Definitely a typical love sto...

By madamelovesarts

83 1 0

Menceritakan dua protagonists yaitu Suzanne dan Daniel yang melalui kehidupan percintaan mereka masing-masing... More

Chapter 1 : Suzanne and Daniel
Chapter 2 : Suzanne and Daniel (II)
Chapter 3 : Her Part

Chapter 4 : His Part

2 0 0
By madamelovesarts


Hari itu, hari dimana terjadi suatu tragedi yang sangat mengejutkan bagiku (Daniel) entah pada hari itu pun cuaca mendukung dimana angin bertiup sangat kencang disaat Suzanne telah pergi setelah menunjukkan ekspresinya tersebut. Aku benar-benar bingung karena biasanya apapun yang kulakukan kepada ketua kelas, semarah apapun terhadapku biasanya dia langsung membentakku ataupun memukulku dengan tinjunya yang bagai tinjuan bertangan besi itu. Aku pun beranggapan bahwa nantinya ketua kelas pun akan baik-baik saja terhadap ku.
Setelah jam istirahat berbunyi, aku, Justin, Josh, dan Mark pun bergegas pergi kedalam kelas. Saat aku membuka pintu kelas suasana kelas terasa tidak enak dan aku melihat ketua kelas ditempat duduknya sehingga aku berniat menyapanya dengan sambil mendatanginya.

"Ha—" –Daniel.

Sesaat ketua kelas melihatku, ia pun langsung membuang mukanya dengan tatapannya yang mengerikan! Saat itu juga aku jadi membatu mati gaya ditambah suasana kelas makin suram setelah itu.
Langit yang biru pun berubah menjadi langit berwarna oranye, cahaya matahari menusuk mata  karena pantulan dari jendela dan aku pun mendangak duduk tegak menghindari cahaya matahari yang memantul dari arah sebelah kiriku dengan tanganku yang menutupi sebagian mukaku. Tidak sengaja pun aku melihat ketua kelas yang duduk di sebelah kanan depan ku dengan rawat muka yang sangat sedih.

"ah apaan sih, padahal hanya pudding coklat..." – Daniel.

Perasaan ku saat itu terasa campur aduk sangat amat tidak enak, danentah mengapa pada saat itu juga aku bertekad untuk mencari pudding tersebut saat sepulang sekolah.

"Hah memangnya sesusah itu apa, hanya pudding." – Daniel.

Bel jam pelajaran terakhir akhirnya berbunyi, saatnya pulang! Aku langsung bergegas menghampiri teman-temanku yang telah berkumpul di jendela dekat pintu masuk kelas 3-3 dan langsung menanyakan kepada Josh mengenai kenalan pudding coklat tersebut.

"Josh, bagaimana dengan puddingnya? Apakah kau mengenali pemilik atau salah satu yang mengelola pudding itu?" – Daniel.

"hmm.. pamanku mengenal salah satu manajer toko pudding tersebut yang ada dicabang Y namun katanya semua pudding coklat tersebut memang habis untuk saat ini" –Josh

"ah, Dan-" –Mark yang baru saja keluar kelas menghampiri teman-temannya.

"em.. baiklah aku duluan ya.." –Daniel, langsung sambal berlari menuju pintu keluar sekolah secepat kilat.

"Daniel bersemangat sekali ya hehe" -Justin

"......" -Mark

Saat aku berjalan kearah pulang aku melihat brand toko pudding yang sangat disukai oleh ketua kelas.  Aku pun masih penasaran dengan pudding tersebut, dan memutuskan untuk masuk kedalam toko untuk menanyakan ketersediaan pudding itu. Namun sayangnya, pudding tersebut memang benar habis stocknya dan dipertegas oleh penjualnya bahwa pudding itu sangatlah favorited dan cepat habis terjual dari setiap cabang.
Rawat wajahku menjadi membiru dan murung mengetahui pudding tersebut memang cepat kandas, disaat membuka pintu aku mendengar suara ketua kelas dan Adelle yang sedang mengobrol entah aku automatis langsung bersembunyi sambil mendengarkan percakapan mereka berdua mengenai pudding coklat yang ternyata pemberian ibunya yang jarang dirumah. Mendengar alasan ketua kelas terhadap pudding coklat itu membuat perasaanku semakin campur aduk, saat aku berniat menghampiri mereka tiba-tiba Adelle, teman dekat ketua kelas melotot kepadaku seperti berkata

"Jangan kemari, idiot." -Adelle

Aku pada saat itu tertegun tidak dapat melakukan apa-apa.
Setelah mereka pergi, dengan secepat mungkin aku beranjak kaki menuju rumah dan mencari seluruh cabang toko pudding tersebut lalu aku akan mencatatnya serta menelfon tiap cabang untuk menanyakan ketersediaan pudding coklat kesukaan ketua tersebut. Beberapa waktu kemudian dengan cepatnya waktu berlalu menjadi tengah malam, aku tetap tidak mendapatkan ketersediaan pudding tersebut khususnya terhadap cabang terdekat daerah rumah ini.

