The Sky People (TAMAT)

By Anna_Kanina

1.3M 114K 7.1K

Ares, mantan Dewa Perang dan juga seorang Titan yang berasal dari Planet lain, berkunjung kembali ke Bumi unt... More

PROLOG
Olympia
Claudius The Great
The Astronauts
The Man from Shadow
Jill's Stalker
Milk of Nephente
Ares Rainier
The Red Carpet
Beautiful Stranger
The Lawyer Office
The Casino's Rule
The Aegean Sea
Their Second Chance
The Vampires
Grandma's Birthday
Apollo's Palace
Apollo's Palace (2)
Damian Tyler
Negotiation
Author's Note
Will You Join Us?
The Government Secrets
Sudden Visit
Sweet Breakfast
ETERRA
Artemis and Orion
Artemis and Orion (2)
Artemis and Orion (3)
The Casino's Secret
Comfort Touch
Pengumuman Karyakarsa

Their Secret Affair

27.3K 3.5K 159
By Anna_Kanina

Musim Gugur - Sembilan tahun kemudian.

Hermes Siatrich mengenakan pakaian casual dan santai, dan tampak berjalan menjelajahi lokasi syuting dengan mata sibuk mencari seseorang. Semua orang di area pengambilan gambar tahu kalau dia adalah produser utama sekaligus pemilik rumah produksi bernama PANDORA STUDIO.

Penampilan dan gesturnya khas pekerja kreatif sehingga cukup mengenyahkan aura serius, membuat kru dan rekan kerjanya terbiasa berkomunikasi dengan luwes tanpa ada suasana tegang.

Kendati begitu, ada kalanya sang produser yang ramah bisa berubah seperti Ogre. Terutama kalau menyangkut budget pembuatan film; yang biasanya dalam proses syuting selalu ada revisi dari bagian akuntan.

"Apa maksudnya dengan tambahan budget 350.000 dolar ini Phillipe? Apa kau mau membuatku bangkrut?" Hermes menunjuk sang sutradara berperawakan tinggi dan jangkung itu emosional.

"Aku masih bersikeras untuk memasukkan adegan balap mobil di filmku Hermes, kau tidak akan kecewa dengan hasilnya." Phillipe memandang Hermes teguh, dia sudah menduga kalau pembicaraan ini akan terjadi.

"350.000 dolar hanya untuk adegan tujuh menit?" Sergah Hermes.

"Ya, aku dan tim sudah menekan budgetnya. Universal Studio setidaknya menganggarkan jutaan dolar untuk itu. Tapi aku bisa membuatnya dengan biaya murah." Phillipe berusaha meyakinkan Hermes.

"Apa tidak bisa digantikan dengan animasi atau efek CGI?" Hermes mengusulkan. Air muka Phillipe berubah tersinggung.

"Aku membuat film sungguhan di sini. Bukan film superhero atau semacamnya yang hanya memuaskan mata penonton tapi lemah dalam cerita. Semua aktingnya harus dijalani sungguhan. Baca lagi kontrakku!" Phillipe berujar agak keras.

"Baiklah! Lakukan sesukamu Phillipe. Kalau sampai hasilnya buruk dan menghasilkan rating jelek kau harus bersiap mengobrol dengan pengacaraku." Hermes meninggalkan Phillipe selepas mengutarakan ancaman.

Matanya kemudian tanpa sengaja bertemu dengan sosok pemuda berperawakan ideal dan atletis dengan sorot mata teduh.

"Jack! Sirius-ku!" Hermes menyapa riang. Pemuda itu tampak sedikit canggung. Produser nyentrik dengan janggut dan kumis tipis di area rahangnya itu memang terkenal suka memberikan julukan kepada para talentnya. Sirius adalah gelar tertinggi yang dia sematkan untuk aktor dan aktris yang dianggap paling potensial dan menguntungkan.

