TBRAD

By Iryuuuu

664K 92.6K 6.5K

ɴᴏᴠᴇʟ ᴛᴇʀᴊᴇᴍᴀʜᴀɴ 𝑻𝒉𝒆 𝑩𝒂𝒃𝒚 𝑹𝒂𝒊𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝑫𝒆𝒗𝒊𝒍 By Lisha "Lagi. Aku kembali lagi. Aku tidak per... More

• PROMO NOVEL
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80-???

Chapter 33

8.6K 1.2K 82
By Iryuuuu

***

Melihat tidak ada orang di koridor, Leblaine berlari menuju ke rumah kaca.

Dia menggali tanah di bawah bibit cedar yang baru ditanam, ia menggali cukup dalam dan melihat kantong yang tertutupi dengan tanah.

Saat dia menggosok kain dengan ujung jarinya, dia bisa merasakan kasarnya tanah yang menempel di kulit.

Isi dari kantong itu adalah setengah hadiah dari Seria.

Temannya Seria, yang berpenampilan seperti tukang kebun, datang untuk menanam beberapa bibit, dan mengubur uangnya di sini.

Saat berjongkok, Leblaine memasang ekspresi bahagia di wajahnya.

'Sekarang, yang harus aku lakukan adalah membawa Seria kembali dengan selamat.'

Banyak persiapan yang harus dilakukan.

Dia juga harus membantu Seria melacak 'pelanggan', tetapi itu bukanlah bagian yang sulit.

Duke juga melacak pelanggan itu.

Yang harus aku lakukan adalah mengambil informasi dari Duke dan memberikannya pada Seria.

Sesaat kemudian, Leblaine memutuskan untuk meninggalkan rumah kaca, saat berjalan di aula dia mendengar seseorang memanggilnya.

"Nona muda!"

"Akhirnya ketemu! Kami mencari Anda," kata para pelayan yang sudah berpakaian rapi.

"Anda harus menghadiri pertemuan."

Itu pertemuan yang diadakan oleh Duke Dubblede.

"Kenapa aku harus hadir?" Leblaine bertanya sambil memiringkan kepalanya.

Melihat reaksinya, para pelayan tertawa dan bertukar pandang.

"Hari ini adalah hari di mana Anda akan memperkenalkan diri sebagai bagian dari keluarga."

'Ah!'

Itulah alasan mengapa Lea mendandaniku dengan mewah sejak kemarin.

Para pelayan membawanya dan menghiasinya dengan perhiasan dan aksesoris cantik.

Mereka mendandaninya dengan pakaian warna-warni, menyisir rambutnya, dan menempelkan pita di atas kepalanya. Leblaine akhirnya terlihat sangat cantik dan imut.

Setelah mereka selesai mendandaninya, Leblaine meninggalkan ruangan bersama Lea dan berjalan ke ruang pertemuan. Mereka disambut oleh para ksatria ketika mereka tiba dan saat mereka akan membuka pintu, Leblaine hanya bisa merasa gugup.

Dia menelan ludah dan saat pintu terbuka dan mulai melihat ke sekeliling para hadirin.

Ada wajah-wajah yang dikenalnya, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang baru pertama kali dia temui.

Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengaruh, kekuasaan, dan status paling tinggi di seluruh kerajaan.

Namun, Duke Dubblede yang memiliki kehadiran paling menakutkan disini.

'Wow.'

Ini adalah pertama kalinya dia melihat Duke berpakaian begitu rapi.

Dia mengenakan kemeja dengan sulaman halus dari benang emas dan tunik mewah dengan beberapa medali prestasi. Dia mengenakan jubah dengan pola singa hitam yang melambangkan keluarga Dubblede.

'Penampilannya, benar-benar tak tertandingi.'

Pakaian mewahnya tidak menyembunyikan dadanya yang kokoh dan bahu yang lebar. Dia memiliki penampilan yang luar biasa.

Juga, ekspresi tenangnya membuatnya semakin menakjubkan.

'Aku mengerti kenapa dia masih bisa menarik perhatian wanita dengan kepribadian dinginnya itu.'

Duduk di samping Duke, adalah Henry dan Isaac.

Henry memiliki penampilan yang dewasa sementara Isaac terlihat keren.

Mereka juga memiliki aura yang mengintimidasi di sekitar mereka.

'Seperti yang diharapkan dari anak-anak Duke... '

"Leblaine," seru sang duke dan menarik perhatian semua orang padaku.

Aku dengan hati-hati berjalan menuju Duke agar aku tidak jatuh dan kemudian dia meletakkanku di pangkuannya.

