Mask | Jeno โœ”๏ธ

By blue_5ha

120K 12.8K 2.4K

[END] Bukan tentang rasa yang muncul tiba-tiba, tetapi tentang obsesi yang berubah jadi cinta. "Sakit, Jen... More

[1] Prolog
Cast
[2] Bali
[3] Roti Sobek Pagi Hari
[4] Pernyataan Cinta Dini Hari
[5] Pecinta Semangka
[6] Kakak Cogan
[7] Hyunjin
[8] Hilangnya Ponsel Sultan
[9] Feeling Buruk
[10] Lo Berubah, Jen
[11] Berduaan
[12] Jedor
[13] Obsesi โš 
[14] Dia Kembali
[15] Ketahuan?
[16] Heejin
[17] Apel Sabtu
[18] Gara-Gara Miauw
[19] Rekaman
[21] D-Day
[22] Basi Gombalan Lo
[23] Sepertinya Bertahan Adalah Pilihan
[24] Hello, My Future
[25] Berulah lagi โš 
[26] Titik Terang
[27] Akhir Dari Segalanya ?
[28] Behind The Mask
[29] Childhood
[30] Beautiful Smile
[31] Difficult Choice
[32] Kenyataannya (1)
[33] Kenyataannya (2)
[34] Kecelakaan
[35] Trauma
[36] Kembali Lagi
[37] Hello, My Ex Boy Friend
[38] Kisah Hari ini
[39] Maaf?
[40] Kembali?
[41] Mimpi
[42] Perasaan apa ini
[43] Usapan Kecil Berefek Nyaman
[44] Perasaan Lama
[45] Mengukir Kenangan โš ๏ธ
[46] Mundur
[47] Hari Terakhir
[48] Perpisahan dan Air Mata
[49] Apologize
[50] Perut Karet
[51] Salju Pertama di Bulan Desember
[52] Welcome Back
[53] Coma
[54] Punch โš ๏ธ
[55] Memory
[56] Salah Paham
[57] EX
[58] Epilog
[Extra Chapter] #1
[Extra Chapter] #2 Sekilas Kisah 20 Tahun Mendatang

[20] H-1

1.6K 193 14
By blue_5ha

Waktu menunjukkan pukul 12 siang. Membuat para mahasiswa yang tengah bergelut dengan kertas-kertas berisikan soal bisa menghirup udara segar. Bagaimana tidak, ini hari terakhir mereka melaksanakan ujian akhir semester.

Mulai minggu depan mereka sudah bisa mengistirahatkan diri di rumah dan mencari hiburan untuk menyegarkan otak mereka setelah dua minggu ini harus menghadapi berbagai macam soal yang membuat otak mereka panas bahkan hingga meledak.

Banyak yang memilih untuk langsung pulang ke rumah, dan segera bertemu dengan pulau kapuk.

Berbeda halnya dengan Zahra, gadis itu sekarang sedang duduk di salah satu meja di kantin dan menunggu seseorang yang memiliki janji dengannya.

Tampak dua orang berjalan mendekatinya.

"Udah lama nunggu?" Suara dari salah satunya membuat Zahra mengalihkan seluruh atensinya dari ponsel yang ia pegang.

"Iya lumayan. Ini siapa?" Seorang lelaki yang merasa dirinya di tanyakan kini mengulurkan sebelah tangannya berniat memperkenalkan diri.

"Doyoung Arkana, panggil aja Doy," ucap lelaki itu.

"Zahra." Zahra tersenyum dan mulai melepas jabatan tangannya.

"Dia kakak tingkat gue. Oh ya, bawa banyak uang kan buat traktir gue?" ucapan Zeeva membuat Zahra mendengus lalu menatap gadis yang tidak ada jaim-jaimnya itu dengan tatapan sebal.

Tepat beberapa bulan lalu, mereka bertemu secara tidak sengaja. Zahra yang pingsan dan Zeeva yang tidak sengaja melihat gadis itu terkapar di depan sebuah perusahaan yang sering ia lewati. Semenjak itu mereka tidak lepas komunikasi.

Beberapa hari lalu, Zahra meminta untuk bertemu dengannya. Tetapi karena mereka berdua masih dalam masa fokus untuk ujian. Akhirnya mereka berjanji untuk bertemu di hari ini tepat saat ujian berakhir. Zahra ingin menepati janjinya untuk mentraktirnya sebagai bentuk terima kasih karena Zeeva pernah membantu waktu itu.

