Scary School

By xxxmamowl

185K 34.3K 3.9K

[COMPLETED] -TREASURE (트레저) Siapa pelaku dibalik semua ini? Start: 20 Juni 2020 End: 09 Agustus 2020 More

Prolog
01. Pelukan
02. Terbunuh
03. Siapa?
04. Vampir
05. Tugas
06. Beneran Tugas
07. Janji
08. Prediksi
09. Rencana
10. Siapa? (b)
11. Penyelidikan
12. Tersangka Baru
13. Bagaimana Reaksinya?
14. Teman Baru
15. Kentut
16. Teman!
17. Lanjut!
18. Apes
19. Kamjagii
20. Tidur
21. Gagal Liburan
22. Lupa
23. Mandi
24. Teman-teman
25. Tertangkap
26. Rahasia
27. Jenguk Junghwan
28. Renang
29. Badut
30. Membantu
31. Psikopat pertama
32. Ternyata Dia
34. Trauma
35. Maaf
36. Hukuman
37. Penyerahan Bukti
38. Bunuh Diri
39. Dibalik Semuanya
40. Pesantren
1. Epilog
2. Epilog
[Special Chapter] Truth or Dare

33. Psikopat Kedua

2.6K 559 42
By xxxmamowl

Kalau Hyunsuk, Jeongwoo dan Haruto dapat jam 11 malam. Maka Jihoon, Doyoung dan Yedam dapat jam 9 malam. Entah kenapa selalu malam hari saat-saat dimana semua orang tidur.

Lucu saja rasanya kalau psikopat bersembunyi di siang hari, tidak. Psikopat akan membunuh kapan pun asalkan tempat pembunuhannya sepi dan jarang dilewati orang-orang.

Kali ini, lagi, Doyoung menggunakan headband merahnya.

Masalah kemarin, mobil Hyunsuk terparkir jauh dari sekolah hingga psikopat itu tak menyadari adanya orang lain ada disana.

"Kak, kita mau kemana?" tanya Doyoung.

"Kita ke tempat renang kemarin yang kalian kunjungi alias dijadikan tempat refreshing." jawab Seunghun.

"Kenapa lo bisa tau kalau para psikopat itu bakal bunuh disana dan kenapa lo bisa tau kalau sekarang itu jam dia bunuh korban?" tanya Jihoon yang membuat Doyoung dan Yedam langsung bertanya-tanya.

"Atau-"

"Gue bukan psikopat. Gak tau juga. Gue dapet feeling kalau sekarang itu waktu dia membunuh dan tempat itu jadi saksi pembunuhan dia. Gue juga gak tau siapa psikopatnya, kemarin aja gue kaget ternyata psikopatnya Yoonbin." jawab Seunghun.

DOR!

"Sial, untung mobil gue." kata Seunghun. Doyoung, Yedam dan Jihoon menutup telinganya dikala sebuah peluru datang menembus kaca mobil, dan untungnya peluru itu meleset.

Sepertinya ada orang yang sedang mengincar salah satu dari mereka, bingung kenapa harus mereka yang masuk kesini? Ke permainan ini?

DOR!

"HUAH!" teriak Doyoung kaget.

Kali ini peluru itu datang dari sisi kanan Doyoung dan itu artinya ia hampir terkena tembakan itu tepat di kepala bagian kanan. Untung Doyoung dan Yedam menunduk.

Kalau hanya Doyoung yang menunduk, peluru itu akan mengenai kepala Yedam dan kalau Doyoung tak menunduk, kepalanya yang akan jadi korban.

"Orang itu... ngincar Doyoung." celetuk Seunghun yang membuat Doyoung melotot dalam menunduk nya.

"Kok ngincer aku?!" tanya Doyoung. Ia tak berani mendongak karena takut peluru itu lepas landas lagi.

"Mungkin lo jadi salah satu calon korban dan lo tetep nunduk aja kayak gitu sampai ke tempat tujuan. Jangan pernah nongol atau liat ke arah jendela." titah Seunghun.

"Kemarin Junghwan, sekarang Doyoung. Maunya apa sih itu orang?" tanya Yedam yang merasa kesal.

"Emang mereka gak ada niatan sembuh gitu? Kayak kak Hyunsuk sama kak Yoshi?" ucap Doyoung.

"Kalo ada mungkin mereka udah gak bunuh lagi, Dob. Mereka juga minta bantuan buat minta penyembuhan." jawab Jihoon.

