Dosen Kampus

By arsipanika

18.8M 1.1M 92.3K

PROSES REVISIAN YA! 23/03/20 cover by : canva More

01 || Wedding day
02 || Perkenalan
03 || Balas dendam
04 || Izin
05 || Hak
06 || New house
07 || Introgasi
08 || Penelitian
09 || Sakit
10 || apa ya?
11 || Anak siapa?
12 || Night
13 || Keputusan
14 || Masalalu kelam
15 || Terbongkar
16 || Cemburu
17 || Kantor
18 || Alergi
19 || Kampus
20 || Obrolan siang
21 || Arkan
22 || Ungkapan hati
23 || Halusinasi
24 || Tertangkap basah
25 || Penasaran
26 || Bully
27 || Nama panggilan
28 || Mencari infromasi
29 || Sifat yang sebenarnya
31 || Flashback
32 || Dimulai
33 || Sandiwara
34 || Sedikit lagi
35 || Terluka
36 || Menyerah?
37 || Perjuangan
38 || Selesai
39 || Reynald
40 || Mask
41 || Viola
42 || Permintaan
43 || Viola II
44 || Berakhir?
45 || Rumah sakit
46 || Membaik
47 || Tragedi kampus
48 || Rese
49 || Unfaedah
50 || Pasar malam
51 || Perkara lain
52 || Menyebalkan
53 || Aktivitas
54 || Skripsi
55 || Takdir
56 || Menyerah
57 || Drama Rumah Tangga

30 || Let's start this game

201K 18K 3.3K
By arsipanika

Arkan pov.

Gue melirik Kaley yang lagi asik sama ponselnya sendiri. Istri asem emang! laki sendiri dicuekin. Gue merebahkan diri di karpet berbulu, posisi gue sekarang di ruang tamu daritadi gue tuh mikir kok Kaley bisa ya ketemu sama Amara? Apalagi kelihatannya dia akrab banget. Pikiran gue melayang-layang antara curiga atau percaya. Ya aneh aja masa iya bolos kuliah cuma mau beli obat? beli obat emangnya berapa jam?

Gue mengusap wajah gue frustasi. Kaley bicara apa aja sama Amara?

Ting!

Notif ponsel gue berbunyi. Gue meraih dibalik saku kemeja.

Mama : Arkan, kamu kerumah Mama sekarang bisa?

Dahi gue berkerut. Tumben mama sms gue.

Bisa mah, kenapa?

Mamah : Penting, jangan bawa Istri kamu dulu.

Gue diam sambil menatap ponsel gue heran. Ini Mama gue enggak salah ketik kan? Masa enggak boleh bawa bini gue sendiri sih? Biasanya kan dia tuh seneng banget kalau Kaley ke rumah. Waktu awal perjodohan juga dia yang paling ngotot diantara semuanya.

Kok gak boleh?

Mama : Viola.

Arkan kesana sekarang.

Gue bangkit dari tidur menghampiri Kaley, "Kaley, aku ada urusan mau keluar dulu sebentar."

Kaley menatap gue heran, "Kemana?"

Gue meringis, "Meeting di kantor dadakan soalnya."

Duh ley, maafin gue ya. Gue terpaksa bohong.

Kaley melirik gue lama, gue menelan ludah kasar, "Boleh?"

Kaley menghela nafas pelan, "Yaudah sana."

"Aku pergi dulu." Pamit gue.


"Hati-hati."

"Awas jangan kangen." Gue ngedipin sebelah mata ganjen.

"Amit-amit." Kaley mengusap dadanya dramatis.

Gue terbahak.

***

Langit menampilkan sebuah senja. Bertanda sore akan berganti malam.
Gue mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata. Menatap penuh tanya jalanan depan.

Viola.

Nama itu terus terhiyang dipikiran gue. Dari wajahnya, harumnya serta tawa di balik ketidak tahuan. Gue tersenyum kecut, entah ini awal dari segalanya atau akhir dari segalanya?

Motor besar gue berhenti di rumah tempat gue di besarkan. Tanpa basa-basi gue menerobos pintu masuk di sana ada Vino, nyokap, dan bokap. Gue menghampiri meraka.

"Ada apa?" Tanya gue langsung.