"Tenang, lo boleh pesen apapun, gue bawa banyak uang." Terbit senyum kemenangan di wajah Zeeva membuat Doyoung yang memperhatikan interaksi kedua gadis didepannya itu tertawa kecil.

"Gak banyak, gue cuma mau sate yang terkenal aja di kantin FK ini."

Memang dari sekian banyak kantin yang dimiliki oleh universitas mereka. Hanya kantin Fakultas Kedokteran yang memiliki sate terenak. Bahkan makanan khas Madura itu sempat masuk ke dalam surat kabar dan membuat banyak mahasiswa dari kampus lain mendatangi kantin itu hanya karena ingin merasakan bertapa nikmatnya daging yang dibakar bersama bumbu kacang spesial.

"Kak Doy gak sekalian aku pesenin?" tanya Zahra.

"Gak perlu, kakak udah makan tadi." Zahra menganggukkan kepalanya lalu ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju salah satu penjual kantin yang tengah diserbu banyak mahasiswa.

"Temen Kak Doy udah sampai belum?"

"Sebentar lagi."

Zeeva berdecak kecil, "Aneh banget temen kakak. Dia kan bukan anak FK tapi ngapain ngajakin ketemuan di sini."

"Katanya sih adiknya mau nyobain sate juga sama kayak kamu."

"Emang kak kalau soal makanan meskipun jauh harus diperjuangkan. Sama kayak hubungan, harus terus berjuang meskipun hati dia jauh dari kita." Doyoung mengalihkan seluruh atensinya ke arah Zeeva yang menunduk menatap tangannya yang sibuk memainkan kuku jarinya.

Ada apa dengan gadis itu? Apa dia sedang memperjuangkan seseorang?

Zeeva yang merasa jika dirinya diperhatikan oleh kakak tingkatnya mengangkat kepalanya dan tertawa kepada dirinya sendiri.

"Ucapanku gak jelas ya kak, maklum lah habis ujian otakku agak sedikit eror." Gadis itu masih tertawa dengan tatapan yang kini mengarah ke Doyoung.

Zahra datang membawa nampan berisikan dua piring nasi putih dan sepiring sate yang menumpuk beserta bumbu kacang yang menggoda membuat siapa saja yang melihatnya akan tergiur dengan makanan itu.

Gadis itu mengangkat piring berisikan nasi dan meletakkannya di depan Zeeva diikuti dengan piring lainnya yang ia tata diatas meja juga.

Setelahnya Zahra kembali ke arah penjual itu untuk meletakkan nampan dan juga membawa tiga gelas jus jeruk.

"Ini buat Kak Doy. Anggap aja sebagai perkenalan." Zahra tersenyum membuat lelaki itu juga mengangkat bibirnya membalas senyuman Zahra.

"Makasih ya," ucapnya sambil meminum sedikit jus jeruk itu.

"Oh iya Ra, habis ini gue mau main ke rumah lo dong. Boleh kan?"

"Ayo aja, tapi gue lagi gak bawa mobil sih, ojek online aja gapapa ya?" Zeeva mengangguk dan mengambil satu tusuk sate lagi dan meletakkannya diatas nasi, "Gak papa, selow."

"DOYOUNG MY BROTHER." Teriakan dari sesosok lelaki bertubuh tinggi dengan wajah imut yang tidak pernah lepas dari wajahnya itu membuat seluruh mahasiswa yang sedang menikmati makanan di kantin menatapnya dengan berbagai pandangan.

Ada yang menatapnya aneh, ada juga yang menatapnya memuja. Jangan lupakan bahwa dia adalah Jungwoo Rezky, selebgram terkenal di Jakarta yang memiliki followers lebih dari 10 ribu.

"Lo gak malu sama umur?" ucapan Doyoung membuat dua gadis yang memperhatikan mereka sejak tadi tertawa.

"Gak temen gue sama lo," rajuk Jungwoo.

Lelaki itu duduk tepat di samping Zahra berhadapan dengan Doyoung. Ia masih belum menyadari keberadaan gadis itu, bahkan dia kini meraih gelas Doyoung dan menenggaknya tanpa permisi.

"Itu minuman gue!" Jungwoo hanya mengangkat bahunya acuh dan meletakkan kembali gelas itu di tempat semula tanpa meminta maaf kepada pemiliknya.

Jungwoo menyadari akan keberadaan Zahra yang kini menikmati makanan, "Loh, Ra disini? Sejak kapan?"

