BoruSarađź’—(2) True Love

By el_wahyue

298K 11.8K 6.9K

Hello guys ini adalah Sequel / Lanjutan ceritaku yang satunya yang berjudul BoruSarađź’— Ini adalah kejadian se... More

(1) Chapter 64
(2) Chapter 65
(3) Chapter 66
(4) Chapter 67
(5) Chapter 68
(6) Chapter 69
(7) Chapter 70
(8) Chapter 71
(10) Chapter 73
(11) Chapter 74
(12) Chapter 75
(13) Chapter 76
(14) Chapter 77
(15) Chapter 78
(16) Chapter 79
(17) Chapter 80
(18) Chapter 81
(19) Chapter 82
(20) Chapter 83
(21) Chapter 84
(22) Chapter 85
(23) Chapter 86
(24) Chapter 87
(25) Chapter 88
(26) Chapter 89
(27) Chapter 90
(28) Chapter 91
(29) Chapter 92
(30) Chapter 93
(31) Chapter 94
(32) Chapter 95
(33) Chapter 96
(34) Chapter 97
(35) Chapter 98
(36) Chapter 99
(37) Chapter 100
Bagian akhir 1
Bagian akhir 2
Bagian akhir 3
End

(9) Chapter 72

4.9K 286 170
By el_wahyue

🌷Happy reading🌷

Beberapa hari kemudian.. Ini adalah hari ulang tahun Boruto.. Keluarga Uzumaki merayakannya di malam hari.. Teman-teman Boruto turut hadir semuanya, bahkan keluarga Uchiha, kecuali Sarada..

Boruto sedih tentunya namun ia berusaha tersenyum di balik perayaan ulang tahun Boruto..

.
.
.
.
.

Esok harinya, Boruto hanya berlatih sendirian di tempat latihan tim 7..

Di bawah pohon.. Kini ia sedang duduk, dan hanya menunduk dan terpuruk seperti banteng yang kehilangan tanduk..

"🎵Jangankan untuk bertemu.. Memandang wajahmu sudah tak boleh.. Apalagi bercanda tawa bagai dulu lagi🎵" Author

"Ck Author kamvret, Mlh nyanyi.. Dah tau orang lagi sedih juga!" Boruto

"Maaf-maaf! Author hanya ingin menyampaikan sesuatu, bahwa bumi dan langit itu💢Plakkk!"

"Bacod lu palkon!"

Lupakan hehe..


Puk

Ada seseorang menepuk pundak Boruto membuat Boruto menoleh..

"Sasuke-san!" kaget Boruto, Sasuke ikut duduk di samping Boruto

"Hn!"

"Ada apa?" tanya Boruto

"Apa kau mendapatkan misi dari Toneri?" tanya Sasuke

"Eh! Kenapa kau bisa tau -ttebasa?" tanya balik Boruto

"Lupakan! Jalankan misi itu, soal Sarada biar aku yang mengurusnya!" ucap Sasuke

"Sarada!" gumam pelan Boruto

"Hn! Aku ingin kau menggantikanku untuk berkelana! Apa kau mau?" tanya Sasuke

Boruto senang tentunya, karena impiannya dari kecil adalah melindungi desa dari balik bayangan seperti gurunya

"Eh! Kau serius Sasuke-san, memangnya kenapa kau menyuruhku untuk menggantikanmu berkelana -ttebasa?" tanya Boruto

"Seharusnya kau tau sendiri, doujutsu matamu lebih kuat dibandingkan dengan rinneganku! Pasti kau bisa dengan mudah membunuh Otsutsuki!" ucap Sasuke

"Huh! Bilang saja kalau kau sudah tua -ttebasa!" gumam kecil Boruto

"Apa kau bilang?" tanya Sasuke kini berubah menjadi menakutkan dengan sharingannya yang aktif

Boruto hanya bergidik

"Ti-tidak Sasuke-san, kau tadi salah dengar -ttebasa!" bantah Boruto gugup + takut

"Hn! Ya sudah, aku pergi dulu Boruto!" ucap Sasuke

"Baiklah!" jawab Boruto

Sasuke meninggalkan tempat itu, sementara Boruto kembali merenung.. Ia berfikir bahwa setelah ulang tahunnya, 4 hari kemudian adalah ulang tahun Sarada..

