Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.1M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

60

609K 49.3K 25.7K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAAF BARU BISA UP').

TOLONG JANGAN JADI SILENT READER YA, SAHABAT.

ACIEEE UDAH 60 PART GAIIIIS.

TRIMAKASI BANYAK ATAS SUPPORT DAN ANTUSIASME KALIAN TERHADAP CERITA INI. MAKASIH BANYAK.

SUMPAH, AUTHOR KAYA GATAU LAGI GIMANA MENGEKSPRESIKAN RASA TERIMA KASIH INI.

11M KALI DI BACA😭🖤. MAKASIH.

POKOKNYA TERIMA KASIH SEDALAM-DALAMNYA, TAPI BUKAN SEDALAM CINTA MANTAN YANG HANYA TERUCAP TAPI TAK TERBUKTIKAN. WADAW.

YANG BILANG AUTHOR BUCIN, SINI SILATURAHMI. AUTHOR GA BUCIN YA, SAHABAT. GA PUNYA OBJEK SOALNYA.

DAHLAH.

POKOKNYA TERIMA KASIH BANYAK-BANYAK🖤.

MAKASIH UDAH SETIA NUNGGUIN, DAN ALHAMDULILLAH VOTE DAN KOMEN DI PART-PART SEBELUMNYA BENER-BENER LUAR BIASA. TERIMA KASIH!

VOTE DAN KOMENTAR KALIAN ADALAH MOODBOOSTER AUTHOR. SUMPAH.

//PADAHAL DAH PERNAH NGASI TAU AWOWKWOWK.

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA, TERIMA KASIH SUDAH MEREKOMENDASIKAN CERITA INI JUGA.

TERIMA KASIH SUDAH MENJELASKAN YANG AUTHOR BELUM PAHAM DI KOMENTAR, TERMASUK TENTANG YANG MEREKOMENDASIKAN CERITA INI DI TW*TTER. EHE. TERIMA KASIH SUDAH DI JELASKAN.

AYO MUTUALAN DI TW*TTER, WKWKWKW.

//PROMOSI CERITANYA.

TERIMA KASIH, KOMENTAR KALIAN AUTHOR BACA KOK. CUMA KADANG LUPA MAU DI BAHAS.

DAN LAGI, YANG NUNGGU UP SABAR YAA.

PERLU KALIAN KETAHUI BAHWA, GA CUMA DI WATTPAD. DI RUMAH JUGA PADA NANYAIN.

KAPAN SELESAI NOVELNYA?

MAMAK AUTHOR PALING KEPO, KOK NOVELNYA BELUM TERBIT?

AUTHOR BILANG BELUM SELESAI DI KETIK.

TRUS MAMAK AUTHOR NYURUH CEPET-CEPET SELESAIKAN, SAHABAT').

AUTHOR BILANG; INSYA ALLAH, MAMAK.

TRUS KATANYA ENDINGNYA JANGAN SEDIH-SEDIH, NANTI ORANG PADA NYUMPAHIN AUTHOR.

AUTHOR NGANGGUK LAGI, IYA MAMAK.. KALO SAD ENDING, JANGANKAN PEMBACA DS, AUTHOR PUN IKUT DEMO').

GITU.

TRUS SEKARANG, SEBAGIAN KOMENTAR AUTHOR BAHAS.

KEMAREN ADA YANG NANYA DI PART 57; AUTHOR UMUR BERAPA?

: AUTHOR MASIH KECIL, BARU UMUR 16. BULAN OKTOBER TANGGAL 28 BARU 17 GAIIS').

JADI, YANG DI PART 59 ITU AUTHOR NGUCAPIN BUAT SIAPA PUN YANG ULTAH. SEKARANG ATAU UDAH LEWAT, AUTHOR BARU BISA NGUCAPIN.

JADI, HAPPY BIRTHDAY! HEHE.

YANG NGUCAPIN BUAT AUTHOR, MAKASIH BANYAK. AUTHOR TERHARU, SERIUS. MAKASIH BANYAK, DOA KALIAN TULUS BANGET BUAT AUTHOR. MAKASIH YAA🖤.

