GALARA [END] ✔️

By Diitar

327K 17.7K 5.5K

⚠️ JANGAN PLAGIAT! ••• Siapa yang tak mengenal Gara Elang Rajawali? Hampir semuanya mengetahui nama itu. Bahk... More

01. Rosas Negras
02. Masalah nama
03. Ramalan Gilfa
04. Kecupan dari Gara
05. Dijodohkan?
06. Kamu, Lo!!
07. Fitting baju
08. Raganda menyerang
09. Si pengkhianat
10. Sah!
12. Di adu domba lagi
13. Gara celaka
14. Kertas kosong
15. Teka teki
16. Leon
17. Senyum misterius
18. Ngetes doang padahal
19. Singa betina marah
20. Hari bersejarah untuk Gilfa
21. Mencoba
22. Cukup menunggu
23. Ada apa dengan Leon?
24. Gak ada Leon gak seru
25. Mimpi dan penyesalan
26. Mengingat lagi
27. Malam yang terkutuk
28. Gara salah paham
29. Terumbar
30. Malam yang menyakitkan
31. Antara iya dan tidak
32. Ada apa dengan Gilfa?
33. Mengetahui, rencana, dan kebahagiaan
34. Anniversary dan tawuran
35. Sampai jumpa
36. Sebuah aib
37. Satu kesalahan yang berdampak
38. Memulai lagi dari awal
39. Thanks
40. Basi!
41. Seperti mati lampu
42. Gara mesum
43. Tidak sesuai ekspektasi
44. Pamit
45. Surat
46. Janji
47. Kembali, tapi bukan sekarang
48. Prom night dan pesan misterius
49. Penentu takdir
50. the end of everything
EXTRA CHAPTER
CERITA BARU

11. Ditolak terus

6.5K 463 86
By Diitar


🏁Kasih saran jika ada salah
🏁Jejaknya sangat dibutuhkan
🏁HAPPY READING 🖤

🏍️🏍️🏍️


Baru beberapa hari menjalani bahtera rumah tangga. Sikap Gara sudah berubah menjadi kejam. Tidak seperti di Bandung waktu itu. Ya, setelah mereka menginap untuk satu hari, Gara memutuskan untuk pulang ke Jakarta, dan tinggal di apartment pemberian dari papinya. Gara membuat Gilfa mati kepalang. Dari membuat syarat yang lebih menguntungkan dirinya sendiri ketimbang Gilfa. Semua itu dia lakukan hanya demi Gilfa menderita dan berakhir menceraikannya.

Gara ingin itu terjadi.

Namun sialnya, apartment yang diberi oleh papinya itu tidak ada kamar tambahan. Hanya ada satu kamar yang berada di apartment itu. Dari masalah itu, Gara membuat syarat yang berisi:

1. Gue tidur di kasur sedangkan lo di sofa.
2. Bersihkan apartment setiap harinya.
3. Jangan masak! Karena gue gak suka masakan orang asing.
4. Jangan ganggu gue waktu tidur.
5. Jangan bangunin gue pagi-pagi.
6. Terakhir nih, jangan bilang sama siapa-siapa, kalau lo bilang, lo mati di tangan gue.

Enam syarat yang harus Gilfa laksanakan. Satu kata untuk Gara dari Gilfa, Tega. Tega sekali lelaki itu membiarkan seorang perempuan untuk tidur di sofa yang berukuran sedang. Bahkan kaki Gilfa pun sampai menjuntai di pembatas sofa. Sempit memang sempit, namun apa boleh perempuan itu buat? Gilfa harus menurut, seperti apa yang dibilang sepupu dan Mamanya. Tidak apa semua badan sakit yang penting Gara bahagia.

Hari libur masih satu Minggu setengah lagi. Aktivitas yang sering Gilfa lakukan akhir-akhir ini hanya membersihkan apartment, masak, makan, tidur, dan nonton. Tidak ada aktivitas yang menyenangkan lagi. Ditambah pula ia sering ditinggal oleh Gara, semalaman bahkan bisa sampai esok harinya. Gara itu seperti tidak betah diam di rumah, atau mungkin sekarang ada kehadirannya. Jadi, lelaki itu memutuskan untuk pergi mencari keasikannya.

Sekarang, perempuan itu tengah menonton serial televisi. Dengan di tambah keripik singkong yang disimpan di dalam toples transparan. Sembari menonton tangannya tak tinggal diam untuk mencomot satu-persatu keripik itu.

