Who (KookTae)

Bởi Ruby_Skyqueen

878K 57.4K 3.4K

Bercerita tentang Jeon JungKook seorang Pemimpin organisasi Mafia terkuat dan Juga seorang Pengusaha muda pal... Xem Thêm

CP.1
CP.2
CP.3
CP.4
CP.5
want tell something
CP.6
CP.7
CP.8
CP.9
CP.10
CP.12
CP.13
CP.14
Lagi Emosi tingkat kecamatan
CP.15
CP.16
CP.17
CP.18
CP.19
CP.20
CP.21
CP.22
CP.23
CP.24
CP.25
CP.26
CP.27
CP.28
CP.29
CP.30
CP.31
CP.32
CP.33
CP.34
CP.35
CP.36
CP.37
CP.38
CP.39
CP.40
CP.41
CHP.42
PROMOSI

CP.11

24K 1.5K 107
Bởi Ruby_Skyqueen

"Ungh.." Taehyung melenguh pelan sambil mengucek matanya yang sayu karena bangun tidur.

"Daddy~~" Taehyung melihat kesekitar kamar untuk mencari Jungkook, tapi kemudian teringat bahwa Jungkook sudah berangkat tadi pagi pagi sekali.

"uhh..Tae haus" Taehyung melangkahkan kedua kakinya ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci mukanya.

Setelah Taehyung selesai dengan kegiatannya di kamar mandi, Taehyung berjalan keluar dari kamar menuju lantai bawah.

"Seokjinie hyung..."

"Eoh? Taetae sudah bangun?"Seokjin dan Irene langsung menoleh ke arah Taehyung yang kini sedang mengerucutkan bibirnya lucu.

"Hyung..Tae haus"Kata Taehyung pelan masih dengan bibir yang mengerucut lucu.

"Taetae haus? Tunggu sebentar ya sayang" Seokjin yang tadinya ingin beranjak dari sofa ke dapur untuk mengambil minum, mengurungkan niatnya saat Irene langsung berlari ke arah dapur untuk mengambil minum untuk makhluk manis yang kini sudah duduk di sebelah Seokjin.

"Ini manis" Taehyung menatap Irene yang sedang memegang segelas air di satu tangannya dan pancake di tangan yang satunya lagi dengan tatapan takut.

Srokjin yang melihat itu mengelus rambut Taehyung pelan, Seokjin tau Taehyung takut pada orang asing.

"Hei Taetae, tidak apa jangan takut ne? Perkenalkan aku Bae Irene sepupu perempuan Jin Hyung dan Daddymu" Taehyung hanya mengangguk saja kemudian melirik gelas yang berisi air di tangan Irene.

"Noona, Tae boleh minta airnya?"

"Kyaaa!! Tentu saja manis. ini Noona juga membawa sarapanmu" Irene memekik heboh kemudian menyerahkan segelas air itu ke tangan mungil Taehyung.

Sambil Juga meletakkan piring pancakenya di atas meja kaca.

Posisi mereka sekarang sedang berada di ruang nonton, yang berjarak tidak terlalu jauh dari dapur.

"Tae, ini makan Pancakenya" Seokjin nenyodorkan piring pancakenya di depan Taehyung yang sudah selesai minum.

"Terima Kasih Jin hyung, Irene Noona"

Irene memekik lagi lalu mencubit pipi gembil Taehyung gemas.

"Yak!! Irene hentikan itu!! Taehyung kesakitan!!" Irene yang mendengar kata kata Seokjin langsung melepaskan cubitan tangannya di pipi gembil Taehyung yang kini sudah memerah .

"Uhhh...mianhe Taetae pipimu membuatku semakin gemas" Irene nyengir kemudian mendudukkan tubuhnya di sebelah Taehyung yang kini sudah sibuk memakan Pancakenya.
.
.
.
.
.
"Awasi gerak geriknya dan pastikan Taehyung tetap aman"

"Baik Tuan"

Jungkook memijat pelipisnya yang mendenyut, kepalanya sakit.

