TBRAD

By Iryuuuu

663K 92.6K 6.5K

ɴᴏᴠᴇʟ ᴛᴇʀᴊᴇᴍᴀʜᴀɴ 𝑻𝒉𝒆 𝑩𝒂𝒃𝒚 𝑹𝒂𝒊𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒂 𝑫𝒆𝒗𝒊𝒍 By Lisha "Lagi. Aku kembali lagi. Aku tidak per... More

• PROMO NOVEL
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80-???

Chapter 32

8.7K 1.3K 43
By Iryuuuu

***

Beneran?

Kau akan memberikan ini kepadaku?

Sebuah sertifikat?

Ini sertifikat toko mainan terbesar, bukan?

Tenanglah.

Aku tahu betapa menyakitkannya memiliki sesuatu di luar kemampuanmu karena aku pernah menjadi anak takdir palsu.

Aku tidak bisa membawanya saat aku pergi dari sini dan karena aku masih muda dan tidak bisa menjalankan toko sebesar itu, orang lain akan mengambil alih. Bagaimanapun, aku tidak akan bisa menyentuh uang itu.

Dengan berat hati, aku mengembalikan sertifikat tersebut kepada Duke.

"Aku tidak isa mbaca bebelapa hurup." (Aku tidak bisa membaca beberapa huruf)

Lea tertawa penuh kasih, berkata, "Aku akan membacakannya untukmu."

"Oh, ini sertifikat toko mainan, nona kecil!"

Aku berkata dengan nada suram. "Bwaine tidyak menginginkan keltas."

"Ini bukan sekedar kertas, nona kecil. Jika Anda memiliki ini, Anda bisa memiliki semua mainan di toko."

Aku menggelengkan kepalaku dengan tatapan sedih.

"Tidak mau... Aku mau lebih banyak mainan."

Henry dan Isaac menatap sang Duke.

"Untuk seorang anak kecil, arti sertifikat toko mainan berada di luar pemahamannya."

"Yah memang, sebuah busur dan gaun akan membuatnya lebih senang."

Duke terlihat seperti disambar petir. Sedangkan, dua bersaudara itu menyeringai dan menggaet kedua lenganku.

"Ayo pergi ke kamarmu, Leblaine."

"Ya, kami akan mengantarmu."

Aku mendengar suara Duke di belakangku, yang memperhatikan kami tanpa daya.

"Mereka yang menangani ini, bawakan aku daftarnya."

Ternyata, ada hadiah lain yang sudah disiapkannya.

***

Aku bangun sebelum matahari terbit dan meninggalkan ranjang empuk.

'Oke, aku sudah mengurus busur yang diberikan Isaac padaku.'

Untuk berjaga-jaga, aku bahkan memasukkan alat pelacak yang diberikan Lea di sakuku.

Ada banyak orang di luar sana yang sangat menginginkanku sampai-sampai membawa seorang pedagang manusia ke dalam kastil, jadi aku harus berhati-hati.

Aku menyusup ke penjara bawah tanah.

Para prajurit sedang berpatroli, namun aku berhasil menyelinap masuk, memanfaatkan pengalamanku saat menjadi pengemis. Tentu saja, mendapatkan kunci juga merupakan keterampilan yang dipelajari karena pengalaman itu.

"Seria."

Sebuah suara kecil menyebabkan gadis yang berjongkok itu mengangkat kepalanya.

"Nona kecil....!"

"Ssst!"

Saat aku meletakkan jari telunjuk di bibirnya, Seria kemudian merendahkan suaranya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Ada tempat yang ingin aku kunjungi bersama Seria."

Aku meninggalkan penjara bawah tanah sambil memegang tangan Seria, berkedip polos

Melalui jeruji besi, terdengar erangan yang mengerikan, seperti suara goresan besi. Seria menarik napas dalam-dalam saat melihat sosok di dalam kandang,

"Jacob......!"

Dia menatapku dengan raut wajahnya bertanya mengapa aku membawanya ke sini.

Aku mengangkat bahu, berkata, "Aku akan membantumu."

"Tapi itu terkunci."

"Kurasa tidak."

Lalu aku membuka pintu.

"Bagaimana bisa?!"

Tampaknya Jacob belum mengakui apapun tentang siapa 'pelanggan' -nya itu.

Artinya, Duke akan membiarkan pintu terbuka.

'Supaya Jacob bisa kabur dan bertemu dengan pelanggannya.'

Kemungkinan besar bahwa Jacob sudah diberikan atau dibenamkan alat pelacak yang terpasang padanya.

Keluarga Dubblede sama menakutkannya dengan rumor yang pernah kudengar.

"Ayo masuk."

Saat aku membuka pintu, Seria masuk ke penjara Jacob. Jacob yang terkulai dari dinding menuju lantai menatap kami dengan matanya yang hampir tidak bergerak.

"Selamatkan... Selamatkan aku.... "

"Aku tidak akan mendengarkanmu!" Seria berteriak saat dia bergegas ke arahnya.

Jacob, yang telah disiksa selama berjam-jam, tidak memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dari cengkeraman Seria.

"Dimana saudaraku? Di mana kau menjualnya...!"

Saat Jacob tidak menjawab, dia mulai mencekiknya.

"Pe-pelanggan."

"Apa?"

"Pelanggan mengambilnya."

"Maksudmu pelanggan yang menyuruhmu untuk menculik nona kecil?"

Ketika Seria melepaskan cengkeramannya pada Jacob, yang lehernya telah memerah, dia menghembuskan napas.

"Aku tidak tahu siapa. Aku serius. Pelanggan datang setiap waktu dan membeli anak-anak. Semua anak yang dibesarkan di House of Hope dibeli olehnya."