NTAR UCAPIN TANGGAL 28 OKTOBER LAGII YAWW. YANG KEMARIN JUGA DI TERIMA DOANYA, HIHI🖤.

YANG NANYA KENAPA DIRA GA PANGGIL PAK REY DENGAN PANGGILAN KAKAK, GINI..

AUTHOR KEK NGERASA ANEH GITU KALO MANGGILNYA KAKAK, SAHABAT').

YANG NANYA AUTHOR MAU GA BIKIN QUOTE MOTIVASI DARI HALU JADI CERITA, MOHON MAAF NIH.. AUTHOR GATAU BIKIN QUOTE').

TRUS BUAT YANG NANYA PROSESNYA BERAPA LAMA, SAMPE SEKARANG MUNGKIN KURANG LEBIH SATU TAUN. KAYAK LAMA HUBUNGAN PAK REY SAMA RENI.

SOALNYA AUTHOR UDAH LUPA NGETIK BULAN BERAPA, INTINYA TAUN LALU WKWKWKW.

SOAL IKUT FEEDBACK ATO ENGGAK, KAYANYA ENGGA DEH. SOALNYA, DULU AUTHOR GA PAHAM BEGITUAN GAIS'). AUTHOR KUDET.

BUAT YANG TERINSPIRASI DAN MENGAPRESIASI USAHA AUTHOR, TERIMA KASIH BANYAK.

SEMANGAT JUGA BUAT KALIAN YANG MULAI MENULIS!

JANGAN TAKUT UNTUK MEMULAI:).

DUA KATA BARU YANG AUTHOR PEROLEH DARI PEMBACA DAN MEMBUAT AUTHOR BERSEMANGAT; AUTHOR HEBAT.

PERTAMA KALINYA AUTHOR DAPAT KALIMAT ITU SELAMA 16 TAHUN, TERIMA KASIH BANYAK🖤.

DAN.. SESEORANG ITU BERHASIL BUKAN KARENA DIA HEBAT, TETAPI KARENA ALLAH YANG MEMUDAHKAN URUSANNYA. DAN MUDAH BAGI ALLAH UNTUK MENARIKNYA KEMBALI.

//NEMU DI IG').

TAPI TERIMA KASIH, KALIAN SEMUA JUGA HEBAT!

SEMANGAT!

TIDAK AKAN ADA YANG SIA-SIA!

TERIMA KASIH ATAS DOA-DOA UNTUK KELANCARAN NOVEL DS, MAKASIH BANYAK.

KALIAN BERARTI BANGET BUAT AUTHOR🖤.

PAS AUTHOR DROP, GAADA MOOD, DAN ADA MASALAH, KOMENTAR DARI KALIAN ADALAH SALAH SATU PEMBAIK MOOD AUTHOR. MAKASIH BANYAK.

MAKASIH BUAT YANG BERSEDIA BACAIN CURHATAN AUTHOR YANG PANJANGNYA SEPANJANG KENANGAN MASA LALU YANG PERNAH ADA, MAKASIH BANYAK.

SEMOGA BACOTAN AUTHOR BISA SEDIKIT MENGHIBUR//DIKIRA ACARA LAWAK KALI AH.

BUAT YANG MERASA BACOTAN AUTHOR SERU, SERASA LEBIH DEKET SAMA AUTHOR, MAKASIH LOH').

KITA SEMUA KAN SAHABAT//SAHABAT KEKEYI YA?

POKOKNYA PENULIS DAN PEMBACA DOSENKU SUAMIKU ITU SAMA-SAMA BERTEMAN, HEHE.

GADA BEDANYA KITAA, KAN SAMA-SAMA MANUSIA WKWKWK.

MAU KENALAN? SILAHKAN.

KENALI AUTHOR DENGAN BACOTANNYA, WKWKWKW.

MOHON MAAF, INI 600+ KATA LAGI').

DAH, SEKIAN. TERIMA KASIH.

GILIRAN KEPADA PEMBACA, WAKTU DAN TEMPAT DI PERSILAHKAN UNTUK BERPENDAPAT.

HAPPY READING!

Kamar Mandi
      Dira mengunci pintu, ia kemudian beralih menatap tajam cermin yang ada di kamar mandi.