Tadi dia baru saja di telfone oleh mantannya Joy, dan berkata akan merebut dirinya kembali dengan cara apapun.

Karena itu Jungkook was was dan takut Wanita ular itu melukai baby Taenya.

Memikirkannya saja dia sudah tidak sanggup jika Taehyung orang yang sangat amat di cintainya terluka.

Ahhh...Jungkook jadi merindukan babynya.

Jungkook meraba kantung celananya kemudian mengambil benda pipih persegi panjang.

Tut...tut..

Jungkook menatap ponselnya menunggu hyungnya mencawab Video Callnya.

"Hyung"

"Eoh? Ada apa Jungkook?"

"Mana Taehyung"

"Taehyung sedang sarapan,
Lihat ini."

"Hey baby,suka dengan
Makanannya?"

"DADDY!!"

Taehyung yang tadinya sibuk makan langsung menoleh ke arah ponsel Seokjin saat mendengar suara Daddynya.

"Baby Tae suka makanannya?

"Eum,Tae suka"

Jungkook tersenyum tipis kemudian diam menatap Taehyung di seberang sana sedang makan dengan lahap.

Dahi Jungkook berkerut samar saat melihat pipi gembil Taehyung memerah.

"Taetae, kenapa pipimu
Memerah seperi itu hm?

"Ung? Tadi Irene Noona
Cubit pipi Tae"

"Noona~~"

Irene yang mendengar geraman Jungkook bergidik ngeri.

"Ayolah Jungkook jangan
Marah, aku hanya gemas"

"Gemas tidak juga sampai
Seperti itu"

"Hehehe mian"

"Huhh...aku harus
Kembali bekerja"

"Ung? Cepat sekali Jungkook"

"Um aku tau hyung
Nanti malam aku akan
Hubungi lagi"

"Baiklah, jaga kesehatanmu
Dan nanti malam jangan lupa menelfone sebelum Taehyungtidur.
Hyung tidak ingin Taehyung
Menjadi Rewel karena tidak ada
Kau."

"Um, baiklah hyung.
Bisa berikan ponselnya
Pada Taehyung?"

"Baiklah"

"Hai baby Tae"

"Daddy-Daddy!!"

Jungkook yang mendengar nada antusias dan wajah senang Taehyung tersenyum lebar.

Entah kemana rasa penat tadi setelah melihat wajah seseorang yang mampu menjungkir balikkan Dunianya.

"Hey sayang, Daddy Miss you"

"Taetae Miss Daddy Too"

"Huh..Maaf ya baby,
Daddy harus kembali
Bekerja sekarang"

"Ung~~"

Jungkook menghela nafasnya lelah saat Taehyung mengeluarkan rengekan kecil dari bibirnya.

"Baby, nanti Daddy
Janji akan hubungi Taetae
Lagi oke?"

"Ungh..Daddy janji?"

"I'am Promise
Sweet heart"

"Um. Bay bay Daddy"

"Bay bay Taetae.
Daddy Love you"

"Taetae Love Daddy too"

Tut

Jungkook mematikan panggilannya, senyumnya masih merekah mengingat wajah manis Taehyung.

Tapi kemudian wajah berseri seri itu berubah menjadi datar kembali.





































"aku akan nembunuhmu jika kau berani menyentuh Taehyung"






















































Yuhhuu...setelah sekian lama akhirnya author update jugaa!!!

Ada yang rindu sama FF ini?

PAY PAY DI CHAPTER BERIKUTNYA!!!

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

429K 4.5K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
70.4K 3.2K 49
Almeera Azzahra Alfatunnisa Ghozali seorang dokter muda yang tiba-tiba bertemu jodohnya untuk pertama kali di klinik tempatnya bekerja. Latar belakan...
34.5K 7.6K 38
Selama ini Taehyun tidak pernah menyadari jika cowok populer di kelasnya itu berhasil membuat dirinya menjadi seperti orang bodoh karena jatuh cinta...
42.5K 3.1K 47
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...