Possessive Samudera [Selesai]

By DAPU49

3M 190K 8.6K

"Aku gak suka kamu senyum sama dia!" "Ya Allah, masa aku gak boleh senyum sama pak Polisi sih? Waktu itu dia... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
DySam 💕
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71 💞 💍
72
73
74
Possessive Samudera
Sequel
Cerita Baru!!!

57

27.4K 1.8K 89
By DAPU49

Sam up!
Terima kasih kalian yang udah mau baca cerita ini.
Part ini khusus untuk 400k pembaca Sam 😍.
Lope deh sama kalian semua ❣️

***

Siang tadi sudah mereka habiskan untuk di mall. Niat awal Dyba hanya membeli beberapa kaos dan celana, tetapi gara-gara Sam, belanjaan Dyba menjadi banyak. Tas, sepatu, baju, bahkan sampai topi Sam belikan untuk Dyba. Dan sekarang langit sudah malam, udara dingin membuat kedua remaja itu memutuskan untuk tidur.

"Sam, lusa aku terakhir di sini."

Sam langsung menunduk menatap Dyba. Tangannya semakin mengeratkan pelukannya di pinggang gadis yang tengah berbaring di sampingnya ini. "Jadi, waktu kita untuk bareng cuma satu hari lagi?"

Dyba tersenyum, dengan berat hati ia menganggukkan kepalanya. "Aku juga harus kuliah, libur aku udah habis."

"Padahal aku pengen sama kamu terus."

Dyba terkekeh, tangannya yang ia lingkarkan di leher Sam mengusap rambut belakang Sam. "Makannya cepet-cepet lulus."

Sam tersenyum. "Pasti! Habis itu aku kerja dan langsung lamar kamu."

"Aku harap itu benar-benar terjadi nantinya." Dyba membenamkan wajahnya di dada Sam.

"Aku jamin itu semua bakalan terjadi. Cuma kamu yang tau gimana buruknya aku, cuma kamu yang bisa ngertiin aku." Sam mengecupi rambut Dyba. "Dan cuma kamu yang bakalan ada di hati aku. Mungkin kamu dengernya lebay, but ini yang aku rasain ke kamu."

"Enggak lebay kalau kamu emang bisa buktiin itu semua."

"Tunggu aku, paling lama dua tahun lagi. Setahun aku bakalan kuliah sambil belajar sama papa, dan setahun aku bakalan memperbaiki diri untuk bisa jadi imam yang baik untuk kamu. Kalau aku bisa lebih cepat, aku bakalan lebih cepat kok."

Merasakan Dyba di pelukannya mengangguk membuat senyum Sam terbit lebih lebar. Ia beruntung, beruntung banget mendapatkan gadis yang sekarang ada di pelukannya ini. Jatuh cinta untuk pertama kalinya dan itu langsung sama Dyba. Dyba yang saat itu masih terlihat polos dengan seragam putih birunya membantunya berdiri saat ia terjatuh dari sepeda.

Flashback on....

"Kamu gak papa?" Suara imut dan lembut itu seketika langsung membuat Sam mendongak.

"Cantik."

Gadis di depannya ini mengerucutkan bibirnya. "Aku tuh nanya sama kamu, kamu gak papa? Tapi, itu berdarah loh."

Sam menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mengikuti telunjuk gadis yang mengarah ke lututnya itu. "Oh ini, udah biasa."

Melihat sebuah tangan terulur di depannya membuat Sam menatap gadis di depannya ini lagi. Masih lengkap menggunakan seragam putih biru, rambut yang di kuncir kuda, dan wajahnya yang cantik membuat Sam terkesima.

"Bangun, jangan liatin aku terus!"

Sam tersadar lagi dari lamunannya. Ia dengan cepat meletakkan tangannya di atas tangan gadis itu. Senyumnya terbit saat tangannya bersentuhan dengan tangan gadis itu, nampak mungil.

Setelah Sam berdiri, gadis itu membantu Sam untuk mendirikan sepedanya. "Kok bisa jatuh sih? Udah tau ada batu sebesar itu, masih aja di lewatin."

Gadis itu menatap Sam dengan tajam. "Kamu bisu? Daritadi aku ngomong kamu cuma diam aja. Serasa ngomong sama patung aku tuh!"

Sam terkekeh, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf, soalnya aku terkesima gitu waktu lihat kamu. Aku pikir aku udah ada di surga karena ada bidadari di depan aku."

"Masih kecil dah pinter gombal!"

Perkataan itu membuat mata Sam membulat. Masih kecil? Ia sudah kelas 1 SMP, dan umurnya sudah tiga belas tahun.

Sam menatap name tag yang ada di bagian dada kiri gadis itu. Mata gadis itu membulat melihat arah tatapan Sam. Ia langsung menutupi dadanya. "Kamu mesum! Udah ditolongin bukannya terima kasih malah mau mesum!"

Sam menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bukan gitu, aku tadi cuma lihat nama kamu aja. Nama kamu Adyba toh."

Muka gadis itu memerah malu, ia berlari dan meninggalkan Sam di sana. Tetapi, tidak lama gadis itu kembali ke depan Sam lagi sambil memberikan hansaplast. "Itu untuk kamu. Dipakai, jangan sampai enggak! Jangan lupa dibersihin dulu lukanya, kalau enggak nanti infeksi."

Dan setelah itu gadis itu langsung berlari lagi meninggalkan Sam yang melengkungkan bibirnya dengan lebar. "Kamu bakalan jadi milikku, Adyba Bailey Khenzi."

Flashback off....