Tangan Dira perlahan terangkat, ia menunjuk ke arah cermin di hadapannya menggunakan jari telunjuknya.

Dira tampak menghembuskan nafasnya dengan tidak teratur, dirinya benar-benar emosi.

"Kak Riza bego!" gumam Dira dengan sedikit keras, dirinya juga takut mengganggu Rey.

Setelah mengucapkan kalimat tersebut membuat Dira sedikit tenang.

Tangan Dira beralih mengipas-ngipas wajahnya, ia berusaha agar kembali tenang.

Dira menghela nafas, "huft.. tenang, Dir. Lo ga boleh emosi, apa lagi sampe gegabah."

"Jadilah warga Indonesia yang santuy, aman, dan terkendali. Inget, kak Riza lebih ga punya akhlak dari pada Pak Rey!" gumam Dira dan di sambut anggukan kepalanya sendiri.

Dira kemudian tersenyum sembari menatap cermin di hadapannya, "hftt.. lagian Pak Rey juga, kalo cemburu mah bilang aja!"

Dira sedikit terkekeh geli.

Selang beberapa detik, Dira kembali berdehem.

"Ehm," dehem Dira. "Jadi, gue sekarang harus ngapain?"

Dira tampak berpikir sejenak, mencari titik terang.

Tiba-tiba, satu ide muncul di kepala Dira.

"Aha!"

Dira beralih menatap layar handphonenya, ia membuka aplikasi Google.

Dira menekan tombol microphone di aplikasi Google, ia kemudian mendekatkan bibirnya ke speaker.

"Ehm, hai sahabat!" ucap Dira

Google langsung menelusuri pencarian Dira.

Heights of Hobbit..

Dira melirik layar handphonenya, ia kemudian menekan tombol kembali dengan cepat.

"Bukan itu, sahabat!" protes Dira

Google kembali menelusuri pencarian Dira.

Eucalyptus hybrid..

Dira menatap layar handphonenya, ia kembali menghela nafas dengan kasar.

Dira menekan tombol kembali.

"Oke, mbah.." ucap Dira, ia melirik ke layar handphonenya.

OK..

"Jadi saya harus ngapain?"

Sebelum Dira selesai mengajukan pertanyaannya, Google telah lebih dulu menelusuri pencariannya.

Dira mengerutkan dahinya, ia kembali menghela nafasnya.

OK Google..

Use "Hei Google" voice to searches and actions -Google

"Padahal gue maunya mbah," gumam Dira.

Dira kemudian mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir, "hem.. mungkin maksudnya iya?"

Dira melirik sejenak ke arah layar handphonenya, ia kemudian menganggukan kepalanya dengan senyum yang terpancar di wajahnya.

"Oke, Dira! Keputusannya adalah.. ikutin alur mereka!" gumam Dira dengan yakin.

Dira kembali menetralkan ekspresinya, ia kemudian membuka pintu dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi.

Ceklek..

Dira melirik ke arah Rey sekilas, Rey masih sibuk dengan laptopnya.

Tiba-tiba pikiran licik Dira muncul, ia menempelkan handphonenya di telinga.

Pura-pura menelepon Riza.

"Hm? Oke, kak. Ketemu di kampus? Iyalah, kalo di tempat Dira magang ntar ga di izinin. Oke-oke," ucap Dira dengan sedikit keras.

Dira kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar, samar-samar ia melirik sekilas ke arah Rey.

Rey tak menunjukkan ekspresi apapun.

Dira melangkahkan kakinya dengan lebih cepat, "kalo cemburu bilang ya, sahabat."

Skip..

RABU, 06.50 wib
Mobil
        Dira duduk di kursi sebelah pengemudi, seperti biasa.

Mungkin satu hal yang harus kalian tau, dari semalam Dira dan Rey tidak ada bertegur sapa. Satu kata pun tak terucap.

Dira melirik ke arah Rey sejenak, tahan bener ni orang ga ngomong sama gue.

Dira mengalihkan pandangannya ke arah jendela mobil, ia tampak berpikir.

"Harusnya kalo cemburu ya bilang, kek. Ini malah ngediemin gue, ntar kalo gue di deketin kak Riza salah lagi. Dahlah, salah mulu gue!" gumam Dira dengan kesal

Samar-samar Rey mendengar saat Dira bergumam dengan kesal, tapi ia mengabaikannya.

