I'm The Queen of Demon Kingdo...

By aristaptr

987K 85.9K 1.1K

Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang t... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Extra Part - I
Extra Part - II
Thanks!
Squel!

Part 8

25.4K 2.4K 12
By aristaptr

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Suasana di Silvermoon Pack menjadi sangat menegangkan. Alpha Demian menyuruh seluruh warrior-nya untuk memindahkan semua orang yang ada di aula untuk berpindah ke ruang bawah tanah. Mereka harus melakukan itu untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Xavier masih memandang Charles dari kejauhan. Ia melihat jika pasukan klan vampire telah berkumpul di sana. Xavier segera me-mindlink Darren untuk membawa pasukan ke Silvermoon Pack. Seluruh alpha dari klan werewolf yang datang ke acara tersebut juga telah bersiap siaga.

Xavier mengetahui apa yang diincar oleh klan Vampire. Apalagi kalau bukan ratunya. Ia sudah tahu jika klan vampire pasti sudah mengetahui jati diri Crystal yang sebenarnya. Xavier melirik sekilas ke arah Crystal yang ada di dalam pelukannya. Gadis itu masih terdiam di tempatnya dan menatap tajam kearah Charles. Xavier sedikit terkejut saat tidak melihat ketakutan sedikitpun di wajah Crystal.

'Apa karena segelnya telah terbuka?' Batin Xavier.

"Queen." Crystal mendongakkan kepalanya saat mendengar panggilan dari Xavier.

"Ada apa?" Tanya Crystal sambil tersenyum kearah Xavier.

"Kau tidak takut?" Tanya Xavier dengan tatapan bingung. Crystal yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia memang tidak takut, malah ia merasakan kebencian di dalam dirinya saat mengingat kematian ibunya. Xavier tersenyum melihat keberanian dari dalam diri Crystal.

Xavier mengalihkan pandangannya dari wajah Crystal dan menatap tajam pada Charles yang menatap meremehkan di sana.

"Tidak perlu mengulur waktu cepat bunuh mereka dan bawa Ratu Crystal padaku." teriak Charles dengan lantang mengintruksikan pasukannya untuk menyerah.

Pada saat itu juga pasukan dari klan Demon baru saja tiba di Silvermoon Pack. Darren yang memimpin pasukan meminta ijin pada Xavier untuk langsung menyerang melalui mindlink dan langsung disetujui olehnya.

"Diamlah di sini Queen, aku akan membantu mereka." ujar Xavier sambil melepaskan pelukannya pada Crystal. Xavier membuat portal terkuat untuk melindungi Crystal dan berjalan meninggalkan gadis itu yang terdiam di tempatnya.

Crystal merasakan nyeri di dalam hatinya saat melihat pertarungan yang terjadi di hadapannya. Crystal memejamkan matanya saat merasakan ada sesuatu dalam dirinya yang berbeda.

"Crystal kau mendengarku?" ujar seseorang yang tidak ia kenal.

"Siapa itu?" Tanya Crystal saat mendengar seseorang berbicara dengannya. Crystal mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang berbicara dengannya. Namun ia sama sekali tidak melihat seorang pun di dekatnya.

"Aku adalah dirimu yang lain."

Crystal kembali memejamkan matanya dan semakin mengerutkan keningnya bingung saat mendengar suara itu kembali. Crystal terus berusaha untuk memfokuskan pikirannya.

"Kau tidak perlu bingung Crystal. Sekarang yang terpenting kau harus membantu mereka." Saat itu juga Crystal membuka matanya saat mendengar penjelasannya. Ia menatap nanar melihat semua pasukannya yang satu persatu mulai gugur.

"Kita harus menyelamatkannya Crystal."

"Ya kau benar. Kita harus menyelamatkan mereka." gumam Crystal.

Saat itu juga Crystal membiarkan sisi lain dalam dirinya mengambil alih tubuhnya. Warna manik mata Crystal mulai berubah menjadi emas.

