Anastasya & Aldino

By nanggiaprilia

6.7K 3.2K 1.8K

Hubungan kita hanya kita yang dapat merasakannya. *** Kau ucap kata percaya, lalu kau melupakan ucapan itu. K... More

Prolog
[1] 11 IPA 1
[2] Bingung
[3] Masa lalu
[4] Nginep di rumah Tasya
[5] Dino kerasukan?
PENGENALAN TOKOH
[6] Jurusan sepatu terbang
[7] Diam!
[8] Rindu yang akan melanda
[9] Keyakinan
[10] Happy Birthday Tasya
[11] Sakit tak berdarah
[12] Sebagai teman!
[13] Rangga temanku
[14] Boyfriend
[15] Kita?
[16] Nisan Putih
[17] Sayang
[18] Kotak kado abu-abu
[19] Pahlawan penyelamat
[20] Renggang
[21] Tertunduk malu
[22] Dino vs Rangga
[23] Bima, Karin, dan Tasya
[24] Si bocil
[25] Sebuah rencana
[26] Gadis bercadar hitam
[27] Mengapa?
[28] Tidak percaya
[30] Akhir dari kisah
Epilog

[29] Persiapan

41 9 23
By nanggiaprilia

Mana sempat keburu telat, gue udah baper ni. Gue bisa patah hati kalau lo kecewain gue.

*Alexious Rangga Monu*

💖💖💖💖

Dino memarkirkan motornya di depan supermarket. Dino melepaskan helmnya kemudian berjalan memasuki supermarket tersebut.

Dino menghampiri rak yang berisi tumpukan coklat. Ia mengamati tiap coklat yang terpajang jelas di rak itu.

Saat Dino hendak meraih coklat yang menjadi pilihannya, tiba-tiba seseorang menyambarnya lebih dulu.

Dino melirik tangan orang tersebut.

Setelah gadis itu meraih coklatnya, ia langsung pergi ke kasir.

Dino hanya menggelengkan kepalanya, ia meraih coklat pilihannya dan langsung membawanya ke kasir.

"Makasih, mas..."

Suara itu?

Dino menatap punggung gadis itu yang hendak membuka pintu.

Gadis itu berbalik, tersenyum ke arah Dino sambil melambaikan tangannya.

Tasya!

Dino terdiam, tak bisa berkata-kata.

Dino menatap punggung Tasya yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Dino mengalihkan pandangannya, kini ia menatap coklat yang ada di genggamannya.

Dino mengeluarlan dompetnya, dan mengeluarkan selembar uang kemudian langsung beranjak dari tempat itu.

"Mas! Kembaliannya!" pekik seorang pelayan supermarket  tersebut.

Dino sengaja tidak mengambil kembaliaanya itu, biarkan saja.

Coklat itu kesukaannya. Dan yang Tasya beli itu juga kesukaannya.

Ya!

Coklat yang mereka beli sama. Apa yang Dino sukai. Tasya juga menyukainya. Kesukaan mereka berdua sama, namun ada saja perbedaan yang menghalangi.

💖💖💖💖

Tasya hanya senyum-senyum sendiri sepanjang perjalanan. Ia diantar oleh papanya naik mobil.

Rehan, papa Tasya yang merasakan hal aneh pada putrinya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Habis ketemu Dino kan?"

Tasya mengangguk sambil tersenyum, pandangannya lurus ke depan.

"Semua akan baik-baik saja Sya."

💖💖💖💖

Dino membuka pintu rumahnya kemudian menutupnya kembali.

Dino berbalik dan hendak menuju kamarnya.

"Eh!" pekiknya. Dino terkejut sambil menatap ketiga manusia di hadapannya.

"Nga- Ngapain kalian disini?"

"Elah santay aja kali liatinnya." Ucap Farel yang tengah asik berbaring di sofa.

"Tauk, kayak habis liatin setan." Saut Bima sambil melirik ke arah Dino yang masih terdiam di tempat.

"Iya! Kalian semua setannya!"

Farel membenarkan posisinya menjadi duduk. Ia menggeser pantatnya agar ada sedikit tempat untuk Dino.

Dino duduk disamping Farel, sambil meliriknya dengan tajam.

"Wah... Coklat." Pekik seorang anak kecil yang menghampiri Dino. Anak kecil itu tak lain adalah Bimo.

Bimo merampas coklat ditangan Dino dengan tak berdosa.

Gagal sudah niat Dino untuk ngemil coklat.

Bima langsung menarik Bimo agar duduk di sebelahnya. Bimo membuka bungkus coklat tersebut dan memakannya bersama Bima.

"Apa tujuan kalian kesini?"

