RENATA

By Nana_iu

11.7K 2.6K 3.7K

More

Prolog
1๐Ÿ‡
2๐Ÿ‡
3๐Ÿ‡
4๐Ÿ‡
5๐Ÿ‡
6๐Ÿ‡
7๐Ÿ‡
8๐Ÿ‡
9๐Ÿ‡
10๐Ÿ‡
11๐Ÿ‡
12๐Ÿ‡
MAKASIH SEMUA -BUKAN UPDATE
13๐Ÿ‡
14๐Ÿ‡
16๐Ÿ‡
17๐Ÿ‡
18๐Ÿ‡
19๐Ÿ‡
CAST
haloo,I'm back

15๐Ÿ‡

220 47 43
By Nana_iu

Happy reading!

Di sini lah Dika sekarang, di depan pintu kamar Putri Renata Dilbert. Kebisingan dapat di dengar walau dari luar kamar dapat di bayangkan betapa berisiknya mereka.

Jelas sekali kalau mereka tengah memperdebatkan sesuatu, tangan Dika terulur untuk membuka pintu tersebut.

Membukanya perlahan, tanpa menimbulkan suara yang dapat memancing impulas manusia yang dapat menghubungkan reseptor ke efektor nya.

Tangan Dika sedari tadi menenteng kantong kresek hitam berisikan ketujuh boneka yang tadi di belinya di mall.

" Kamu ini ya, makan dong Ta! Susah banget padahal makan doang" Omel Citra gemas kepada anak nya yang selalu susah kalau di suruh makan waktu sedang sakit.

" Nggak mau ma, bubur itu nggak enak!" Bantah Renata dengan bersedekap dada dan tak lupa juga mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

" Coba dulu Ta" Kali ini Gilang yang membujuk, Ayah Renata dengan mengelus lembut rambut Renata agar luluh dan mau makan.

" Nggak mau pa,pokoknya Ata nggak mau makan!" Pertahanannya belum runtuh, Renata mengedipkan mata lucu ke arah Sang Ayah. Tujuannya tak lain adalah agar dia tak dipaksa untuk memakan bubur putih yang terlihat menjijikan itu.

" Ih bandel banget ni bocah!" Timpal Reza, tangan Reza merampas bubur yang dipegang oleh Mama nya kemudian memakan nya dengan tidak tau malu nya.

" Frustasi gue ngadepin lo Ta, mending gue aja yang makan" Lanjut nya dengan mulut yang penuh dengan bubur, tak menghiraukan tatapan menusuk dari Mama yang berada di samping nya.

Citra dengan segera merampas bubur yang tengah di lahap oleh Reza lalu menaruhnya di nakas samping brankar Renata.

" Ekhem" Dika berdehem bermaksud agar keluarga yang tadi berdebat hanya karena Renata tidak mau makan, padahal hanya perihal makan bubur sampai seriuh ini.

Seketika semua pandangan berpusat kepada nya.

" Eh nak Dika, liat tuh Renata nggak mau makan. Tolong kamu bujuk ya, Mama mau ke mall dulu" Suruh Citra kemudian mengambil tas nya yang berada di sofa, tak lupa menggandeng tangan Suami nya serta menggeret anak tidak tau malu nya yang tak lain adalah Reza.

Brukk

Pintu ditutup dengan keras sehingga menimbulkan suara dentuman yang keras, Renata terlonjak namun dua menit kemudian ekspresi Renata menjadi biasa saja seolah kejadian tadi tak pernah terjadi.

" Mau ngapain lo ke sini?" Tanya Renata dengan wajah yang di buat semenyeramkan mungkin namun bukannya terlihat seram malah terlihat cute di mata Dika.

" Mau jengukin Istri gue lah" Balas Dika dengan santai lalu mendekati brankar Renata kemudian duduk di tempat duduk. Tepat disamping kanan Renata.

" Istri lo sape?" Tanya Renata too the poin, dahi nya mengerinyit heran. Yang ada di pikiran nya sekarang tentang bagaimana Reza sudah memiliki Istri sedangkan dia masih Sekolah.

" Yang ada di depan gue sekarang, ini lagi ngobrol sama gue" Balas Dika dengan senyum yang mengembang, plastik yang tadi di bawa nya sudah berpindah ke samping Renata, lebih tepatnya di depan nya.

" Sa ae lu dugong!" Ujar Renata setelah menyadari siapa yang di maksud  istri oleh Dika lalu menjitak kepala Dika dengan kelima jari nya.

" Sakit tau say, eh gue punya sesuatu buat lo" Dika membuka kantong kresek tersebut dan mengeluarkan satu persatu boneka yang tadi di beli nya khusus untuk Renata.

Mata Renata seketika berbinar melihat para boneka incarannya kini sudah ada di depan matanya, BT21.

" Huwa lo baik banget anjir, Tata ya ampun anak mama" Dengan segera Renata merampas boneka yang berbentuk hati dengan warna merah yang tadi nya dipegang oleh Dika dengan sangat tidak manusiawi.