"Bisa kamu duduk dulu?" Tanya bokap.

Gue duduk disebelah Vino.  Semua raut mukanya tegang. Gue semakin penasaran, "Ini pada kenapa?"

"Tanya pada adik kamu." Suara berat bokap membuat gue bergidik ngeri.

Gue melirik Vino yang lagi menunduk lesu, "Kenapa?"

"V-viola kak ..."  Cicit Vino.

Gue menatap Vino tajam, "Kenapa dengan Viola?"

Dia ngeliatin gue sendu, "D-dia membaik."

Gue menggangkatkan alis menatap Vino heran, "Terus?"

"Kak ... Vino mohon ... Tolong kakak bersandiwara kaya dulu lagi." Vino menatap gue penuh harap, "G-gue mohon ..."

"Lo gila!" Bentak gue, "Gue sekarang udah punya istri!"

"Arkan!" Bentak nyokap. nyokap gue menangis sesenggukan, "Tolongin adik kamu kali ini aja."

Gue menggeleng enggak terima, "Arkan udah punya Kaley mah, mana bisa Arkan bersandiwara kaya dulu lagi?"

"K-kak gue mohon ... Kali ini aja." Mata Vino mulai berair, "G-gue bakalan ngelakuin apapun yang lo mau. Asal lo bantu gue untuk masalah ini."

"Gue gak bisa Vin." Gue menggeleng, "Gimana perasaan Kaley kalau gue harus bermain dibelakang dia?"

"Cuma sementara kak ..." Vino memegang tangan gue erat, "G-gue bakalan kasih tau semuanya setelah Viola sembuh total."

"Dan kalian gak tau kapan Viola sembuh bukan?" Gue mendesis melirik bokap minta bantuan, "Yah, Arkan harus gimana?"

"Ikut Ayah." Bokap bangkit dari kursi menuju balkon kamar gue.

Gue ikut di belakang bokap. Rasanya kepala gue mau pecah. Sandiwara itu akan kembali dimulai. Bahkan akan lebih rumit.

"Kasih tau semuanya sama istri kamu." Desis Bokap. "Jika kamu enggak kasih tau maka keluarga kamu akan goyah."

"Mana bisa?" Gue meringis, "Istri mana yang bisa menerima suami nya berkhianat dengan wanita lain?"

"Kamu enggak berkhianat." Bokap menggeleng, "Hanya saja dia sangat merepotkan!"

"Arkan gak tau." Gue menutupi muka gue pake telapak tangan, "Arkan pusing."

"Kalau bukan karena Vino ayah enggak sudi merawat dia bertahun-tahun." Bokap mengepalkan kedua tangannya, "Pacar Vino benar-benar menyusahkan!"

Gue tersenyum miring, "Dan rumah tangga Arkan menjadi taruhanya."

"Ayah jamin keluarga kamu pasti baik-baik saja." Bokap mengangguk pasti, "Hanya saja gimana istri kamu, jika istri kamu percaya sama suaminya sendiri, keluarga kamu akan aman ... tapi jika tidak, akan sebaliknya."

Dada gue sesak. Pada saat gue udah cinta sama Kaley kenapa Viola harus membaik?

Kenapa sandiwara itu harus terulang lagi?


***

Continue Reading

You'll Also Like

1M 57.1K 45
#1 in sekretaris 23/09/2019-29/10/19 #1 in kocak (entah sejak kapan) #1 in ZhangZhehan [Boss projects 1] "Panda,beliin saya cilok dong!pake bumbu ruj...
222K 4.9K 41
Keisya Anatasya, seorang gadis yang dijadikan bahan taruhan oleh Kevin Pratama. Sakit bukan? Jika kita telah menaruh hati pada seseorang lalu ia mema...
14.8M 561K 55
"Pernikahan ini terjadi karena aku hamil." -Bella Elyana ** Bella Elyana, gadis belia yang masih duduk di bangku SMA dan merupakan anak tunggal dari...
7.7K 868 28
[Completed] Rank #1 Silentlove (06/06/2019) Rank #8 Silentlove Masuk ke SMA untuk pertama kalinya memiliki kesan tersendiri bagi setiap orang. Tidak...