Sirius merupakan nama bintang paling terang di Bima Sakti yang dapat dilihat dari Bumi.

"Tuan Siatrich, senang bertemu anda." Pemuda itu mengangguk sopan.

Jack Tyler adalah aktor kelas menengah yang mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat. Semenjak membintangi salah satu serial Fox Crime sebagai detektif muda jenius banyak akal, follower instagramnya bertambah menjadi jutaan.

"Bagaimana? Apa kau cocok bekerja bersama Phillipe? Dia mungkin sedikit keras kepala, namun harus kuakui hasil karyanya rata-rata bagus. Apa kamu keberatan dengan adegan balapan nanti?" Hermes bertanya.

"Saya tidak sabar melakukannya." Kata Jack sambil tersenyum.

"Mengenai stuntman, apakah kau punya seseorang yang kau kenal atau kami yang carikan?" Hermes tampak berpikir.

"Aku akan melakukannya sendiri." Jack tersenyum.

"Err ... ada adegan tabrakan nanti, apakah kau yakin?" Hermes memastikan dengan pandangan ragu.

"Yeah ... aku tidak akan mati semudah itu." Jack tertawa. Hermes menanggapi dengan tawa yang sedikit canggung.

"Oke baiklah, aku akan meminta asistenku untuk menambahkan beberapa poin pada polis asuransimu nanti. Demi kebaikan bersama." Hermes menepuk bahu Jack akrab sambil melontarkan senyum ala pengusaha.

"Ya, aku juga akan meminta pengacaraku untuk mengecek ulang sebelum menandatanganinya." Jack tersenyum lagi setelah menegaskan bahwa walau dia masih muda tapi dia tidak naif.

Hermes tertawa.

"Apa kau mau minum bersamaku? Aku dan beberapa staf ingin mencoba makan di restoran Korea baru di dekat sini. Pengambilan gambarnya sudah selesai kan?" Hermes mengundang.

Jack menggeleng.

"Sayangnya aku tidak bisa, aku tertarik dengan kimchi dan bulgogi, namun aku sudah ada janji." Jack menolak dengan elegan.

***

Jack Tyler memarkirkan mobil peugeot sportnya dengan sempurna kemudian menjejak turun ke tanah. Sudah hampir petang dan taman hiburan lokal itu mulai ramai dibanjiri pengunjung.

Memang berbeda dengan kebanyakan taman hiburan lainnya yang ramai di siang hari. Pinnochio Theme Park, malah mulai ramai ketika menjelang gelap.

Jack bisa melihat sebuah komidi putar; dengan cat mengelupas karena karat masih berotasi sambil mengeluarkan derit menakutkan. Bukan karena horor, namun lebih karena potensi kecelakaan yang cukup tinggi jika menaikinya.

Jack bisa melihat kuda tunggang mainan berbentuk unicorn dan berbahan fiber glass naik turun perlahan tanpa ekspresi. Kendati taman hiburan cukup ramai, namun tidak ada seorang pun yang mau menaikinya.

Segala mainan seperti Ferris Wheel tua, rumah hantu, komidi putar dan atraksi lain seakan hanya berupa aksesoris belaka di taman hiburan yang hanya buka satu bulan dalam setahun itu.

Semua warga berkunjung untuk menghadiri sirkus yang menakjubkan dari Perancis. Cirque du Pinnochio nama acaranya. Walaupun menggunakan nama Perancis, rata-rata anggotanya adalah orang yang sudah menetap di Amerika dan melakukan pertunjukan sekali dalam setahun atas dasar kecintaan mereka dengan seni hiburan.

Jack merapatkan syalnya, dan membenahi kacamatanya. Jack Tyler adalah seorang pesohor karena itu dia terbiasa menyembunyikan identitasnya. Sesekali terasa menyenangkan berjalan di tempat publik dan dimintai foto bersama setiap tiga langkah, Jack tentu menikmati popularitasnya. Namun sebagian besar dari dirinya lebih suka kalau orang-orang tidak mengenalinya.

