member PinkPunk baru saja sampai di dorm baru mereka. nama PinkPunk sendiri diberikan sajangnim melalui manager mereka yang menyampaikan.
sekarang mereka sedang duduk di ruang tengah untuk menentukan siapa yang akan menjadi teman sekamar nya.
"siapa yang akan menetukan pertama?" tanya Eunbi memecahkan keheningan.
"kau saja unnie, kau yang tertua" ucap Miyeon.
"aku rasa itu tidak adil, trainee terlama diantara kita adalah Jennie. bagaimana Jen?" tanya Eunbi.
"unnie, kita bergabung di tahun yang sama. aku tidak keberatan jika unnie yang jadi leader sementara di PinkPunk." jawab Jennie.
"kau bergabung 2 bulan sebelum aku"
"tak apa unnie, aku tidak keberatan kau jadi leader. lagi pula, aku juga belum bisa mengurus diriku sendiri, bagaimana bisa aku mengurus kalian kekeke."
"bagaimana? kalian setuju kalau aku jadi leader?" tanya Eunbi.
"SETUJU!!!" ucap mereka semua.
"sekarang bagaimana caranya kita menentukan teman sekamar kita?" tanya Eunbi lagi.
"kau saja yang memilih pertama unnie" kata Jisoo.
"apa tidak apa apa?"
mereka semua mengangguk.
"lagipula kita semua sudah dekat satu sama lain, jadi tidak masalah siapa teman sekamar kita" kata Hanna lalu diangguki yang lain.
"jadi, siapa yang ingin sekamar denganku?" tanya Eunbi.
Hanna yang teman sekamar Eunbi, mengangkat tangannya. dan mengejutkan, Lisa juga mengangkat tangannya. Lisa sebenarnya sedikit takut dengan Eunbi, bukan mereka tak dekat. mereka sangat dekat, tetapi Lisa yang suka menjailinya, sering dimarahi habis habisan oleh Eunbi, tak jarang juga Lisa mengadukan ke Jennie, akhirnya Jennie dan Eunbi beradu argumen. dan pastinya Jennie lah yang menang.
"aku ingin sekamar denganmu unnie" kata Lisa yang masih mengangkat tangannya.
"yah Lisa, kau sekamar dengan Jennie. aku dengan Eunbi unnie" kata Hanna.
"unnie, bukannya tadi unnie bilang tak masalah siapa yang menjadi teman sekamar kita? jadi kali ini aku ingin dengan Eunbi unnie." kata Lisa.
"terus Jennie dengan siapa?"
"ya dengan unnie lah"
"eh, kenapa jadi kalian yang ribut, biar aku yang menentukan" kata Eunbi.
"unnie, aku ingin sekamar dengan unnie, ya ya?" Lisa memohon.
"no! yang ada aku tidak betah dikamar karena kau terus menjaili ku"
"aku akan tetap sekamar dengan Hanna" lanjutnya.
"yeay..." ucap Hanna lalu menjulurkan lidahnya ke Lisa. Lisa yang melihat itu membuang mukanya kesal.
"aku tetap sekamar dengan Chaeyoung!" kata Jisoo dan diangguki Chaeyoung.
"okay, selanjutnya?"
"aku tetap dengan Miyeon!" kata Jinny.
"yah! Jinny, kau seharusnya memilih terakhir." protes Lisa karena menurutnya Jinny adalah maknae mereka.
"aku yang dengan Miyeon" lanjutnya.
"eits, no way!" "
"kau juga seharusnya memilih setelah Jennie dan aku" kata Miyeon.
"aku akan tetap sekamar dengan Lisa" kata Jennie.
Lisa yang ingin protes tidak jadi, karena Jennie menaikkan satu alisnya. dan Lisa jug ingat, dia sedang tidak berbicara dengan gadis di depannya itu.
"jadi, aku akan tetap dengan Jinny" kata Miyeon.
"memilih kamarnya bagaimana?"
"tidak usah dipilih, ukurannya sepertinya sama semua. hanya letaknya saja yang berbeda" kata Eunbi.
"kalau kalian mau memilih kamarnya tak apa, aku dan Eunbi unnie akan memilih yang terakhir, benarkan unnie?" tanya Hanna dan diangguki Eunbi.
Jinny adalah orang pertama yang beranjak dari duduknya, ia menarik tangan Miyeon untuk membantunya berdiri. Lisa yang melihat mereka berdiri, ikut berdiri lalu membawa kopernya untuk mencari kamar yang cocok untuknya.
"yah Lisa! kau mau apa?" tanya Jinny.
"cari kamar lah"
"ajak lah Jennie unnie untuk menentukan kamar kalian" kata Miyeon.
"untuk apa? dia juga akan setuju dengan pilihanku" kata Lisa sambil berlalu memasuki kamar yang berada di depan kamar Miyeon dan Jinny.
"Lisa yah..." panggil Jennie saat ia memasuki kamarnya dan melihat Lisa sedang merapikan bajunya di lemari mereka.
"hm"
"kenapa menghindariku?" tanya Jennie to the point. menyeret kopernya, dan duduk di sebelah Lisa.
"siapa bilang?" tanya Lisa tanpa menoleh ke Jennie. ia sedang foku
"tidak ada yang bilang, sikapmu yang berkata"
"aku tidak, perasaanmu saja"
"benarkah? lalu kenapa kamu ingin Eunbi unnie dan Miyeon yang menjadi teman sekamar mu?"
"aku hanya ingin saja, biar tidak bosan"
"jadi selama ini kau bosan denganku?!" tanya Jennie sedikit meninggikan suaranya.
"a-aniyo... aku ngantuk, mau tidur dulu" ucap Lisa gugup langsung berlari ke tempat tidurnya membelakangi Jennie.
