π™Ώπš˜πšœπšœπšŽπšœπšœπš’πšŸπšŽ (𝘣𝘰𝘺)...

By yoonie-ah

39.3K 3.1K 868

(Update kalo lagi mood) 𝚁𝚊𝚝𝚎; πšƒ (18) + πšƒπšŠπšŽπ™Άπš’ π™Žπ™–π™π™–π™—π™–π™© tapi π˜—π˜°π˜΄π˜¦π˜΄π˜ͺ𝘧? -- 'π™±πšŠπšπš’πš”πšž... More

P(b)F;Intro
P(b)F;Begin
P(b)F;Friend
P(b)F;Rain
P(b)F; Lost
P(b)F;Love Maze
P(b)F; Ego
P(b)F; Singularity
P(b)F; Make it Right
P(b)F; Boy With Luv
P(b)F; What Do You Think?
P(b)F; Epiphany
P(b)F; Jamais Vu
P(b)F; Let Me Know
P(b)F; N.O
P(b)F; Lie
P(b)F; Just One Day
P(b)F; Filter
P(b)F; Stigma
P(b)F; Seesaw
P(b)F; The Truth Untold
P(b)F; Tear
BonCap; Love

P(b)F; Heartbeat

844 91 46
By yoonie-ah

Awas typo!








Happy Reading...

-

Sudah dua hari berlalu, dan kini Yoongi sudah lebih baik dari sebelumnya. Tubuhnya sudah merasa lebih baik, ya bagaimana tidak, selama dua hari sakit itu Taehyung juga merawatnya. Selalu menemani Yoongi di saat orang dirumah Yoongi tidak ada. Katanya takut Yoongi ada apa-apa.

Dan sekarang, dirinya sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah. Masih di dalam kamarnya, tengah bercermin di depan cermin besar di dalam kamar. Yoongi menatap dirinya tak percaya, apa yang dua hari lalu sudah terjadi.

Dia usap bibirnya, dan senyum tipis terulas begitu saja. Tanpa sadar, dia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Hatinya berdebar, saat mengingat momen kemarin itu.

Itu aneh, padahal selama Yoongi berkencan dengan beberapa gadis lain dia tak seperti ini. Dan sekarang, kenapa dengan dirinya? Tidak mungkin bukan, kalau dia sudah mulai menyukai Taehyung?

Tidak mungkin, Yoongi menggelengkan kepalanya dan menatap aneh pada dirinya di cermin. Rambutnya yang sudah rapih dia acak karena frustasi, dengan nafasnya yang terengah akibat rasa kesalnya.

Saat matanya menatap lagi lekat ke arah cermin, dia sontak terkejut mendapati seseorang rupanya ada di sampingnya. Tapi Yoongi terkekeh, dia hanya berpikir itu adalah halusinasinya saja.

"Kekekeke… ada-ada saja, hiks.. Kenapa juga harus berhalusinasi ada Tae disini." Matanya berkaca-kaca, tapi tetap memandang pantulan di cermin itu.

Orang itu–Taehyung–tentu saja termangu di tempatnya berdiri, apa tadi dia tak salah dengar? Ck, itu membuat Taehyung berdecak dengan tangan yang berkacak pinggang.

Kepalanya menggeleng dramatis, "Ckckck, Hyung… Aku beneran manusia, bukan halusinasimu tahu!" Taehyung kesal, tapi dia tak bisa marah. Apalagi melihat Yoongi yang tengah menatapnya heran, dengan mata yang sendu.

"Hei kamu haluku, jangan seperti itu. Bagaimana nanti kalau Taelien itu benar-benar datang? Aku pasti bisa mati sekarang." Gumam Yoongi, dan sungguh Taehyung jadi makin gemas dengan tatapan Yoongi yang seperti itu.

Bagaimana tidak? Tatapan itu sayu, menatap dirinya dengan mata yang juga berkaca-kaca. Seperti anak kecil yang tidak diberi permen saja.

Jadi mau tak mau, Taehyung menghela nafas dan mendekat ke arah Yoongi. Ikut duduk di atas kasur milik Yoongi, dan usap lembut bahu Yoongi dengan pelan. Dan benar, Yoongi menoleh ke arah Taehyung dengan mata yang membulat.

Dia raba wajah tampan milik Taehyung, "Jadi… . Kamu bukan halusinasiku??" Yoongi mendengung, dan itu membuat Taehyung terkekeh.

"Iya Hyung, aku asli. Kim Taehyung asli, bagaimana tampan bukan?" Taehyung bertanya dengan mata yang mengerling jail, membuat Yoongi langsung berdecak kesal. Dan melepaskan tangannya yang masih mematri wajah Taehyung.

Kemudian berdiri, lalu mengambil tasnya di atas meja. Menatap tajam ke arah Taehyung. "Jadi.. Bagaimana kamu bisa masuk?"