Dira menoleh ke arah Rey, ia menatap Rey dengan tajam.

Rey melirik ke arah Dira sekilas, "kenapa?"

Dira kemudian mengubah posisinya menghadap Rey, "saya mau nanya."

Rey hanya menganggukan kepalanya sebanyak satu kali.

"Menurut bapak, kalo orang cemburu tuh harus ngapain?" ucap Dira

Rey mengangkat kedua bahunya, menandakan bahwa dirinya tidak tau.

Dira mengerutkan dahinya, "masa ga tau, sih?" protesnya

Rey mengabaikan ucapan Dira, membuat Dira semakin kesal.

Dira berusaha mengatur nafasnya, oke.. tenang, Dir.

"Bapak pernah nonton sinetron, gak?" ucap Dira

Rey menggelengkan kepalanya.

Dira menaikkan kedua alisnya, "film?"

Rey kembali menggelengkan kepalanya, "enggak."

Dira mengerjapkan matanya, "bapak ga pernah nonton sinetron, film juga enggak." ucapnya sembari berpikir, "tapi kok bapak kayak di sinetron-sinetron?"

Rey melirik ke arah Dira sekilas, "ga usah ngada-ngada kamu. Saya bukan artis," ucapnya.

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia segera menutup mulutnya dengan cepat. Menahan tawa.

"Hftt.." gumam Dira, ia berusaha menahan tawanya. "Bukan.. maksud saya, sifat bapak."

Rey yang mendengar ucapan Dira hanya memutar kedua bola matanya.

Dira membuang muka, ia terkekeh geli.

"Kalo elu maen sinetron juga ga bakalan ada yang nonton, Mujidin." gumam Dira dengan kekehannya.

Selang beberapa detik, Dira kembali mengatur nafasnya dan kembali menatap Rey.

"Pak," ucap Dira.

"Hm," gumam Rey.

"Bapak ntar sarapan dimana?" ucap Dira

Rey melirik ke arah Dira sejenak, "ga tau."

Dira mengerutkan dahinya, "ga di kantin kantor?" ucapnya

"Saya pagi ini ga ngantor," ucap Rey.

Dira menaikkan kedua alisnya, "loh? Kenapa? Bapak ke kampus?"

Rey menganggukan kepalanya, "mungkin abis jam istirahat kantor saya baru ke kantor."

Dira mengerjapkan matanya, ada apa ini?

"Kok ga bilang sama saya?" ucap Dira

Rey melirik ke arah Dira sekilas, "ngapain saya bilang ke kamu?"

"Ehm, ya.. seenggaknya kasi tau saya, dong." ucap Dira

"Bukannya kamu hari ini mau ke kampus juga?" ucap Rey

Dira mengerutkan dahinya, "hah? Ngapa- gimana?" ucapnya dengan bingung.

Dira berusaha berpikir sejenak, kapan ia bilang bahwa ia akan ke kampus?

Rey hanya melirik ke arah Dira sekilas.

Dira menggaruk-garuk tengkuknya, gue mau ngapain ke kampus?

Bola mata Dira bergerak kesana-kemari sembari berpikir, bentar..

"Hm? Oke, kak. Ketemu di kampus? Iyalah, kalo di tempat Dira magang ntar ga di izinin. Oke-oke."

Dira membelalakkan kedua bola matanya, "hah?" ucapnya, ia langsung terkekeh geli.

"Huft.. jadi, bapak mau mata-matain saya? Hahahahah," ucap Dira dan diakhiri tawanya.

Rey mengerutkan dahinya, ia menggelengkan kepalanya.

"Enggak," ucap Rey.

"Hahahahah," tawa Dira. "Astagfirullah, Pak.. saya ga sedurhaka itu kali, Pak. Saya cuma boongin bapak, kok." ucap Dira sembari terkekeh geli.

"Saya ga nanya," ucap Rey.

Dira menahan tawanya, "jadi bapak cemburu? Sampe bela-belain ke kampus," ucapnya dengan percaya diri.

Rey menggelengkan kepalanya, "saya emang ada jadwal hari ini."