Jennie merapikan pakaiannya dan menyusun di lemarinya, setelah itu ia menyusul Lisa ke tempat tidur. ia tau sebenarnya Lisa belum tidur, walaupun ia tak bisa melihat muka Lisa karena membelakangi nya. sedaritadi Lisa berdecak dan menghembuskan napas kasar.
"Lisa yah" panggil Jennie yang sudah berbaring di belakang Lisa.
karena tak ada jawaban dari Lisa, Jennie memeluknya dari belakang. Lisa yang mendapat perlakuan seperti itu tersentak.
"Lisa ya, aku tau kamu belum tidur" kata Jennie mengeratkan pelukannya.
"hm"
"Lisa sudah meminta maaf tadi, tapi aku tidak tau kesalahan mu"
"tak perlu tau"
"jadi, aku tak perlu memaafkanmu kalau gitu" kata Jennie yang tetap memeluk Lisa. akhirnya Lisa membalikkan badannya menghadap ke Jennie.
"maafkan aku" kata Lisa.
Jennie menaikkan satu alisnya "kenapa?"
"aku hanya ingin minta maaf" kata Lisa menaikkan bahunya.
"apa karena aku mencubit pantatmu tadi pagi?" tanya Jennie sambil terkekeh.
"ya, itu juga. tapi ada yang lain" jawab Lisa.
"apa itu yang lain?" tanya Jennie yang semakin mengeratkan pelukannya ke Lisa.
"bisakah Jennie melepaskan pelukan ini dulu?" tanya Lisa yang sudah kesusahan bernapas karena ia menahan napasnya daritadi, pasalnya wajah mereka sangat dekat.
Jennie menggeleng "tidak, aku merindukanmu" ucapnya sambil tersenyum lalu meyatukan dahi mereka dan Jennie memejamkan matanya.
Lisa hanya memperhatikan wajah Jennie yang begitu dekat dengan wajahnya, ia ikut tersenyum karena Jennnie tersenyum sambil memejamkan matanya.
"tidak perlu menahan napasmu seperti itu Lisa" kata Jennie tiba tiba tanpa membuka matanya.
"napasku akan menerpa wajahmu--"
"tak apa, aku tidak keberatan" katanya memotong ucapan Lisa tetap dengan mata tertutup.
seperti biasa, Jennie bercerita banyak ke Lisa. tapi kali ini sedikit berbeda, ia bercerita sambil menikmati pelukan hangat Lisa dengan mata terpejam.
Lisa terus memperhatikan wajah Jennie ketika ia bercerita. Lisa melihat bibir Jennie yang terus bergerak dari tadi membuat jantungnya tiba tiba berdetak lebih cepat dari biasanya. Lisa melepaskan pelukannya, dan terlentang sambil memegangi dadanya. bukan baru kali ini Lisa merasa seperti ini, ini adalah alasannya mengapa ia menghindari Jennie.
"Lisa, Lisa kamu kenapa?" tanya Jennie langsung terduduk, ia panik karena Lisa memegangi dadanya bahkan sampai meremas bajunya.
"i-ini kenapa?" tanya nya sambil terus meremas baju di bagian dada, tepatnya diatas jantungnya.
"apa yang Lisa rasakan?" tanya nya panik karena mendapatkan gelengan dari Lisa.
"b-bentar aku akan mengambilkan minum" kata Jennie langsung berlarian ke luar kamar menuju dapur.
Miyeon melihat Jennie berlari seperti itu menjadi penasaran apa yang terjadi. ia melihat ke arah kamar mereka yang pintu nya terbuka lebar, Lisa sedang memegangi dadanya di tempat tidur. Miyeon langsung berlari ke arah Lisa.
"Lisa, kau kenapa?" tanya Miyeon panik. dan Lisa hanya menggelengkan kepalanya.
"dada mu sakit?" tanya nya lagi. Lisa bingung ingin menjawab apa, jadi ia menganggukkan kepalanya saja. rasanya aneh jantung nya berdetak seperti itu. mungkin ia akan mengalami penyakit jantung, pikirnya.
"kau belum makan dari pagi kan?" tanya Miyeon diangguki Lisa. lau Jennie masuk dan membawa segelas air putih untuk Lisa.
"unnie, Lisa sepertinya hanya masuk angin. dia belum makan dari pagi" kata Miyeon diangguki Jennie, ia juga mengira seperti itu. Lisa sekarang enggan melihat ke Jennie, takut jantungnya bertindak aneh seperti tadi. ia hanya melihat lurus ke Miyeon.
"ayo kita makan, tadi aku ke dapur Hanna dan Jisoo unnie sedang memasak" kata Jennie. Lisa mengangkat tangannya ke Miyeon, ia meminta Miyeon agar menariknya.
"Jennie duluan saja, Lisa dan Miyeon akan menyusul" kata Lisa.
saat Jennie sudah keluar dari kamar, Miyeon bertanya ke Lisa.
"kenapa kau meminta Jennie unnie duluan saja? bukannya kalian sudah terlihat berbaikan?"
"aku seperti tadi karena dia" kata Lisa.
"kau yang salah Lisa, kau tidak memakan sarapanmu yang sudah dibuatkan Jennie unnie" kata Miyeon, padahal maksud Lisa berbeda.
Lisa hanya mendengus pasrah, ia tidak tau mau berbicara apa pada Miyeon. Lisa takut dianggap aneh oleh Miyeon jika ia bilang jantungnya berdetak lebih cepat karena hanya melihat Jennie.
"ayo, kita ke meja makan. sepertinya makan malam sudah siap" kata Miyeon berdiri lalu menarik tangan Lisa untuk berdiri juga.
to be continued
don't forget to vote
don't be a ghost reader 🖤