🌷Happy reading🌷
Sasuke duduk di ruang tamu, dan tak lama Sakura menghampirinya dengan membawa 2 gelas kopi hangat, sungguh sajian yang tepat di malam hari yang dingin ini.. Hingga Sakura pun ikut duduk di samping Sasuke
"Bagaimana Sasuke-kun?" tanya Sakura dan mempersilahkan Sasuke minum kopi yang enak itu
"Ternyata Boruto sangat berpengaruh besar terhadap Sarada!" ucap Sasuke
"Begitu ya!" gumam pelan Sakura, kini ia sengaja menyenderkan kepalanya di pundak Sasuke dan melingkarkan lengannya di lengan kanan Sasuke
"!!"
Tanpa disadari semburat merah muncul di pipi Sasuke.. Ia menengok sebentar ke Sakura, namun ia kembali memalingkan wajahnya.. Sementara Sakura hanya memejamkan matanya..
"Hn! Sarada itu mirip denganmu! Cintanya yang begitu besar.. Aku tidak menyangka Boruto mengkhianatinya!" ucap Sasuke
Sakura menatap Sasuke, wajah mereka sangat dekat
"Apa kau yakin Boruto benar-benar mengkhianati Sarada! Ku pikir Boruto itu anak yang baik!" ucap Sakura sedih
"Aku juga tidak menyangka itu tapi, perasaanku mengatakan jika Boruto benar-benar serius dengan Sarada!" ucap Sasuke
"Kau benar Sasuke-kun aku sudah jauh mengenal Boruto, dia adalah anaknya Naruto.. Tidak mungkin Boruto menyakiti hati Sarada.. Mungkin aku akan berbicara pada Sarada besok pagi.. Untuk sekarang biarkan dia istirahat dulu!" ucap Sakura kembali memejamkan matanya
"Hn!" jawab Sasuke
Hening
Namun mereka berdua menikmati keheningan itu hingga Sakura tertidur di pundak Sasuke..
Sasuke terkejut, ia bingung apa yang harus ia lakukan, namun ia juga terserang kantuknya dan tanpa sadar menaruh kepalanya di pucuk kepala Sakura dan ikut terlelap..
.
.
.
Sementara di kamar Sarada, ia terkejut dengan apa yang dilihatnya dari gulungan itu
Poofft
Sekuntum bunga mawar merah yang indah muncul dari gulungan itu.. Jika mereka sedang tidak ada masalah seperti ini pasti Sarada sudah jingkrak-jingkrak bahagia..
Namun realita tak seindah ekspektasi.. Airmata kembali mengalir dari mata hitam kelam nan indah dari sang putri Uchiha ini
"Amaterasu!" Tanpa pikir panjang, ia membakar bunga yang itu dengan mata kanannya..
Ia tidak peduli walaupun bunga mawar adalah kesukannya, namun yang memberinya adalah orang yang telah membuat dirinya hancur
"Hiks..!" isakan tangis Sarada lagi
"Apa-apaan si bajingan itu.. dia sudah memberikan kalung untuk Sumire, sekarang ia memberikanku bunga yang jelek ini.. Hiks.. Sebenarnya berapa perempuan di hatimu Boruto.. Hiks.. Hiks!" tangis Sarada..
Pooft
Bunga yang terbakar tadi menghilang begitu juga dengan api hitam Sarada, dan muncul asap berwarna putih..
Puk
Bunga itu berubah menjadi secarik kertas.. Sarada mengambilnya dan membaca surat itu
💞Otanjoubi Omedeto Sarada!..🌺
Aku tau, kau pasti akan menghanguskan bunganya, tapi kumohon baca surat ku ini... Dengarkan aku, soal kado berwarna pink itu, itu adalah pemberian dari Kagura.. Kau masih ingatkan waktu aku menjalankan misi ke Kirigakure.. Kagura menitipkan itu padaku dan memintaku memberikannya pada Nin-chou -ttebasa.. Sarada!.. Percayalah padaku, aku..
Srekk
Belum sempat Sarada membaca semuanya.. Ia sudah merobek kertas itu dan membuangnya
"Hiks.. Omong kosong, lalu apa maksudnya hingga kalian berpelukan waktu itu.. Hiks.. Kau bilang dari Kagura.. Hah.. Tapi kau sendiri yang memakaikannya, lelucon macam apa itu.. Hiks.. Boruto sialan, aku membencimu, aku membencimu.. Hiks!" tangis Sarada, ia kembali memeluk gulingnya..
