Beat The Bond (Sudah Terbit)

By azizahazeha

1M 91.2K 21.9K

(21+ Romance Comedy) #2BADASSLOVE Bagi Casya, Arlo hanya editor senior yang pernah menolak pernyataan cintany... More

BADASS SERIES
Prolog
Aksi 1 : Kelunturan Pesona Casya
Aksi 2 : Rayuan Ngopi Bareng
Aksi 3 : Pengumuman Gila
Aksi 4 : Pemaksaan Makan Malam
Aksi 5 : Pertemuan di Gym
Aksi 6 : Pertemuan di Restoran Jepang
Aksi 7 : Nebeng Pulang
Aksi 8 : Makan Malam Bersama
Aksi 9 : Makan Nasi Padang
Aksi 11 : Mood yang Buruk
Aksi 12 : Menjadi Pencuri
Aksi 13 : Wawancara Gilang Singgih
Aksi 14 : Casya yang Sakit
Aksi 15 : Arlo yang Perhatian
Aksi 16 : Menangkap Pasangan di Lift
Aksi 17 : Klarifikasi Pasangan Lift
Aksi 18 : Gosip-Gosipan
PENGUMUMAN

Aksi 10 : Helm Baru

22.6K 4.5K 336
By azizahazeha

"Lo memang nggak pernah berubah."

Casya menatap tajam perempuan yang duduk di hadapannya. Dia tersenyum sinis kemudian mendengar ucapan si perempuan. Jika ada gelar rival seumur hidup, perempuan itu akan menjadi pemilik rival seumur hidup untuk Casya.

"Liona," gumam Casya menyebut nama si perempuan dengan nada yang terdengar tidak ramah. "Lo bilang gue nggak pernah berubah? Iya, gue sudah cantik dari lahir. Tapi lo ...." Casya menatap Liona dengan tatapan yang mencela. "Kayaknya nggak perlu gue ungkapin perubahan lo gimana," pungkas Casya.

Tangan Liona terkepal erat di atas meja, dia merasa sangat kesal mendengar cemoohan Casya tersebut. Namun, Liona tidak bisa membalasnya. Apa yang dikatakan Casya benar memang. Dulu, Liona dan Casya selalu bersaing dalam penampilan. Sekarang, Liona justru bertambah bobot berat badan sangat parah, wajah yang jerawatan, serta pekerjaan yang tidak menetap.

Casya memainkan kukunya, dia meniup pelan ujung kukunya yang kini dicat berwarna ungu muda. "Mau apa lo ketemu gue?" tanya Casya kemudian.

"Gue mau mengajukan naskah untuk diterbitkan," gumam Liona pelan sembari menundukkan kepala.

Alis Casya terangkat sebelah mendengar gumaman Liona. Terlebih, saat Liona mengeluarkan sebuah kertas jilid-an yang tebal dari dalam tasnya. Casya cukup kaget dengan apa yang dilihatnya, di zaman yang sekarang bisa dengan via email, Liona justru datang dengan naskah print out.

"Lo nggak go green banget," cibir Casya sembari mengambil naskah yang diulurkan Liona. "Lo boleh keluar dari ruangan gue, nanti akan gue kabari," lanjut Casya yang mengusir Liona secara terang-terangan.

Kepala Liona terangkat, dia menatap Casya dengan perasaan yang sulit untuk diartikan. Tersinggung dengan sikap Casya? Sudah pasti. Tapi, Liona sadar dia membutuhkan bantuan Casya saat ini.

Casya berdiri dan berjalan lebih dahulu menuju pintu ruangannya. Karyawan yang lain sejak tadi memperhatikan dan mencuri pandang ke arah ruangan Casya, semuanya kemudian berpaling dan pura-pura bekerja.

"Nanti gue hubungi lo," tutur Casya sembari membuka pintu ruangannya.

Liona berdiri dari duduknya, dia menganggukkan kepala pada Casya sembari berkata, "Gue mohon bantuan lo."

Setelah Liona keluar dari ruangannya, Casya langsung menutup pintu kembali. Dia mendengus pelan sembari berjalan menuju meja kerjanya. Casya melirik naskah Liona sekilas, tetapi kemudian diletakkannya sebuah map di atas naskah tersebut.

"Sabar Sya." Casya bergumam sendiri sembari melanjutkan pekerjaannya yang lain.

♥♥♥

Arlo berdiri di depan motor scoopy-nya. Sudah tiga kali dia mengecek jam di pergelangan tangannya, tetapi Casya tidak juga muncul. Dua hari yang lalu, Casya mengatakan bahwa dia ingin diantar dan dijemput oleh Arlo.

"Sorry lama!"

Baru saja Arlo akan mengeluarkan ponselnya dan menelpon Casya, perempuan itu sudah muncul di hadapannya. Dahi Arlo mengernyit pelan melihat helm berwarna kuning yang dipegang Casya. Bentuknya bisa dibilang mirip minion, dan entah kenapa itu mengingatkan Arlo pada pisang.

"Tapi ini ada helm, itu buat apa?" Arlo bertanya karena heran. Meski begitu, Arlo tetap memasukkan kembali helm pink ke dalam jok motornya.

Casya meletakkan helm miliknya di atas spion dan stang motor. Kemudian Casya menyerahkan tas dan sebuah berkas berjilid yang ada ditangannya kepada Arlo. Sekarang Casya mengikat rambutnya menjadi kunciran satu.