"Pintu kamarmu tidak tertutup, dan sejak tadi aku sudah memanggilmu Hyung. Ck, tapi justru kau melamun di depan cermin."

"Oh, hehe." Yoongi justru terkekeh, usap tengkuknya karena merasa malu. Setelah itu dia ajak Taehyung untuk keluar dari kamar dan menuju ke arah meja makan, memakan sarapan buatan eomma Yoongi.

Saat sampai di meja makan, mata Taehyung berbinar cerah menatap makanan yang tersaji di atas meja. Dengan mulutnya yang terbuka lebar.

"Woah… Sepertinya enak Bibi, boleh aku sarapan disini?"

Yoonji yang mendengar itu hanya merotasikan bola matanya, dengan decakan yang keluar dari bibir mungilnya. "Ck, tidak seperti biasa saja."

Sang eomma sendiri dia hanya tersenyum tipis melihat itu, dan menatap sebentar ke arah Yoongi. Yoongi duduk di depan Yoonji, dengan Taehyung di sampingnya. Dan sang eomma yang duduk di samping Yoonji.

"Nah, selamat makan… . " Ucapan serempak dari sang kembar, membuat sang eomma dan Taehyung terkekeh. Lalu setelah itu mereka memakan sarapan itu dengan tenang, tanpa ada yang berbicara.






*****





Awalnya yang Yoongi inginkan saat pulang sekolah adalah bersinggah ke sebuah toko alat musik, tapi entah kenapa justru masuk ke sebuah toko buku yang terlihat sudah sangat tua. Dia sangat dibuat kagum oleh bangunan tua itu, seperti nostalgia pada masa lalu.

Saat pertama kali dia masuk, matanya benar-benar berbinar melihat isi di dalamnya. Gumaman kata 'woah' sejak tadi terus keluar, dirinya benar-benar dibuat kagum. Yoongi benar-benar telah jatuh cinta pada tempat ini.

Lihatlah, tatanan rak buku itu sangat rapi. Meski dari luar gedung itu terlihat sangat tua, tapi rupanya di dalamnya sangat bagus menurut Yoongi. Berdecak dengan mata yang terus menatap kagum, tangannya terayun untuk menyentuh rak-rak yang menyimpan berbagai macam jenis buku.

Tapi tak berapa lama, dia merasa ada seseorang di belakang tubuhnya yang sedang menatapnya. Dan saat dia berbalik badan, benar ada seseorang di sana. Di belakangnya, dan siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.

Rupanya pemuda itu diam-diam ikuti Yoongi kemana Yoongi pergi, Yoongi hanya bisa menghela nafas pasrah. Sungguh, harinya sangat merasa bosan bila selalu ada Taehyung di sampingnya. Tapi entah kenapa, kalau tidak ada Taehyung ataupun tak melihat pemuda itu dia akan sangat ingin melihatnya.

Yoongi menatap jengah ke arah Taehyung, dan pemuda itu justru terkekeh dengan usap tengkuknya karena merasa malu akibat dia terpergok membuntuti Yoongi.

"Dengan siapa kamu?" Yoongi bertanya saat Taehyung berjalan ke arahnya, dan pemuda itu memberi senyum tipis lebih dahulu.

"Sendiri Hyung, hehe. Apa yang kamu lakukan disini? Membaca? Atau mau membeli buku?" Pertanyaan Taehyung membuat Yoongi diam, dengan kepalanya yang dia miringkan.

Benar juga, dia juga bingung apa yang akan dia lakukan sekarang. Jadi, dia hanya gedikan bahunya acuh pada Taehyung. Dan setelah itu dia berjalan menjauh meninggalkan Taehyung.

Taehyung sendiri dia juga tengah mengagumi tempat itu, benar-benar bagus dan indah disaat bersamaan. Pun juga tempatnya terasa nyaman, sunyi tanpa bising suara dari berbagai macam kendaraan. Hanya terdengar suara desiran angin, dan gesekan daun yang terkena angin.

Lantas Taehyung mengikuti Yoongi, tapi dia berjalan ke arah kiri Yoongi. Dia mendapati rak buku bagian novel, dan disana dia menemukan sebuah novel yang sangat disukainya sejak kecil.

Taehyung mengambilnya, dan membawanya ke arah Yoongi. Dia lambaikan buku itu tepat di hadapan Yoongi, dan Yoongi sendiri dia hanya bingung menatapnya.

"Apa itu?" Tanyanya, sedang Taehyung terkekeh lalu mengajak Yoongi untuk duduk di salah bangku disana.

"Ini, buku novel kesukaan ku saat kecil. Tahu Hyung, itu bagus sekali." Katanya, sembari membuka buku itu dengan antusias. Dan Yoongi hanya memberi senyuman manisnya.

"Ya sudah, kamu pinjam atau beli saja. Bagaimana?"