Doyoung mengangguk.

"Yedam, kamu jangan duduk di tengah. Duduk sejajar sama Jihoon, takutnya orang itu nyerang lagi." tegur Seunghun. Yedam langsung duduk di sisi yang lebih kiri.

"Nunduk juga. Hoon, lo nunduk." ujar Seunghun. Alhasil 3 orang itu menunduk hingga hanya Seunghun yang terlihat.

Jalanan sepi sekarang, hanya ada mobil Seunghun dan 4 orang itu.

Semuanya berjalan sesuai rencana sebelum sebuah mobil mendahului mobil Seunghun dan menghalangi mobilnya, membuat Seunghun terpaksa memberhentikan mobilnya.

"Sial, dia di depan mobil. Harus gue tangani." gumam Seunghun keluar dari mobil dan menguncinya tanpa menunggu persetujuan 3 orang itu.

"Lo maunya apa?!" tanya Seunghun.

Psikopat itu tampak tersenyum miring, "Gue mau Doyoung. Doyoung yang ada di mobil lo, bawa dia keluar dan kalian semua selamat." katanya.

Doyoung tak mendengar itu, ia masih menunduk dan berdoa kalau hari ini ia dan teman-temannya selamat dan bisa pulang kembali ke rumah.

Seunghun senyum meremehkan, "Bahkan buat bunuh orang yang notabenenya jalan sendirian aja lo gak bisa. Gimana ini ada yang jaga sampe 3 orang, hm?" tanya Seunghun.

"Sialan Kim Seunghun." sahut psikopat itu.

Tapi ia tak menyerah, psikopat itu berjalan ke arah mobil Seunghun dengan cepat dan membuka paksa pintu mobilnya. Doyoung langsung kaget dan berpegangan dengan tangan Yedam, tanda kalau ia ketakutan sekarang.

"Yah, gue jadi kambing conge." gumam Jihoon masih menutup telinganya tapi matanya terbuka.

"BUKA!" titah orang diluar, tapi Doyoung tak menggubrisnya dan menutup mata rapat-rapat. Malam ini lebih menyeramkan dari semua malam yang seram.

Bugh!

"Udah gue kasih tau buat pergi aja! Doyoung gak bakal gue kasih ke lo dan lo gak akan pernah dapat Doyoung!" kata Seunghun sambil memukul psikopat itu.

"GUE GAK AKAN PERGI SEBELUM LO NYERAHIN DOYOUNG KE GUE!" teriak orang itu. Doyoung sudah terdengar terisak, ia menangis. Takut.

Bagaimanapun juga Doyoung ini lelaki dibawah umur 21 dan 18. Siapa yang takkan menangis dan menyerah disaat seperti ini?

"Bunuh aja orang yang disuruh!" kata Seunghun dengan nada tegas. Ah, Yedam tau apa yang harus dia lakukan.

"Dob, geser dikit. Gue mau rekam ini." kata Yedam menyuruh Doyoung bergeser tapi Doyoung tak mau.

"Yaudah, simpen hp ini disana terus klik tombol ini biar kerekam dan bisa dikirim ke laptop Junghwan." titah Yedam memberikan ponselnya.

Doyoung mengambil hp itu dengan tangan gemetaran lalu ia meng-klik tanda rekam dan langsung disimpan dekat pintu mobil.

"Lo-cukup sahabat gue yang lo ambil! Nggak buat sepupunya!" kata Seunghun yang sudah terdengar sangat emosi.

"TAPI GUE MAU SEPUPU LO!" balas psikopat itu tak kalah tegas dan suaranya pun terdengar jelas karena mereka ada di sisi kanan mobil.

"Gue kenal suara ini." gumam Jihoon. Yedam mendengar itu dan ingin menyahut tapi itu akan memengaruhi suara di rekaman.

"Lo gak bisa kayak gini, lo harus sembuh dari penyakit psikopat lo!" tegas Seunghun memegang bahu teman psikopatnya itu.

"Hah? Sembuh? Hei! Membunuh itu lebih menyenangkan dan itu sama sekali tidak kejam jika dibandingkan dengan fitnah." sarkas temannya.

Gak gitu maksudnya anjir, kesel.

"Lo tau, Hun? Harusnya lo bersyukur karena teman lo psikopat. Kalau lo benci sama seseorang dan lo ngomong ke gue, gue bisa bunuh dia demi lo." lanjut temannya.

