Autumn Love

By Dreamprojection_

44 8 18

Dia pikir, hubungan ini akan baik-baik saja hingga ke depannya. Meskipun sesekali ujian datang dan mengusik k... More

1. Autumn Love
3. Autumn Love
4. Autumn Love

2. Autumn Love

7 1 0
By Dreamprojection_

Jika boleh, inginku rajut kisah kasih ini bersamamu. Sayangnya, terlalu sulit dan lama jika ku rajut sendirian.

Bolehku bertanya?
Kira-kira, butuh waktu berapa lama untuk menumbuhkan benih cinta dihatimu?

-Autumn Love-
🍁🍁🍁


Satu jam menyelesaikan soal fisika itu cukup melelahkan. Uh, aku lupa kalau hari ini ada ulangan bahasa Inggris. Dan aku belum belajar sama sekali. Baik, sekarang harus dimulai dari mana? Aku segera menggeledah isi dalam tasku. Apa? Tidak ada?

Bagaimana mungkin? Perasaan, tadi pagi sudah kucek, dan buku catatan itu ada. Oh, aku tahu. Pasti Gendis yang mengambilnya. Aku berdecak sebal. Dasar, Gendis!

"Ay!"

Ayu menoleh. "Iya? Ada apa, Yas?" tanyanya masih fokus dengan buku bacaannya.

"Gendis ada di mana?"

"Gendis? Em, ada di ... aku lupa. Hehehe ...." Ayu nyengir dan meminta maaf padaku. Aku membulatkan mataku sebal. Mencoba untuk sabar.

Lagian, bocah itu ke mana, sih? Meskipun jam fisika masih panjang dan kebetulan jamkos, dia tidak boleh seenaknya pergi. Pasti dia membawa bukuku. Lalu, harus mencari ke mana?

"Jar! Aku izin keluar, ya! Mau cari Gendis." Fajar mengacungkan jempolnya. Lalu kembali bermain game dihapenya.

Aku berjalan menyusuri lorong koridor yang sepi. Hanya beberapa kelas yang jamkos. Sambil mencari Gendis, aku memakai headshet dan mendengarkan lagu Biar Waktu Hapus Sedihku dari Hanin. Lagunya mulai beralun. Sesekali aku ikut bernyanyi. Bersenandung kecil sambil menikmati setiap alunan melodi itu.

Dari jauh, aku melihat sepasang insan yang berjalan cepat berlawanan arah dariku. Aku tahu, mereka adalah Rendy dan Raina. Iya, kalian ingat tidak? Kisah di waktu hujan seminggu yang lalu, saat aku berteduh di ruko itu? Nah, bagus sekali ingatan kalian jika masih ingat. Mereka sekelas. Di kelas 12-Ipa C. Sedangkan aku, di kelas Bahasa. Dan kalian pasti sudah tahu, kalau anak bahasa itu hanya sedikit. Jadi, hanya ada dua kelas untuk jurusan Bahasa, yang setiap kelas berisi 32 orang. Dan aku di kelas 12-Bahasa A.

Tapi ... ada yang aneh. Raina berjalan mengejar langkah Rendy yang panjang itu. Sepertinya, dua insan ini sedang bertengkar. Uh, ya sudahlah. Apa pentingnya bagiku? Enggakkan?

Aku terus melanjutkan langkahku menuju kantin. Karena ku rasa, Gendis ada di sana. Entahlah. Itu hanya feeling saja. Aku menggeser tubuhku ke kanan, lalu ke kiri. Begitu seterusnya sampai empat kali. Karena jengah, aku menarik nafas dalam-dalam dan mencabut headshet ditelingaku, tak lupa ku matikan lagu itu dihape. Apa maunya Rendy? Sampai-sampai akses jalanku dihadang.

"Ada apa, ya? Tolong minggir!" tegasku padanya.

Tiba-tiba, jarak yang tadinya satu meter menjadi setengah meter. Aku membulatkan mataku tak percaya. Apa-apaan ini? Kenapa dia begitu?

"He–"

"Lo Yasna, kan?" tanyanya membuatku bingung. Aku mengangguk ragu.

Dia menarik nafas panjang. "Sebentar lagi waktunya dimulai." bisiknya membuatku tambah bingung.

"Maksudnya?" tanyaku bingung. Aku melirik seseorang di belakang Rendy sana. Raina menatap kami dengan sedikit cemas. lalu aku mengedarkan pandanganku. Apa? Ada apa?

Rendy masih menatapku dengan intens. Dan itu membuatku risih juga ... sedikit salting. Maunya apa, sih?

"Pokoknya, nanti lo nggak boleh nolak ataupun membantah ucapan gue!" bisiknya dengan penuh penekanan. Dan aku masih menatapnya dengan wajah bingung.

"Maksudnya apa, sih? Aku ada urusan penting." Aku berjalan ke kiri untuk menjauh, namun ia mencekal tangaku dan kembali menghadangku.

"Inget! Lo nggak boleh nolak! Dan nggak boleh bantah ucapan gue!" bisiknya dengan tegas. Ia semakin mendekat.

Aku memundurkan badanku selangkah. Perlahan-lahan mulai mundur, mundur dan ...,

"Jangan coba-coba pergi." Rendy menarik tanganku bertepatan dengan suara bel istirahat. Aku meneguk ludahku saat jarak kami sangat dekat. Aku bisa mencium bau parfumnya.

