Selesai mandi, 12 pria itu kini sedang duduk santai di UKS sambil bermain. Entah bermain apa yang penting main dan mereka melupakan titah dari hantu tadi.
Klik!
Semua orang bahkan sampai tak mendengar suara pintu UKS dikunci, mereka masih asik dengan dunianya. Sampai hantu itu berdecak, "Woi. Lo pada gak lupa sama ucapan gue tadi, kan?" tanya hantu itu.
Kali ini 12 pria itu langsung terdiam dan mereka kompak menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. "Bukan kita semua lupa, tapi gak inget." sahut Yedam.
Bahkan Yedam yang pintar pun sampai lupa kalau kata 'lupa' itu sama saja dengan kata 'tak ingat'.
"Ya kalian kok gak ada yang inget?! Ah sebel deh gue." tanya Junkyu merasa tak enak.
"Kamu juga sama aja! Sekarang kalian dapet hukuman gak boleh tidur 5 jam dan kalian gak bisa keluar dari sini 5 jam juga. Berarti nanti kalian bakal ketemu sama temen-temen saya jam 3 pagi, tapi dipotong jadi 2 jam." jelas hantu itu yang membuat 12 pria disana menghela nafas sambil mengeluh.
"Kalo aja tadi kita gak lupa, pasti jam 3 pagi nanti bakal tidur. Seenggaknya ada waktu 120 menit, kan?" ucap Junghwan dengan nada menyesal.
"Ya sudah lah, kita gak tau mau ngapain. Mau main juga udah gak mood. Main hp jam segini pasti notif sepi, mana ngantuk aja gak boleh apalagi tidur." sahut Jihoon merebahkan badannya.
"Ada yang mau main sama Cio, gak? Kita main mafia atau werewolf gitu? Tapi mainnya disini aja." kata Mashiho yang membuat semuanya langsung semangat kembali.
"Seru tuh, ayo!" ucap Doyoung lalu beranjak duduk ke samping Mashiho.
"Maksudnya, mainnya dari hp. Online gitu, kalo kayak gini ya mana bisa. Nanti yang jadi pelakunya ketahuan dong." koreksi Mashiho.
Doyoung langsung menepuk jidatnya.
🏫
"AH! INI JUNGHWAN NIH YANG JADI MAFIA!" teriak Jihoon yang sudah menyerah karena pelaku tak kunjung ketemu. Mana clue nya susah banget.
"IH?! MASA AKU YANG GEMES INI JADI PELAKU YANG NGESELIN, SIH?! JANGAN NGADA-NGADA YA KAK!" sahut Junghwan tak terima.
Yang tersisa sekarang 5 orang. Ada Hyunsuk, Asahi, Jihoon, Junghwan dan Yedam. "Di permainan kayak gini gak ada yang bisa dipercaya, Hwan. Semua mungkin terjadi." celetuk Hyunsuk.
"Ya berarti kak Hyunsuk juga gak bisa dipercaya. Pilih kak Hyunsuk aja! Ayo pilih kak Hyunsuk!" kata Junghwan setengah memaksa.
Yang pada akhirnya Junghwan, Jihoon, Asahi dan Yedam memilih Hyunsuk sebagai tersangka. Tapi Hyunsuk malah memilih Junghwan yang menyebabkan lelaki itu menjadi tersangka.
Dan, "Choi Hyunsuk dengan posisi warga sekarang menduduki status meninggal." kata Mashiho sebagai sang komando. Jihoon, Junghwan, Yedam dan Asahi langsung berdecak.
"Salah pilih lagi!" kata Asahi geram, akhirnya ia memejamkan matanya karena pusing dengan clue yang diberikan.
Sementara 2 orang di dalam hatinya tersenyum senang karena mereka akan menang sedikit lagi, tinggal makan.
20 menit berlalu sampai Mashiho si komando mengatakan, "Mafia nya menang. Junghwan sama Yedam." kata Mashiho yang membuat semuanya mematung kecuali Junghwan dan Yedam.
Mereka senang bisa menang dalam permainan online ini. "Halah anjay, jahat lo berdua bikin gue mati duluan kan." kata Hyunsuk.
Sementara Yedam dan Junghwan tertawa, "Kita berdua pinter akting, kan?" tanya Junghwan menaik-turunkan alisnya.
"Mafia nya gak disangka-sangka, kudu diserang ini." ujar Haruto menatap ke arah Junghwan dan Yedam yang sedang memasang muka sombong karena menang.
"SERANG!!!!" komando Hyunsuk. Lalu 10 pria itu langsung menyerang sang pemenang, termasuk Mashiho. Halah, gimana, sih, Mashiho.
"KELUARKAN SENJATA KALIAN! CIAAAAAAAATTTTTT!!!!!!" teriak Doyoung seakan-akan ia akan melakukan peperangan, padahal hanya menggelitik Yedam dan Junghwan.
"BER—HEN—TI!" titah Junkyu membuat orang-orang disana berhenti. Junghwan dan Yedam menghela nafas lega karena tak jadi diserang.
