KAK JOVAN [SUDAH TERBIT] ✓

Par shafyaldy_

4.7K 1.1K 1.6K

[ SUDAH TERBIT || BEBERAPA CHAPTER DAN PART SUDAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN ] Bukankah antara Adik dan Kakak... Plus

Prolog
2 : Jemputan
3 : Marahan
4 : Berbaikan
5 : Jalan-jalan Pertama
6 : Thanks, Kak Jo
7 : Kertas Teka-teki
8 : Tempat Yang Sama
9 : Sebuah Alasan
10 : Guru Sehari
11 : Congrats Cilla
12 : First Day
13 : Who Is He?
14 : Apology
15 : A Place and a Past
16 : Advice
17 : Impossible
FYI (Wajib dibaca) ❤️
KOTAK INFORMASI
KOTAK INFORMASI (2)
VOTE COVER!
PRE-ORDER NOW!!

1 : Tragedi Pagi Hari

638 136 326
Par shafyaldy_

Halo semua! Selamat datang di work ku ke-2^^. Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap paragraf nya.



Enjoy guys! Jangan lupa baca Basmallah sebelum mulai baca yah, hihi^^.

"Ihhh, Mamih. Cilla gak mau dianter sama Kak Jovan, kan Cilla dah bilang, Mih," suasana pagi yang awalnya tenang-tenang saja berubah menjadi rusuh dan berisik, semua itu karena Cilla Andova— anak kedua dari dua bersaudara sekaligus menjadi anak bungsu dari keluarga Andova.

"Sayang, gapapa ya kali ini aja. Papi tiba-tiba ada meeting sama temennya, mau ya diantar sama Kak Jovan," ujar seorang perempuan paruh baya bernama Maya. Ia mencoba memberi pengertian kepada anaknya.

"Tapi, Mih Cilla gak mau. Cilla kan bisa naik ojek atau bareng Siti, kenapa harus dianter sama Kak Jovan," Cilla terus menolak diantar kakak nya kesekolah pagi ini, ia terus merengek layaknya anak kecil yang tidak di beri permen oleh ibunya.

"Cilla, Mamih gak suka kamu kayak gitu. Apa bedanya diantar kakak kamu sama kamu naik ojek atau bareng temen kamu. Pokoknya kamu harus bareng sama Jovan," Maya sudah hilang kesabaran nya pagi ini, anaknya satu ini benar-benar membuat ia tak habis pikir.

Lalu, seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan Hoodie abu-abu turun dari atas tangga. Ia sedikit terganggu dengan suara berisik yang timbul pagi ini.

"Ada apa, Mih?" Tanya laki-laki itu yang bernama Jovan Andova yang sekaligus Kakak Cilla dan anak sulung keluarga Andova.

"Ini loh, adik mu gak mau dianter kesekolah sama kamu. Mamih pusing dengernya." Jawab Maya menjelaskan apa yang terjadi pagi ini. Jovan pun mengangguk paham.

"Kenapa sih, dek gak mau diantar sama Kakak? Dari pada telat, mending sama Kakak aja," tanya Jovan kepada adiknya. Yang ditanya pun memberikan tatapan sinis.

"Terserah Cilla, kakak tuh gak pernah paham urusan ini. Mending Cilla naik ojek aja kalo gini," ujar Cilla acuh pada Jovan. Jovan sudah biasa adiknya berlaku seperti ini padanya.

"Dek, nunggu ojek tuh lama. Belom lagi kalau ojeknya kejebak macet. Hari ini pelajaran pertama Matematika loh, kalau telat kan bisa dihukum," ujar Jovan seraya membujuk Cilla. Cilla pun ingat kalau pelajaran pertama nya itu Matematika, pelajaran yang sangat amat ia tak sukai.

Ia pun berpikir sejenak, Jovan selalu bisa membuatnya menuruti hal yang ia tak suka. Ia pun melirik ke Jovan sambil berpikir.

Jovan menaikan salah satu alisnya. "Jadi gimana? Masih mau pake ojek?" Tanyanya pada Cilla.

"Yaudah iya, Cilla bareng sama Kak Jovan. Tapi kali ini aja, inget," ujar Cilla setelah mempertimbangkan cukup lama. Daripada ia telat lalu dihukum oleh sang guru Matematika, lebih baik ia diantar oleh kaka nya.

Ia pun segera menggendong tas ransel yang tadi berada di sofa, ia lalu pamit ke Mamih nya yang berada di dapur. Setelah selesai ia segera menyusul Jovan yang sudah lebih dulu menuju garasi.

"Mau pake motor atau mobil, dek?" Tanya Jovan setelah adiknya sampai di depan garasi.

Cilla pun menghela nafas jengah. "Motor aja biar cepet," jawabnya singkat. Jovan pun mengangguk.

Ia lalu mengambil kunci motor yang berada di meja, sengaja kunci motor atau pun mobil ia taruh di garasi agar mudah saat ingin memakai nya.

Setelah motor menyala, Cilla segera naik keatas motor. Tak lupa ia juga sambil memakai helm. Setelah selesai mereka berdua pun segera berangkat.

