"Apa maksud mu dengan Drake!?? Sedekat apa kalian saat ini, Potter?"
GLUP!
Merlin! Bahkan Harry belum siap untuk yang seperti ini. Terlebih Harry belum tau pasti bagaimana relasi nya saat ini dengan orang yang sudah terlanjur dia anggap sebagai musuh abadi nya tapi sendiri nya terasa sangat nyaman dan hangat tidak seperti dulu yang seperti setan, Ah ya! Itu dia
"D-dia sudah berubah Ron! Percayalah, dia tidak seperti yang dulu. Dia lebih humble sekarang" Jawab Harry bergebu-gebu dan, hei dengan mata berbinar?
"Kenapa hanya pada mu? Dimata ku dia tetap sama seperti yang dulu, dan masih saja licik pada ku dan Hermione"
"Kalo pada ku, karna sesama prefek jadi nya b aja" Kata Hermione menyela kata-kata kekasih nya, kenyataan nya memang begitu
"Tcih! Salazar itu" Makin ditambah kesal saja Ron mendengar pernyataan gadis nya. Dan Harry kembali terkekeh dengan nada canggung
"Tapi, Ron ada benar nya juga. Bagaimana dia bisa langsung sebaik itu saat tahun ajaran baru kemarin di mulai, bahkan mau sekali sangat repot membantu mu saat kau tiba-tiba pingsan waktu sakit flu, menggendong mu ke bangsal, memanggil kan Profesor Snape dan Mcgonagall, lalu membuatkan ramuan untuk mu, Oh dan mengunjungi mu saat jam malam jangan pikir aku tidak tau Harry. Dia menghibur mu kan saat di bangsal, kau tersenyum dan tertawa aku tau itu" Jelas Hermione panjang lebar
"Aku curiga Harry, Ular pirang itu hanya mendekati mu untuk berbuat jahat. Aku mengkhawatir kan mu sebagai sahabat"
"Seperti mendekati mu karna menginginkan sesuatu dari mu" Simpul Hermione kemudian
Dan Harry tidak suka! Tidak suka ada yang berpikir tidak-tidak tentang Draco, apalagi itu terucap pada bibir sahabat nya. Bagi Harry kesan nya seperti tidak dipercayai
"Kenapa? Aku sangat yakin kalau dia sudah berubah, dia sedang belajar menjadi baik. Dia hanya seorang lelaki biasa seperti kita, Ron. Jika kita menyakiti nya saat berniat menjadi baik, bukan nya kita sama kejam nya membuat dia menjadi jahat kembali? Apalagi mencoba melukai ku saat kamk menjadi dekat, seperti menusuk dari belakang. Bukan kah itu terlihat sangat payah? Itu bukan Slytherin. Aku yakin dia ingin berubah, aku ingin membantu nya"
"APA KAU GILA INGIN MEMBANTU ULAR SLYTHERIN ITU HARRY POTTER!" Seketika nada tinggi dan keras Ron menampar rungu Harry. Sangat menyakitkan dan menciut kan Harry, bahkan agak nya Harry bergetar sekarang
"Ron sudah, tenang dulu. Harry, katakan kau hanya bercanda kan karna itu tidak lucu"
Sret
"Aku serius! Aku tak pernah bercanda, aku tidak sekejam itu menyakiti orang dengan niat baik nya. Hiks, m-maaf kan aku, tapi sungguh aku ingin membantu nya"
Tap tap tap tap tap
"Harry tunggu!"
Brak!
"Hahh?? Ayolah! Bukan kah seharus nya aku yang marah dan ngambek sekarang? Kenapa jadi dia sekarang?"
"Jangan kekanak-kanakan sekarang Ron, biar aku bujuk dulu. Kau tidur saja" Hermione beranjak dari duduk kebagian Asrama bagian lelaki yang kebetulan tepat didepan pintu ruang rekreasi, sehingga tidak harus masuk sepenuh nya kedalam Asrama bagian lelaki
"Tidur? Tunggu di luar sini!?"
"Mau apa lagi? Seperti nya dia terlalu terbawa emosi lalu mengunci pintu kamar nya"
Tok tok tok
"Harry, ayolah Ron hanya terbawa suasana saja, kau-"
"Aku tidak ada di kamar Hermione!"
