Dosen Kampus

By arsipanika

18.8M 1.1M 92.3K

PROSES REVISIAN YA! 23/03/20 cover by : canva More

01 || Wedding day
02 || Perkenalan
03 || Balas dendam
04 || Izin
05 || Hak
06 || New house
07 || Introgasi
08 || Penelitian
09 || Sakit
10 || apa ya?
11 || Anak siapa?
12 || Night
13 || Keputusan
14 || Masalalu kelam
15 || Terbongkar
16 || Cemburu
17 || Kantor
18 || Alergi
19 || Kampus
20 || Obrolan siang
21 || Arkan
23 || Halusinasi
24 || Tertangkap basah
25 || Penasaran
26 || Bully
27 || Nama panggilan
28 || Mencari infromasi
29 || Sifat yang sebenarnya
30 || Let's start this game
31 || Flashback
32 || Dimulai
33 || Sandiwara
34 || Sedikit lagi
35 || Terluka
36 || Menyerah?
37 || Perjuangan
38 || Selesai
39 || Reynald
40 || Mask
41 || Viola
42 || Permintaan
43 || Viola II
44 || Berakhir?
45 || Rumah sakit
46 || Membaik
47 || Tragedi kampus
48 || Rese
49 || Unfaedah
50 || Pasar malam
51 || Perkara lain
52 || Menyebalkan
53 || Aktivitas
54 || Skripsi
55 || Takdir
56 || Menyerah
57 || Drama Rumah Tangga

22 || Ungkapan hati

226K 21.3K 826
By arsipanika

Sinar matahari membangunkan gue yang tertidur, gue melirik kesamping sedang mata sipit.

Pak Arkan.

Dia tidur dengan posisi yang meluk gue  dengan erat, kepalanya ditenggelamkan dicerukkan leher, Bibir gue tersenyum simpul. Tangan gue mengusap tanganya yang melingkar diperut.

Pelan-pelan gue menyingkirkan tangan dia dan berhasil. Gue beranjak dari ranjang pergi kekamar mandi berhubung ini hari libur enggak ada alasan gue untuk mandi, gue kekamar mandi cuma gosok gigi sama cuci muka.

Gue berjalan kebawah niatnya mau cari angin pagi, jujur disini sejuk banget, gue membuka pintu utama untuk keluar. Gue melangkah keluar gerbang merentangkan tangan dan menghirup udara dalam-dalam.

"Allamdulilah." Gumam gue.

Tiba-tiba mata gue tertarik pada abang-abang tukang soto sayur. Melambaikan tangan memberi kode agar abang itu kesini lalu dia itu mengangguk dan membawa gerobaknya kesini.

"Pagi neng," Sapanya.

Gue nyengir, "Pagi juga bang!"

Abang tukang soto sayur itu tertawa, "pagi-pagi semangat bagus itu neng!"

"Iya dong bang. Eh, mau dong bang soto nya dua ya, dibungkus." Ujar gue.

"Siap neng." Dia mengacungkan dua jempol.

Gue ketawa, gue tuh paling suka sama yang jualan ramah kaya gitu, seru diajak bercanda, biasanya waktu di komplek bunda, gue selalu langganan sama Mang Jajang yang jualan bubur ayam.

"Baru tinggal dikomplek ini ya, neng?" Tanya nya sambil membuat soto.

Gue mengangguk, "Iya bang, baru beberapa bulan."

"Pantes atuh abang teh baru ngeliat."

"Baru ngeliat cewek cantik ya bang?" Gue nyengir.

"Yeh, si eneng mah bisa wae, " Dia menyodorkan dua buks soto sayurnya, "Nih neng dua."

Gue ambil, "Berapa bang?"

"Dua puluh ribu aja neng,"

Gue meraih uang lima puluh ribu di kantong baju.

"Nih bang," Gue tersenyum, "Kembalian nya ambil aja."

"Ah, beneran nih neng?" Tanyanya, "Kembaliannya lumayan loh ..."