"Uh, memangnya boleh??"

"Ck, tentu saja. Kemarikan, biar aku yang bayar." Yoongi merebutnya, dan membawanya ke arah sebuah meja kasir. Dia menyerahkan itu, dan mendapatkan kertas dari sana. Rupanya itu kertas catatan pinjaman dari buku novel itu, karena Yoongi tak jadi membelinya. Dan disana  tertera dengan nama Taehyung.

Taehyung benar-benar tak menduga, jadi dia sangat senang dan dengan tiba-tiba dia memeluk erat Yoongi dari samping. Dan juga, kecupan di pipi Yoongi dia beri tiba-tiba.

Deg

Yoongi diam termangu, dan sesuatu aneh muncul di dalam dirinya. Ada rasa senang, saat Taehyung mencium pipinya. Meski itu hanya sebuah kecupan, tapi Yoongi menyukainya. Dan sekarang, kenapa wajahnya terasa panas?

Yoongi kibasi wajahnya gunakan buku yang sejak tadi dia bawa, Taehyung tentu saja tak tahu. Dia sedang asik dengan buku barunya itu, dan itu adalah keberuntungan bagi Yoongi.

Jadi, mereka gunakan waktu santai itu untuk membaca buku disana. Berdua, ya dan memang berdua. Karena tempatnya yang terlalu sepi, dan sunyi.

"Jadi… Bagaimana kalau nanti kita kencan kemari Hyung?"

"Eh."




*****




Sudah hampir tengah malam, tapi Yoongi belum juga bisa tidur. Ada yang sedang dia pikirkan sejak tadi, dan itu membuat dirinya tak bisa pejamkan matanya. Meski berbagai macam cara dia sudah gunakan, tapi tetap saja dia tak bisa tidur.

Menghela nafas, dan pada akhirnya dia bangun dari kasur tercinta dan berjalan ke arah balkon kamarnya. Yang berhadapan langsung dengan kamar Taehyung, jadi Yoongi tahu kalau pemuda tan itu juga belum tidur.

Dia menengok ke arah jam dinding, dan oh rupanya itu sudah pukul 11 malam. Dan Taehyung belum tidur? Yoongi jadi berpikir, apa yang sedang dilakukan Taehyung malam-malam begini.

Jadi dia berinisiatif untuk melempar sesuatu ke arah pintu kaca balkon kamar Taehyung, ya dia gunakan kerikil kecil yang dia ambil dari pot di balkon kamarnya.

Tak

Di seberangnya, tepatnya di kamar Taehyung, pemuda itu tengah tersentak kaget mendengar ada bunyi dari pintu balkon. Awalnya dia hiraukan, tapi lemparan itu di pintu balkonnya terus saja terjadi.

Taehyung menghela nafas, dia kesal sekarang. Berdecak, dan berjalan ke arah balkon. "Ck, siapa sih malam-malam begini mengganggu."

Tak

"Aww… " Taehyung meringis, saat tepat membuka pintu balkon itu dia terkena lemparannya. Dan Yoongi, dia meringis ngilu melihatnya.

Taehyung menatap ke bawah, mendapati beberapa kerikil berserakan. Lalu matanya tertuju ke arah kamar Yoongi, di seberangnya. Disana, Yoongi tengah meminta maaf karena telah melempar kerikil tepat di kening Taehyung.

Taehyung mendengus, lalu "Ada apa Hyung? Kenapa belum tidur?"

Yoongi menghela nafas, dia ikut mendekat ke arah pembatas. "Aku… Tidak bisa tidur Tae."

"Apa perlu aku kesana?" Mendengar itu sontak membuat Yoongi membulatkan matanya, dan menggelengkan kepalanya ribut.

"Tidak perlu, kamu sendiri sedang apa? Kenapa belum tidur?"

Taehyung terkekeh, "Ck, kamu ini. Aku sedang sibuk, dengan buku novelku. Kenapa?"

"Tidak ada, uh Tae…"

"Apa? Ah sebentar, aku akan kesana saja. Kamu tahu, sulit berbicara dari jarak lumayan jauh. Tunggu aku disana."

Dan akhirnya, mau tak mau Yoongi benar-benar menunggu Taehyung yang sedang memanjat menggunakan tangga ke arah balkon nya.

Terkadang Yoongi benar-benar bingung, dia heran kenapa Taehyung begitu spontanitas seperti itu? Padahal Yoongi tak menyuruhnya.

Hap

"Hehehe, bagaimana aksiku? Keren bukan?"

Tuk

"Keren kepalamu! Jatuh, baru tahu rasa."

"Uh, sakit Hyung. Kamu tega sekali, kening malang ku. Huhu…"

"Ck, dasar bodoh." Ucap Yoongi, tapi dia tetap mengajak Taehyung agar duduk bersama di lantai.