"Biasa kita cuma mau numpang makan." Ucap Bima sambil tertawa.

"Kita mencari ketenangan dengan makan di rumah lo." Saut Farel.

Bimo tertawa kecil, "Untung aja Bimo ikut kak Bima, jadi dapet coklat gratis kan."

Bima sudah tidak waras! Bisa-bisanya dia membawa anak kecil untuk membantunya menghabiskan makanan di rumah Dino malam-malam begini.

Bima mengacak rambut Bimo gemas. "Adiknya siapa dulu nih."

" Kak Bima!"

Bima dan Bimo melakukan high five dengan senyum yang merekah diantara keduanya.

Dino dan Farel hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan kakak beradik tersebut.

💖💖💖💖

Tasya duduk bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga, sambil menonton acara di televisi.

Tasya menikmati acara yang dilihatnya sambil mengemut coklat yang tadi dibelinya.

Tasya, Rehan, dan Santi tak kuasa menahan tawanya saat melihat acara lawakan tersebut.

Tawa ketiganya menggema di ruangan tersebut. Seperti tak ada beban sedikitpun yang menimpa. Keluarga yang bahagia.

Drtt... Drtt...

Tasya meraih ponselnya yang bergetar. Ia melihat ada pesan dari Rangga.

Rangga:
Semangat buat besok!

Tasya tersenyum tipis. Tasya merasa bahagia, bahwa ada yang mendukungnya sampai sejauh ini.

💖💖💖💖

Tasya memperhatikan pantulan dirinya di cermin. Tasya memakai baju seragam sekolahnya. Sudah berapa lama Tasya tidak memakai seragam ini? Tasya merindukannya.

Pagi ini Tasya akan ke sekolah bersama Rangga untuk mengungkap kebenaran.

Tasya memperhatikan cadar yang ada di tangannya, kemudian meletakkannya di atas nakas.

Kali ini Tasya tidak akan mengenakan cadar itu. Kali ini wajah cantiknya tidak akan ditutupi oleh selembar kain lagi. Sebentar lagi semua perbuatan Sinta akan berakhir.

Jujur Tasya masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Sinta padanya.

Ada sedikit keraguan dihatinya, numun semua keraguan itu Tasya buang jauh-jauh. Rangga sudah menasehatinya, begitu pula dengan Bima.

Mereka berdua tidak akan pernah berbohong pada Tasya.

Tinn...

Mendengar suara klakson tersebut buru-buru Tasya turun kebawah dan berpamitan kepada Rehan dan Santi, kedua orang tuanya.

Tasya berjalan kearah Rangga dengan senyum yang terus mengembang.

"Pagi cantik..."

"Pagi juga ganteng." jawab Tasya sambil tertawa kecil. Ranggapun hanya bisa tertawa mendengar ucapan Tasya.

Tasya mengatakan bahwa Rangga ganteng bukan karena ada maksud tersembunyi. Lagi pula Tasya tidak salah, Rangga benar ganteng. Tidak ada salahnya kan mengatakan hal itu? Tasya hanya mengagumi salah satu ciptaan tuhan yang satu ini.

"Kak Bima gaikut bareng?"

"Nanti dia nyusul."

Tasya hanya mengangguk mengerti, ia langsung naik ke atas motor Rangga sambil memakai helmnya.

"Ga?"

Rangga menatap Tasya dari kaca spionnya, seolah-olah tatapannya mengatakan 'Apa?'

"Ucapan gue tadi jangan sampai bikin lo baper ya."

Rangga mengernyit heran. "Yang mana?"

"Yang gue bilang lo ganteng."

"Gue kan memang ganteng Sya. Bukan cuma lo aja yang bilang."

"Kalau gitu gue tarik ucapan gue."

"Mana sempat keburu telat, gue udah baper ni. Gue bisa patah hati kalau lo kecewain gue."

"Nyebelin banget jadi cowok!"

"Cerewet banget jadi cewek!"

"RANGGA!" pekik Tasya.

"Apa sayang?"

"Buruan jalan!"

Rangga tertawa melihat ekspresi Tasya yang sudah seperti kepiting rebus. Menggoda Tasya membuat hati Rangga bahagia.

Namun Rangga sadar, ia hanya seorang yang akan menjadi penyemangat Tasya. Setelah ini, setelah semua membaik pasti Tasya akan kembali pada Dino. Dan Rangga? Ia harus mempersiapkan kondisi hatinya nanti.

💖💖💖💖

Continue Reading

You'll Also Like

3.1M 259K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
557K 20.8K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
6.2M 93.8K 20
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
2.1M 103K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...