Sam tersenyum saat sudah merasakan nafas teratur Dyba yang ada di dadanya. "Selamat tidur Princess Sam yang paling Sam sayang. Sam janji bakalan buat Dy seutuhnya jadi milik Sam. Tunggu Sam, Dyba." Setelah itu Sam mengecup dengan lembut kening Dyba.

***

"Good morning, bae."

Dyba membalikkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Sam yang masih dengan wajah bantalnya. "Morning, by." Dyba terkekeh dan kembali menumis bawang-bawangan itu.

Dyba geleng-geleng kepala saat merasakan tubuhnya di peluk dari belakang. "Mandi dulu sana, kalau enggak cuci muka aja."

Sam menggesek-gesekkan hidungnya di tengkuk Dyba, tangannya ia lingkarkan dengan erat di perut Dyba. "Males, nanti aja. Hari ini aku di rumah aja ya, kan besok kamu udah pulang."

Dyba terkekeh, ia mengangguk. "Iya, di rumah aja."

"Baunya harum banget." Sam meletakkan dagunya di pundak Dyba.

"Chef Dyba gitu loh."

Sam mengacak-acak rambut Dyba dengan satu tangannya. "Gemesin banget sih calon makmumnya Sam."

Wajah Dyba memerah, ia menunduk untuk menyembunyikan rona wajahnya itu.

"Malu-malu nih ye." Sam mencubit pipi Dyba.

"Udah ah sana, kamu gangguin aku terus."

Sam terkekeh, ia melepaskan pelukannya dan sekarang berdiri di samping Dyba menghadap ke arah gadis itu. Sam memiringkan kepala sambil menatap Dyba instens. "Aku gangguin atau buat kamu terbang terus?"

"Bacot! Udah sana duduk, ini dah mau matang juga."

Sam tertawa, ia mencolek pinggang Dyba membuat gadis itu membulatkan matanya kaget. "Geli, Sam!"

Tawa Sam semakin keras saat melihat ekspresi Dyba itu. Ia mengalah, kemudian ia duduk di kursi pantry.

Sam meminum susu coklat yang sudah di siapkan Dyba di atas meja itu. Matanya menatap punggung Dyba yang tengah lincah memainkan alat masak di depannya itu. Mata Sam mengerjap saat mendengar suara merdu Dyba.

[Bestfriend-Rex Orange County]

And that's because I wanna be your favorite girl
I wanna be the one that makes your day
The one you think about as you lie awake
And I still wanna be your number one
I'll be your biggest fan and you'll be mine
But I still wanna break your heart and make you cry.

Walaupun hanya sepenggal lagu itu, tetapi membuat senyum Sam terbit. Mendengarkan suara Dyba itu susah, bahkan bisa dibilang langka. Dyba paling tidak suka apabila ia menyanyi dan di situ ada orang lain selain dirinya. Ia merasa tidak nyaman, menurutnya suaranya jelek. Dan Sam tersenyum, akhirnya Dyba menyanyi di depannya, entah sadar atau tidak.

"Suara kamu sering-sering lah dikeluarin, kan bagus, Dy."

Dyba terperanjat, ia dengan cepat membalikkan badannya. "Kamu dari tadi masih di situ? Dengerin aku nyanyi?"

Sam mengangguk dengan enteng. Ia berdiri dan berjalan ke arah Dyba. "Bagus, gak usah insecure. Aku beneran kok, suara kamu itu bagus."

Sam mematikan kompor di belakang Dyba. Setelah itu tangan yang satu ia letakkan di pinggang Dyba dan yang satunya mengelus rambut Dyba. "Iya, kamu bakalan jadi satu-satunya perempuan yang aku favoritkan. Ehh enggak, kamu nomer dua, karena yang pertama itu mama. Tenang aja, aku bakalan selalu sama kamu, waktu aku bangun tidur yang aku pikirin cuma kamu. Tapi, jangan ngehancurin hatiku."

Dyba ganti melingkarkan tangannya di leher Sam. Dyba terkekeh. "Itu kan lirik lagunya, kenapa kamu sebutin?"

"Ya gak papa, tapi beneran, aku suka denger kamu nyanyi."

Dyba memiringkan kepalanya ke kanan dan menatap Sam dengan seringainya. "Suka akunya atau nyanyiannya?"

Sam terkekeh gemas, ia mengacak-acak rambut Dyba. "Suka semua yang ada sama kamu. You are my favorite girl, you are my everything."

Dyba tersenyum. "Kalau kamu sebutin 'you are my everything' seketika aku keinget lagunya dots."

"Kamu ini, aku serius malah berjanda." Sam mencubit hidung Dyba.

"Bercanda, sayang."

Sam terkekeh, ia menggesekkan hidungnya di pipi Dyba. "Iya, lidah aku tadi kepleset."

***

TBC....
Warning!! Typo bertebaran....
Jangan lupa vote and comment....
Terima kasih yang udah mau baca, vote, and comment ceritaku....

19 Juli 2020

Continue Reading

You'll Also Like

3M 278K 73
"Iya iya ga marah lagi, maaf. Jangan pergi." Noah tersenyum puas mendengarnya. Sedetik kemudian ia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh mungil Ara dan...
313K 12.7K 26
"Percayalah Ayrin! Aku akan menjagamu dalam dekapan erat ini." Masaji Ardiansyah Pangestu seorang Perwira TNI-AU yang sudah lama memendam rasa terhad...
4.3M 282K 62
Follow sebelum membaca Revano Gentama Aflastar, seorang pemuda tampan nan kejam, dan pada suatu hari hatinya yang biasanya keras tiba-tiba mencintai...
3.6M 159K 57
"Kabarin aku setiap 30 menit." Elara Livya Larissa, gadis yang membuat pria sedingin kulkas dan secuek Nathan Neo Dilhar luluh. Mereka adalah definis...