π™Ώπš˜πšœπšœπšŽπšœπšœπš’πšŸπšŽ (𝘣𝘰𝘺)...

By yoonie-ah

38.7K 3.1K 867

(Update kalo lagi mood) 𝚁𝚊𝚝𝚎; πšƒ (18) + πšƒπšŠπšŽπ™Άπš’ π™Žπ™–π™π™–π™—π™–π™© tapi π˜—π˜°π˜΄π˜¦π˜΄π˜ͺ𝘧? -- 'π™±πšŠπšπš’πš”πšž... More

P(b)F;Intro
P(b)F;Begin
P(b)F;Friend
P(b)F;Rain
P(b)F; Lost
P(b)F;Love Maze
P(b)F; Ego
P(b)F; Make it Right
P(b)F; Boy With Luv
P(b)F; What Do You Think?
P(b)F; Epiphany
P(b)F; Jamais Vu
P(b)F; Let Me Know
P(b)F; N.O
P(b)F; Lie
P(b)F; Just One Day
P(b)F; Heartbeat
P(b)F; Filter
P(b)F; Stigma
P(b)F; Seesaw
P(b)F; The Truth Untold
P(b)F; Tear
BonCap; Love

P(b)F; Singularity

1.2K 106 17
By yoonie-ah

Awas typo!








𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐....



-

Tak terasa, waktu begitu sangat cepat. Hingga sekarang, Taehyung terus saja mengganggu Yoongi. Dia jauh lebih dekat dengan Yoongi, dibandingkan dengan Yoonji. Padahal dulu, Taehyung itu selalu ada dimanapun Yoonji berada. Hingga gadis itu merasa sangat muak.

Tapi nyatanya, sekarang justru berbeda. Dia lebih senang mengganggu Yoongi, dan Yoonji justru merasa sedikit senang. Ingat, hanya sedikit.

Seperti sekarang, Yoonji menundukan kepalanya saat melihat Taehyung sedang makan bersama Yoongi di meja kantin di seberang sana.

Meski tidak hanya berdua, tapi entah kenapa rasanya sangat sedikit tak suka? Entah.

Seungwan, di sampingnya hanya mendengus jengah. Mengusap bahu Yoonji, dan membuat gadis itu langsung menoleh.

"Apa?"

"Huh, kau... Cemburu?"

Yoonji mengerutkan keningnya, menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Cemburu dengan dia??" Kemudian, jarinya ikut menunjuk orang yang duduk di seberang sana.

Seungwan mengangguk, "Tentu saja tidak... aku hanya... bagaimana ya." Ada jeda, lalu mengubah duduknya menjadi menghadap ke arah Seungwan. "Begini... aku bukan cemburu dengan Tae. Aku justru cemburu pada Oppa. Dia sekarang lebih perhatian pada Taehyung dari pada aku." Lanjutnya.

Seungwan terkekeh, "Ah yang benar?? Aku tak percaya." Godanya, Yoonji mencebik. Lalu bergerak ingin pergi dari sana.

"Sudahlah, lupakan. Aku duluan. Bye.."

"Yak Yoonji-ah.. Tunggu!"

Tak tahu saja, Yoongi melihat mereka yang berjalan menjauh. Dia melirik Taehyung yang duduk di sampingnya.
"Tae, aku duluan." Ucapnya, dan itu membuat Taehyung mengernyit.

Ingin mengejar, tapi sudah kepalang tanggung makanannya belum habis di makan, jadi mau tak mau dia habiskan lebih dulu makanan itu.

Sembari bermain ponsel, dengan senyuman yang sejak tadi muncul.

"Duh, sendirian saja? Kemana Yoongi Hyung?" Tiba-tiba, seseorang datang. Dan duduk di hadapan Taehyung. Tentu Taehyung langsung tersedak makanannya. Membuat orang di depannya merasa khawatir, lalu berikan minumannya untuk Taehyung.

"Pelan-pelan dong, makannya."

"Uhuk, uhuk... kau ini, mengagetkan ku tahu."