Ia ingin sekali menjalankan misi itu, karena misi berat adalah impian Boruto, apalagi misi itu menyangkut keberlangsungan hidup shinobi.. Tapi di sisi lain ia ingin sekali menjelaskan tentang kesalahpahaman yang Sarada lihat..

Boruto menghela nafasnya..
"Hahh.. Mendokusai! Eh? itu kan kata-katanya Shikadai! Ck, lebih baik aku pulang!" gumam Boruto akhirnya ia menuju kediamannya

.
.
.
.
.

Malam harinya, Boruto kembali murung saat makan bersama.. Hanya Hinata yang menyadarinya

Hingga malam tiba, mereka sudah di kamar mereka masing-masing..

Boruto merebahkan tubuhnya di kasurnya dan kembali merenung

Tok tok tok

"Boruto! Ini Kaa-chan, boleh aku masuk!" ucap dari luar

Boruto duduk dan bersandar

"Oh! Masuklah kaa-chan!" jawab Boruto

Cklek

Hinata datang sambil tersenyum dan duduk di sebelah Boruto

"Kau kenapa Boruto? Apa kau sedang ada masalah dengan Sarada?" ucap Hinata

Boruto hanya mengangguk pelan, Hinata menyuruh Boruto untuk berbaring saja supaya ia bisa mengelus rambut kuning Boruto membuatnya merasa nyaman..

"Dulu kaa-chan pernah rela meninggalkan tou-chanmu demi menyelamatkan orang lain!" ucap Hinata

"Eh! Orang lain! Apakah orang itu sangat berharga bagimu kaa-chan?" tanya Boruto ia terkejut

"Dia adalah adikku!" ucap Hinata

"Bibi Hanabi?" ucap Boruto

Hinata mengangguk

"Dulu bibi Hanabi diculik oleh Toneri dan mengambil matanya, aku bahkan rela mengorbankan cinta Naruto demi Hanabi.. Tapi dengan kerja keras Naruto, dia berhasil menyelamatkanku dan membuat Toneri sadar dan berubah ke jalan yang benar!" ucap Hinata

"Apa aku harus merelakan cintaku seperti kaa-chan?" tanya Boruto

Hinata menggeleng dan tersenyum, tangannya masih mengelus surai Boruto

"Bukan seperti itu.. Kau itu mirip dengan ayahmu.. Kau memiliki semangat juang tinggi, tidak pernah menyerah.. Jika Sarada juga mencintaimu kau jangan pernah menyerah.. Sekeras apapun rintangannya hadapilah!" ucap Hinata

Boruto tertegun, jika memang saling mencintai apapun harus diperjuangkan, sesulit apapun itu..

"Ceritakan saja pada kaa-chan, apa masalah kalian?" ucap Boruto

"I-itu..!"
Akhirnya Boruto menceritakan tentang kesalahpahaman yang terjadi antara mereka berdua..

"Sarada marah dengan hal seperti itu, berarti dia benar-benar mencintaimu.. Cepat atau lambat ia pasti akan mengetahuinya, kejarlah dia sebelum terlambat! Kaa-chan akan selalu mendukung hubungan kalian! Ingat jangan pernah menyerah.. Karena cinta layak diperjuangkan!" ucap Hinata..

Boruto kembali bersemangat

"Benar.. Arigatou kaa-chan, aku tidak akan pernah menyerah, aku akan mengejar Sarada, apapun yang terjadi karena dia adalah milikku -ttebasa!" ujar semangat Boruto

"Itu baru anakku.. Sekarang tidurlah!" pinta Hinata

Boruto menurut, ia merasa nyaman karena rambutnya dielus dengan lembut oleh Hinata..

.
.
.

Hingga tak lama kemudian Hinata mendengar dengkuran halus Boruto..

Hinata tersenyum, ia bangga dengan anaknya yang kini sudah menjadi sangat tampan, ia juga menjadi seorang pahlawan seperti ayahnya..

Hinata menyelimuti tubuh Boruto, dan mengecup kening putranya itu..