"Apa yang kamu lakukan pada saudara-saudaraku?"

"......."

"Bicara!!"

Jacob menatap Seria sambil menelan ludah.

"Aku tidak bisa memberikan informasi pribadi pelanggan."

Plak!

Aku menendang wajahnya.

"Kuwrasa hanya itu yang bisa kamu katakan!" (Kurasa hanya itu yang bisa kamu katakan)

Seria menginjak Jacob untuk menghentikannya bergerak, sambil menatapku dengan tercengang. Aku bisa mendengar suara erangan kesakitannya saat Seria meninju wajahnya untuk menjatuhkannya.

"No, Nona Kecil."

Seria kaget dan memelukku.

Aku menatapnya.

"Aku punyak pertanyaan."

"Katakan."

Aku menatap tepat dimatanya dan membuka mulutku.

"Sebherapa putus asa nya dirimu yang ingin menyemukan sawdaramu itu?" (Seberapa putus asa nya dirimu yang ingin menemukan saudaramu itu)

"........Maaf?"

Mata Seria bergetar.

"Bisakah kamu membunuh lebih banyak orang yang menghancurkan hidupmu dan saudara-saudaramu?"

Saat ditanya demikian, mata Seria berubah secara misterius.

"Kamu.... Bukan anak kecil biasa."

Aku menyeringai.

"Jika kamwu siyap melakukan itu, aku akan membantumu." (Jika kamu siap untuk melakukan itu, aku kan membantumu)

Aku perlahan mengulurkan tanganku. Seria, yang masih menatap tangan kecilku, menggigit bibirnya dengan erat.

"Aku sudah bersumpah untuk menghabisinya."

Dia meraih tanganku.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Apakah kau ingin mendapatkan hadiah uwang sekarang?"

***

Seria menatapku yang sedang memasang senyuman khas anak kecil di wajahku.

"Kau ingin aku menyerahkan diri?"

"Ya, jadi kamu bisa mendapatkan hadiahnya."

"Kalau begitu aku akan dieksekusi!"

"Itu tidak akan terjadi."

"Bagaimana kamu bisa yakin?"

"Mintaklah pendeta unyuk mengunjungimu sebelum itu tewjadi." (Mintalah pendeta untuk mengunjungi Anda sebelum itu terjadi)

Aku menegakkan posisiku dan merendahkan suaraku.

"Aku tahu di mana salinan asli dari Alkitab."

Mata Seria membesar.

"Itu konyol!"

"Tapi aku memang tahu dimana itu."

Aku yakin mereka akan sangat ingin mendapatkannya dan menyelamatkan nyawa Seria.

"Versi asli dari Alkitab tidak ternilai harganya. Mengapa kamu menggunakannya untuk itu?"

"Karena Seria sangat berharga."

Dia menatapku beberapa saat tanpa mengatakan apapun.

Dengan pupil gemetar dan bibir terbuka, aku bisa melihat betapa tersentuhnya dia.

'Sungguh, seria sangat berharga.'

Dia mengabdikan hidupnya untuk adik-adiknya karena mereka tumbuh bersama di panti asuhan.

Dia adalah seseorang yang tidak akan pernah mengkhianati orang yang mendapatkan kesetiaannya. Di atas segalanya, Seria pintar.

Dia berbeda dengan Jacob, yang lulus ujian dengan bantuan 'pelanggan', atau Charlie yang entah bagaimana berhasil memasuki kantor administrasi.

Tanpa pendidikan yang layak di pengasuhan, dia lulus ujian administrasi Dubblede hanya dengan belajar dari bangsawan.

Orang ini penuh dengan tekad.

'Dia agak mirip dengan Nos.'

Tidak ada orang sebaik dia untuk tetap di sampingku.

"Lalu di mana aku harus mengatakan aslinya?"

"Perpustwakaan lahasia Ibu Suri."

Selain itu, aku bisa membunuh dua burung dengan satu batu.

Ibu Suri merahasiakan kepemilikan aslinya.

Kuil akan gemetar dengan rasa pengkhianatan jika mereka tahu bahwa Ibu Suri, yang memiliki hubungan baik dengan mereka, diam-diam memiliki teks alkitab asli yang selama ini dicari kuil.

"Pergi sebelum fajar."

"Nona kecil, aku tidak akan pernah melupakan ini."

Seria yang berlutut memperkuat tekadnya.

"Aku benar-benar malu dengan ini, tapi bolehkah aku meminta permintaan yang lain?"

"Apa?"

"Tolong keluar dari sini dulu."

Dia menatap Jacob dengan mata dingin dan melanjutkan.

"Dan jangan kembali tidak peduli apa yang kamu dengar."

Aku melirik matanya yang berkedut hitam.

".......Baiklah."

Aku meninggalkan penjara lebih dulu, sesuai permintaannya. Di belakangku, jeritan kesakitan Jacob mengikuti. Hari itu Jacob keluar dari penjara sebagai mayat, dan Seria menyelinap keluar dari kastil.

Beberapa hari kemudian, kiriman atas nama 'Hadiah hari anak-anak' dikirimkan kepadaku.

Ada 30.000 franc di dalam tas. Itu adalah jumlah hadiah dari Seria.

***

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 4.7K 38
cerita yang penuh dengan seks harap jangan sange bila mebaca.
2.3M 222K 72
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
484K 1.5K 9
🔞 cerita ini mengandung adegan dewasa
2M 181K 38
Kalisa sungguh tidak mengerti, seingatnya dia sedang merebahkan tubuhnya usai asam lambung menyerang. Namun ketika di pagi hari dia membuka mata, buk...