Married The CEO ✔️

By nitayap

58.3K 7K 792

["MARRIED" SERIES #2] Semua orang di sekitarku mengenal Byun Baekhyun. Dia tampan, kaya, dan seorang CEO. Par... More

• T r a i l e r •
• P r o l o g u e •
01. Hate
02. A Challenge
03. Sonbae-nim
04. I'll Not Fire You
05. Doubt
06. The Begin
07. Think About It
08. The Wedding
09. Commotion in The Morning
10. Line
11. Agreement?
12. Deal!
13. What Should I Do?
14. Yoongi's Advice
15. First Love
16. If You Love Him, You Should Have Trust Him
17. Jealous
18. When The "Wolf" Coming
20. Date...?
21. What If...
22. Don't Go
23. The Plan How to Get You
24. Secret
25. At Night
26. Because of Water...
27. Warn
28. Forget The Past
29. Our Love in Kyoto
• E p i l o g u e •

19. Tell Me Everything

1.3K 213 18
By nitayap

"Sohyun Nuna!" seru Jungkook ketika ia keluar dari Bandara Gimpo. Pria bergigi kelinci itu berlari dengan tas di punggungnya menghampiri Sohyun yang tengah berdiri di luar mobil menyambut adik iparnya. Sementara Baekhyun lebih memilih menunggu di dalam mobil.

"Wah, Jungkook. Apa kabarmu? Tambah tinggi!" seru Sohyun sembari menepuk pundak Jungkook.

"Aku baik, Nuna. Kau juga tambah cantik." Jungkook ikut tersenyum.

"Ayo masuk!" Sohyun pun duduk di sebelah Baekhyun dan Jungkook duduk di belakang. Baekhyun yang sedari tadi hanya diam pun mulai melajukan mobilnya.

"Hyeong, kenapa wajahmu seperti itu? Tidak senang aku pulang, begitu?" tanya Jungkook.

"Biasanya aku juga begini, 'kan?" balas Baekhyun singkat.

"Tapi biasanya kau menyambutku. Astaga, kadang aku bingung dengan sikapmu ini," balas Jungkook lagi, "Hei, kita ke restoran, ya! Aku ingin makan burger!"

"Ibu mau kita makan bersama di rumah. Besok saja kalau mau burger,"

"Aish!" seru Jungkook sembari menyandarkan tubuhnya malas.

"Bukankah kau sudah sering makan burger di Busan? Kurasa semua burger sama saja," kali ini Sohyun menimpali.

Jungkook memajukan bibirnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan lucu. "Nuna, semua burger itu pasti ada perbedaannya. Dan menurutku di sini burger-nya lebih enak!"

"Besok saja, ya. Benar kata Baekhyun. Ayah dan Ibu mertua mau kita makan bersama-sama nanti. Aku janji akan menemanimu nanti," jawab Sohyun sambil tersenyum.

"Hah...baiklah," jawab Jungkook dengan lesu.

Dua jam perjalanan, akhirnya sampailah mereka di kediaman keluarga Byun. Ketiganya kemudian turun dari mobil, namun mata Jungkook menangkap sesuatu yang aneh dari kakaknya.

"Hyeong...," panggilnya lalu menunjuk kaki Baekhyun, "kenapa jalanmu begitu?"

Baekhyun menghela napas kasar sambil memejamkan matanya. Untunglah Baekhyun tidak pergi ke kantor hari ini. Jika tidak, ia yakin sekali akan jadi bulan-bulanan Yoongi dan juga Taehyung yang dengan senang hati mengatainya. Sementara Sohyun mengalihkan pandang, enggan melihat cara jalan Baekhyun yang sedikit mengangkang karena...yah...sedikit insiden terjadi semalam karenanya. Keduanya pun dari tadi juga saling diam saat pergi menjemput Jungkook. Sohyun masih kesal pada Baekhyun karena sikapnya semalam, pun sama dengan Baekhyun yang kesal karena Sohyun nyaris saja menghancurkan masa depan penerus Byun.

"Jungkook!" seru Hera yang terlihat senang atas kedatangan anak bungsunya, menyambutnya, membuat Jungkook teralih dari pertanyaan sebelumnya.

"Apa kabarmu, Bu?" tanya Jungkook tersenyum membalas pelukan ibunya.

"Baik. Ayo masuk! Ibu sudah siapkan makan malam bersama," ujar Hera. Mereka sekeluarga pun berkumpul bersama untuk makan malam. Sohyun diam-diam hanya memperhatikan yang lain. Sedikit merasa minder meskipun ia sudah sering berada di keluarga Byun. Ketika Hera menceritakan hal-hal lucu tentang Jungkook, hanya Daesung dan Baekhyun yang tertawa. Intinya, Sohyun hanya menatap mereka dalam diam. Dalam hatinya terbesit kerinduan pada kedua orang tuanya yang sudah lama meninggal.

Sikap Sohyun yang jadi diam ternyata diperhatikan Baekhyun sejak tadi. Pria itu tidak berhenti melirik Sohyun yang menyantap makan malamnya dalam diam dan tersenyum kecil sesekali. Entahlah apa yang sedang Sohyun pikirkan saat ini, tapi Baekhyun tahu kalau sepertinya gadis itu tidak dalam keadaan yang baik.

