"AAKKKHHHHHH"
Eh maap :( typo
"Draco~"
Draco tersenyum manis saat bibir plum itu memanggil nama nya dengan nada merdu nya walau masih lirih
"A-aku, anu... Itu aku" Harry kepayahan sendiri ingin mengungkapkan sesuatu yang sudah mengganjal dihati nya
"Katakan saja"
"A-aku minta maaf" Akhirnya Harry bisa mengatakan nya walau masih dengan suara lirih dan kepala tertunduk nya. Merasa bersalah sekaligus malu
"Untuk?"
Oh Merlin! Harry ingin melempar kutukan Avada Kedrava saja pada manusia tampan disebelah nya! Kenapa harus diperjelas? Ayolah, Harry sudah malu sekarang ini sudah batas nya
"Untuk apa kau meminta maaf Harry?" Ulang Draco lagi meminta penjelasan lebih terinci untuk apa Harry meminta maaf pada nya? Tak betah dengan kepala tertunduk nya, salah satu tangan nya melepas genggaman tangan Harry dan mencoba untuk mengangkat wajah nya agar bisa leluasa untuk dilihat
"Lihat orang yang kau ajak bicara Harry. Apa lantai itu lebih tampan dari ku?" Goda Draco lagi dan tak tau nya semakin membuat pipi dan telinga Harry memerah malu. Cute
"U-untukk...." Draco menantikan lanjutan dari kalimat Harry yang menggantung di udara. Sedangkan Harry malah bingung sendiri untuk menyampaikan nya. Maka Harry mengambil nafas sejenak dan menghembuskan kembali, mencoba menetralisir kegugupan nya
"UntukTadiPagiSaatAkuMencurigaimuDanProfesorSnapeInginMenjadikankuKelinciPercobaanDenganSegalaRamuanYangIadanKauBuatUntukku.AkuMemintaMaafUntukItuAkuSebenarnyaTakInginMenuduhmuTapiKata-kataItuMeluncurBegituSajaDariMulutku.AkuMintaMaafDraco"
"H-Apa? Kau bilang apa tadi? Berniat menjelaskan tidak sih? Jangan cepat-cepat dong, ayo ulangi lagi!" Draco sebenarnya tau semua maksud dari perkataan Harry yang lebih mirip ke rap, untung nya dia punya pendengaran yang tajam. Menyuruh Harry untuk mengulangi nya hanya berniat menggoda saja karna Draco tau Harry tak kan mau, terlaku malu dan gengsi
"Ya pokok nya itu lah!" Harry kesal sendiri dan melepas genggaman tangan mereka berdua lalu berbaring dikasur memunggungi Draco sejenak, setidak nya sampai pipi nya kembali putih. Membuat Draco terkekeh kecil karna perbuatan Harry yang dimata nya malah terlihat lucu. Ada ada saja
"Tak apa, Harry. Saat itu aku kelelahan dan mungkin jadi sensitive karna belum tidur dan bersama severus membuat ramuan di ruangan nya. Aku hanya tidur saat jam makan, terlalu malas untuk makan, lebih baik untuk tidur saja"
Pantas tak mengunjungi ku saat jam makan, tidur ternyata. Eh tunggu berarti dia belum makan?
Harry menggigit bibir bawah nya cemas. Bagaimana kalau Draco yang sakit setelah ini? Harry perlahan membalikkan badan nya menghadap Draco yang pas sekali juga menatap nya
"K-kau belum makan?"
"Sudah kok, baru saja dan langsung kesini"
"Uhm anu... terima kasih"
"Untuk apa lagi sekarang?" Draco menghela nafas nya, apa semua yang dilakukan harus mengucapkan ucapan? Draco rasa itu tak perlu membuang waktu dan tenaga juga
"Apa semua nya harus ada alasan nya?" Harry mengeram kesal. Apa si pirang itu diserang amnesia mendadak? Jelas-jelas Draco sudah membantu Harry, dan wajar kan kalau Harry berterima kasih
"Ya kau tiba-tiba berterima kasih untuk apa?" Sama seperti tadi, Draco hanya mencoba menggoda Harry. Ingin melihat apa reaksi Harry selanjutnya. Jujur saja, Draco tak akan lupa bagaimana dia bisa terkena encok karna menggendong Harry dari ujung lorong sampai ke bangsal. Kaki nya yang pegal karna bolak-balik ke kelas Severus dan ruangan nya. Dan menahan kantuk disepanjang pelajaran 2 hari ini karna nyaris tak tidur. Draco tak akan pernah lupa!
"Aku yakin, aku tak perlu mengatakan alasan nya. Hermione bilang kau sampai encok dan pegal-pegal. AkuJugaMintaMaafSoalYangItu" Kata Harry seraya memejamkan mata nya dan sedikit menunduk agar wajah nya tak terlihat terlalu jelas
"Kkkk, mana mungkin aku lupa! Karna kau sangat berat sampai encok!"