"Hehe, ya maaf."

"Huh." Lalu setelahnya, dia lanjutkan lagi makannya.

Jimin, itu adalah teman satu kelas Taehyung.

Mereka asik dengan dunia mereka sendiri, lalu tak lama Jimin alihkan pandangannya ke Taehyung. Menatap Taehyung sebentar, sebelum tangannya sibuk pada benda pipih itu lagi.

Taehyung selesai dengan makanannya, dia merasa sangat kenyang sekarang. Menatap sebentar Jimin, lalu keningnya berkerut saat melihat Jimin yang sedang tersenyum aneh.

"Hei bantet, kamu kenapa?"

Jimin mengangkat wajahnya, tatap Taehyung dengan mata memicing. "Apa tadi kamu bilang?" Katanya, nadanya begitu dingin. Dan Taehyung tahu, Jimin merasa kesal.

"Hehe, maaf." Ucap Taehyung, tangannya dilipat di atas meja. "Um, Jimin... bagaimana? Apa Joy bisa?"

Sedikit berpikir, lalu kembali menatap benda pipih itu lagi. Kemudian Jimin mengangguk. "Yap, tentu saja. Kapan kamu akan pergi dengannya?"

"Um, malam minggu ini. Dia bisa?"

"Sebentar, akan ku tanyakan." Lagi, Jimin sibuk dengan benda pipih itu. "Ah Tae, lebih baik kamu ajak sendiri saja langsung. Ini, nomor ponselnya." Kata Jimin, dengan sodorkan ponsel ke arah Taehyung.

Senyumnya muncul, dan menerima dengan senang hati ponsel Jimin. Mengetikan sesuatu di layar ponselnya, setelah selesai dia berikan lagi ponsel Jimin.

"Sudah, Terima kasih Jimin."

"Hei, seperti sama siapa saja."

"Ya ya.. Oya, bagaimana? Apa kamu sudah berhasil?" Pertanyaan Taehyung, membuat Jimin mendengus. Lalu kepalanya menunduk.

"Ck,tak usah bahas itu. Aku malas."

Taehyung bingung, tumben sekali teman bantetnya satu ini kenapa dia berperilaku aneh sekarang. Karena penasaran, dia menatap lekat wajah Jimin yang tertekuk.

Jimin mendongak, lalu menatap aneh pada Taehyung. "Ada apa?"

"Kenapa?"

"Ck, kau ini. Aku malas sebenarnya, kalau mengungkit masalah itu."

"Memangnya, kenapa? Apa tak berhasil?"

Kepalanya menggeleng dan mendengus. "Justru dia sudah taken dengan Hobie Hyung." Kata Jimin, dengan pout di bibirnya.

Taehyung tersentak kaget, lalu setelah itu dia tertawa terbahak. "Buahahahahaha... . Jimin, astaga... . Hahahah... kenapa Justru Hobie Hyung yang mendapatkan Namjoon Hyung?"

Jimin mencebik, lalu pergi dari sana. Meninggalkan Taehyung yang masih tergelak sendiri.

Tapi saat itu juga, dia baru tersadar kalau Namjoon sebenarnya tak menyukai Hoseok. Dan Jimin bilang apa tadi? Namjoon dan Hoseok?

Itu seperti tak masuk akal, karena yang Taehyung tahu, Namjoon tak menyukai Hoseok.





*****





Yoonji mencebik, membuat Yoongi mendesah gusar. Usap wajah dengan kasar, lalu tatap adiknya yang sejak tadi sedang merajuk itu.

Dia usak rambutnya yang sudah sedikit rapi, hingga sekarang rambutnya menjadi berantakan. Sang eomma sendiri hanya terkekeh, melihat anaknya yang sedang terlihat aneh.

"Sebentar." Kata Yoongi, lalu langkahkan kakinya menuju kamar. Menghubungi seseorang, meminta persetujuan karena Sang adik ingin ikut dengannya.