Puk! Tepuk jidat sudah Hermione dengan sahabat nya yang marah seperti orang polos yang terlalu tolol. Kalau begini mau tidak mau dia yang repot untuk memperbaiki hubungan keduanya
~•~
Suara ketukan sepatu mahal yang konstan menandakan ada seorang yang sedang berjalan. Seorang tampan, berahang tegap, tubuh tinggi tegap, dengan rambut platinum
Kreak, membuka pintu kayu sebuah ruangan dimana ada seorang didalam nya yang sudah menunggu kehadiran nya untuk pergi bersama tengah malam ini
"Father"
"Nak, mari~"
Draco Lucius Malfoy bersama dengan Severus Snape, malam ini sekitar tengah malam akan pergi bersama
Sudah menjadi kegiatan rutin semenjak tahun ajaran baru, Severus dan Draco akan pergi setiap seminggu sekali ke malfoy manor untuk mengunjungi Lucius dengan keadaan yang sekarang. Memprihatinkan
Ayah dan anak baptis itu menuju ke malfoy manor tanpa perlu menggunakan waktu yang lama dengan jalur teleportasi. Bukan kegiatan ilegal juga, karna kepala sekolah Profesor Mcgonagall sudah mengetahui semua nya. Tentang keadaan Lucius sekarang, dan Draco sendiri yang memohon pada nya, agar selama sekolah juga dia membuat ramuan untuk ayah nya
"Tuan muda, Tuan besar sudah menunggu anda didalam" Sapa peri rumah yang berada di malfoy manor itu. Pun tidak dihiraukan oleh Draco dan Severus sendiri dan langsung masuk kedalam
Sampai di ruang tamu, sesosok wanita paruh baya yang cantik dan anggun sedang duduk di salah satu sofa nya sambil menopang sebuah cangkir teh. Begitu melihat sosok Draco dan Severus yang ditunggu nya, dia langsung berdiri dan tersenyum menyambut mereka
"Son, Severus"
"Mom, bagaimana keadaan Dad?" Tanya Draco pada ibu nya, Narcissa. Dan dijawab dengan anggukan kepala nya serta senyuman yang mengembang terus
"Dia baik berkat ramuan yang kau buat, Son. Kau sangat pandai. Ayo, dia menunggu mu di kamar" Jawab Narcissa sambil berjalan kearah kamar utama, dimana biasa nya dia dang sang suami tidur bersama. Dan sekarang Sang Suami yang sedang menunggu kedatangan anak nya yang secara rutin mengunjungi nya seminggu sekali sekaligus memberikan ramuan obat untuk nya
Kreakkk
"Son" Sapa Lucius langsung saat mendengar pintu kamar terbuka. Dan menampakkan Draco, anak tunggal nya yang berdiri tegap dengan gandengan tangan ibu nya, istri nya Narcissa. Serta ada Severus yang dibelakang mereka dengan wajah datar nya, tapi tak bisa dielakkan kalau diri nya turut dalam kesukaan keluarga ini. Melihat keadaan Lucius yang berangsur-angsur pulih
Karna pada pertarungan yang sebelum nya, Lucius terkena beberapa mantra dan kutukan dari para Dead Eather dan Voldemort sendiri. Karna membantu Harry dan kawan-kawan nya. Alasan lain nya karna, dia bertarung demi keluarga kecil nya yang tak pernah bisa bernafas dengan bebas. Sudah cukup Lucius melihat Narcissa dan Draco disiksa dan hidup dalam kegelapan yang suram ini
"Dad, aku datang"
"Hei Son, bukan kah kalau lebih baik kau fokus saja pada sekolah mu. Dad sudah tidak apa, ramuan mu sungguh hebat" Topik yang sama dan selalu diulangi ketika Draco ada disamping Dad nya ini
"Setidak nya, biarkan aku membalas semua kebaikan mu sebagai seorang anak, walaupun tidak pernah terbalaskan"
Dan Lucius hanya menghela nafas saja, lagian anak nya sudah dewasa, dia bisa berpikir lebih kritis dan matang lagi saat ini. Anak nya sudah besar...
"Aku bisa merasakan firasat buruk, apa ada yang terjadi?" Kata Lucous selanjutnya berusaha mengalihkan pembicaraan tadi
"Para Dead Eather yang lolos dari Azkaban menyerang Hogwarts, mereka masih tidak terima akan pergi nya Voldemort tuan mereka, dan membalas kan dendam nya. Dapat dipastikan sasaran mereka adalah Harry Potter, yang membunuh Voldemort, selain itu mereka juga berusaha membuat kekacauan lain nya" Jelas Severus dengan terperinci
"Apa? Secepat itu mereka beraksi kembali?"
"Ya, dan aku meminta Drake untuk mengawasi Harry untuk pejagaan nya. Tapi aku khawatir pada teman-teman nya, karna 2 musuh abadi yanh sekarang berdekatan"
"Mereka pasti shock, apalagi si Weasel dan Granger"
"Untuk Granger hanya perlu sedikit pengertian dan bisa diatasi. Kalau si Weaselbee itu, ntahlah dia kan bersumbu pendek. Kenapa juga Granger mau dengan orang seperti nya"
"Cinta tidak memandang rupa, Son. Seperti mu juga yang mencintai nya, walaupun dulu kalian selalu bertenkar dan berdebat kan" Nasehat Narcissa kemudian pada Draco dan Lucius yang setuju
"Eh aku? Pada siapa, Mom?"
"Sudahlah tidak usah mengelak, kami tidak apa kok"
"Aku tidak mengelak, Dad. Maksud kalian?"
"Son" Panggil Lucius kemudian dengan nada serius. Tentu Draco yang paham, langsung memandang ayah nya dengan serius pula. Sebenar nya, Draco sangat gugup, apa Dad dan Mom tau kalau Draco mencintai nya?
"Apapun yang terjadi, berjanjilah pada ku, agar kau selalu bahagia!"
T
B
C
Hehh aku udah UTS Onlen 😭😭
Belom siap banget hikseu~