"Sohyun Nuna! Mau main game bersama?" ajak Jungkook setelah mereka selesai makan malam bersama. Malam ini, Sohyun dan Baekhyun diminta oleh ibunya untuk menginap saja malam ini sekalian menemani Jungkook besok hari ke bandara untuk pulang lagi ke Busan.

Belum sempat Sohyun menjawab, Baekhyun mengambil alih jawabannya.

"Sohyun lelah. Dia harus istirahat," jawab Baekhyun.

"Yaa, aku tanya dengan Nuna, bukan denganmu!" balas Jungkook kesal. Sohyun juga sebenarnya heran ada apa dengan Baekhyun kali ini. Kenapa dia mengatakan bahwa dirinya lelah dan ingin istirahat. Padahal satu game sepertinya cukup menarik bagi Sohyun.

"Satu game saja, ya," jawab Sohyun kemudian sambil tersenyum. Jungkook merasa senang karena Sohyun mau bermain bersamanya. "Hyeong, kau mau ikut, tidak?"

Baekhyun mendengkus kesal. Padahal ia mengkhawatirkan Sohyun tadi, tapi sepertinya gadis itu terlihat baik-baik saja. "Tidak. Aku lelah, ingin istirahat."

"Baiklah. Ayo, Nuna!" seru Jungkook lalu menarik tangan gadis itu ke kamarnya.

Ini bukan kali pertama Sohyun ke kamarnya Jungkook. Dulu, mereka sering bermain bersama sebelum Jungkook mulai sekolah di luar kota sejak pria itu SMP. Biasalah, orang tuanya adalah orang kaya. Mereka selalu mengajarkan anak-anaknya untuk jadi anak yang mandiri sejak kecil. Soal biaya, bukanlah persoalan yang penting, tentu saja.

Jungkook dengan semangat menyalakan konsol Playstation 4 terbaru miliknya dan mengajak Sohyun bermain game petualangan bersama.

"Wah, sudah lama sekali tidak bermain bersamamu, Nuna," kata Jungkook tersenyum dengan mata tertuju pada televisi besar miliknya.

"Yah, begitulah," jawab Sohyun.

"Aku malah masih tidak menyangka kalau kau sekarang menikah dengan kakakku yang menyebalkan itu. Jika tidak, tentu saja aku yang akan jadi pacarmu," kata Jungkook sembari menoleh ke arah Sohyun. Gadis itu melirik Jungkook yang tampak tebar pesona, lalu mendengkus pelan.

"Kurasa kau banyak penggemar perempuan cantik di Busan. Kenapa mau jadi pacarku?" tanya Sohyun. Jungkook tampak berpikir dengan bibir yang naik ke atas. "Karena Nuna cantik dan baik. Selain itu Nuna juga pintar memasak."

Sohyun tertawa kecil mendengar perkataan Jungkook lalu mengusap kepala pria itu. "Berhentilah bercanda."

"Ya, ya. Aku tahu aku bukan tipemu, Nuna. Tapi meski begitu, aku senang Nuna menikah dengan kakakku. Dia itu...hah...sangat menyebalkan. Aku khawatir kau akan kesulitan menghadapinya. Tapi aku sedikit heran, kenapa Nuna mau menikah dengan Baekhyun Hyeong? Bukankah kalian itu sering bertengkar?" kata Jungkook panjang lebar.

Sohyun tersenyum tipis lagi, enggan untuk menanggapi pembicaraan soal Baekhyun. "Ayo main lagi. Nanti sudah keburu malam dan besok kau harus kembali ke Busan."

"Ah...kau benar juga. Aku malas sekali harus pulang lagi besoknya. Tapi tak apalah, yang penting aku bisa main game bersamamu malam ini," kata Jungkook memamerkan senyum gigi kelincinya pada Sohyun.

***

Sohyun pun kembali ke kamar Baekhyun setelah satu jam bermain bersama Jungkook. Gadis itu langsung mendudukkan dirinya di atas sofa panjang yang ada di sana, sedangkan Baekhyun sedang mengerjakan beberapa tugas kantor di atas tempat tidur. Keduanya masih saling diam, merasa canggung untuk berbicara setelah apa yang terjadi pada mereka sebelumnya. Sohyun menghela napas kecil—yang entah terdengar oleh Baekhyun atau tidak—lalu merebahkan tubuhnya di sofa tersebut.

"Kenapa kau tidur di sana?" tanya Baekhyun, memecah keheningan.

"Kenapa?" tanya Sohyun, "tentu saja aku lelah. Aku mau tidur."

Kali ini Baekhyun yang salah tingkah. "B-bukankah kau bisa tidur di sini..."

Sohyun mengamati sikap Baekhyun yang semakin aneh sekarang. Apa dia bilang boleh tidur di sebelahnya? Satu ranjang?