Keluar kamar, lalu wajahnya berubah murung. "Kamu boleh ikut, tapi..." Ada jeda, dan Yoonji menunggu.

"Apa Oppa.. "

Yoongi menarik nafas lebih dulu, "Kamu... ajak Taehyung, atau Seungwan sana. Kamu tahu? Aku mau kencan."

Perkataan Yoongi justru buat Yoonji lebih mencebik, dia hentakan kakinya. Dan pergi tinggalkan Yoongi di ruang tamu. Yoongi kembali mendengus, menatap sang adik yang sekarang sudah lebih dulu keluar rumah.

"Oppa.. Cepatlah..." Teriakan Yoonji membuat Yoongi segera berlari keluar rumah. Dan pada akhirnya, mereka pergi bertiga. Karena Yoonji masa bodoh, kalau nanti dia akan di abaikan.

Tahu diri, karena memang dia yang ingin ikut Sang kakak yang akan pergi kencan.

Saat di perjalanan, mereka semua saling diam. Tidak, bukan Yoongi dan Lee Jieun. Melainkan Yoonji sendiri, karena dia merasa canggung.

Duduk di belakang dua orang yang sedang asik mengobrol, dan karena dia merasa bosan lalu keluarkan ponselnya dan bermain game adalah obatnya.

Sampai di tempat tujuan, mata Yoonji berbinar cerah. Dengan mulut yang menganga sedikit lebar, keluarkan kata 'wow' sejak tadi. Membuat dua orang di depannya terkekeh.

"Yoongi-ah, kamu beruntung mengajak adikmu."

"Ck, kenapa? Justru dia mengganggu kita." Yoongi cebikan bibirnya, dan gadis di sampingnya hanya terkekeh.

"Tidak sama sekali, aku lebih senang karena ada Yoonji juga." Ucapan Lee Jieun membuat Yoonji menoleh, dan langsung peluk gadis itu dengan erat. "Huwwaaa makasih eonnie... "

"Kekekekkk... iya, Sama-sama Yoonji-ah." Dan Yoongi? Dia memutar bola matanya malas, dan berjalan meninggalkan dua gadis itu.

Asik bermain ini itu, dan sudah mencicipi berbagai makanan juga. Setelah itu mereka berjalan ke arah stan terakhir yang belum di coba.

Tiga orang itu terkejut, saat mendapati Taehyung disana dengan seorang gadis. Yoongi menatapnya tak percaya, bukankah Taehyung akan pergi kencan dengan Irene? Kenapa sekarang dengan Joy?

Menarik tangan dua gadis itu agar mendekat, lalu mendudukan mereka tepat di belakang meja Taehyung. "Kalian, pesan duluan saja. Aku akan ke Taehyung."

Mereka mengangguk, lalu memesan makanan saat Yoongi berjalan menjauh. Memastikan, benarkah itu Taehyung atau bukan.

Tepat saat sudah di samping Taehyung, dia tepuk bahunya. Dan yang di tepuk menoleh, terkejut saat mendapati Yoongi disana.

"Hyung, sedang apa disini?" Yoongi merotasi kan bola matanya terhibur, lalu terkekeh. Bersedekap tangan di dada.

"Menurutmu??"

"Huh, kencan?" Tanya Taehyung, dan Yoongi hanya mengangkat satu alisnya sebagai jawaban. Tentu Taehyung terkejut, dia menoleh ke belakang. Berdiri dari tempatnya duduk, mencari keberadaan orang yang di bawa Yoongi.

"Cari siapa?"

"Kau kencan dengan siapa Hyung?"

"Ck, bukan urusanmu." Ucap Yoongi, dan melirik Joy yang sedang asik menatap Yoongi. "Dan lagi, kenapa kau kencan dengan Joy? Bukankah kau ada kencan dengan Irene?"

Deg

Dua orang itu jelas terkejut, apalagi Taehyung. Dia tatap horor Yoongi. Yoongi sendiri, dia hanya mengangkat bahunya acuh. Kemudian, dia melenggang pergi dari sana.