Aku sangat mencintaimu Sarada, aku akan mengejarmu, aku hanya ingin bersamamu.. Aku tidak ingin kehilanganmu.. Aku tidak akan pernah menarik kembali kata-kataku.. Tunggu aku, kisah kita baru saja dimulai, aku tidak akan pernah menyerah untukmu..
🌹Aishiteru Salad💖
Yah itu lanjutan kertas yang belum sempat dibaca Sarada
.
.
.
.
.
Di tempat Boruto, dia kini berada di dimensi lain, ia hanya duduk di sebuah batu dan hanya menunduk..
Lalu Boruto menarik katananya dari balik pinggangnya..
Ia menatap katana itu dengan serius.. Ia mengingat bahwa katana itu adalah milik Sasuke.. Boruto sangat senang karena katana milik Sasuke itu sangat hebat..
Namun kemudian ia mengingat pesan Sasuke
Flashback on
Sesaat sebelum keberangkatan Boruto, ia lebih dahulu berdiri di monumen hokage diatas pahatan wajah patung Konohamaru..
Sosok pria bersurai kuning yang kini sudah berumur 20 tahun itu, kini ia memandang desanya yang sangat ia cintai, ia menjalankan misi ini untuk melindungi desa..
Sementara Kawaki diperintahkan untuk menjaga keamanan desa bersama para jounin lainnya..
"Boruto!" panggil seseorang, Boruto menoleh ke arah sumber suara
Tap
"Sasuke-san!" kaget Boruto, Sasuke berdiri di samping Boruto
"Kau belum berangkat?" tanya Sasuke
"Belum -ttebasa!" jawab Boruto
"Hn! Boruto! Apa kau mau menggunakan ini?" tanya Sasuke sambil memberikan katana miliknya
"!!"
Boruto terkejut, ini seperti mimpi.. Tapi mimpi Boruto selalu buriq sih.. Bukan itu maksudnya, mimpi Boruto ingin memiliki katana legendaris milik Sasuke
"A-apa maksudmu!" Boruto memegang katana itu
"Hn! Dengar Boruto! Pedang kusanagi itu, sudah mengoleksi banyak nyawa!" ucap Sasuke
Boruto terkejut, namun ia tidak heran sih karena sepengetahuannya gurunya itu orang yang kejam..
"Kau pasti tau maksudku kan?" ucap Sasuke
Boruto menggeleng.. Sasuke menghela nafas pelan, ia sudah menduga hal ini..
"Dengar Boruto! Gunakan jiwa kejammu, jiwa membunuh.. Jangan ada kebaikan hati sedikit pun! Bunuh semua klan Otsutsuki, atau mereka yang akan membunuh kita semua!" ucap Sasuke
Boruto agak ragu, ia tidak ingin menjadi orang yang kejam.. Ia ingin melindungi orang yang ia sayangi tanpa harus membunuh musuhnya..
"Tapi! Apa aku bisa?" tanya Boruto pelan dan ragu-ragu
"Hn! Tentu saja.. Kau adalah muridku satu-satunya yang dapat kupercaya, kau sudah mendengar cerita tentangku kan.. Kehilangan orang yang kau sayangi akan membuatmu menjadi orang jahat.. Maka dari itu jadilah kejam , atau kau akan bernasib sama sepertiku dulu!" ucap Sasuke
"Kehilangan orang yang kusayangi, aku tidak bisa membayangkan bila hal itu terjadi!" gumam Boruto
"Boruto! Apa kau sanggup kehilangan orang-orang terdekatmu.. Ibumu, adikmu, lindungi mereka dengan tanganmu.. Habisi para Otsutsuki!" ucap Sasuke tentu menjadi pemicu semangat Boruto
"Kaa-chan!.. Hima!.. Aku tidak ingin kehilangan kalian.. Sasuke-san, kau benar aku harus kejam dalam misi ini!" ucap Boruto semangat, ia mengeratkan genggamannya pada pedang kusanaginya
"Hn! Lakukan Boruto.. Ingat satu hal, jangan ada ampun!" ucap Sasuke
"Wakatta naa Sasuke-san!" jawab semangat Boruto..