" Apaan sih lo,  anak mama anak mama. Kita belum punya anak woy!" Timpal Dika dengan tatapan yang agak tidak bersahabat namun tidak dihiraukan oleh Renata malah Renata semakin menjadi jadi sampai mencium boneka tersebut.

Lama lama Dika jadi geram sendiri melihatnya, sekarang bukan hanya Tata saja melainkan ketujuh boneka yang di beli oleh Dika dipeluk Renata, di ciumnya satu satu.

Sungguh Dika menyesal telah membeli para boneka sialan itu, boneka itu yang mengalihkan fokus Renata sehingga dia menjadi tidak dianggap berada di sana oleh Renata. Renata terlalu sibuk dengan boneka barunya.

Tak ada cara lain selain mengalihkan fokus Renata tapi bagaimana cara nya, Dika bingung sendiri memikirkan nya sampai sebuah ide cemerlang terlintas di pikiran nya.

" Lo udah makan?" Tanya Dika yang berusaha mengalihkan fokus Renata dan dengan perlahan Dika mengambil satu boneka lalu dengan sengaja dijatuhkan ke bawah brankar Renata.

" Blom" Jawab Renata seraya menggelengkan kepala nya ke arah kanan dan ke kiri, cara nya melihat Dika seperti anak kecil yang polos.

" Yaudah makan dulu ya" Baru saja Dika mau mengambil bubur yang berada di atas nakas namun sudah di cegah terlebih dahulu oleh Renata.

" Eitsss gue nggak mau makan bubur, nggak enak!" Cegah Renata terlebih dahulu menyebabkan tangan Dika menggantung di udara.

" Coba dulu sayang, enak kok" Bujuk Dika  dengan halus, tangan nya dengan cepat mengambil piring yang berisi bubur berwarna putih.

" Nggak mau ih" Tolak Renata lagi dan sekarang ke dua tangan nya yang tadi memeluk boneka menjadi menutup mulut nya.

" Makan atau semua boneka itu gue ambil lagi" Tatapan lembut yang ditunjukkan Dika menjadi tatapan tajam dan menusuk. Mampu membuat lawan bicara nya  terintimidasi namun itu tidak berlaku bagi Renata, hanya dia.

" Klok udah ngasih itu nggak boleh diambil lagi, pamali" Jawab Renata yang jelas jelas tidak ingin para boneka baru nya di ambil kembali.

" Yaudah kalok nggak mau diambil itu nurut, makan sekarang!" Dika langsung menyuapi Renata dan diterima oleh  Renata walau dengan bibir yang dimajukan beberapa centi.

" Itu bibir nya kenapa manyun? Mau di cium? Jangan mancing, nanti aku kebablasan" Canda Dika dengan tertawa sedikit.

" Gue nggak mancing ya! Lo nya aja yang mikir kejauhan" Balas Renata setelah satu suapan bubur tersebut di telan oleh nya.

" Emang gue mikir apaan?" Goda Dika dengan mata yang di kedipkan sebelah, semburat merah langsung memenuhi kedua pipinya. Renata malu.

" IH DIKA!" Teriakan Renata menggema di dalam ruangan tersebut, tangan Renata menjambak rambut Dika dengan tidak berperasaan.

" Aw aw sakit sayang" Pekik Dika tapi tidak menyingkirkan tangan Renata dari kepala nya.

" Ngalus mulu, ngalus tross"

🐇

Seorang wanita tengah melihat dari depan sebuah pintu rumah sakit tanpa berniat untuk membuka nya.

Mata nya dengan setia mengawasi pergerakan kedua insan yang tengah bercanda dan tertawa bersama.

Tak terasa air mata mengalir di kedua pipi nya bukan hanya itu bahkan rasa dendam nya semakin menguasai hati nya.

Tangan nya terkepal kuat, kuku kuku nya yang panjang meninggalkan bekas goresan di tangan nya sendiri menyebabkan tangannya mengeluarkan sedikit darah.

Mulutnya bergumam tidak jelas dan tak lama handphone yang berada di dalam tas nya berdering, segera saja dia mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelpon terlebih dahulu.

" Iya, aku akan segera ke sana" Balas nya begitu mendengar apa yang di ucapkan orang yang menelpon nya.

" Awas saja akan ku balas kau nanti, tunggu saja kedatangan ku. Akan ku ganti kehidupan yang penuh warna mu menjadi tidak berwarna bahkan warna hitam pun tak akan ku ijinkan menghiasi hari mu!"

Perempuan itu pun dengan segera meninggalkan tempat tersebut.

🐇

Maaf yak telat update soalnya aku ketiduran trus besoknya aku daring kan dan boom tugas aku numpuk jdi nggak sempet

Yaa gitu sih hehe

Continue Reading

You'll Also Like

807K 61.2K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
5.3M 389K 55
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
3.4M 274K 62
โš ๏ธ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
295K 12.2K 32
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...