Para bangsawan yang melihatku untuk pertama kalinya tampak terkejut.

"Namamu sekarang Leblaine Risette Dubblede."

Risette?

'Kamu mengadopsiku, dan memberiku nama keluarga, tapi kamu juga akan memberiku nama tengah?'

Leblaine terkejut dengan kata-katanya, matanya berkedip, dan para hadirin mulai bergumam satu sama lain. Mereka tampak sama terkejutnya dengannya.

"Apa...?"

"Apa maksud dari nama Risette, Duke?" Tanya salah satu hadirin.

"Itu nama almarhum Duchess!"

Leblaine menatap Duke dengan kaget.

'Apa dia gila?!'

Biasanya, nama tengah diberi nama setelah orang tua, kakek nenek, atau leluhur yang terhormat.

Tapi itu hanya untuk keturunan asli keluarga!

Artinya itu adalah pernyataan bahwa dia akan diperlakukan seolah-olah Leblaine adalah anak kandungnya.

Hak untuk mengakses semua informasi dan hak untuk mengelola kastil jika Duke jauh dari kediaman.

Bahkan para pengikut yang dekat dengan fraksiku mengeraskan wajah mereka.

Tiba-tiba, beberapa pengikut mengeluarkan suara mereka.

"Tolong pertimbangkan kembali!"

"Hak Dubblede hanya diberikan kepada mereka yang berdarah murni! Bukan untuk bayi dari kuil!"

"Yang Mulia!"

Semuanya kacau saat ini dan Leblaine sangat malu.

'Tidak, aku hanya akan memakan makanan saja dan menjalani kehidupan yang tenang.'

Tentu saja, dia harus membangun kekuatan sehingga tidak ada seorang pun di kuil yang dapat mengganggunya ketika dia pergi, tetap saja... ini keterlaluan.

"Dyu... Dyuke"

Leblaine ingin Duke untuk menarik kembali pernyataannya, tapi dia terlalu malu untuk mengatakannya sekarang.

Duke mengalihkan pandangannya ke arah Leblaine dan ekspresinya menjadi gelap.

"Siapa yang berani menakuti putriku?"

Apa?

"Melukai putriku dan aku akan memelintir semua anggota badanmu."

Kemudian, Henry dan Isaac bangkit dari tempat duduk mereka dengan tatapan mengancam.

"Aku akan memotong leher mereka," geram Isaac.

"Serahkan padaku," tambah Henry.

'Apa yang salah dengan mereka?'

Para pengikut ketakutan dan memutuskan untuk menutup mulut mereka.

Wajah pengikut, yang akan memprotes, memerah karena keberatan.

'Ya Tuhan.'

Leblaine sadar.

'Apa yang harus aku lakukan jika kau terus memperlakukanku sebaik ini?'

***

Setelah pertemuan selesai, Leblaine kembali ke kamarnya. Kemudian, dia berbaring di sofa dan mulai merenung.

'Bagaimana ini bisa terjadi?'

'Ini bencana, bencana!'

'Tunggu... '

'Bukankah sebelumnya pintunya sudah ditutup?'

Sekarang terbuka.

Ada pelayan asing yang berdiri di dalam kamarnya, tapi mereka memiliki status yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Lea terlihat dari tampilan seragam mereka.

"Nona Muda, apakah Anda lelah?"

"Saya membawakan Anda susu."

"Oh, astaga, permadaninya sudah usang. Mengapa Lea tidak melaporkan ini?"

Lea dan pelayan lainnya, yang mengikuti mereka, tampak terkejut.

Lea sudah melaporkan bahwa permadani itu terlalu tua, tapi pelayan itulah yang menyuruhnya membiarkannya karena masih berguna.

Leblaine biasanya disukai oleh para pelayan.

'Berkat para pengikut, para pelayan menjadi tertarik padaku. Tapi para pelayan ini adalah mereka yang dulu bekerja untuk bangsawan berstatus tinggi. Jadi mereka tidak memberiku banyak perhatian.'

Satu-satunya karyawan tinggi yang baik padanya adalah kepala pelayan.

Ini setelah Leblaine mendapatkan nama tengah.

"Saya harus membeli beberapa pakaian dan aksesoris."

"Saya akan mengukur tubuh anda."

"Apa makanan favorit anda?"

Para pelayan senior tersenyum, tetapi Leblaine tahu bahwa senyuman itu palsu.

Mereka memandangku sebagai aib keluarga.

Tentu saja, sangat bagus dicintai oleh ayahmu.