"Sebentar lagi ...," bisiknya tepat ditelingaku.

Siswa-siswi yang keluar kelas semakin banyak. Dan aku sangat malu sekali. Mereka secara terang-terangan menatapku.

Aku merasakan tanganku dipegang oleh seseorang. Lembut sekali memegangnya. Aku tambah bingung dan malu. Lantas mengedarkan pandanganku dengan gugup. Ku lihat, Raina sudah membalikkan badan dan menjauh pergi. Dia ... kenapa?

"Maksudnya apaan sih, Ren?"

"Yas, aku nggak tahu kapan mulainya rasa ini. Tapi, yang jelas ... mau nggak kamu jadi pacar aku?" Aku melototkan mataku sempurna. Apa?! Dia benar-benar ... sudah gila!

"Engg–"

"Ssshhh ...," ringisku saat Rendy meremas tanganku dengan kuat. Tatapannya sedikit tajam. Seolah, dia mengingatkanku akan ucapnnya tadi.

"E ...."

"Maukan?" tanyanya sekali lagi. Dan terdengar memaksa.

"I-iya," jawabku dengan kikuk.

Beberapa siswa-siswi yang melihat kami terkejut dan heran. Deketnya sama Raina, tapi kok?

Rendy tersenyum. Lantas menarik tanganku menjauh dari sini. Suara riuh mulai memenuhi seisi sekolah ini. Tak menyangka dengan adegan yang mereka lihat. Adegan di mana Rendy menembakku menyebar dengan cepat. Dan sekarang, aku hanya biaa berdoa kepada Tuhan, semoga kejadian ini tidak membuat kehidupanku di sekolah ini yang tinggal setahun ini terusik. Aku ingin damai sampai lulus sekolah.

"YASNA!" teriak seseorang membuat langkahku dan Rendy  berhenti, lalu menatap orang tersebut. Gendis?

"OMG! LO ...?" Gendis menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Buk ....

Aku mendelik sebal saat buku catatanku terjatuh. "Eh," pekikku saat Rendy kembali menyeretku ke suatu tempat yang takku ketahui, di mana itu. Pria itu tidak mengizinkanku atau sekedar memberiku waktu beberapa detik untuk mengambil bukuku yang malang itu.

🍁🍁🍁

"Jadi, mulai sekarang lo pacar gue!" tegas Rendy begitu sampai di toilet yang sepi.

Harus di toilet, ya?

"Em, tunggu. Harus, ya? Kita ngomongin ini di sini?"

"Kenapa? Nggak suka lo?"

"Yaiyalah!"

"Mulai sekarang, manggilnya pake Aku-Kamu."

"Iya."

Aku menoleh ke samping kananku. Terpampang jelas diriku dan Rendy dari kaca itu. Maksudnya apa? Rendy ikut menoleh. Tatapannya itu ... jika sedikit dilunakkan tidak bisa, ya?

"Sekarang lo pergi!" ujarnya membuat kadar kekengkelan itu semakin bertambah banyak.

Dasar! Yang ngajak ke sini siapa? Sekarang main nyuruh-nyuruh pergi.

"Ck," decakku lantas segera pergi.

"Loh! Ngapain cewek ke sini?" tanya beberapa siswa yang mau masuk ke dalam toilet. Aku meneguk ludahku dalam-dalam. Ternyata, dia membawaku ke toilet laki-laki.

"Em, permisi!" ujarku setelah itu segera pergi menjauh.

Pencarian Yasna menemukan Gendis untuk mengambil bukunya berujung pada pertemuan ajaibnya dengan Rendy. Jika pertemuan itu diibaratkan sebagai daun, mereka adalah daun yang tanpa sengaja gugur bersamaan dan saling bertabrakan karena ulah usil angin sepoi.

Mereka tidak tahu, bahwa halaman skenario selanjutnya akan segera terbalik dan mereka harus bersiap untuk memerankan peran hebat dalam skenario itu.

🍁🍁🍁

Halo hay ...!
Typo-typonya jangan lupa! Bantuin, ya. Karena, aku ini hanyalah manusia biasa yang sering salah dan tidak cermat😁

Satu vote dan krisar dari kalian adalah vitamin bagiku untuk menambah kadar semangat dalam diri. Jadi, tinggalkan jejak nyata dan terdeteksi jika kalian suka. Jika tidak, kalian akan menjadi salah satu ghost reader. 😁😀

🍁Autumn Love🍁

Hari ini, bercerita tentang pertemuan yang terduga oleh mereka. Namun, sudah direncanakan oleh Sang Pencipta atau Penulis dari kisah mereka.

-o0o-

Salam manis dan kenal dariku.

Sang pengagum senja dan keajaiban dilangit malam.🌘🌇
📝Sabtu, 15 Agustus 2020

Sampai jumpa dipart selanjutnya!:)

Continue Reading

You'll Also Like

206K 8.3K 36
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
779K 36K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
279K 17.2K 25
Apa jadinya bila Almira Pradista Pertiwi, perempuan dua puluh empat tahun menikah karena dijodohkan dengan duda kaya raya beranak dua, berumur empat...
3.8M 29.2K 29
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...