Zahra mendengus sebal, dia sudah berada di sana sejak menit yang lalu dan lelaki itu baru saja menyadari akan keberadaannya? Yang benar saja.

"Dari orok udah disini," Jungwoo meraih setusuk sate yang ada di tangan Zahra. Membuat gadis itu memukul lengan Jungwoo berkali-kali. Pasalnya sate itu akan ia masukkan kedalam mulutnya.

"Kak Jungwoo, itu kan mau gue makan."

"Minta dikit ih." Belum selesai permasalahan antara Zahra dan Jungwoo, lagi-lagi seorang meraih gelas Doyoung dan meminumnya hingga habis dan meletakkan kembali tanpa meminta maaf.

"Gak abang, gak adek sama aja gak ada akhlak," ucapan Doyoung membuat pukulan di lengan Jungwoo berhenti. Zahra mengalihkan pandangannya pada Haechan yang kini duduk di samping Doyoung.

Sedangkan Zeeva, ia sejak tadi memilih untuk menikmati satenya bahkan nasi di piringnya sudah habis.

"Ra, gue beli cilok dulu ya." Zeeva pergi dan meninggalkan keempat orang itu.

"Kalian ngapain ke sini?" tanya Zahra.

"Gue ada urusan sama Doyoung. Kalau Echan sih mau ketemu sama lo. Katanya kangen."

Haechan yang dituduh seperti itu pun berpura-pura seperti akan muntah, "Kangen sama anak kuda kek dia? Idih ogah gue bang. Gue kan niat mau nyoba sate terkenal disini."

Zahra mendengus sebal dan kembali melanjutkan aksi makannya hingga selesai. Sedangkan ketiga lelaki yang sejak tadi membicarakan tentang sebuah rencana membuat atensi Zahra teralihkan.

"Kalian mau buat kejutan buat siapa?" tanya Zahra.

"Buat Taeyong. Lo mau ikut andil gak? Lumayan kan biaya bisa semakin banyak kalau banyak yang ikut."

Terlihat Zahra yang sempat terdiam dan kemudian menganggukkan kepalanya, "Boleh sih, emang Kak Taeyong ulang tahun kapan?"

"Besok. Kita niatnya sih mau ajak dia ke kafenya Doyoung, terus nanti mau buat kejutan disana."

"Boleh, gue ikut deh. Anak OD ajakin sekalian Chan, siapa tahu mereka mau ikut."

Haechan yang sibuk dengan ponselnya sejak tadi kini menghadap Zahra, "Sayang sekali, anak OD udah tahu tentang rencana ini duluan, Ra. Kan gue sama Mark sering kumpul sama temennya Bang Jungwoo."

"Kok gue gak diajak?" Ucapan Zahra membuat ketiga lelaki itu tertawa.

"Jangan, nanti lo pingsan gara-gara lihat banyak orang ganteng di sana."

"Nyebelin lo, Chan."

Jungwoo akhirnya melerai kedua adiknya itu sebelum terjadi adu mulut, "Udah, yang penting sekarang. Lo mau beli kado gak buat Taeyong. Sekalian tuh ajakin temen lo yang cewek tadi."

"Oke deh."

Tak lama setelah itu, Zeeva kembali dengan semangkuk cilok dan memakannya tanpa memperdulikan keempat orang yang seperti asik berbincang.

"Zeev mau ikut gue ke mall gak beli kado?" Zeeva yang masih meminum jusnya dengan segera menenggaknya.

"Buat siapa?"

"Buat kak Taeyong, temennya kak Doyoung mau ulang tahun besok. Lo mau gak ikut andil acaranya?"

"Boleh sih, kalau cogan gue mau." Ucapan tanpa filter yang keluar dari mulut Zeeva membuat Haechan menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan dua gadis di dekatnya itu. Kenapa seperti sangat tergila-gila dengan cowok ganteng alias cogan.

"Dasar perempuan cogan mulu yang dipikirin."

"Buluk diem aja ya."




• Mask •




Kini dekorasi di ruangan privasi yang dimiliki oleh kafe milik Doyoung itupun sudah sekitar 80% akan selesai. Hanya tinggal tulisan 'Happy Birthday' yang belum sepenuhnya tertempel di salah satu sisi dinding.

Dua orang yang bertugas untuk menyelesaikan tulisan itu sejak tadi bertengkar. Siapa lagi kalau bukan Doyoung Arkana dan Haechan Elvano Rezky.

Dua lelaki itu selalu saja berlarian, mengejar satu sama lain. Membuat pekerjaan mereka tidak selesai sejak tadi.