Namun, jika ayahnya adalah Duke Dubblede, itu berbeda. Bagaimana bisa dia yang seorang anak angkat, diperlakukan seolah-olah dia memiliki darah yang sama dengan para Dubblede?

Jelas bahwa semua mata kerajaan akan tertuju padanya.

Dia mencoba menenangkan diri.

Salah satu tindakan yang diambil penguasa adalah mempertahankan kekuatan yang kuat dan menetapkan kriteria yang ketat pada penerus Dubblede.

Bukankah itu cara para pendahulu menangani kekuasaan mereka?

'Bisa jadi itu! Kalau aku bisa melakukan itu... '

Tapi peluangnya rendah.

"Sekarang kami akan memindahkan semua barang Anda. Jika Anda pindah ke sayap barat, kami bisa melayani Anda."

Lea dan para pelayan merasa tidak suka oleh perkataannya.

"Itu tugas kami untuk melayani nona!"

Ketika Dahlia, pelayan yang paling pemarah, berteriak, kepala pelayan mengerutkan kening.

"Tugasmu adalah melayani para bangsawan di sayap timur."

"Nona kecil bukan lagi seorang tamu, tapi seorang kerabat darah dari Dubblede. Karena itulah kami ditugaskan di sini."

Para pelayan membantah kembali komentar itu.

"Tapi kamilah yang merawatnya!"

"Sejak awal mereka tidak pernah mengatakan untuk mengganti pelayan asli!"

"Iya! Jika kamu mengganti pelayan secara tiba-tiba, nona muda akan bingung dan...!"

Kepala pelayan melipat tangannya seolah dia tidak bisa lagi mendengar ucapan tidak masuk akal mereka.

"Kau meninggikan suaramu di depan nona. Di mana kamu belajar sopan santun seperti itu?"

Leblaine tertegun, dia terus menatap para pelayan dengan mata kosong.

'Tidak bisakah kalian tinggalkan aku sendiri?'

Dia meraih kepalanya dengan kedua tangan, berbaring di tempat tidur, dan mengerang.

***

Di dalam kantor Duke.

Viscount Dubos berkata, "Itu adalah langkah terburu-buru yang Anda lakukan hari ini, Yang Mulia. Mata para bangsawan akan tertuju pada nona muda."

Duke memberikan jaketnya kepada kepala pelayan dan memberinya jawaban, "Jadi?"

"Hah?"

Duke Dubblede, duduk di kursinya, menyilangkan kaki, dan berkata, "Belum terungkap apakah 'pelanggan' itu datang dari dalam atau dari luar."

"Itu benar."

"Jika mereka orang luar, mereka akan mencoba menyelamatkan diri saat semua mata tertuju pada Leblaine."

"Tapi jika mereka adalah orang dalam, mereka akan bereaksi lebih besar."

"Apa alasan sebenarnya di balik kematian Duchess Risette?" Kata Viscount Dubos.

Duchess adalah bangsawan tanpa nama tanpa orang tua atau kerabat.

Duke merahasiakannya sepenuhnya untuk melindunginya.

Tidak hanya di pesta-pesta sosial tetapi juga di dalam kediaman, hanya sedikit orang yang melihat wajahnya.

Pengawalannya juga ketat. Seorang pria yang merupakan pemimpin dari ksatria elit Dubblede saat ini dan penyihir paling kuat pada saat itu ditugaskan untuk melindunginya tanpa istirahat

Sayangnya, dia meninggal.

Kematiannya, yang semua orang tahu sebagai kematian alami, sebenarnya adalah pembunuhan.

Seolah-olah Duke ingin menyatakan bahwa dia tidak akan jatuh untuk trik yang sama dua kali dengan memberi putri barunya nama Duchess.

Tidak, tapi itu belum semuanya.

Tidak ada tempat di dalam negeri, di mana mata Duke tidak bisa menjangkau.

Hal yang sama dapat dikatakan pada hari penjahat buronan, Seria, melarikan diri dari kastil. Duke tahu bahwa Leblaine telah menyelinap ke penjara bawah tanah.

Dia benci karena dia tahu banyak, namun, masih ada beberapa area yang berada di luar kendalinya.

***

Continue Reading

You'll Also Like

344K 39.5K 54
Rafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung me...
1.5M 121K 92
Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Thalia mengalami kecelakaa...
789K 32K 27
Naomi Louissa Clayton, gadis cantik dengan body bohay. Naomi atau biasa di panggil Nomi itu adalah gadis Fuckgirl dan sangat 'liar' yang sering bolak...
132K 443 7
Kumpulan one-shot dewasa 21+ bukan bl ya. Rabu, 1 Mei 2024