Suara pintu tak ia hiraukan. Matanya fokus, sedangkan telinganya menuli tak peduli.

"Berasa jadi nyonya?" suara berat milik lelaki itu terdengar tepat ditelinga nya.

Gilfa menoleh, lalu kembali melihat televisi. Gara yang diberi respon seperti itupun mendelikkan matanya, lalu pergi dari sana menuju kamarnya.

Malam tiba. Gilfa sudah menyiapkan makanan untuk dua orang. Lelaki itu sedari tadi tak muncul-muncul keluar dari kamar. Lantas, Gilfa mengetuk pintu kamar namun tak ada sahutan apapun. Ia membuka pintu, dan sudah dihidangkan dengan pemandangan kurang ajar dari lelaki itu. Gilfa melihat, Gara yang tak memakai baju. Perempuan itu meneguk ludahnya susah payah, bayangan perut yang berisi jajaran roti berotot membuatnya tak karuan.

Gara yang sudah siap memakai baju serta jaketnya terkaget ketika melihat kehadiran Gilfa di ambang pintu. Perempuan itu melamun, namun pandangannya fokus tepat kepada Gara.

Puk

"Aw! Sakit."

"Lo liatin gue? Liatin gue yang gak pakai baju?"

"Hah? E-enggak kok geer deh!"

"Bacot!" ucapnya melengos pergi.

"Gara aku bikin makanan."

Gara berbalik lalu menuju dapur. Ia melihat nasi goreng beserta telur ceplok berada di piring dengan penyajian rapih. "Gue gak minat buat makan."

"Bisa gak cobain dulu? Kalau gak enak gak papa gak di makan juga, aku capek lho bikin."

"Gue gak mau dan gak akan pernah mau!"

"Kamu tuh kenapa sih? Waktu aku bikin makanan selalu kamu tolak, gak pernah satu kali pun aku lihat kamu cicipi makanan aku. Gak enak ya?"

"Lo ingat syarat waktu itu. Gue gak suka masakan dari orang asing!" ujarnya penuh penekanan.

Gilfa tentu mengingat. Masa Gilfa harus berdiam saja tanpa melakukan pekerjaan lainnya. Memang membersihkan rumah sudah menjadi tugasnya, tetapi memasak juga adalah tugas ia untuk menghidangkan masakannya untuk sang suami. Tetapi Gara selalu menolak mentah-mentah.

"Kamu anggap aku orang asing?"

"Iya, lo bagi gue bukan siapa-siapa. Kita bersatu hanya karena perjodohan bukan karena saling mencintai. Jangan pernah berharap gue bakalan luluh dengan semua yang lo lakuin tanpa perintah dari gue!" Gara berbicara dengan lantang dan penuh penekanan.

"Perlu lo ingat kalimat ini, gue gak akan pernah mencintai seseorang, termasuk lo!" lanjutnya dan meninggalkan Gilfa dengan perasaan sakitnya.

Satu tetes air mata turun begitu saja. Dadanya sangat sakit mendengar kalimat itu. Tidak bisakah untuk menerima cintanya walaupun hanya beberapa persen saja? Tetapi Gara bilang, ia tidak akan mencintai seseorang termasuk dirinya, apa Gara berkelainan?

Anak-anak Rosas Negras berkumpul di basecamp. Suara gelak tawa dari orang yang bercanda terdengar sampai keluar basecamp. Terdapat pemanggangan menyala di dekat pohon mangga, satu orang membawa wadah yang berisikan bahan yang akan di panggang.

Leon dan Juki duduk di sofa luar, dengan tangan Leon yang memetik senar gitar dan Juki yang menyanyi. Suara Juki sangat bagus dan terdengar indah oleh siapapun yang mendengarnya. Yang di dalam basecamp, mereka semua asik bermain games. Mabar salah satu kata yang pantas disebutkan untuk mereka.

Gara dan Dewa berada di luar basecamp, namun sedikit jauh dengan anggotanya. Jiwa duduk di sofa dekat tiang listrik dengan ditemani sang pacar yang tak lain adalah Rain. Mereka berdua asik mojok di malam yang indah ini, menikmati kebersamaan di sekitar basecamp yang terlihat sepi oleh anggota lain.