"Aargh.. kenapa susah sekali hanya karena sebuah pudding coklat sialan!!" - Daniel

Pada malam itu pun aku tidak bisa tertidur karena sangat kepikiran akan ekspresi muka ketua kelas yang sangat marah padaku itu sampai-sampai aku pun tidak sadar bahwa aku terlelap dalam mimpi.

Aku tiba-tiba berada didalam kelas sendirian dengan suara yang sunyi, memantau ruangan benar-benar kosong. Kemudian tiba-tiba suara menangis "huhu...huhu..huhu". aku segera mencari sumber dari suara tangisan tersebut yang berarah dari luar ruangan kelas, saat aku berdiri dilorong kelas aku melihat seseorang yang seperti membelakangiku dan suara tangisan pun terarah dari dirinya itu.

"hmm.. sepertinya itu ketua ya, dari postur tubuhnya sih..coba ku panggil." –Daniel

"Ketua Anne!!" –Daniel

"...." –Suzanne, mengacuhkan Daniel dan tetap menangis tersendu-sendu.

"baik... ini mulai creepy... aku harus mendekatkan diri kepadanya dan coba memanggilnya lagi deh mungkin yang tadi gak kedengeran." –Daniel.

"ke..ketua.. Anne..?" –Daniel, sambil menepuk pundak Suzanne.

Saat menepuk pundak Anne, ia pun menoleh dan berkata.

"Kamu Jahat!!" –Suzanne

Lalu ia pun meleleh berubah menjadi monster pudding coklat dengan tetap memanggilku jahat dan mulai menelanku secara perlahan-lahan. Sesak.. sesak sekali. Secara tidak langsung pun aku hanya meminta maaf.

"kau... menjatuhkanku!!!" –Pudding Suzanne

"ma..maaf... pudding.. pud." –Daniel

"PUDDING" – Daniel, terbangun dengan badan yang penuh keringat.

Disaat yang sama Ibuku pun terkejut melihatku yang sebelumnya hendak membangunkanku untuk pergi sekolah, namun setelah ia mengecek badanku ternyata aku pun sakit demam...

"pantas saja aku mimpi buruk haa.." –Daniel
....
"tapi mimpi buruk macam apa tadi.. " –Daniel

"lebih baik aku mengabari Josh kalau aku berhalangan sakit dah tidak bisa masuk." -Daniel

Disatu sisi aku termenung dan setengah hampir menyerah karena benar-benar sudah kehabisan cara bagaimana untuk mendapatkan pudding coklat tersebut. Kemudian aku istirahat untuk dapat sehat dan mencari kembali pudding tersebut nantinya.
Pada siang itu, tiba-tiba terdapat telfon dan berita yang mengejutkan dari Mark.

"Yo, ada apa Mark?" -Daniel

"Ah, Pudding coklat.. kakakku yang membuatnya kalau kau ingin.." –Mark

"!.. Kenapa kau baru bilang sekarang, smartass." –Daniel

Aku baru ingat bahwa kakak Mark bernama Maurine merupakan passtiere yang cukup terkenal, keluarga kami bisa dibilang cukup dekat karena aku dan Mark sudah berteman sejak SD dimana aku dan adikku sering sekali dititipkan kerumahnya apabila orangtua ku memang tidak ada dirumah. Namun, aku tidak pernah menyangka kakaknya Mark lah yang membuat pudding tersebut. Mark terdiam seketika dan dengan nada datarnya Mark pun melanjutkan sangat tegas

"kalian yang selalu memotong kata-kataku terus dan menghilang begitu saja." –Mark

"hee.. sorry Mark, tidak bermaksud. By the way, dimana kakakmu itu bekerja mungkin aku bisa datang langsung ke tokonya dan memintanya untuk membuatkan pudding." –Daniel

"cabang Y, aku sudah menghubungi kakakku dan dia sangat senang hati untuk membuatkannya kebetulan dicabang tersebut sedang ingin re-stock pudding tersebut." –Mark

"ah! Nice! Thanks Mark ^^ aku akan meluncur langsung kesana."-Daniel

"bukannya kau sa-" –Mark.

Tuuuuuuuutttt

"....." –Mark

Aku bergegas langsung siap-siap agar dapat langsung bertemu dengan kakaknya Mark. Saat siap-siap aku teringat bahwa cabang Y merupakan tempat kerja manajer cabang kenalan Josh, lebih baik aku menghubungi Josh untuk menyampaikan kepada manajernya bahwa aku telah memesan pudding tersebut. Aku langsung mengambil hpku yang berada di atas meja dan menelfon Josh.