"Jadwal apa? Jadwal mata-matain istri?" ucap Dira meledek Rey

Rey melirik ke arah Dira dengan tajam, ia segera mengalihkan pandangannya.

"Jadwal saya sama urusan kamu ketemu orang ga ada sangkut pautnya, itu cuma kebetulan." ucap Rey

Dira tersenyum, "mana ada urusan ketemu sama orang sih, Pak. Saya cuma ngebohongin bapak, soalnya semalem bapak langsung pergi aja. Pas mau di jelasin juga ga mau ngedengerin saya," ucapnya.

"Emang kamu mau ngejelasin apa?" ucap Rey tanpa sedikit pun melirik ke arah Dira.

"Dih, sok pikun lagi." cibir Dira

Rey mengabaikan ucapan Dira.

"Jadi, semalem itu pas kak Riza nelpon kan saya juga kaget." ucap Dira

"Muka kamu beda," ucap Rey.

Dira mengerutkan dahinya, "ya beda dong, namanya juga kaget."

Rey melirik ke arah Dira sejenak, "Oh, ya?"

Dira menganggukan kepalanya, membuat Rey kembali menatap lurus ke depan.

"Awalnya kan saya juga ga mau ngangkat telponnya, bapak aja yang nyuruh. Trus loudspeaker lagi," ucap Dira.

"Emang kenapa? Kamu maunya ga di loudspeaker?" ucap Rey

Dira menggelengkan kepalanya dengan cepat, "bukan! Bukan gitu, maksudnya.. saya juga ga salah! Saya korban disini," ucapnya membela.

Rey melirik ke arah Dira sejenak, "yakin kamu korban?"

Dira menganggukan kepalanya dengan yakin, "iya, Anindira Maheswari korban."

"Oh," gumam Rey.

"Ish!" cibir Dira, "lanjut nih. Trus, pas saya mau jelasin kenapa bapak jadi sok sibuk?"

"Saya emang sibuk," ucap Rey.

Dira mencebikkan bibirnya, "sibuk ngenang masa lalu sama Reni?"

Rey segera menoleh ke arah Dira, ia mengerutkan dahinya.

Dira langsung merapatkan bibirnya, MAMPUS KELEPASAN.

"Istri orang," ucap Rey.

Dira menatap Rey dengan tak percaya, ia kira Rey akan marah. Atau mungkin kembali mengingat kenangan lamanya. Ternyata tidak.

Sedangkan Rey, ia kembali menatap lurus ke depan.

Dira bernafas dengan lega, AMAN..

"Oke, terakhir. Pas saya nelpon, itu saya cuma boongan. Ga mungkin dong saya mau ketemu sama kak Riza," ucap Dira.

Rey hanya mendengarkan ucapan Dira tanpa meresponnya.

"Saya mau boongin bapak, siapa tau bapak makin panas kan?" ucap Dira

"Ga ngaruh," ucap Rey.

Dira mengerjapkan matanya, SOMBONG AMAT.

"Okelah, pokoknya udah selesai ya. Ga usah diem lagi, Pak. Sunyi banget udah kek jomblo, kesepian. Masa saya udah nikah tapi rasanya ga ada bedanya sama kaum jomblo," ucap Dira mengeluarkan unek-uneknya.

"Pindah jurusan sastra aja kamu," ucap Rey.

"Lah, kenapa?" ucap Dira

Rey melirik ke arah Dira, "kamu lebih cocok jurusan sastra."

Dira mengerutkan dahinya, "kalo saya jurusan sastra, saya ga bakal ketemu bapak lagi dong di kelas."

"Ga ada untungnya juga kamu ketemu saya," ucap Rey.

"Ada, dong. Contohnya, karna kita bertemu akhirnya kita berjodoh, Pak." ucap Dira

Rey melirik ke arah Dira sejenak, "itu keuntungan?"

Dira menganggukan kepalanya, "keuntungan dong. Ehm.. beruntungnya aku di miliki kamu, asek." ucapnya dan diakhiri nyanyiannya.

Rey menghela nafasnya, tanpa sadar kedua sudut bibirnya sedikit tertarik membentuk senyuman.

Dira terkekeh, "gitu dong, senyum. Oke, sahabat?"