Suasana malam ditambah ramainya basecamp adalah perpaduan yang bagus. Gara yang membuat acara seperti ini. Itung-itung saling berbagi kebahagiaan dalam perkumpulan macam ini.

"Kapan kita tempel itu?"

"Tunggu waktunya tiba."

"Ga, kalau misal orang itu salah satu anggota inti. Lo bakal lakuin apa?" Pertanyaan dari Dewa membuat Gara berpikir.

"Kalau memang bener orang itu salah satu anggota inti. Gue mau keluarin dia dari geng ditambah pukulan dari semua anggota."

"Lo niat ngebunuh hah?"

"Biar kapok!" sarkas nya.

Dewa menggeleng tak setuju. "Kalau caranya kayak gitu. Yang ada dia bisa mati ditempat. Hukum yang sewajarnya aja terus tanya alasan dia khianat sama geng ini."

"Wa, orang yang berkhianat itu gak pantas untuk diberi hukuman wajar. 105 anggota termasuk kita berdua, bakal buat orang itu jera. Gue mau lihat dia minta berhenti dan ampun, lucu tuh!"

"Ya, terserah Pak Ketu aja."

Mereka kembali diam.

"WOY DAH MATENG NIH! KUY MABAR, MAKAN BARENG!" teriak Bima anggota yang memanggang bahan makanan.

Semua yang berada di dalam langsung keluar terburu-buru seperti tidak ingin kehabisan satu biji pun. Bima menyuruh anggota lainnya untuk mengantri sembari membawa piring masing-masing. Setelahnya ia memberikan potongan daging, sosis, dan yang lainnya pada piring mereka.

Bima membawa dua piring yang sudah terisi kepada ketua dan wakilnya. "Buat Pak Ketu sama Waketu nih."

"Thanks!"

Acara pun selesai ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. Mereka semua sudah membubarkan diri ke rumahnya masing-masing. Tinggal lah Gara sendirian di dalam basecamp.

Lelaki itu malas untuk pulang. Apalagi melihat wajah perempuan itu.

Alasan kenapa ia tak mencintai seseorang bukan karena dirinya gay. Tidak! Itu salah besar. Gara tidak mencintai seseorang karena ia tak ingin menyakiti seseorang itu. Ia takut ketika menjalin hubungan dengan seorang perempuan dan ia sendiri yang melukai hati perempuan itu. Ia tidak mau sampai seperti itu. Dan takutnya semua hal yang ia lakukan melukai perasaan mommy nya.

Termasuk Gilfa. Lelaki itu tak memiliki perasaan apapun pada gadis yang bernama Gilfa itu. Tak ada sedikitpun perasaan untuk mencintai pada perempuan itu. Namun, ia malah memiliki perasaan ingin menghancurkan hidup Gilfa. Menghancurkan-sehancur hancurnya perempuan itu.

Gara seperti memiliki dendam tersemat pada perempuan itu.  Dan sikapnya tentu berubah-ubah tanpa bisa kita lihat yang aslinya.

Sebutan yang pantas untuk Gara itu, si manusia bunglon.

Gilfa tidak salah, tapi di mata Gara, Gilfa itu salah. Karena apa? Karena Gilfa memiliki hubungan persaudaraan antara Agra. Agra adalah musuhnya dan Gilfa pun akan termasuk musuhnya juga. Karena itu, ia sering menolak cinta yang Gilfa ungkapkan. Menolak makanan yang perempuan itu sajikan.

Menolak semuanya yang berhubungan dengan perempuan itu. Termasuk pernikahan yang ia jalani sekarang.

Gara menatap foto seseorang dengan senyum miringnya. "Tunggu kejutan dari gue, ya? Gue mau bikin lo hancur dan menderita."

Next?

Terus pantau lapak ini, jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian. Tambah jangan lupa masukkan cerita ini ke library dan reading list kalian, oke?

Sampai jumpa🖤

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 126K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
655 462 26
"Apa kamu rela meninggalkan Tuhanmu?" Tanya seorang wanita yang mengenakan pakaian syar'i. Lama tak ada jawaban setelah pertanyaan itu dilontarkan pa...
19.2K 1.5K 50
"Kalau suatu saat lo suka sama gue, lo bakal janjiin apa sama gue?" "Gue bakal nikahin lo." -Pacar Pura-pura Rank #1 smastory [26 Agustus 2022] #1 p...
682K 9K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+