***

Josh yang sedang membeli minum di vending machine, tiba-tiba merasakan getaran dari kantong celananya kemudian segera mengambil dan melihat bahwa hpnya menerima panggilan dari Daniel lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Josh?" –Daniel

"yea? Kenapa Dan?" –Josh

"bisa katakan kepada manajer toko pudding cabang Y aku pesan 10 pudding coklat ya! Thanks bye!" –Daniel dengan tergesa-gesa

"ha? Hei-" –Josh

Tuuuuutt
"....." –Josh, kaget dan terbingung-bingung

Ia pun langsung menelfon pamannya untuk memesan pudding yang dipesan oleh Daniel. Sambil bergumam.
"aku akan meminta bayaran daging dengan kualitas terbaik kepada Daniel." –Josh

***

Akhirnya aku sampai di Toko Pudding cabang Y yang terhitung lumayan jauh cukup menghabiskan sekitar 45 menit perjalanan dari arah rumah ku yang berada di daerah X, saat itu juga aku langsung memasuki toko tersebut untuk menemui Manajer dan Maurine. Ketika memasuki toko tersebut yang dapat terbilang juga sebagai café yang cukup besar, bohong apabila aku katakan café ini sepi malahan sebaliknya! Tidak heran kalau kue-kue disini cepat habis.
Ketika aku jalan kearah dalam café, terdapat seorang pria tinggi berumur 35 tahunan dengan pakaian kemeja bewarna biru muda menghampiriku. Pria yang bermuka ramah dengan kumis coklat mudanya tersenyum dan menyambutku dengan ramah.

"hai, selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" –Manajer

"ah, aku mencari manajer toko pudding cabang ini, aku percaya aku suda memesan pudding buatan kak Maurine." –Daniel

"oh! Kau pasti tuan Daniel teman dari Tuan Josh. Aku sudah menerima pesanannya dan Chef Maurine sendiri sedang membuatkannya.. 10 pesanan bukan?" –Manajer

"ah, Benar! Terima kasih!!" –Daniel mukanya yang cerah langsung berbunga-bunga sampai lupa bahwa ia sedang sakit.

"silahkan tunggu sekitar 45 menit ya dengan senyamannya anda bisa duduk ruangan ini dan saya sudah menyediakan cemilan disini." –Manajer

Manajer yang mengarahkanku untuk duduk di sofa ruangannya dengan beberapa kue kecil serta teh yang telah disiapkannya.
"benar-benar, Josh berlebihan." –Daniel

" terima kasih pak Manajer aku akan menunggu dengan tenang agar tidak meganggumu!" –Daniel

"dengan senang hati Tuan Daniel." –Manajer

akhirnya aku menunggu dan mengecek hpku sambil makan camilan yang disediakan, aku pun terkaget melihat ada pesan masuk bahwa ketua kelas menanyakan keadaanku. Tidak disangka padahal dia marah padaku tetapi ia masih sempat mengkhawatirkan ku. *tersentuh*
Kemudian aku melihat jam menunjukkan pukul 4 sore, saat aku merasa akan lebih cepat lebih baik aku memberikan kue pudding ini kepadanya. Aku pun menanyakan keberadaannya yang sangat kebetulan ternyata ia sedang berada didaerah rumahku untuk les sampai jam 6.30 sore.

"ah Lucky!" – Daniel.

15 menit kemudian pun kak Maurine dan Bapak Manajer memasuki ruangan untuk menghampiriku dengan bangganya sambil membawa puddingnya. Aku pun langsung menghampiri dengan semangat.

"Kakak!!! Kau pahlawanku!" –Daniel

"hehe.. mana hadiah untukku yang telah bekerja keras ini!" – Maurine melebarkan tangannya.

Akupun langsung memeluk kak Maurine dan berterima kasih kepadanya dan pak Manajer yang berada dibelakangnya.

"Terima kasih kak Maurine dan Pak Manajer!!" -Daniel

" Yaa^^.... tunggu, kau kenapa tidak sekolah? Jangan-jangan kau sakit!?

Aku terkejut mendengar pertanyaannya dan segera langsung mengalihkan pertanyaannya dengan cepat walaupun terasa sedikit panik.

"ah iya bayarannya!" –Daniel

"tidak perlu, tuan Josh telah membayarkannya." –Manajer

"ah anak itu pasti akan menagihku sangat mahal." –Daniel

"Ah, aku harus segera pergi sekarang! Aku harus pamit!" - Daniel

Setelah beberapa saat kemudian, aku pun berpisah dengan kak Maurine dan pak Manajer setelah mengucapkan terima kasihku dan bergegas ketempat les Ketua Kelas untuk memberikan pudding ini.

Continue Reading

You'll Also Like

381K 21.3K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
1.1M 109K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
830K 79.2K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
17M 754K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...