"Aku tidak mau," jawab Sohyun dingin lalu membalikkan tubuhnya, membelakangi Baekhyun. Sohyun tidak ingin memikirkan hal yang aneh-aneh karena sikap Baekhyun yang berhasil membuat dadanya berdebar kencang. Saat Sohyun memejamkan matanya. Ia dikejutkan oleh Baekhyun yang tiba-tiba membalik tubuhnya, lalu menggendong gadis itu.

"Y-yak! Kau mau apa?!" seru Sohyun saat pria itu membantingnya ke atas tempat tidur.

"Menyuruhmu tidur di sini. Bersamaku. Jangan berpikiran yang aneh-aneh karena aku juga lelah. Aku hanya tidak ingin kau sakit tidur di sofa," jawab Baekhyun lalu berjalan ke sisi lain tempat tidur dan mendudukkan dirinya lagi, berkutat kembali dengan laptopnya.

Sohyun menghela napas lega karena Baekhyun tidak berbuat macam-macam padanya. Namun sikap pria itu sekali lagi membuat dadanya berdebar semakin kencang. Dari dulu, Baekhyun tidak pernah berubah. Ia selalu memberikan perhatian yang membuat Sohyun pada akhirnya salah paham.

"Apakah kau baik-baik saja?"

Sohyun tertegun saat mendengar pertanyaan Baekhyun. Pria itu melepaskan kaca mata yang ia kenakan lalu menutup laptopnya. Seluruh atensi pria itu kini mengarah padanya.

"Apa maksudmu?" tanya Sohyun.

"Saat makan bersama tadi, kau terlihat diam dan seperti memikirkan sesuatu," ujar Baekhyun, "apakah kau sedang ada masalah?"

Baiklah, Sohyun merinding sekarang. Sejak kapan Baekhyun peduli dengan keadaannya?

"Tidak ada," jawab Sohyun sembari menarik selimut menutupi separuh wajahnya. Dirinya semakin terkejut saat Baekhyun kini ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Sohyun. Pria itu menatap Sohyun dengan intens.

"Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu," jawab Baekhyun, "dulu kau suka cerita padaku apa yang sedang kau pikirkan."

Sohyun hanya berharap kali ini Baekhyun tidak melihat rona merah di pipinya meskipun ia sudah menutup separuh wajahnya dengan selimut.

"Aku hanya rindu orang tuaku. Tapi tak apa, itu hanya sementara. Terkadang perasaan itu timbul ketika aku melihat orang tuamu yang sangat baik padaku," jawab Sohyun.

"Hmm," gumam Baekhyun. Pria itu sebenarnya juga gugup sekarang. Meski ini bukan pertama kalinya mereka tidur bersama, tapi sekarang situasinya sudah berbeda. Gadis kecil hitam manis itu kini sudah jadi istrinya. Ditambah lagi sekarang Sohyun tampak menggemaskan dengan selimut yang menutupi separuh wajahnya. Apakah gadis itu sedang malu sekarang? Pertanyaan itu melintas di kepala Baekhyun, membuat pria itu tersenyum tipis.

"Kenapa kau tersenyum?" tanya Sohyun.

"Kau seperti tringgiling sekarang," jawab Baekhyun, lantas membuat Sohyun menghela napas kesal.

"Sudahlah, aku mau tidur," ujar Sohyun mulai memejamkan matanya.

"Bukankah kau sudah sering bersama kami, Sohyun," kata Baekhyun lagi, membuat Sohyun membuka kembali matanya. "Dari dulu, orang tuaku tentu sudah menganggapmu anaknya sendiri. Meskipun orang tuamu sudah tak ada, kau masih punya orang-orang yang sayang padamu. Keluargaku, dan pamanmu. Mereka semua sayang padamu. Jadi kau tidak boleh merasa sedih lagi."

Inilah yang membuat Sohyun jatuh cinta pada Baekhyun. Pria itu punya sisi lembut yang selalu membuat hatinya tenang. Saat sikapnya selembut ini, suaranya pun sama. Jadi terdengar lebih indah bagi Sohyun. Ah, jangan lupakan wajahnya yang entah mengapa jadi menawan bagi Sohyun. Apalagi gadis itu menatapnya dari jarak yang dekat.

"Kau mau janji padaku?" tanya Baekhyun lagi.

"Apa?"

Baekhyun tersenyum tipis. "Kau harus cerita padaku apa yang kau rasakan, mulai sekarang."

Satu getaran terasa lagi bagi Sohyun...dan rasanya sangat menyenangkan. Namun seolah ia sadar, jika ia terlampau menikmati rasa yang ada di hatinya, maka rasa sakit juga bisa datang dengan cepat padanya.

"Aku mau tidur," kata Sohyun, mengabaikan apa yang Baekhyun katakan padanya, takut pada rasa yang bertahan terlalu lama dihatinya. Gadis itu kemudian berbalik, membelakangi Baekhyun yang kini menghela napas sedikit kecewa karena sikap dingin Sohyun.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 75.7K 53
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
2.7M 289K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
625K 2.1K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
70.2K 5.2K 41
[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kim Mingyu, dia adalah laki-laki yang menikahiku bukan karena atas dasar cinta. Aku bekerja sebagai 'istri bayarannya'...