"Sudah pernah gue bilang kalau gue nggak bisa pakai helm orang sembarangan," jelas Casya yang kemudian memakaikan helm Arlo ke kepala pria itu. "Wajah ganteng lo ini harus sering ditutup!" ucapnya sembari menurunkan kaca helm yang hanya sebatas hidung Arlo.

"Lagian punya mobil malah milih naik motor," gerutu Arlo sembari menyerahkan kembali tas mahal kepada Casya.

Sekarang gantian, Arlo yang memakaikan helm minion Casya ke kepala perempuan itu. Dia memasangkan pengaman helm dengan baik. "Baik-baik lo sama ini minion," kata Arlo seraya menepuk helm Casya.

"Lo mau gue tonjok? Lo kira ini kepala gue nggak dipakai lagi?" Casya mengomel setelah mengaduh akibat pukulan Arlo di helmnya.

Interaksi Arlo dan Casya itu sudah menjadi perhatian karyawan lainnya. Sebagian ada yang merasa interaksi keduanya lucu dan romantis, ada pula yang merasa ngeri dengan sikap perhatian Casya, dan ada yang cemburu.

♥♥♥

Casya duduk bersila di atas karpet ruang tengah, di depannya televisi menyala sedang menampilkan acara podcast dari youtube. Punggung Casya bersandar pada kaki sofa, di atas pangkuan Casya terdapat naskah milik Liona.

Sebuah pena berwarna merah terputar-putar di tangan kanan Casya, kemudian dia akan sesekali mengigit ujung pena merahnya Ketika menemukan kalimat yang kurang menurutnya. Selanjutnya pena merah itu akan menari di atas naskah Liona.

Casya tersenyum tipis saat dia sadar apa yang dilakukannya seperti dosen yang sedang memeriksa skripsi mahasiswa. Tadi sore, saat akan pulang Casya melihat kembali naskah tersebut di atas mejanya. Walaupun Casya tidak suka dengan Liona, tapi dia tetap harus professional.

"Atau gue minta bantuan Arlo saja? Tapi, dia lagi banyak kerjaan," gumam Casya sambil mengetuk-ngetuk penanya di atas naskah.

Casya memilih meletakkan naskah dan pena merah di atas meja di hadapannya. Kini Casya mengambil ponselnya, dia membuka ruang obrolan dirinya dengan Arlo. Jari panjangnya yang kukunya selalu terawat menari-nari di atas layar touch screen ponsel mahal.

Casya : Ada rekomendasi siapa yang bisa nangani satu naskah chicklit?

Tidak perlu menunggu lama, chat Casya langsung dibalas. Karena memang kebetulan status Arlo sedang online.

Arlo : Kanaya?

Casya : Lo dan Kanaya ada hubungan apa sih? Kanaya terus!

Arlo : Lempar ke Dino saja

Casya mendengus sebal, dia hampir saja melempar ponsel miliknya. "Sekali-kali perlu gue buat babak belur kayaknya ini orang!" Casya menggerutu dengan wajah sebal.

Sedikit kasar, Casya meletakkan ponselnya di atas meja. Dia kembali melangambil naskah dan pena yang ada di atas meja. Casya melanjutkan kegiatannya melihat naskah milik Liona.

Sebenarnya, di awal naskah sudah ada ringkasan keseluruhan cerita tersebut. Karena ringkasannya yang menarik, Casya memilih melanjutkan membaca naskah tersebut. Casya bahkan langsung mengoreksi kesalahan-kesalahan Liona, dia juga memberikan beberapa catatan di bagian-bagian yang perlu diberikan masukan.

Hingga sampai lewat tengah malam, Casya masih betah membaca naskah Liona. Bahkan Casya tidak menghiraukan chat masuk dari Arlo. Dia sedang malas meladeni pria menyebalkan macam Arlo.

Dari pop up yang masuk Casya tahu Arlo hanya mengatakan bahwa besok dia akan mulai mewawancarai narasumber untuk buku biografi. Jadwal besok adalah Devan Singgih, jika tebakan Casya benar, maka Arlo menawarkan basa-basi pada Casya untuk datang.

"Laper juga," gumam Casya yang merasa kelaparan.

Bangun dari duduknya, Casya naik ke atas sofa. Dia kembali melanjutkan memeriksa naskah Liona sembari tidur-tiduran. Hingga tanpa sadar Casya tertidur sendiri dengan pena merah yang masih di tangan serta naskah Liona yang terbuka.

♥♥♥

Maaf ya guys aku baru update, soalnya kemarin itu udah malam banget.
Terus tadi aku lagi hectic banget di kantor. Oh iya, dua babnya lagi setelah ini ya. Aku jeda kira-kira satu jam satu jam. Biar kalian ramaikan juga bab ini ^^

Cerita ini merupakan proyek kolaborasi dengan genre Komedi Romantis. Nama serinya: #BadassLove yang digawangi 3 wanita super badass, tapi penolong. Berikut judul dan penulisnya:

#1 Pop The Question oleh sephturnus

#2 Beat The Bond oleh Azizahazeha

#3 Main Squeeze oleh anothermissjo

Continue Reading

You'll Also Like

5M 37.1K 30
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
6.5M 330K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
543K 52.3K 30
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...