"Lo gila! Lo gak waras!" ucap Seunghun.

"Mana Doyoung? Gue mau dia! Kasih dia ke gue, Hun. Gue mau dia." tanya temannya itu lagi, sial.

"Gue gak bawa Doyoung."

"ADA! Tadi gue mau nembak kepala dia tapi meleset gara-gara dia nunduk. Kesel gak sih?" tanya temannya.

"LO YANG BIKIN KESEL!" teriak Seunghun. Untung jalanan nya sepi dan rumah pun jarang di daerah sini. Tapi menyeramkan kalau saja tak ada lampu jalan.

Ya itu lampu jalan juga kedip-kedip sih kayak lampu disko.

"Tapi Doyoung bikin gue lebih kesel, Hun! Lo ngerti gak sih sama perasaan gue?!" tanya psikopat itu.

Seunghun tersenyum miring, "Emang psikopat punya perasaan? Gue kira gak ada. Soalnya kalo ada pasti lo gak bakal bunuh orang sampai 10 jiwa."

Jihoon, Doyoung dan Yedam langsung melotot. Waktu Jihoon ingin berteriak, mulutnya langsung di bungkam oleh Yedam.

Jihoon menatap ke arah Yedam dan Yedam menunjuk ke arah ponselnya. Jihoon mengangguk lalu Yedam melepaskan tangannya.

"Ah, daripada bunuh Doyoung mending gue bunuh lo aja, ya? Soalnya lo bikin gue kesel dari tadi. Tapi, darimana lo tau gue bunuh orang sampe 10 jiwa?" tanya temannya.

"Padahal gue ngasal tadi. Tapi ngasal-ngasal berhadiah ya, awokwokwok." pikir Seunghun dibalik wajah datarnya.

Kesel sama orang didepannya.

"Apa yang gak diketahui Kim Seunghun? Bahkan tempat yang bakal dijadiin tempat pembunuhan aja gue tau." ujar Seunghun.

Karena kehabisan kata-kata, lelaki itu langsung pergi dari hadapan Seunghun dan langsung menjalankan mobilnya.

Seunghun membuka kunci mobil dan menghidupkan lampu. Yedam mengambil ponselnya lalu memberhentikan rekaman itu.

Seunghun yang melihat itu tersenyum ke arah Yedam dan tangannya terulur untuk mengelus rambut Doyoung, "Dia udah pergi. Kita pulang, kita udah dapat buktinya." ujar Seunghun.

Doyoung dan Jihoon akhirnya mendongak dan langsung memegang tengkuk mereka, "Pegel dari tadi nunduk mulu." kata Jihoon.

Seunghun terkekeh dan membawa mobilnya pergi dari tempat itu dan dijalan pun tak ada lagi suara pistol atau peluru yang meleset.












_____

+Double up karena lagi ada ide.

Iya ges, belakangan ini ide ku buntu😭.

Btw, kalian seneng ga waktu denger kabar BP bakal punya 1st full album? Aku seneng banget secara aku blink.

Oh ya, aku JYP Big Hit SM YG PDX101 stan yaw😗💕

[Rabu, 29 Juli 2020]

Continue Reading

You'll Also Like

211K 54.2K 30
katanya jeongwoo berubah drastis setelah kecelakaan. [harus baca cerita pertama °who?° park jihoon, biar ngerti ^^]
22.7K 5.4K 42
[horor, friendship, comedy] ❛❛ternyata bonekanya bisa bunuh orang.❞ ---------------------------------- start : 11 juli 22 end : 06 agustus 22 © peach...
849K 196K 34
ada pembunuh berantai di sana. © 030620, jaevevo
143K 34.9K 57
(𝑻𝒉𝒆 𝑬𝒓𝒂'𝒔 𝒖𝒏𝒊𝒗𝒆𝒓𝒔𝒆) "ʀɪʙᴇᴛ ꜱᴇᴋᴀʟɪ ʜɪᴅᴜᴘ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ᴍᴀɴᴜꜱɪᴀ." ᵂʳⁱᵗᵗᵉʳ: ᵈˢᵗⁿᶻʰʳ ˢᵗᵃʳᵗᵉᵈ: ²⁰²¹ / ³ / ²⁸ ᶠⁱⁿⁱˢʰᵉᵈ:²⁰²¹ / ⁵ / ⁷