Crystal mencoba merapalkan sebuah mantra dan melayangkan tangannya ke udara. Sebuah sinar putih menyelimuti semua pasukannya yang terluka. Dalam sekejap luka yang ada di tubuh mereka seketika menghilang dan mereka pulih dengan sekejap mata.

Semua orang yang berada di sana menatap tidak percaya atas apa yang terjadi. Xavier yang sedang bertarung dengan Charles seketika menghentikan pertarungannya. Ia melihat apa yang telah terjadi pada pasukannya. Xavier mengalihkan pandangannya dan menatap Crystal yang berada di dalam portal yang ia buat. Crystal tersenyum pada Xavier yang tengah menatap kearahnya.

Xavier mengetahui itu bukanlah Crystal, namun sisi lain dari gadis itu. Xavier tidak punya pilihan lain, ia harus mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk segera menyingkirkan klan vampire. Ia tidak ingin ratunya mengeluarkan seluruh kekuatannya dengan keadaan tubuhnya yang belum bisa sepenuhnya menerima kekuatan itu.

Manik mata Xavier berubah menjadi merah keemasan. Ini menandakan jika Xavier telah mengeluarkan seluruh kekuatannya. Darren yang merasakan itu langsung mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah Xavier. Ia membulatkan matanya saat melihat Xavier yang sudah berubah menjadi Demon dengan kedua sayap emas yang keluar dari punggungnya.

Darren mencoba me-mindlink Xavier namun tidak berhasil. Ia harus mencegah Xavier untuk mengeluarkan kekuatannya karena saat ini Xavier belum menyelesaikan penyatuan dengan ratunya yang berarti kekuatan Xavier belum sepenuhnya terbuka.

Xavier mengepakkan sayapnya dan terbang di atas Silvermoon Pack. Matanya menatap tajam pada seluruh klan vampire. Tangan kanannya mengepal kuat dan melayang ke udara. Seluruh langit menjadi sangat gelap, purnama bulan merah telah tertutup oleh awan gelap. Petir mulai saling bersautan membuat semua orang yang melihat itu bergidik ngeri.

Xavier melayangkan petir-petir itu hingga mengenai pasukan klan vampire. Tangan kirinya telah mengeluarkan api biru yang mampu menghancurkan kaum immortal dengan sekejap. Charles yang melihat itu langsung membulatkan matanya. Saat itu juga ia menarik pasukannya untuk mundur dari sana.

Namun bukan Xavier jika tidak menghabiskan seluruh musuhnya. Xavier melayangkan api biru ke seluruh pasukan klan vampire hingga tidak tersisa satu pun. Namun sayangnya Charles lebih dulu melarikan diri dari sana sebelum api biru mengenainya.

Xavier kembali mengepakkan sayapnya untuk menghampiri Crystal. Setelah ia berdiri diatas tanah, kedua sayap emas milik Xavier langsung menghilang. Crystal yang melihat kedatangan Xavier langsung tersenyum senang. Namun ia kembali menatap ke setiap sudut bekas pertarungan. Ia melihat semua sangat berantakan.

Dengan sekejap manik mata Crystal yang semula berwarna emas kini berubah menjadi hijau. Tangan gadis itu melayang ke udara membuat seluruh tumbuh-tumbuhan yang mati kembali hidup dan bunga-bunga kembali bermekaran. Saat itu juga Crystal tidak bisa mengendalikan dirinya hingga kegelapan merenggutnya. Xavier langsung melesat dan menangkap tubuh Crystal sebelum terjatuh di atas tanah.

"Istirahatlah Queen, kau sudah mengeluarkan seluruh kekuatanmu." bisik Xavier sambil mengusap lembut wajah ratunya.

"Yang Mulia, anda bisa membawa Yang Mulia Ratu ke kamar di pack house kami." ujar Alpha Demian menghampiri Xavier yang tengah menggendong tubuh lemah Crystal.

