"Toilet bayar, apalagi nolongin" ucapnya dengan bertele-tele
"Lo nolongin apaan?" tanya dengan Bingung
"Remuk badan Lo"
"Hah!" Dengan muka polosnya
"Tolongin lo" jawabnya
"Emngnya gue minta Lo tolongin!!! gak kan, jadi gausah minta bayaran lah"
"Gak ada yang gak gratis" jawabnya
"Cepet Lo minta bayaran berapa, jangan mahal!, gue gak banyak bawa duitnya" ucapnya
"Nanti gue kasih tau pas istirahat" jawabnya
"Sekarang aja ealah gue gak banyak waktu" ucapnya dengan jengah, tiba-tina Bu Endang datang dan menghampiri mereka.
"Kalian ini yah bukannya masuk kelas malah ribut di sini mau ibu hukum" Ucap Bu Endang
"Ini juga mau masuk kelas Bu, tapi ininya nih Bu, ngajak saya ribut terus, jadi ya gak masuk masuk kelas deh" adu Aza.
"Kamu lagi Ryan udah kelas 12 masih aja bolos" ucap Bu Endang
"Gak bolos, nih ceweknya aja, naksir sama saya" ucapnya dengan santai
"Gak! Siapa yang bilang gue naksir Lo!, Gausah kege-eran" ucapnya dengan memutar bola nya dan melipat tangannya di dada dan Ryan hanya tersenyum tipis sangat tipis
"Saya abis nolongin dia Bu" masih dengan memperhatikan wajah Aza
"Terus dia minta bayaran Bu" masih memalingkan wajahnya agar tidak tabrakan tatapannya dengan Ryan
"Siapa yang tolongin?" tanya nya masih dengan memperhatikan wajah Aza
"Gue!, Gausah liat-liat muka gue, mau gue cakar tuh muka" sarkasnya
"Cakar aja kalo Lo berani" ucapnya dengan smiriknya
"Lo nantang gue" ucapnya dengan sok
"Hm" masih dengan memperhatikan wajah Aza
"STOPPPP" pekik Bu Endang
"Diem!!!" ucapnya bersamaan
"Kalian ini yah berani berani bentak saya! sana kalian cepet masuk kelas kalo gak mau saya hukum" ancam Bu Endang
"Eh iyh nih Bu saya mau masuk kelas" ucap Aza
"Gausah liat-liat, emang gua cantik dari lahir! Orang gue cewek" ucapnya dengan pede dan saat gue mau berangjak ia pun sama dan terjadilah
Gue mau jalan ke kiri dia kekiri gue ke kanan di kekannan
"Awas gue mau lewat gausah ngikutin Lo" ucapnya dengan kesal
"Lo yang ikutin gue" elaknya
"Enak aja gue kekiri Lo ikut kekiri" ucapnya dengan kesal
"Gue kekanan Lo ikut kekanan" timpalnya
"Mau Lo tuh apasih" ucapnya bersamaan dan dengan tatapan mereka yang bertemu, buru-buru gue langsung mengalihkan tatapan itu
"Haduhhhh saya pusing dengerin kalian yaudah Ryan kamu diem dulu biar nak Aza yang lewat" final Bu Endang
"Oke ledies is first" ucapnya dengan smiriknya
"Sok Inggris lu" sarkasnya
"Kenapa, suka" ucapnya dengan mendekat mukanya ke gue
"Ihhh gak usah deket-deket bisa gak sih, bau tau napas lo!!" ucapnya dengan menutup hidungnya
Lalu Ryan dengan polosnya malah ia coba untuk mengecek napasnya dan ini kesempatan gue untuk pergi
"Xixixi, mau aja gue bohongin! bodoh" lalu gue pun menuju kelas
"Ihhh sumpah gue kesel banget sama tuh cowok" gerutnya
"Ngapain lagi, liatin gue, kan gue jadi salting" dengan mengucapkan kata 'salting' sangat pelan pelan sekali
"Haduhh udah ada Bu ayu lagi gapapa kan Bu ayu mah baik"
"Permisi Bu"
"Dari mana saja kamu Aza"
"Aduh gue harus Jawab apa" batinnya
"Anu... anu... Bu..."
"Anu apa"
"Mau anu anu anu an kali Bu" celetuk siswa laki laki langsung gue tatap tajem tuh cowok tadi
"Itu Bu dia abis dari UKS ngambilin minyak kayu putih untuk saya jadi telat deh Bu" ucap Rania yang membelanya.
"Yes yes!!! Rania the best" batinnya
"Terus minyak kayu putih ya mana"
"Itu Bu saya kan bukan anak PMR nah itu saya gak tau anak PMR taro dimana minyak kayu putih ya jadinya gak nemu deh Bu"
"Yaudah sana kamu duduk dan perhatian saya"
"Iyh Bu"
"Kok loh telat habis ngapain"
"Shut... nanti di marahin lagi nanti aja ceritanya"
Dilain tempat Ryan sedang menuju kekelasnya
"Lucu juga tuh ribut sama cewek aneh"
"Dia beda dari cewek cewek lainnya semua orang pada ngefans sama gue tapi tatapan dia seolah olah benci sama gue, yang ini nih harus di perjuanganin" batinnya
"Permisi Bu"
"Habis darimana Ryan"
"Toilet" lalu langsung melewati guru yang sedang ada di depan
"Ken-"
"Huft... anak anak mari kita lanjut materinya"
"Dari mana bro"
"Kepo"
Pelajaran pun dilanjut dengan khidmat
"Sampai di sini aja materi yang kita bahas, materi selanjutnya nanti di hari berikutnya ibu pamit dulu
Kring... Kring.....