Zahra kira Doyoung yang notabenenya adalah kakak tingkat Zeeva itu merupakan lelaki yang pendiam tidak banyak tingkah. Nyatanya dugaannya salah, ternyata sama saja tingkat lelaki itu dengan pria bernama Haechan.

"Kalian kalau gak niat bantuin mending keluar," teriak Zahra yang sudah kesal dengan tingkah laku dua pria itu.

"Hayoloh, ibu kos marah," celetuk Jungwoo yang mendapatkan tatapan tajam dari Zahra.

"Biar gue yang selesaiin. Yang lainnya istirahat makan aja." Seorang lelaki berwajah tampan yang tidak Zahra ketahui siapa namanya itu mengambil alih balon berbentuk huruf dari tangan Doyoung dan mulai mengisi balon itu dengan nitrogen dari pompa kecil yang ada di dekat kakinya.

"Yaudah, ayo karyawan gue udah nyiapin makan siang di luar. Kuy lah makan." Doyoung keluar dari ruangan itu diikuti oleh yang lainnya. Hanya tersisa Zahra yang memandangi lelaki yang tengah sibuk dengan balon di tangannya.



Mask •



Zahra yang sudah selesai menghabiskan makanannya meraih gelas dan menenggaknya habis, "Gue ke toilet dulu ya."

"Gue anterin."

Gumpalan tisu mendarat tepat di wajah Renjun, "Bucin banget, cuma ke toilet aja pakek dianterin. Heran gue sama lo."

"Jeno cemburu nih, jangan jangan lo suka sama Zahra," ucap Johnny membuat semua yang ada di meja itu menggoda Jeno kecuali Renjun dan Zahra.

"Udah lah." Zahra berlalu meninggalkan meja yang kini ramai akan godaan teman Doyoung dan anak OD kepada Jeno dan Renjun.

Zahra mengeringkan tangannya dengan tisu. Gadis itu berjalan menuju tempat sampah yang berada di dekat pintu ruangan privasi tempat dia dan teman-temannya mendekorasi untuk kejutan ulang tahun Taeyong besok.

Zahra melihat seorang lelaki yang kini sedang berdiri di atas meja dengan tangannya yang sibuk melekatkan balon berhuruf 'A' di dinding. Membuat Zahra melangkahkan kakinya mendekat ke arah lelaki itu.

"Makan dulu kak, nanti dilanjutin."

Suara Zhara yang muncul tiba-tiba membuat lelaki itu menengok kebawah tepat dimana Zahra menengadahkan kepalanya ke atas menatapnya.

Lelaki itu segera turun dan meletakkan gunting dan double tape di atas meja. Lalu menatap Zahra dengan senyuman yang sangat menawan hingga lesung pipinya terlihat jelas.

Manis sekali.

Zahra sempat terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tersadar saat suara rendah pria itu masuk ke dalam indera pendengarannya.

"Makasih." Lagi-lagi laki-laki itu tersenyum.

Ia melangkah keluar dari ruangan meninggalkan Zahra yang mengerjapkan matanya berulang kali.

Continue Reading

You'll Also Like

24.9K 1.4K 23
Shinyoung kembali ke kampung halamannya untuk mengubur segala kesialan yang datang padanya. Namun sepertinya kesialan itu mendatanginya lagi. -High...
34.5K 2.5K 17
๐— ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ถ๐˜๐˜‚, ๐—๐—ฎ๐—ฒ๐—ต๐˜†๐˜‚๐—ป ๐—บ๐—ฒ๐—น๐—ถ๐—ต๐—ฎ๐˜ ๐˜€๐—ฒ๐—ผ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ฎ๐—ป๐—ถ๐˜๐—ฎ ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฑ๐—ถ๐—ฟ๐—ถ ๐—ธ๐—ฎ๐—ธ๐˜‚ ๐˜€๐—ฎ๐—บ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ฝ๐—ป๐˜†๐—ฎ. ๐—›๐—ฎ...
171K 15.8K 45
|END| "แด…แด แดœ แดกแด€ษดษดแด€ แด˜สŸแด€ส แดกษชแด›สœ แดแด‡?" ยฉ2020, ๐–’๐–Ž๐–‰๐–“๐–Ž๐–Œ๐–๐–™ ๐–˜๐–™๐–†๐–—๐–™: 27082020 [๐–ˆ๐–”๐–’๐–•๐–‘๐–Š๐–™๐–Š] highest rank in ur heart.
4.1M 313K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...