••••

Setelah 15 menit perjalanan, mereka berdua sampai di depan gedung SMA Tunas Bangsa yang bukan lain sekolah Cilla. Cilla pun lalu turun sambil melepas helm nya.

Setelah selesai, ia segera memberikan helm tersebut kepada Jovan secara kasar. "Nih helm nya," ujar Cilla sambil memberikan helm kepada Jovan secara kasar. Jovan menghela nafas dan membalas sikap adiknya dengan senyuman.

"Hati-hati, dek. Belajar yang bener," nasihat Jovan kepada adiknya.

"Iya-iya tau, yaudah Cilla masuk dulu," balas Cilla dengan wajah tak ramah.

Jovan pun tersenyum. "Yaudah, kakak pulang ya." Ujar Jovan sambil menyalakan motornya lalu pergi. Cilla hanya tak menanggapi dan segera masuk kedalam area sekolah.

Saat sedang berjalan, ada seorang perempuan yang diam-diam berjalan mengikuti Cilla sedari tadi. Cilla yang sadar dirinya diikuti pun tersenyum sinis.

"Apa sih Siti, kalau mau ngagetin tuh yang bagusan dikit gitu loh," ujar Cilla sambil berbalik badan, lalu ia melipat kedua tangannya di dada.

"Ah lu mah gak seru, tadikan gue mau ngagetin lu terus lu kaget gitu terus jatoh," ujar Siti menerangkan niat buruk nya itu.

"Gak bakal lah gue kek gitu, kayak sinetron tau gak sih. Lagian, masih pagi niatnya dah jelek banget kayak muka si Rehan," balas Cilla sambil mencela di akhir kalimat nya.

"Lu juga Maimunah, lu cela si Rayhan juga mana namanya salah lagi. Bukan Rehan tapi Rayhan," ujar Siti kesal sendiri dengan sikap sahabat nya ini. Jika tak ingat Cilla adalah sahabat nya, mungkin ia sudah menendang Cilla ke kandang Harimau agar dimakan.

"Mentang-mentang suka sama si Rehan sampe nama dia lo benerin, Astaghfirullah, Siti," balas Cilla tak mau kalah, ia juga kesal dengan Siti.

Jika mereka sudah dipertemukan, pasti akan berujung adu mulut seperti ini. Walaupun awalnya niat baik, pasti akhirnya akan menjadi adu mulut. Mereka berdua juga mendapat julukan sebagai ratu nyinyir 2020.

"Heh ratu nyinyir, pada kagak mau lo berdua masuk kelas. Terus aja adu mulut sampe minyak sama air bisa nyatu," ujar seorang perempuan dari depan mereka. Sontak mereka berdua menghentikan adu mulut mereka lalu menengok ke arah sumber suara.

Mereka pun tersadar lalu segera masuk kedalam kelas, jika tidak ada yang mengingatkan mungkin bisa saja mereka tak berhenti sampai minyak dan air bisa menyatu.

••••

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, Cilla, Siti dan kedua teman lainnya sedang menunggu pesanan mereka datang. Sambil menunggu, mereka mengobrol membahas kerja kelompok Minggu ini.

"Eh, besok kita kerja kelompok dimana?" Tanya Siti.

"Tuh dirumah si Cilla aja, kayak biasa," jawab perempuan bernama Fani.

"Nahhh iya tuh, dirumah Cilla aja," sambung Nikeysha.

"Gak ah, dirumah gue mulu perasaan. Bilang aja lo berdua nge- fans sama kakak gue," tolak Cilla karena sudah hapal dengan sikap teman-teman nya.

"Nah tuh tau, kan lumayan bisa ketemu sama cogan," ujar Fani sambil tertawa.

"Cogan, cogan bapak mu," ujar Cilla kesal.

Mood Cilla mendadak jelek, ia merasa tak senang jika suatu obrolan menyangkut pautkan kakaknya itu. Entah mengapa, setiap ia mendengar kata 'Jovan' ia benci.

Lalu datanglah makanan yang mereka pesan, semua langsung melahapnya dengan nikmat kecuali Cilla. Ia hanya mengaduk-aduk makanannya itu.

Siti yang melihat temannya seperti itu, memberi kode lewat mata kepada Fani dan Nikeysha.

"Cil, lo kenapa? Kasian itu baso nya lo anggurin," tanya Nikeysha yang berada di samping Cilla.

Cilla pun menoleh. "Gue gak mood." Jawabnya singkat.

"Maaf lah Cill kalo kita tadi maksa buat kerja kelompok dirumah lo," ujar Fani meminta maaf. Cilla tak merespon, ia masih sibuk mengaduk-aduk baso nya.

"Iya, Cill. Maaf yah." Sambung Nikeysha.

"Gimana kalo kerja kelompok nya ganti, jadi di rumah gue aja. Kebetulan orang tua gue hari ini lagi pergi ke luar kota," usul Siti, Cilla, Fani, dan Nikeysha lantas menoleh.