Saat berdiri di samping Joy, dia menepuk bahu gadis itu. "Kau mau saja, dia itu playboy. Hati-hati." Yoongi berucap dengan selipkan sebuah kekehan, tentu saja itu membuat Joy mendengus. Lalu bangun dari duduknya.

Taehyung bingung, dia perhatikan gerak gerik gadis di depannya.

Byur

Taehyung terkejut luar biasa, dan Yoongi menyaksikan bagaimana saat Joy menyiram Taehyung gunakan air es di gelasnya. Yoongi melotot, dengan mulut yang terbuka.

"Kamu...." Joy berucap dengan jari telunjuk menunjuk ke arah Taehyung. "Brengsek, kau player? Sialan, aku tertipu olehmu. Kita selesai Kim Taehyung." Ucapnya lagi, lalu pergi dari sana.

Meninggalkan Taehyung yang masih terpaku akan kejadian tadi, masih dengan kepala hingga bahu yang basah. Tangannya terkepal kuat, matanya menatap lurus ke depan. Tatapannya begitu kosong.

Tapi tiba-tiba, seringai muncul di bibirnya. Bangkit dan berjalan pergi dari sana, menuju Yoongi yang masih bergeming di tempatnya berdiri.

"Puas Hyung?" Ucapan Taehyung sadarkan Yoongi dari diamnya, kedipkan matanya beberapa kali. "Huh, apa maksudmu?"

"Ck." Berdecak, lalu menatap Yoongi dengan mata sedikit memicing. "Kamu tahu? Aku begini, karena kamu Hyung. Karena aku tak mau kamu dekat dengan gadis-gadis itu yang selalu menatapmu dari jauh."

Yoongi masih diam, dia tak tahu apa yang di ucapkan Taehyung. "Aku mencoba mendekati gadis yang mencoba mengajakmu berkencan, Hyung. Agar dia mau denganku, bukan denganmu."

Deg

"Tak perlu kamu lakukan itu semua Tae, kau tahu? Justru kamu yang seperti itu buat aku muak. Kamu melarangku, sedangkan kamu sendiri justru kencan dengan gadis-gadis itu? Hell, sangat menyebalkan."

"Karena aku tak suka mereka mendekatimu Hyung, kamu itu tak boleh dekat dengan siapapun. Kecuali aku."

Yoongi tersenyum tipis, dengan kekehan yang keluar. "Kamu ini aneh Tae, aku itu normal jadi wajar banyak gadis yang mengejarku. Aku bukan mereka yang menjadi gay, aku ya aku. Mengerti?"

Deg

Tersentak, hatinya merasa sedikit ter cubit mendengar penuturan Yoongi. Jadi dia itu tidak normal begitu? Memangnya salah, dia peduli pada sahabatnya sendiri? Saat sahabatnya sering di sakiti oleh para gadis yang selalu bermain di belakangnya, saat mereka menjalin sebuah hubungan.

Taehyung tersenyum tipis, kepalanya mengangguk dua kali. Diam-diam, dia kepalkan tangannya. "Oke, jadi sekarang kau bebas. Kau tak akan ku larang lagi Hyung, percuma saja aku peduli padamu. Kalau dirimu saja, tak peduli padaku." Setelah itu Taehyung pergi dari sana.

"Dia itu... kenapa sih sebenarnya? " Sungguh Yoongi tak mengerti jalan pikiran Taehyung.




****



Yoonji menghilang, saat Yoongi kembali ke tempat duduknya bersama Lee Jieun. Sempat bertanya, namun gadis di sampingnya justru tak tahu. Bilangnya, Yoonji tak memberitahu saat dia akan pergi.

Membuat Yoongi mendesah kesal, lalu merasa tak mood sekarang. Jadi mengajak Jieun untuk pulang, dan selama perjalanan pulangnya mereka saling diam, dengan pikiran yang masing-masing melayang jauh.

Jieun melirik Yoongi, dia sentuh tangan Yoongi dengan lembut. Yoongi sempat terkejut, tapi sebisa mungkin dia berusaha biasa saja.

