq.

Dah sekian, makasih gaiis.

Btw, mau nanya.. magang paling bentar berapa minggu? Sebelumnya makasi atas jawabannyaa.

(LANJUT AJA BALESIN KOMENTAR, GAPAPA SERU PARAHH!! NYESEL YANG KOMEN🤣)

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Skip..

Minggu, 07.10 wib.
       Dira perlahan membuka matanya, ia mengerjapkan matanya karena merasakan silaunya cahaya matahari pagi ini.

Dira kemudian menepuk-nepuk kasurnya yang terasa luas, tanpa Rey di sampingnya.

Mata Dira mulai menelusuri isi kamarnya, mencari sosok sang suami yang sudah tidak berada di kasur.

Dira kemudian bangun dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, mencuci muka dan segera turun ke lantai dasar.

Setelah sampai di lantai dasar, Dira melangkahkan kakinya menuju dapur dan mengambil satu kotak susu coklat lalu meminumnya sembari berjalan mencari sang suami.

"Pak Rey kabur apa gimana sih," gumam Dira keheranan.

"Pak Rey!"

Tak ada sahutan.

Dira mengerutkan dahinya, ia kemudian berlari kecil menuju depan rumah.

Langkah Dira terhenti, ia menatap Rey sembari menaikkan sebelah alisnya.  Ternyata sang suami sedang mencuci mobil di halaman depan. 

"Masya Allah, rajinnya akhi.. di pagi yang cerah ini udah nyuci mobil aja," ledek Dira.

Rey hanya melirik ke arah Dira sekilas, ia kembali menyiram mobilnya.

Dira terkekeh, ia kemudian meletakkan susu kotaknya di atas meja dan berlari ke halaman rumahnya yang banyak ditumbuhi rumput hijau.

Kemudian Dira berbaring di atas rumput hijau dan mulai berguling-guling sembari tertawa ringan.

"Hahahahah, rumputnya empuk!"

Dira menepuk-nepuk rumputnya, ia kemudian menoleh ke arah Rey.

"Pak!"

"Hm," gumam Rey sembari menggosok ban mobilnya.

"Kalo kita jadi gembel, kita numpang tidur di halaman rumah yang ada rumput kek gini ya."

"Kamu aja," ucap Rey tanpa mengalihkan pandangannya.

"Bapak juga dong, biar sweet." Dira terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Rey berdiri, ia kemudian menyemprot Dira yang masih terkekeh.

Byur..

Dira terkejut, ia kemudian bangun dan berlari menjauh. "Astagfirullahaladzim, kamu ini berdosa banget!"

"Biar sweet," ucap Rey dan berhenti menyemprot sang istri.

"Kamu jangan solimi!"

Rey kembali menyemprot Dira, membuat Dira kembali berlari menjauh.

"Gila nih, apa mau mu!"

Rey menyeringai sembari menatap Dira yang mulai basah kuyup.

"Pak Rey, astagfirullah! Jangan lagi," Dira kemudian berlari mendekati Rey dan berusaha merebut selang air yang di pegang oleh Rey.

Karena tak dapat merebut habis dari tangan Rey, akhirnya Dira mengarahkan selang airnya ke atas, membuat mereka sama-sama terguyur dan basah kuyup.

"Nah, enakkan kena guyur!"

"Kamu juga kena."

Dira kemudian berusaha mengarahkan selang airnya ke arah Rey, tapi Rey masih menahannya.

Rey mundur beberapa langkah, di ikuti Dira yang masih berusaha menyiram dirinya.

Satu langkah, aman..

Dua langkah masih aman.

Di langkah ketiga, Rey tak sengaja menginjak sikat dan akhirnya membuat dirinya dan Dira yang sama-sama memegang selang air jatuh ke tanah.

Bruk!

"Akh!"

Rey terkapar di tanah, dengan Dira yang menimpa tubuhnya dengan perasaan terkejut.

Kedua mata Dira terbelalak, "Pak Rey!"

Rey memegangi kepalanya, merasakan nyeri akibat terbentur ke tanah.

"Bapak ga amnesia kan?!" Dira mengerutkan dahinya.