Rey menahan bibirnya yang hampir menampilkan gigi ratanya.

Dira segera mencubit pipi kiri Rey, membuat Rey mengerutkan dahinya.

Rey melirik ke arah Dira, ia terkejut.

"Senyumnya ga boleh di tahan, Pak. Apalagi sama istri," ucap Dira sembari tersenyum.

Rey tak kuasa menahan kekehannya saat menatap Dira yang selalu menggodanya dengan kata 'istri'.

Selang beberapa menit, mereka sampai di kantor.

Dira melepas sabuk pengamannya, ia segera mengulurkan tangan kanannya ke arah Rey.

Rey menoleh, "hm?"

"Salim, sayang." ucap Dira, ia terkekeh geli.

Rey membelalakkan kedua bola matanya, apa yang Dira katakan?

Dira segera menarik tangan kanan Rey dan segera mencium punggung tangan tersebut, cup..

Setelah selesai, Dira menatap wajah Rey yang masih tak percaya.

"Hati-hati di jalan, Pak Dosen." ucap Dira sembari tersenyum

Rey hanya tersenyum simpul, "kamu juga."

Dira mengerutkan dahinya, "kok saya? Saya kan tinggal jalan masuk ke kantor," ucapnya dengan heran.

Rey menganggukan kepalanya, "hati-hati, jaga mata sama hati."

Dira membelalakkan kedua bola matanya, ia kemudian kembali terkekeh geli.

"Hahah, si bapak bisa aja." ucap Dira

Rey masih tersenyum, ia mencium pucuk kepala sang istri sejenak.

Cup..

Sedangkan Dira, ia terdiam di tempat.

"Buruan, ntar telat di omelin orang kantor. Soalnya pagi ini abang kamu ga ngantor, jadi ga ada yang jagain kamu." ucap Rey.

Dira tersadar, ia terkekeh mendengar ucapan Rey.

"Siap, abang."

Dira segera membuka pintu mobil dan keluar, setelah itu ia kembali menutup pintu mobil.

Dira mengintip dari jendela mobil, "Pak."

Rey menoleh ke arah Dira, "hm?"

"Bapak juga jangan lupa," ucap Dira.

"Apa?" ucap Rey

"Jaga mata sama hati, eaaak." ucap Dira dengan kekehannya.

Rey ikut terkekeh geli, ia kemudian menganggukan kepalanya.

"Iya, sayang." ucap Rey dengan lembut.

Dira benar-benar tak bisa lagi menahan senyumnya, ia dibuat baper oleh suaminya pagi ini.

Dira berdiri dengan tegak, mundur satu langkah. Tangan Dira melambai, bersamaan dengan mobil Rey yang mulai berjalan meninggalkan halaman gedung kantor.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

MAU NANYA, SETUJU GA DS 2? SOALNYA MAU TAMATIN CEPAT DS 1, NTAR DS 2. EHE.

AUTHOR GA BISA BIKIN KONFLIK, MAAF').

MAAF UDAH BIKIN NUNGGU LAMA.

AUTHOR JUGA LAGI GA SEHAT, KURANG DARAH DARI 2 HARI YANG LALU.

MAAF KALO AUTHOR BANYAK BACOTNYA.

TAPI TENANG, PART INI 2400+ KATA-600+ KATA PENGANTAR.

JADI KURANG LEBIH 1700+ KATA.

KALO MINTA UP GA USAH NGEGAS, SAHABAT.

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

447K 48.9K 96
Sang CEO tampan mahabenar akhirnya mantu di usia yang masih thirty something, satu anggota keluarga baru akhirnya hadir. Tapi pekerjaan rumahnya belu...
205K 9.2K 19
Nama : Alynsa Andharesta Melodi Umur : 17 Tahun Kelas : XII IPA 2 Status : Menikah Mendesah berat, Alyn meremas-remas kertas di tangannya. Bagaimana...
28.6K 2.5K 28
#ProjectHalu #BowXBia Tak ada bahu kuat baginya selain bahu sang Kakak, tak ada kaki yang siap melangkah cepat menolongnya selain kaki sang Kakak, ju...
2M 123K 53
APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT] GENRE : BUCIN...