Jack Tyler berambut pirang dan mata biru khas ras kaukasia. Namun garis wajahnya unik dan tegas karena adanya darah Rusia mengalir di nadinya. Dia tampan tentu saja. Walau ada istilah terkenal yang berkata bahwa 'cantik itu relatif' tidak akan ada seorang pun yang berani menyanggahnya.

Jack melewati kedai popcorn kecil; dan mendapati orang yang punya janji temu bersamanya tengah memesan sebuah hotdog besar dengan ekstra kentang goreng. Sorot matanya bersemangat seperti anak sekolah dasar yang tengah berkunjung ke kebun binatang. Sama seperti dirinya, gadis berambut cokelat itu mengenakan kacamata dan masker.

"Apakah aku terlambat?" Jack berbisik ke telinga gadis itu dari belakang, berniat mengagetkannya.

"Oh ya ampun Jack! Kau hampir membuatku menjatuhkan kentang gorengku ... kau tahu berapa lama aku mengantri?" Jill Adelaide tampak gemas karena kesal. Dirinya masih merasa jantungnya berdebar karena rasa kagetnya.

"Maaf, aku tidak tahan melakukannya." Jack terkekeh jahil.

"Kamu masih tetap sama Jack, kapan kau mau menjadi dewasa?" Omel Jill.

Jill dan Jack telah saling kenal sejak mereka masih belia, mereka bernaung dalam kantor manajemen artis yang sama. Walau jarang bersinggungan dalam proyek yang sama, mereka cukup akrab.

Awalnya Jill enggan mengakrabkan diri dengan Jack karena para staf dan sesama rekan artis kerap menggoda mereka, menjodohkan mereka dan menyanyikan lagu anak-anak berjudul "Jack and Jill" berulang-ulang di dekat telinga mereka.

Jack and Jill went up the hill
To fetch a pail of water
Jack fell down and broke his crown
And Jill came tumbling after

Jack got up, and home did trot
As fast as he could caper
To old Dame Dob, who patched his nob
With vinegar and brown paper

Jack and Jill went up the hill
To fetch a pail of water
Jack fell down and broke his crown
And Jill came tumbling after

Melihat wajah Jack membuat Jill jadi mengingat segala rasa kesalnya. Tidak adil memang, Jack tidak bersalah apa-apa. Dia teman yang baik, salah satu teman langka yang dimiliki Jill. Seseorang yang sepertinya tidak punya maksud tersembunyi dari setiap tindakannya.

Jill terbiasa bertemu dengan mereka yang ingin memanfaatkannya. Mulai dari yang berharap agar bisa ikut menjadi artis serta mereka yang ingin mendapatkan keuntungan; seperti tantenya yang menjadi wali dari Jill ketika dia remaja-Jill sudah mendepaknya dan memaksa tantenya untuk pulang ke Yunani menemani neneknya.

Oke, Jill tidak selugu itu. Jack jelas berharap sesuatu darinya, Jack menyukainya sebagai wanita namun Jill tetap bersikeras menganggapnya teman.

Jack punya segala kualitas pacar idaman terbaik di Amerika Serikat. Ditambah lagi sifatnya baik dan tidak menyebalkan. Dan pastinya Jill juga tahu; kalau Jack ingin mengencaninya bukan semata karena Jill cantik dan terkenal.

Tapi Jill tidak mau mengencani Jack. Dia tidak mau kehilangan teman. Dia tidak mau memacari seseorang dengan setengah hati. Namun alasan utamanya tentu karena kutukan lagu Jack and Jill.

"Aku sudah beli tiketnya." Jill memberitahu, mengacungkan dua lembar tiket itu di depan hidung tampan Jack.

"Aku akan menggantinya, berapa?" Jack bertanya.

"Kau nanti belikan popcorn dan soda, jadi kita impas." Kata Jill.