.
.
.

Hinata meninggalkan kamar Boruto dan menuju kamarnya..

"Eh! Naruto-kun tidak ada? Dimana dia ya?" gumam Hinata ia bingung karena Naruto tidak ada di kamarnya

Grep

Tiba-tiba ia mendapat pelukan dari belakang..

'Eh!'

"Kau dari mana saja Hinata? Aku sudah menunggumu tau!" ucap Naruto sambil menciumi leher Hinata

"E-eh etoo.. Chu!" Naruto tiba-tiba mencium Hinata sebentar

"Na-naruto-kun!" kaget Hinata wajahnya memerah, ia ingin pingsan karena sudah lama mereka tidak melakukan ini

Grep

Naruto menggendong Hinata ala brydgal style

"Hinata! Aku menginginkanmu!" ucap Naruto sambil menyeringai

"Dasar mesum! Turunkan aku!" bentak Hinata sambil memukul dada Naruto

Naruto tidak merespon dan menjatuhkan tubuh Hinata di kasur..

Yah akhirnya mereka melakukan wik wik semalaman..

.
.
.
.
.

Skip esok harinya, ini adalah keberangkatan Boruto.. Ia sudah pamit dengan Hinata dan Himawari, walau mereka berdua sempat menangis namun Boruto selalu berjanji akan pulang dengan selamat

Kini hanya ada Naruto, Sasuke, Shikamaru dan Hachidaime Konohamaru.. Mereka berada di atas kantor hokage karena Boruto akan berangkat menggunakan jikkukan no jutsu (Jurus ruang dan waktu)

Boruto dengan jubah hitamnya dan katana di pinggangnya..

"Kau sudah siap Boruto?" tanya Naruto

"Ha'i tou-chan!" jawab Boruto, namun ia perlahan mendekat pada Sasuke

"Sasuke-san.. Bisa kau berikan ini pada Sarada!" ucap Boruto memberikan gulungan kecil berwarna merah maroon seperti baju yang selalu dikenakan Sarada

"Hn!" Sasuke menerimanya dan menimpannya di balik jubahnya

"Sasuke-san tolong berikan itu padanya saat hari ulang tahunnya 3 hari lagi!" pinta Boruto

"Tenang saja, pasti akan kuberikan!" ucap Sasuke tersenyum tipis membuat Boruto ikut senang

"Yosh kalau begitu aku pergi!" ucap Boruto semangat

"Ingat Boruto! Berhati-hatilah.. Jangan ceroboh! Atau kau tidak akan bisa pulang -kore!" ucap Konohamaru sedikit mengejek

"Ya.. Ya.. Kau juga jangan lemah nii-chan.. Atau kau tidak pantas menjadi hokage -kore dattebasa!.. Jaa na!" ejek balik Boruto dan berbalik badan menuju portal dimensinya

"Cih bocah itu, selalu saja bisa membalikkan kata-kataku!" gumam kesal Konohamaru mengepalkan tangannya

"Mendokusai!" dengus Shikamaru melihat wajah kesal dan lucu Konohamaru

"Hati-hati Boruto!" teriak Naruto

Boruto tidak menoleh, namun mengacungkan jempolnya ke atas👍

Sring

Portal dimensi itu hilang bersamaan dengan Boruto.. Boruto menjalankan misinya, dan berniat membantai klan Otsutsuki tanpa ampun

.
.
.
.
.

Skip 3 hari setelah kepergian Boruto untuk menjalankan misi, hari ini adalah hari ulang tahun Sarada..

Acara itu sangat meriah namun tidak dengan hati Sarada yang masih sangat sakit..

.
.
.

Hingga acara selesai, Sarada hanya berbaring di kamarnya, ia hanya memikirkan Boruto..

Tanpa disadari ia kembali menangis

"Hiks..!" Isakan tangis Sarada..

Sarada mengingat betapa bahagianya ia, saat-saat bersama Boruto.. Menjalankan misi bersama.. Menikmati seharian berdua, berpelukan mesra..