"5 orang hukum Yedam, 5 orang lagi hukum Junghwan." celetuk Junkyu.
Seketika mereka langsung menyerang tawanan mereka masing-masing, 2 pria itu langsung tertawa kencang karena geli. "Kirain mau berhenti lupain hukuman, taunya malah bagi tugas." kata Jeongwoo yang jongkok sebentar karena kasihan melihat wajah Yedam yang memerah.
🏫
5 jam tak terasa, kini 12 pria itu sudah berdiri tepat di depan UKS layaknya murid yang akan melaksanakan pelantikan Pramuka. Beberapa di antara mereka ada yang menguap seperti Junkyu dan Haruto.
"Kalian ngantuk?" tanya Mashiho.
"Nggak, kekurangan oksigen." Jawab Haruto.
"Masa rebutan oksigen sama setan?" batin Mashiho.
Iya kali, aku juga gak tau.
"Akhirnya hukuman selesai. Kalian gak lupa juga, urang bangga deh hukum kalian. Awalnya urang mau minta maaf karena ganggu waktu liburan kalian. Tapi salah satu diantara kami ada yang nemuin salah satu psikopat yang bunuh salah satu diantara kita." ucap sang hantu yang berbelit-belit.
Bodo amat aku gak ngerti.
"Siapa psikopatnya?" tanya Jeongwoo. Kaget sudah tentu tapi ia akan mempertahankan wajah swag nya yang sekarang agar tak terlihat mengantuk.
"Cewek, dia yang bunuh korban yang baru itu loh... Yang kemarin." jawab si hantu.
"Kak Hanbin?!" celetuk Junkyu.
"Iya! Tapi sayangnya dia pake nama singkatan yang urang sendiri gak tau artinya apaan, cuma yang namanya dari huruf Y itu seingat urang Yeji." jawab hantu itu.
"HAHAHAY, ADIK GUE MAIN BEGINIAN! ADUH NGAKAK!" teriak hantu lain yang membuat Jeongwoo sebagai orang yang mengantuk langsung jreng.
"Biasanya yang suka ngetawain gue tuh kak Hanbin, halah diam kamu Hanbin." sahut Junkyu merasa kesal.
"Heh! Gue kakak lo, ya! Jangan mentang-mentang gue udah jadi hantu terus gue gak bisa mukul lo, lo jadi manggil gue seenaknya. Gue tendang juga masa depan lo." ujar Hanbin.
"Temennya yang mana aja?" tanya Mashiho.
"Ada Hanbin, ada Kai, ada Taeyong, ada bapak-bapak 2 orang. Korbannya cowok doang anjay." kata hantu itu.
"100% aku yakin yang jawab ini bukan bapak-bapak, ngaku!" titah Doyoung.
"EHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEHEH. Perkenalkan nama saya Mingyu, saya dibunuh tepat bersamaan dengan kak Hanbin. Huhu, sedih banget orang tampan di dunia ini menipis. Dan gak tau gimana ceritanya mau itu korban dibunuh dimana pun pasti datangnya kesini. Gak bisa keluar lagi setelahnya." jelas Mingyu sekalian.
"Kayaknya selain bekas pembunuhan, makam, sama markas psikopat. Sekolah ini kena kutukan juga. Jadi kita harus cari cara biar kutukan itu hilang. Bener, gak?" tanya Haruto yang tumben sekali konek.
"Anjay, sejak kapan lo pinter teori euy?" tanya Junkyu menepuk bahu Haruto, yang bahunya di tepuk pun hanya tersenyum.
+Ganteng. Senyum ganteng.
"BENAR! Dulu sekolah ini banyak yang gak suka soalnya makam harus dipindahin, tapi lama-lama banyak juga yang seneng. Cuma ada 1 orang nekat yang pake orang pinter buat jadiin sekolah ini jadi sekolah terkutuk. Isinya banyak banget orang yang mati dibunuh pada ngumpul disini. Dan mereka gak bisa kemana-mana." jelas Hanbin.
"Oke, kita dapat clue. Gimana kalo kita lepasin kutukannya ke orang pinter. Terus kita bakal selidiki Yeji." ujar Jihoon sambil mengelus dagu layaknya orang yang berjenggot.
"Clue nya apaan?" tanya Hyunsuk.
"Ya itu... orang pinter." Jawa Jihoon.
"Siap melaksanakan tugas baru?" tanya Hyunsuk pada anak-anak.
"SIAP!" teriak 11 orang disana. Tanpa sadar para hantu pun ikut tersenyum melihat mereka yang bersemangat memecahkan teori dan melepas kutukan di sekolah ini.
__________
Hai, aku kembali....
Waiji seneng banget tarik ulur waktu, bikin kita ngebadut dimanapun dan kapanpun.
TAPI DEMI APAPUN AKU SENENG BNGT HARI INI😭, GILA ASAHI SAMA JAEHYUK GANTENG BIKIN AKU OLENG DARI MASHIHO, JUNKYU DAN YOSHI😭
[Rabu, 15 Juli 2020]