"Apa hotdog tadi tidak cukup untukmu?" Goda Jack.

"Aku belum makan malam Jack, dan hari ini adalah cheat day. Aku akan diet lagi besok." Kata Jill agak tersinggung.

"Kurasa sirkusnya sudah mau dimulai." Jack memberitahu setelah melirik jam tangannya.

Cirque du Pinnochio selalu ingin didatangi Jill sejak pertama kalinya dia melihat selebarannya tiga tahun yang lalu, namun kesibukannya tidak pernah mengizinkannya untuk berkunjung. Mereka memiliki konsep klasik dengan tujuan membuat pengunjung menikmati atmosfer tahun 90an. Karena itu juga lah mungkin mereka membiarkan segala wahana reyot yang pasti tidak lolos standar pemerintah tetap beroperasional.

Melihat ferris whell tanpa penumpang yang berputar perlahan sambil menimbulkan suara berderit karena lapisan karat yang rontok; telah membuat Jill mengingat film final destination dan semua sekuelnya.

"Kenapa dinamakan Pinnochio? Apakah kau pernah membayangkan mungkin saja Stromboli si pemilik sirkus jahat masih hidup dan menjalankan usaha sirkusnya dengan pinokio sebagai bintang utamanya?" Kicau Jill setelah mereka berdua duduk di bangkunya.

"Hmm? Pemikiran yang menarik, tapi ini cuma sekedar nama. Aku pernah baca ulasannya, ini sirkus biasa yang-" Jill bergegas menempelkan jemarinya ke bibir Jack.

"Ssst! Jangan ceritakan apapun padaku! Aku ingin menikmati pertunjukan ini!" Kata Jill gusar.

Jack hampir saja menjatuhkan sodanya. Jill memang tidak bermaksud apa-apa, tapi bahkan sentuhan jarinya ke wajah Jack saja sudah membuatnya merasa gerah. Atau karena mereka berada dalam tenda maka terasa pengap?

Jack berdehem, mencoba meluruskan kembali sikapnya. Jack harus bersabar sedikit lebih lama lagi, setidaknya Jack sudah tahu kalau hanya dia laki-laki yang cukup dekat dengan Jill saat ini. Jack tidak mau terburu-buru untuk menyatakan perasaannya.

"Ketika ulang tahunmu nanti, aku mau mengajakmu ke sebuah tempat yang menarik. Kalau bisa kau kosongkan jadwalmu yang sibuk itu satu hari saja." Jack berujar serius.

Jill menelan berondong karamelnya dengan perasaan canggung. Jill hanya tersenyum menanggapinya. Apakah sudah hampir tiba waktunya bagi Jack untuk mengatakan perasaannya? Jill merasa bimbang, dia mungkin tidak akan lagi bertemu laki-laki sebaik Jack di masa depannya. Tapi bagaimana dengan kutukan lagu jack and jill itu?

Kalau mereka menikah pasti lagu buruk itu akan diputar berulang-ulang di altar. Memikirkannya saja Jill sudah merasa horor. Kalau memang Jack cukup menyukainya mungkin Jill akan memintanya ganti nama saja di pengadilan.

=====

Dalam bayangan Author, visualnya Jill itu kayak Miranda Kerr 😊

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 93.7K 39
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
Vocea Ta By ryuu

Fanfiction

30.4K 4.7K 45
[COMPLETED] Dari sekian banyak alunan yang Hong Moka benci, kelembutan suara Kang Taehyun melesak lalu angkat dirinya dari kegelapan. "Jadilah bahagi...
The Queen Of Egypt By NINA

Historical Fiction

445K 87.6K 67
18+ Menjadi calon Firaun artinya tidak ada seorang pun yang bisa dipercaya di sekitarmu. Mena telah melalui puluhan kali percobaan pembunuhan, fitnah...
3.3M 327K 91
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...