Tok tok tok

"Sarada! Boleh aku masuk!" ucap dari luar

Sarada sangat familiar dengan suara itu, tentu saja karena itu adalah suara ayahnya sendiri

Sarada menghapus airmatanya kasar, dan mencoba tenang

"Masuklah pa! Tidak dikunci kok!" ucap Sarada, ia kini duduk karena ayahnya datang tidak sopan jika ia masih berbaring

Cklek

Sasuke masuk ke dalam kamar Sarada, perlahan ia duduk di samping Sarada

"Ada apa pa?" tanya Sarada

"Tidak! Aku hanya heran saja, sudah berhari-hari kau murung seperti ini, bahkan kau menangis lagi!" ucap Sasuke

'Eh! Kenapa papa bisa tau, kalau aku baru saja menangis!' batin Sarada

"Hn! Sudah kuduga.. Ada apa denganmu! Pasti tentang Boruto kan?" tanya Sasuke

"E-eh e-etoo..!" gugup Sarada, namun ia kemudian mengangguk.. Sarada kembali murung

"Kau tau Sarada! Dulu, mamamu bahkan lebih sakit dibandingkan denganmu saat ini!" ucap Sasuke

"Eh! Apa maksudmu pa?" tanya Sarada, ia kini menatap ayahnya itu

"Dari saat kami berdua masih genin... Sakura sudah mencintaiku, namun aku tidak mempedulikannya.. Dan kau tau Sarada! Bahkan aku nyaris membunuhnya!" ucap Sasuke

"!!"

Sarada membulatkan matanya dibalik kacamata merahnya

"Tapi! Kini kalian bisa bersatu!" gumam Sarada pelan, ia hanya menunduk

"Hn! Itu karena perjuangan ibumu untuk terus mengejarku, apapun ia lakukan.. Dia benar-benar berjuang keras agar bisa menyadarkanku dibantu oleh paman Naruto! Dan akhirnya aku bisa sadar akan kesalahanku!.. Dan jika kau benar-benar mencintai Boruto, kejar dia" ucap Sasuke

"Tapi! Apa yang harus kulakukan pa.. Aku memang sangat mencintai Boruto pa.. Hiks.. Aku sangat menyayanginya.. Hiks.. Tapi kini ia tidak mencintaiku, ia hanya menipuku, dia mengkhianatiku.. Hiks.. Aku benci hal seperti itu.. Hiks.. Hiks..!" kini Sarada menangis

Sasuke mengelus surai putrinya itu..

"Aku tau ini berat bagimu, kau mewarisi rasa cinta yang besar seperti ibumu.. Tapi jika benar Boruto mengkhianatimu, kau harus memilih jalan yang harus kau tempuh sendiri!" ucap Sasuke

Benar kata ayahnya, jika sudah dikhianati itu sakit, tapi terkadang.. Sakit itulah yang bisa membuat kita menjadi lebih baik..

Sarada masih menunduk.. Hingga beberapa saat Sarada Sasuke mengeluarkan gulungan kecil seukuran ibu jari dan berwarna merah, kemudian di berikan pada Sarada

"Ini dari Boruto.. Sebelum dia pergi, ia menitipkan ini padaku!" ucap Sasuke

Sarada menerimanya, gulungan kecil itu berwarna merah maroon seperti baju Sarada..

"Hn! Kalau begitu aku pergi! Jangan terlalu lama bersedih, papa tidak suka itu!" ucap Sasuke

"Ha'i papa!" jawab Sarada, Sasuke meninggalkan kamar Sarada

Sarada penasaran, walau ia benci pemberian dari Boruto, tapi rasa penasarannya membuatnya ingin sekali membuka gulungan itu

Saat Sarada membukanya

Pooft

"!!"

Ia terkejut dengan apa yang ada di dalam gulungan yang hanya sebesar jempol itu..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung!!

Hello gaeess... Apa isi dari gulungan itu, jawab di kolom komentar ya..
Jika ada yang benar maka akan mendapatkan 1 unit motor Honda Beat dari el_wahyue shop😇..

Tapi boong😂😂😂..

Maaf maaf.. Jangan lupa vote dan komennya ya minna..
Bye bye

Continue Reading

You'll Also Like

16.9M 749K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
7.1M 350K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
3M 30.8K 28
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.9M 41.1K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...