Xavier yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya dan berjalan memasuki pack house Silvermoon Pack. Seluruh pasukan werewolf dan demon yang ada di sana berkumpul di halaman pack house untuk menunggu kedatangan raja mereka.

Xavier membaringkan tubuh Crystal di atas ranjang saat tiba di salah satu kamar yang disiapkan untuknya. Xavier mengecup lembut kening gadis itu sebelum keluar untuk menemui pasukannya.

"Luna Sherina, tolong jaga ratuku." titah Xavier sebelum keluar dari kamar tersebut.

"Baik Yang Mulia." jawab Sherina sambil membungkukkan badannya.

Xavier melangkahkan kakinya keluar dari kamar tersebut dan diikuti oleh alpha Demian di belakangnya. Xavier dan Demian melesat dengan cepat menuju halaman pack house Silvermoon Pack. Setelah sampai di sana, ia dapat melihat semua pasukan klan werewolf dan klan demon yang sudah berkumpul di sana.

"Hidup Yang Mulia Lord Xavier." teriak seluruh pasukan saat melihat kedatangan Xavier. Xavier yang mendengar itu langsung mengangkatkan tangannya meminta seluruh pasukan untuk berhenti.

"Terima kasih karena kalian telah melindungi ratuku." ujar Xavier pada seluruh pasukan klan werewolf dan demon.

"Sudah kewajiban kami untuk melindungi Raja dan Ratu kaum immortal Yang Mulia." ujar Alpha Demian dan disetujui oleh semua alpha yang berada di sana.

Xavier langsung menyuruh Darren untuk kembali ke kerajaan Demon bersama pasukannya. Begitu pula dengan seluruh alpha kaum werewolf yang bisa kembali ke pack masing-masing. Setelah itu Xavier langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan tempat dimana Crystal berada.

*****

Crystal mengerutkan keningnya saat kembali berada di tempat pertama kali ia melihat Moon Goddess. Crystal melihat sebuah pohon yang sangat besar yang ada di sana. Ia melangkahkan kakinya untuk menuju pohon tersebut. Namun semakin cepat ia melangkahkan kakinya, pohon itu terasa semakin menjauh.

"Ada apa ini? Kenapa aku tidak bisa menggapai pohon itu." ujar Crystal berbicara sendiri.

"Itu karena pintu hatimu belum sepenuhnya terbuka Crystal." ujar Moon Goddess yang sudah berdiri di belakang gadis itu. Crystal membalikkan badannya saat mendengar suara Moon Goddess.

"Apa maksud anda?" Tanya Crystal dengan tatapan penuh tanya.

"Kau harus membuka hatimu agar kau bisa menggapainya." ujar Moon Goddess dan langsung menghilang dari hadapannya.

Crystal yang melihat Moon Goddess menghilang dari hadapannya langsung terdiam. Ia masih memikirkan arti ucapan itu.

"Membuka hati.. menggapainya? Apa maksudnya?"

Crystal benar-benar dibuat bingung dengan teka-teki ini. Ia kembali mengingat apa yang membuatnya harus membuka hati.

"Keraguan."

Crystal membalikkan tubuhnya saat mendengar suara seseorang. Ia melihat seorang gadis dengan pakaian peri di hadapannya.

"Siapa kau?" Tanya Crystal dengan tatapan bingung.

"Aku dirimu yang lain Crystal."

Kata-kata itu sontak membuat Crystal membulatkan matanya. Ia kembali mengingat saat ia memejamkan mata di tengah pertarungan dengan klan vampire, ia mendengar suara yang sama persis dengan suara gadis yang ada di hadapannya.

"Kau yang berbicara denganku tadi bukan?"

Peri itu menganggukan kepalanya membenarkan ucapan Crystal.

"Kau sebenarnya siapa?" Crystal benar-benar bingung saat ini. Ia masih tidak bisa mengerti dengan apa yang ia alami.