Seutas senyuman terukir di wajah Cilla. "Boleh juga, gue setuju," jawabnya bersemangat.

"Nahh gitu dong, Cill. Gue juga setuju usul lu, Sit," ujar Fani senang, ia juga setuju dengan usul Siti.

"Gue mah ngikut aja yah, jadi dimana aja boleh," balas Nikeysha santai.

Siti memukul pelan kepala Nikeysha dengan botol air mineral yang sudah kosong, kesal dengan jawaban Nikeysha.

"Kek parasit yah lu, dimana-mana ngikut. Berarti di gudang belakang sekolah juga lu mau dong?" Goda Siti pada Nikeysha.

Ekspresi wajah Nikeysha langsung berubah. "Enak aja, kagak mau lah gue di gudang belakang. Yang ada, gue balik-balik dah sahabatan sama setan," serunya sambil mengingat cerita-cerita seram tentang gudang sekolah.

"Udah-udah ih, jadinya kerja kelompok di rumah Siti?" Tanya Cilla sekaligus menyudahi perdebatan antara Siti dan Nikeysha.

"Iyah, dirumah gue. Besok."

••••

Sekarang sudah bel pulang, semua murid ramai-ramai menuju gerbang sekolah. Ada yang di jemput, naik ojek online, ataupun naik kendaraan umum.

Cilla dan Siti sedang menunggu jemputan mereka masing-masing, Siti dijemput mamanya dah Cilla dijemput Kaka nya. Eits... Tentu bukan Cilla yang mau, tapi sang Kaka— Jovan yang memaksanya.

Beberapa bulan terakhir, memang Jovan bersikap sedikit aneh kepada Cilla. Aneh dalam artian lebih perhatian kepadanya. Entahlah, Cilla juga tak tahu dengan sikap Kaka nya itu.

Lamunan Cilla buyar karena nada dering telepon yang tentunya berasal dari ponsel nya, ia lalu segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo, Kaka dimana? Ini Cilla dah nungguin lama banget," tanya Cilla dengan nada yang kesal.

"Kakak bentar lagi sampe, jalanan macet makanya Kakak lama,"

"Kalo sampe Kakak lima menit gak dateng juga, Cilla bareng Siti," ancam Cilla sambil mematikan sambungan telepon tersebut secara kasar.

Cilla lalu menaruh ponselnya kedalam tas, mood nya lagi-lagi menjadi jelek karena Jovan. Siti yang melihat sahabatnya itu, bertanya-tanya dalam hati. Mengapa Cilla seperti itu kepada Jovan yang notabene nya adalah Kakak kandung Cilla.

Siti pun memberanikan bertanya. "Cill, kenapa lo gitu sikap nya kek Kakak lo?" Tanya nya.

"Gak tau, gue lagi kesel." Jawabnya singkat dan ketus. Siti pun diam, ia hapal dengan sikap Cilla.

Lalu tak lama, datanglah sebuah mobil putih. Suara klakson terdengar dari mobil tersebut, Cilla yang tahu itu Kakak nya pun segera masuk kedalam mobil dan tak lupa ia pamit dahulu ke Siti.

"Maaf ya, Kakak lama," ujar Jovan meminta maaf setelah Cilla selesai memasang safety belt.

Cilla hanya menjawab gumaman saja. Jovan memilih menjalankan mobilnya, ia merasa bersalah pada adiknya. Sebuah ide muncul di benak Jovan.

"Dek, sebagai permintaan maaf. Gimana kalo Kakak belikan ice cream coklat kesukaan kamu?" Tawar Jovan.

Cilla yang sedang melihat kearah luar jendela pun menoleh, ia sempat terkejut dengan tawaran Jovan. Cilla pun berpikir, apakah ia harus meng-iyakan atau tidak. Dia benar-benar bingung saat ini.

••••

Haloo all! Gimana-gimana part satunya, dah buat penasaran? Sudah seru?
Hihihi, buat yang penasaran tunggu next chap nya ya^^.

Jangan lupa share ke teman atau keluarga kalian, selalu pantengin 'Kak Jovan' yah:)

Jangan lupa follow Instagram:
@ayllshwzf
@wa.wattpad
Agar tahu informasi terbaru seputar Wattpad Wawa. Dan... Siapa tahu ada sedikit" bagian cerita yang akan buat kalian penasaran^^

Karena Wawa baik dan tidak sombong, Wawa akan kasih unjuk visual cerita 'Kak Jovan' biar gak penasaran.

Jovan Andova


Cilla Andova

Gimana-gimana visualnya? Udah bikin baper? Awas, Jovannya jangan di bungkus yah. Hihi^^

Terima kasih juga sudah membaca part 1 'Kak Jovan'. Jangan lupa ucap Hamdallah yah^^.
Sampai jumpa di next chap!

Salam,

Wawa





Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

766K 36.6K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
RAYDEN Par onel

Roman pour Adolescents

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
ALZELVIN Par Diazepam

Roman pour Adolescents

3.8M 224K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
little ace Par 🐮🐺

Roman pour Adolescents

433K 33.8K 23
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...