Yoongi menghela nafas, dia melirik Taehyung yang tengah menatap langit malam. Bintang begitu banyak, tapi langit itu terlihat mendung. Jadi Taehyung langsung memanyunkan bibirnya, menurutnya kenapa malam ini tidak adil?

Yoongi terkekeh melihat Taehyung yang sedang mencebik, "Tak usah berlebihan, memang malam ini sedang mendung. Mungkin akan hujan."

Mendengar itu Taehyung menoleh, dan menatap Yoongi begitu dalam. "Cih, jangan terlalu pintar." Taehyung mendengung, tapi dia justru terkekeh.

Dia menatap lagi langit malam itu, dan benar saja tiba-tiba hujan turun dengan deras. Membuat Yoongi dan Taehyung sontak terkejut, lalu dengan cepat mereka masuk ke dalam kamar.

Yoongi tertawa, dan Taehyung tengah hembuskan nafasnya gusar. "Benar bukan kataku, tidak percaya sih." Ucap Yoongi dengan bangga.

"Iya Hyung, iya… Lalu bagaimana aku pulang?"

Yoongi merotasi kan bola matanya terhibur, dia bingung kenapa Taehyung tengah kebingungan bagaimana pulangnya? Bukankah mereka sering tidur bersama? Jadi Taehyung bisa menginap malam ini.

Yoongi naik ke atas kasur, dia menghiraukan Taehyung yang tengah menatap derasnya hujan. Menarik selimut agar menutupi setengah tubuhnya, dan memeluk guling kesayangannya.

"Kalau kamu mau pulang, pulang saja. Nanti juga kehujanan, dasar bodoh."

Tentu Taehyung langsung menoleh, dan menatap sengit ke arah Yoongi. Dia berdecak terlebih dahulu, lalu dia hentakan kakinya saat berjalan ke arah kasur Yoongi. Ikut naik, dan juga ikut masuk kedalam selimut yang Yoongi gunakan.

Yoongi jadi terkekeh, meski matanya terpejam dia sangat tahu betul kalau Taehyung pasti sedang merajuk dengan bibir yang terpout lucu. Itu, menggemaskan menurut Yoongi.

Srak

Shit, Yoongi mengumpat dalam hati. Saat dengan tiba-tiba dan kurang ajarnya, Taehyung menarik tubuh Yoongi agar mendekat ke arahnya. Dan tak lupa, dia juga gunakan Yoongi sebagai guling hidupnya. Memeluknya erat.

"Tak usah menolak, kamu sendiri bukan yang mengkode aku agar tidur denganmu." Ucap Taehyung, dengan nada yang sedikit menggoda Yoongi.

Tak tahu saja, Yoongi tengah menahan gejolak di hatinya. Dia merasa akan meledak sekarang.

"Diam, dan tidurlah." Jadi, yang bisa Yoongi lakukan hanya terus memejamkan matanya. Dan setelah mengatakan itu, dia benar-benar bisa tertidur lelap.

Taehyung belum tidur, dia hanya sedang menatap Yoongi yang sedang tidur. Taehyung terkekeh, lalu membelai wajah Yoongi dengan tangannya yang bergetar. Singkirkan untaian rambut Yoongi yang agak memanjang, dan menutupi matanya yang cantik.

Cup

"Hehe, bibirmu selalu manis Hyung. Meski kata yang selalu keluar dari bibirmu itu sangat kasar, tapi aku suka." Gumam Taehyung, dia juga mengusap bibir Yoongi.

"Uh, selamat malam Hyung. Tidur nyenyak ya… Mimpiin aku ya.. Kekeke." Pelukan itu dipererat, seakan sedang memeluk guling kesayangan.

Tanpa sadar, ada seseorang yang tengah mengintipnya dari balik pintu yang tak tertutup rapat. Menghela nafas, tapi kemudian dia tersenyum lembut. Senyumannya begitu tulus, dan setelah menutup rapat pintu itu dengan pelan dia pergi dari sana.

"Kalau memang itu pilihanmu nak, hahh… eomma bisa apa?"

Tebece...

Hehe, maaf ni gaes baru bisa up 😔
Makasih yang udah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya... Vote nad comment 🥰💜

Continue Reading

You'll Also Like

130K 9.5K 11
Berapa kali pun kau mengelak, kau tetap milikku, Min Yoongi. - kth TaeGi BxB
508K 41.4K 47
Ini cerita Gay jadi kalo homopoic pergilah kau dek bek bek bek bek..... Apa jadinya jika seorang anak SMA yg lagi ngedumel karena kesal setelah memb...
161K 12.8K 41
[On Going] VMIN MAFIA Park Jimin dan Kim Taehyung adalah rival didalam dunia pasar gelap. Mereka berdua sama-sama seseorang mafia yang sangat ditakut...
788K 58.1K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...