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat, tetapi Ryan masih belum beranjak dari tempat duduknya malah ia senyum senyum sendiri memikirkan kejadian yang tadi
Flashback on
Sesampainya disekolah gue pun langsung menuju kelas
"Weyyy bro tumben dah Dateng" uvai Riko
"Hm"
"Tumben Lo"
"Siapa gue apa ini apa ini apa itu"
"Lo"
"Kenapa"
"Dtng"
"Owhh itu gue mau nyontek soalnya gue lupa kalo ada pr"
"Emng bisanya inget"
"Hehehehe inget sih kadang"
"Gue ke toilet dulu ya"
"Oh oke"
"Woyy nyontek"
"Tas"
Setelah gue selesai dari toilet dan menuju kekelas yang ada di atas gue liat ada Aza dan temen temennya yang sedang ketawa tawa
"Padahal banyak banget yang maki dia tapi malah kaya gak ada beban" batinnya dan tersenyum walau tipis
"Dia gak tau apa kalo gue ada di belakang dia, udah mah dia jalannya mundur mundur"
Gue masih bisa denger apa yang mereka ucapkan dan mereka gak menyadari gue
"Eh..eh..tunggu deh kok Lo kaya beda sih"
"Wishh iyh gimana gue cantikan, gue Gimana lebih fresh apa gimana" ucapnya dengen angkuh dan berjalan mundur
"Ayo dong kalian jawab gue pasti lebih lebih cantik dari biasanya kan" masih dengan angkuh padahalmah niat menggoda saja
"Iyhh Zaa kok Lo lebih fresh gitu sih" ucap rania
"Wishh iyelah" sambil memutar mutar tubuh
"Eh tuh anak muter muter lagi jatuh mah lucu itu" batinnya
"Tumben banget Lo di gerai biasanya Lo kepanasan kalo di gerai"
"Emangnya Aza ga suka digerai oh iyh dia kan sukanya di kucir kuda"
"Iyh tumben banget lagi pake aksesoris aksesoris segala kan Lo orangnya ribetan"
"Dia orangnya gak suka ribet"
"Ihhh malah dibilang tumben ya harusnya kalian bilangnya cantik doang" masih sambil berjalan kearah belakang dengen muka masam
"Mau di bilang cantik"
"Wishh iyelah kan gue cewek pasti cantik kalo gue cowok barusan ganteng kalian Gimana sih gak ngerti banget"
"Kepedean banget nih orang, tapi emang bener sih ia sedikit beda dari biasanya" batinnya
"Cantik" bukan bukan teman teman gue yang bilang tetapi orang yang di belakang gue dengan Kalimat yang pelan tapi masih terdengar
"Siapa gaes yang di belakang gue hantu apa siapa gaes"
"Dia kira gue hantu apa orang ganteng gini juga"
"Emm..kita duluan dulu yah dah zaa"
"Ihh kalian tungguin dong jahat banget sama sahabat sendiri juga"
"Hati hati za"
"Ihhh kenapa ada apa"
"Gue kabur aja kali yah kalo kabur kesana ribet balik lagi gue tengok aja kali yah" batinnya
"Satu..." Sambil memejamkan tanganya
"Dua..."
"Tig...." Saat gue mau balik gue keinjek sama tali sepatu gue sendiri
Dengen sigap gue tangkep tuh tubuh mungil dia
"Eh... ehh... aaaa" ada yang tangkep tubuh gue
Gue pun membuka mata gue, cukup lama gue tatap mata dia dan gue pun tersadar
"Pasti dia terpesona sama kegantengan gue pastilah siapa yang gak terpesona Eh..kok malah dia nyolot sih, gue ladenin aja kali yah" batinnya
Flashback off
"Kenapa Lo senyum senyum sendiri"
"Siapa?" Tanyanya
"Elo lah orang kita tanya sama Lo" ujar Alka
"Gak" ucapnya dengan menggaruk tengkuknya
"Dih salting, Lo lagi jatuh cinta kan" ucap Alwin dengan menggoda
"Apaan sih ngaco" elaknya
"Cie... temen kita yang satu ini dah besar" ujar Riko
"Emangnya Lo kira gue anak kecil" sewotnya
"Maksud-"
"Bacot" Ryan pun meninggalkan mereka dan pergi ke kantin
"Kuy kantin" ajak Alwin
***
Halllooo gaesss gimana part ini hmmm...!!!
....................
Mon maap typo yang melanda
And kalo ada kata yang salah atau pun kurang sreggg So benerin aja di Coment!!!!
Jangan lupa mencet bintang ada pojok kiriiiii!!!
Jangan lupa juga untuk baca cerita ini ya gaes masih on going kok
https://h5.novelme.com/bookinfo/22443
Hanya di novelme, bisa dari web juga kalo gak punya apk nya, Tap linknya 👆👆
Bisa juga di Ig & fb
@meyla02_
@mela_0256
Melaa Sabina
Jangan lupa tinggalkan jejak subs dan review nya, kalo gak ada apk jangan lupa masukin rak dan scroll ceritanya aja, kalo mau di baca juga gpp.
Siap-siap bawang Bombay, tapi ada juga Comedy juga. Udah yuk mending langsung mampir dan baca.
Terimakasih :)