"Hn! Aku akan mengantarmu ke kantor hokage!" ucap Sasuke, ia berjalan duluan
"Eh! Tidak biasanya ia mau mengantarku.. Sudahlah aku ikuti saja!" gumam Boruto, akhirnya mereka berjalan berdampingan
Boruto mengeluarkan banyak candaan, namun Sasuke hanya ber"hn" dan hanya sekali-kali ia tersenyum tipis karena melihat kekonyolan muridnya itu yang seperti ayahnya
Flashback off
Grett
Boruto mengeratkan genggamannya pada pedang kusanagi milik Sasuke itu yang kini menjadi miliknya
"Kaa-chan, Hima.. Sarada! Kalian adalah alasanku untuk bisa tersenyum.. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyentuh kalian sehelai benang pun.. Yoshh.. Aku mulai!" gumam Boruto semangat
Sring
Ia kembali mencari keberadaan Otsutsuki di dimensi yang tidak dapat dijangkau manusia biasa..
Boruto tidak bisa langsung menemukan Otsutsuki karena tanda yang ia berikan dulu tidak dapat dijangkau, dan kemungkinan tanda itu sudah hilang
.
.
.
.
.
Esok harinya di kediaman Uchiha, nampak gadis cantik berkacamata merah yang kini sedang menghadap cermin menatap wajahnya sendiri..
Ia sendiri kagum dan senang karena paras cantiknya yang pasti membuat lelaki jatuh hati padanya, namun hanya 1 laki-laki yang ada di hati putri Uchiha ini..
Sarada kembali memegang kalung pemberian dari Boruto.. Ia berfikir bahwa memiliki Boruto adalah hal yang tidak mungkin karena dalam pikirannya hanya kebencian karena dikhianati
Kawai ya kan minna-san??
Sarada kembali menatap cermin di depannya.. Sarada mengepalkan tangannya dan menghadap ke arah pintu.. Ia menghirup nafas panjang dan menghembuskannya..
Cklek
Sarada membuka pintu dan menuju ruang tamu, namun ia diminta untuk membantu ibunya di dapur
Mereka kini sedang memasak bersama berdampingan..
"Nee Sarada!" panggil Sakura
Sarada hanya menoleh dan menatap ibunya itu.. Kini tinggi mereka hampir sama..
"Ada apa ma?" tanya Sarada
Sakura memberhentikan aktivitas Sarada, dan menatapnya serius
"Aku ingin bertanya, apakah Boruto itu benar-benar mengkhianatimu?" tanya Sakura
"Entahlah mama, aku tidak ingin membahasnya lagi.. Aku membenci pria itu!" ucap Sarada yang kini mulai emosi
Sakura mencoba menenangkan Sarada dengan mengelus surai putrinya itu.. Hati Sarada kini sedikit menghangat
"Ku yakin kau bisa menyelesaikan masalah ini sendiri, tapi jika kau butuh bantuan bilang saja ke mama!" ucap Sakura ia memeluk putrinya itu dan mengelus rambutnya yang sudah panjang hingga menutupi lambang klan Uchiha di punggungnya
Sarada membalas pelukan ibunya
"Mama.. Arigatou, aku akan mencoba melupakan Boruto!" ucap Sarada membuat Sakura membulatkan matanya
Sebegitu bencikah kau terhadap Boruto, Sarada..? Namun Sakura sebagai ibu dan juga seorang wanita ia tau perasaan putrinya
"Apapun yang menjadi pilihan putriku aku akan selalu mendukung kebahagiaanmu!" ucap Sakura
"Ha'i aku hanya akan fokus untuk tujuanku menjadi hokage setelah Konohamaru Sensei!" ucap Sarada
Sakura tersenyum dengan semangat putrinya, ia dari dulu tidak menyangka jika sahabat bodohnya dulu menjadi inspirasi untuk putrinya sekarang
"Ganbatte nee Kyuudaime-sama!" ucap Sakura membuat Sarada kembali tersenyum dan mengeratkan pelukkannya.. Dilain ia memikirkan Boruto.. Ia harus berjuang untuk tujuannya untuk menjadi hokage
Hingga beberapa saat mereka melepas pelukkannya karena teringat Sasuke yang pasti sudah menunggu, dan melanjutkan memasak
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung!!
Yo minna siapa benar kemarin 😂.. Yg nebak klo itu bunga..
Selamat ya.. Hadiah 1 unit motor Honda Beat sudah dikirimkan ke rumah pemenang..
Tapi Boong😆..
Gomen gomen.. Jangan lupa vote dan komennya ya minna..
Bye bye