"Aku adalah kekuatan sihir penyembuhmu."

Ia mulai mengerti setelah mendengar ucapan peri yang ada dihadapannya. Tentu ia tahu karena ibunya juga memiliki kekuatan yang sama.

"Apa kau juga yang membuat tanaman dan bunga kembali hidup?"

"Tidak. Itu adalah kekuatanmu yang lain, kau pasti akan bertemu dengannya."

Setelah mengucapkan itu, Crystal melihat peri itu lenyap dari hadapannya. Crystal mulai mengerti tentang jati dirinya yang sebenarnya. Crystal kembali menatap ke pohon besar yang ada di sana.

"Aku mengerti, jika aku melakukannya dengan keraguan maka aku tidak akan bisa menggapainya. Untuk itu aku perlu membuka hatiku untuk menerima semuanya dan aku akan melewati itu semua."

Crystal menyipitkan matanya saat melihat pohon yang ada dihadapannya mengeluarkan sinar yang sangat menyilaukan. Saat itu juga tubuh gadis itu terasa sangat panas. Crystal berteriak dengan keras saat tubuhnya seperti terbakar, namun perlahan panas itu mereda tergantikan dengan udara yang sangat menyejukkan.

*****

Xavier yang baru saja tiba di kamar tempat Crystal berada langsung membulatkan matanya saat melihat gadis itu berteriak kepanasan. Xavier langsung melesat dan naik ke atas tempat tidur untuk memeluk gadis itu. Xavier tersenyum saat melihat Crystal yang sudah mulai tenang.

"Bangunlah Queen." bisik Xavier di telinga Crystal.

Bisikan itu seperti sihir bagi Crystal. Perlahan kelopak mata gadis itu mulai terbuka. Crystal tersenyum saat melihat Xavier yang berada di hadapannya. Crystal semakin mengeratkan pelukannya pada Xavier. Xavier yang melihat itu langsung tersenyum senang.

"Kau akan terus tertidur di sini Queen?" Ucapan Xavier sontak membuat Crystal melepas pelukannya dan melihat sekeliling. Ia membulatkan matanya saat menyadari itu bukanlah kamarnya.

"Kita di mana?" Tanya Crystal dengan wajah terkejut.

"Kita masih di Silvermoon Pack."

"Kalau begitu ayo kita pulang." ujar Crystal dan bangkit dari tempat tidurnya. Xavier yang melihat itu langsung terkekeh pelan. Xavier beranjak dari tidurnya dan mengikuti Crystal yang sudah lebih dulu keluar dari kamar.

Saat mereka menuruni tangga, mereka melihat Demian dan Sherina yang berada di ruang tengah. Sherina yang melihat kedatangan Crystal langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Crystal kau baik-baik saja?" Tanya Sherina dengan nada khawatir.

"Aku baik-baik saja Sherina." kekeh Crystal saat melihat ekspresi Sherina yang sangat menggemaskan.

"Aku akan membawa ratuku kembali ke istana." ujar Xavier yang sudah di samping Crystal dan melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu.

"Baik Yang Mulia, saya akan mengantar anda keluar." ujar Alpha Demian dengan sedikit membungkukan badannya.

Xavier dan Crystal melangkahkan kakinya keluar diikuti oleh Demian dan Sherina di belakangnya. Sebelum mereka pergi, Crystal memeluk Sherina untuk berpamitan pada sahabatnya itu.

"Jika kau ada waktu, berkunjunglah ke istana." ujar Crystal lalu melepaskan pelukannya.

"Tentu." jawab Sherina dengan semangat.

Xavier membuat portal yang menghubungkan ke kerajaan Demon. Crystal yang sudah melihat Xavier telah selesai membuat portal langsung melangkah mendekatinya. Crystal menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya ke arah Demian dan Sherina. Mereka pun masuk ke dalam portal tersebut dan sampai tepat di depan istana kerajaan Demon.