Gue terkekeh, "Anggap aja itu rejeki abang pagi ini yang udah ketemu cewek secantik saya."

Abang itu terbahak, "Bener-bener ya si eneng ini."

"Saya masuk dulu ya bang!" Gue melambaikan tangan, "Besok kesini bang!"

"Siap atuh neng!"

***

Gue masuk ke dalam rumah berjalan ke dapar untuk menyiapkan soto sayur yang tadi gue beli, sedangkan yang satu lagi nya gue panasain buat sarapan pak Arkan nanti.

Gue duduk diruang televisi sambil makan, lagi asik-asik makan eh ada tangan yang melingkar di pinggang, udah bisa ketebak ini ulah siapa.

Gue melirik sekilas, "Udah bangun?"

Pak Arkan mengangguk lemah, "Hm."

Gue mengecek suhu badannya, udah enggak sepanas kemarin, "Kalau masih ngantuk tidur lagi aja di kamar."

"Enggak mau."

Gue menghela nafas. Menawarkan soto sayur ke pak Arkan, "Mau?"

Pak Arkan mendongak. Dia melepaskan pelukan nya, "Mau."

Gue berdiri dari sofa mengambil soto yang dipanasin tadi, sengaja gue enggak kasih soto sayur yang barusan karena pake sambel, sedangkan yang punya dia enggak.

"Nih, makan dulu." Gue menyerahkan nya pak Arkan.

Pak Arkan menggeleng, "Suapin."

Gue melongo, "Makan sendiri punya tangan juga."

"Yaudah enggak mau makan." Dia menaruh mangkuknya ke meja.

Gue yang ngeliat itu berdecak sebal, "Ntar sakit lagi."

"Bodo." Pak Arkan ngangkatin bahu nya acuh. Dia pergi kekamar atas.

Elah ngeselin benget!

Gue membuang nafas panjang lalu mengejar dia keatas sambil bawa mangkuk tadi, nenar-benar ya pak Arkan marah-marah terus.

Gue memegang kenop pintu dan membuka nya, pak Arkan tidur menutupi seluruh badannya pakai selimut. Gue berjalan mendekat, menarik kursi rias dan duduk dipinggir nya.

"Jangan marah-marah mulu pak gak baik."

Gak ada sautan.

"Saya enggak bermaksud buat pak Arkan marah, beneran deh!"

Kebiasaan kalau pak Arkan marah pasti merapatkan bibir nya.

"Sini saya suapin." Gue mengelus rahangnya yang mengeras.

Pak Aran membalikan tubuh nya menjadi menghadap gue, "Emang apa salah nya sih minta disuapin sama istri sendiri?"

Gue diam.

"Saya enggak minta yang aneh-aneh ini." Pak Arkan membuang muka.

Gue menatap pak Arkan sendu, "sorry."

"Saya tau kita nikah cuma karena unsur perjodohan, saya juga tau kalau kamu enggak cinta sama saya. Tapi posisi kita disini sebagai suami-istri Kaley, saya juga seperti kamu, cuma bedanya saya berusaha buat buka hati buat kamu. Tapi kamu?" Pak Arkan tersenyum kecut, "Buat suapi saya aja enggak mau, apalagi ngebuka hati buat saya?"

***

Continue Reading

You'll Also Like

222K 4.9K 41
Keisya Anatasya, seorang gadis yang dijadikan bahan taruhan oleh Kevin Pratama. Sakit bukan? Jika kita telah menaruh hati pada seseorang lalu ia mema...
220K 9.4K 58
7tahun berlalu setelah kelulusan Alyra dan Alfi. Alyra pergi keNew york bersama daddy dan omanya,kuliah disana dan hidup disana,dia sekarang memiliki...
916K 52.4K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...
7.7K 868 28
[Completed] Rank #1 Silentlove (06/06/2019) Rank #8 Silentlove Masuk ke SMA untuk pertama kalinya memiliki kesan tersendiri bagi setiap orang. Tidak...