Rey membelalakkan kedua bola matanya, menatap Dira dengan tajam.

Seketika, tawa Dira pecah.

"Hahahahah," Dira terbahak-bahak tanpa dosa.

"Anindira Maheswari!"

Dira langsung berdiri sembari menahan tawanya, menatap Rey yang masih kesakitan.

Dira kemudian mengulurkan tangannya, mencoba menolong sang suami. "Sini Pak," ucapnya masih menahan tawa.

Rey mengalihkan pandangannya, ia kemudian duduk sembari memijit bahunya.

Dira membelakangi Rey sembari menahan tawanya, seketika ia merubah ekspresinya menjadi tersenyum ramah.

"Eh, pagi ibu." sapa Dira dengan ramah kepada dua orang yang sedang berjalan melewati depan rumahnya.

"Pagi.. eh, itu suaminya kenapa?"

Dira menaikkan kedua alisnya, ia langsung menoleh ke arah Rey yang masih duduk sembari menatap tajam dirinya.

Dira menampilkan senyum tanpa dosanya, ia kemudian kembali menoleh ke arah ibu-ibu yang ada di depan rumahnya.

"Oh, gapapa buk. Dia cuma lagi olahraga biasa," ucap Dira dengan ramah.

"Oh.." ibu-ibu tadi menganggukan kepalanya.

"Hehe, iya.. ngomong-ngomong, ini pagi-pagi pada mau kemana?"

"Beli sayur disana, kamu ga ikut?"

"Ayo sama-sama ke sana," ajak salah satu ibu-ibu.

"Sana," ucap Rey dengan pelan.

"Oh.. engga dulu, bu. Sayurnya masih banyak di kulkas," Dira terkekeh dengan canggung.

"Oh.. iya, kalo gitu kita duluan ya. Mari," ibu-ibu tersebut tersenyum dengan ramah.

"Iya, bu."

Ibu-ibu tadi pun melangkahkan kakinya menuju tukang sayur.

Dira kembali menoleh ke arah Rey yang kembali memijit bahunya.

"Kenapa ga ikut beli sayur?"

"Males ah, ntar juga kalo pada gibah saya ga kenal orang yang di gibahin yang mana."

Rey langsung mengambil selang air dan kembali menyemprot Dira, membuat Dira terkejut.

"Suudzon," ucap Rey.

"Astagfirullahaladzim, kamu ini berdosa banget. Hahahahah," Dira berlari sembari tertawa terbahak-bahak.

Rey menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian menghentikan kegiatannya menyemprot Dira.

"Dira."

"Ha?"

"Bantuin siram mobil," Rey mengulurkan selang airnya.

"Mager," tolak Dira sembari meledek Rey.

Rey mengerutkan dahinya, "badan saya sakit."

"Padahal saya ga nanya," ucap Dira dengan wajah polosnya.

Rey menatap Dira dengan tajam.

"Yang suruh jatoh siapa? Kan bukan saya," Dira tersenyum meledek Rey.

"Ga beli martabak lagi," ancam Rey.

"Bodo amat, mampus kan lu kejengkang." Dira terkekeh sembari berlari.

"Anindira Maheswari!"

"Hahahahahah," Dira langsung memasuki rumahnya.

Skip..

08.30 wib.
      Setelah selesai mandi dan berkemas, Dira melangkahkan kakinya menuju dapur.

Di dapur, terlihat Rey duduk di kursi meja makan sembari melahap mi instan.

Dira terkekeh, "ahahah masih ada yang kesel gegara kejengkang nih?"

Rey tak menggubris ucapan Dira.

Dira duduk di kursi sebelah Rey, ia menatap Rey sembari satu tangannya menopang dagu. "Pak," ucapnya.

"Hm," gumam Rey.

"Abis bapak mandi, kita keluar ya."

"Ngapain," ucap Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari mi instan.

"Beli makanan, saya laper."

"Masak."

"Pengennya makan di luar," ucap Dira.

"Gak," Rey langsung menghabiskan mi instannya.

"Saya laper, Pak."

"Mi instan banyak," ucap Rey sembari berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lantai dua.