Menoleh sebentar, dan saat tiba di lampu merah Yoongi alihkan pandangannya ke arah Jieun. "Ada apa??" Tanyanya dengan selembut mungkin, membuat gadis itu tersenyum manis.

Kepalanya menggeleng, "Tidak ada, hanya saja... aku merasa tak enak denganmu Yoon."

"Kenapa??"

"Mungkin, karena aku mengajakmu ke pasar malam? Dan akhirnya kamu bertemu dengan Taehyung, yang juga sedang kencan."

Yoongi terkekeh, usap puncak kepala gadis itu. "Hei, kenapa kamu yang meminta maaf? Harusnya aku, maaf karena aku, kencan kita gagal."

Dengan cepat kepalanya menggeleng, "Tidak sama sekali Yoongi, aku senang bisa kencan denganmu." Katanya, dan Yoongi hanya anggukan kepalanya.

Lampu hijau, dan mobil melaju dengan kecepatan rata-rata. Membawanya ke arah rumah Sang gadis, dengan keheningan yang menemani perjalanan mereka.

Saat sampai, Yoongi turun lebih dulu. Membukakan pintu untuk Jieun, dan disambut senyum manis oleh gadis itu.

"Masuklah, dan istirahat. Besok kita bertemu di sekolah."

"Oke, kau juga hati-hatilah di jalan."

Yoongi mengangguk, dan menunggu gadis itu untuk segera masuk. Setelah memastikan benar telah masuk rumah, Yoongi masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya untuk pulang.

Di perjalanan, dia sedikit tak fokus. Pikirannya berkecamuk, hilangnya Yoonji saat Taehyung pergi meninggalkannya itu jadi tanda tanya.

Apakah Yoonji mengejar Taehyung?

Berdecak, dan dengan kasar mengusap wajahnya. Mobilnya berhenti di samping jalan, dia pejamkan matanya untuk sebentar dengan tubuh yang dia sandarkan di kursi mobil.

Dia bingung, apa yang harus dilakukannya besok saat bertemu Taehyung?

Bersikap biasa? Atau bagaimana? Dia sendiri juga merasa tak enak hati, sudah mengganggu acara kencan Taehyung dengan Joy.

Di lain tempat, tepatnya di rumah kediaman Min, Yoonji dan sang eomma merasa khawatir karena Yoongi belum juga pulang. Padahal ini sudah lewat jam sepuluh malam. Yoonji melihat lagi ponselnya, berharap Yoongi menghubunginya. Tapi nihil, tak ada pemberitahuan sama sekali dari Yoongi.

"Bagaimana Ji, apa sudah ada kabar dimana kakakmu?" Yoonji menggeleng lemah, dengan mendudukan dirinya di atas sofa ruang tamu. "Belum eomma. " Ucap Yoonji.

"Kamu sih, kenapa harus pulang lebih dulu? Kenapa tak bilang pada kakakmu?"

"Kan sudah ku bilang, aku tak enak saja. Makanya aku pergi pulang tak beri tahu Oppa, lagi pula saat itu dia sedang mengobrol dengan Taehyung."

"Oh, kalian bertemu disana?" Yoonji mengangguk, "Iya, dan ya... Taehyung pun juga sama, dia sedang berkencan." Ucap Yoonji dengan pandangan sendu yang menatap ke Sang eomma.

Tebece

Makasih yang udah baca...

Tinggalkan jejak ya... Vommentnya jusseyo 🤗🙏💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

43.8K 3K 14
Aku membutuhkan mu kenapa hanya aku yang mencintaimu? kenapa hanya aku sendiri yang terluka? dan kenapa aku harus bertahan? Warn!boyXboy Yaoi Area!
53.6K 5.8K 20
[Complete] Dia telah datang Min Yoongi harus menelan pahitnya hidup saat mengetahui bahwa ia tidak bisa melakukan shift dengan wolf nya padahal umurn...
152K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
495K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.