Harry melotot histeris tak terima dikatai sangat berat! Heol, bahkan pinggang ramping, paha nya kencang, perut nya rata dengan garis abs tipis
"Apa katamu!"
"Kenyataan kok" Balas Draco enteng tak merasa bersalah. Dimata Draco yang sudah merasakan sebagian tubuh Harry, Draco bisa menilai kalau Harry itu termasuk pria mungil tapi cukup berat, karna... Bokong yang besar bulat nan padat, punggung dengan ukuran cukup sempit bagi laki-laki, dada yang cukup berisi semi kenyal, pundak mulus, perut rata, dan pinggang ramping. Kalau dilihat, Harry itu kurus, tapi percayalah Harry tak seringan yang kalian kira. Bukti nyata nya Draco encok!
"Terserah!"
"Tcih, seperti perawan saja" Goda Draco lagi-lagi
"Aku perjaka, Draco!"
Hening~
Hanya keheningan yang menemani mereka berdua setelah perdebatan singkat tadi. Hingga sang dominant kembali membuka mulut nya
"Aku melakukan itu semua bukan karna ingin terima kasih atau pun maaf mu. Aku hanya lelah menjadi musuh mu saja mungkin? Entahlah, aku sudah tak terlalu tertarik membully lagi. Lebih ingin fokus menyiapkan masa depan saja. Aku rasa aku sudah tau bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik setelah mengalahkan kau-tau-siapa bersama. Kalau diingat lagi, kita sudah berjuang bersama dari awal saat melindungi batu bertuah itu. Hanya itu, Harry"
Harry terperangah mendengar Draco yang bisa berkata sepanjang itu dengan nada lembut nya. Apa lagi mendengar kalau seorang Draco Lucius Malfoy ingin menjadi pribadi yang lebih baik untuk menyiapkan masa depan nya. Apa Harry sedang bermimpi? Oh Merlin!
Menyadari ekspresi aneh dari Harry yang masih bergelung dibawah nya, Draco menaikkan satu alis nya, dan berkata "Kenapa kau pongah?"
Harry menggeleng keras kepala nya dan buru-buru menetralkan wajah nya kembali normal, "Tak apa, hanya terkejut"
"Huh, semua orang bisa berubah Harry" Jawab Draco enteng seperti kata-kata barusan bukan lah Hal yang luarbiasa dalam kehidupan seseorang. Dan Harry mengangguk menyutujui perkataan Draco ini. Yeah, orang baik bisa jadi jahat dan orang jahat bisa jadi baik
"Sudah kau tidur saja, besok kau keluar dari bangsal" Kata Draco sambil beranjak dan membenahi selimut. Tapi tidak pergi, dan malah menarik kursi dan duduk menghadap Harry disitu. Membuat Harry mengeryit tak mengerti
"Kau tak kembali?"
"Nanti saja, lagian aku adalah prefek" Balas Draco santai sambil mengangkat satu kaki nya untuk ditumpukan pada kaki nya lain nya. Dan Harry hanya bisa berdecih yang tidak ditanggapi lagi oleh Draco, hingga gumaman kecil Harry membuat Draco terperanjat hingga Harry yang nyaris tidur tak jadi tidur, "Aku merindukan Teddy-ku, sedang apa ya anak ku?"
"APA? KAU SUDAH PUNYA ANAK!? SIAPA YANG KAU HAMILI HARRY BODOH POTTER!?"
Tentu saja itu membuat emosi Harry membludak seketika
"Bisa tidak jangan berteriak! Aku hampir tidur tadi!" Jawab Harry tak kalah sengit tapi tak menjawab pertanyaan kencang Draco
"Apa kau sudah gila Harry? Kau–
"Teddy adalah anak baptis ku! Dia anak kandung dari Profesor Lupin, nama nya Edward Remus Lupin! Lagian tadi aku sudah bilang kan! Aku Per-ja-ka!" Sebal Harry dengan tak lupa menekan kata 'perjaka' yang berarti belum pernah melakukan stimulasi pembuatan adik bayi. Membuat Draco bernafas lega. Hei Drake! Kenapa kau lega kalau Harry belum anu-anuan?
Masih dengan pelototan sadis Harry, Draco kembali menatap Harry teduh. Mencoba membuat Harry kembali tenang dari amarah dengan tatapan nya. Tentu saja takkan berhasil. Harry sudah bilang kan kalau tak suka dijahili apa lagi yang tak lucu seperti ini
"Sudah, nanti mata mu keluar. Tidur saja" Dan mau tak mau Harry kembali menutup mata nya berusaha menurunkan amarah nya, walau Draco malah tetap bertanya,
"Hei Harry, apa kau belum pernah membuat adik bayi?"
"Ck! Tentu belum. Aku per–
Bruk!
"Kalau begitu, mau membuat nya bersama ku?" Tanya Draco dengan Harry yang ada dibawah kukungan nya
PLAK!
"DRACO LUCIUS MALFOY!"
"ARGGHHH!! SAKIT HARRY!"
T
B
C
👇