Dira mengerutkan dahinya, dia tidak makan mi instan.

15 menit berlalu..

Dira berbaring di sofa, menonton kartun di tv sembari meminum dua kotak susu coklat.

Rey turun dari lantai atas, memakai baju kaos hitam berkerah dan celana jeans hitam. Tak lupa dengan jam tangan hitam, serta rambut yang basah sehabis mandi. Sempurna.

Rey kemudian duduk di dekat Dira, ikut menonton tv.

Dira langsung melirik ke arah Rey dengan tajam, "jadi keluar nih?"

Rey hanya menggelengkan kepalanya.

Dira menghela nafasnya, ia kembali meminum susu kotaknya.

Rey melirik ke arah Dira, "kamu udah makan?"

Dira menggelengkan kepalanya, "belum."

"Minum susu, tapi engga makan."

"Suami saya ga mau ngajak saya makan di luar," ucap Dira sembari melirik ke arah Rey.

"Makan ya di rumah aja, mi juga banyak."

Dira kembali menggelengkan kepalanya, "saya ga makan mi."

Rey menoleh ke arah Dira, "kenapa?"

"Kata bunda ga baik," Dira kemudian merubah posisinya menjadi duduk.

Rey mengangguk-anggukan kepalanya, ia kembali menonton tv. "Ya udah, ga usah makan."

Dira mengerutkan dahinya, "makanya temenin keluar."

Rey melirik ke arah Dira sekilas. "Ma.. ger," balasnya.

"Dih.. nyontek," cibir Dira.

Rey hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh.

"Ya udah, saya pinjem mobil."

"Gak," ucap Rey.

"Nemenin ga mau, pinjem mobil juga ga boleh." Dira menatap Rey dengan tajam.

Rey menoleh ke arah Dira sembari menyeringai, "kan kamu ga bantu saya nyuci mobil."

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia perlahan menghela nafasnya.

"Saya bosen di rumah!"

"Saya enggak," ucap Rey dengan pelan.

"Oke," gumam Dira sembari menahan kesal.

Rey menganggukan kepalanya, matanya beralih menatap rambut Dira yang basah.

"Kamu abis keramas?"

"Kepo," Dira langsung mengalihkan pandangannya.

Rey ikut mengalihkan pandangannya ke arah tv.

Dira langsung berdiri, ia kemudian melirik ke arah Rey dengan tajam.

Selang beberapa detik, kedua tangan Dira langsung menarik lengan Rey dengan kuat.

"Ayo, keluar!"

Rey membelalakkan kedua bola matanya, "Dira?!"

"Saya laper, ayo jalan!"

Dira menarik lengan Rey dengan kuat, ia perlahan berlari kecil agar Rey ikut tertarik.

"Tv nya belom di matiin," ucap Rey.

Dira mengambil remote dan langsung mematikan tv.

"Yaudah, ayo!"

Rey menggelengkan kepalanya, ia kemudian berdiri dan mengikuti langkah Dira keluar rumah.

"Mau kemana?"

"Kemana aja yang penting makan," Dira menampilkan senyumnya.

Rey hanya mengangguk-anggukan kepalanya, terpaksa mengikuti kemauan sang istri.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

INI UDAH 1300+ WORDS GAIS:). YANG PENTING UP KAN? WKWKWK

YOK BALESIN KOMENTAR LAGI YOKK!!🤣

JANGAN LUPA SS, TAG IG rahma_niida NTAR INSYA ALLAH AUTHOR REPOST:) MAKASII.

JANGAN LUPA BACA JUGA MHIME 1&2><

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

88K 8K 23
16+ Bahwa sumber segala kisah adalah kasih Bahwa ingin berasal dari angan Bahwa ibu tak pernah kehilangan iba Bahwa segala yang baik akan terbiak Bah...
2.1M 125K 53
APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT] GENRE : BUCIN...
219K 13.2K 34
[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarny...
587K 31.8K 48
Dilamar karena saling mencintai βœ– Dilamar karena mendoakan saat bersinβœ” ** Najla tidak pernah mengira kalau mendoakan seorang Adam Rayyan Rizqullah k...