"Jika kita bisa ke mana saja dengan melewati portal kenapa kau malah menggunakan mobil ke sana?" Tanya Crystal pada Xavier dengan tatapan tidak percaya.

"Itu tidak sopan Queen. Kau ingin menjatuhkan harga diriku sebagai seorang Raja?" Crystal yang mendengar itu langsung terkekeh pelan.

Satu jam setelah mereka tiba di Kerajaan Demon, Xavier langsung menuju ruang kerjanya untuk mengurus sesuatu. Crystal yang merasa belum mengantuk berjalan menuju balkon yang ada di kamarnya. Gadis itu memejamkan matanya membiarkan udara malam dan sinar purnama bulan merah menerpa wajahnya. Crystal tersenyum saat merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya.

"Angin malam tidak baik untukmu Queen."

Crystal membalikkan tubuhnya menghadap Xavier. Tangan gadis itu telah melingkar di belakang leher Xavier.

Cup...

Crystal mengecup singkat bibir pria itu. Xavier yang mendapat kecupan singkat dari Crystal kembali mendekatkan bibirnya pada bibir gadis itu. Xavier mencium dan melumat bibir Crystal dengan sangat lembut. Crystal yang melihat itu langsung membalas ciuman Xavier dan mengeratkan lingkaran tangannya.

Ciuman mereka semakin intens membuat Crystal sedikit kewalahan. Xavier mengangkat tubuh Crystal menuju ranjang tanpa melepaskan pagutan mereka. Saat ini Xavier sudah tidak bisa menahannya lagi. Xavier membaringkan tubuh Crystal di atas ranjang dengan dirinya yang ada di atas gadis itu. Tangan Xavier sudah siap untuk melepas semua pakaian yang melekat pada tubuh Crystal.

Namun ia menghentikan aktivitasnya dan menatap Crystal untuk meminta persetujuan. Xavier tersenyum saat melihat Crystal menganggukkan kepalanya, mengijinkan Xavier untuk melanjutkan aktivitasnya dengan wajah yang sudah merah merona.

Xavier kembali melumat habis bibir Crystal yang sudah menjadi candu baginya. Tangannya sudah mulai melepas satu persatu pakaian yang dikenakan Crystal hingga gadis itu tidak menggunakan sehelai benang pun. Xavier langsung melepaskan pakaian yang ia kenakan dan siap untuk menyatu dengan Crystal.

"Mungkin ini akan sedikit sakit." ujar Xavier dan langsung dijawab anggukkan oleh Crystal.

Tanpa pikir panjang Xavier langsung membenamkan miliknya dan menyatu dengan Crystal. Crystal mengernyitkan keningnya merasakan sakit saat milik Xavier masuk ke dalam dirinya.

Malam itu menjadi malam yang penuh dengan kenikmatan. Di bawah sinar purnama bulan merah akhirnya mereka telah menyatu menjadi satu kesatuan membuat kekuatan yang ada di dalam diri mereka seketika terbebas dari segelnya. Kekuatan yang akan membuat berbagai rintangan siap menerjang mereka.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 56.6K 34
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
325K 19.9K 45
Kiara Victora Lacynda, seorang gadis muda berusia 19 tahun yang menjalani kejamnya kehidupan di dalam sebuah panti asuhan sejak ia kecil. Kehidupan m...
1.2M 93.8K 60
Jeanna yocelyn, sosok gadis manis yang sangat ceria dan tak pernah kenal takut. Saat ini Jeanna tengah menempuh pendidikannya di sekolah menengah ata...
447K 20.8K 77
Highest Rank : ๐ŸŒŸ#1in WEREWOLF(21-05-2018)๐ŸŒŸ ๐ŸŒŸ#1in THE ROYAL (16-06-2020)๐ŸŒŸ #2 in WEREWOLF(14-05-2018) #3 in WEREWOLF(16-05-2018) FOLLOW SBLM MEMB...