"Jam setengah 7 nanti kalian harus udah stand by di depan rumah, nanti gue jemput kalian semua. Ngerti?" Titah Hyunsuk.
Mashiho, Jihoon, Jaehyuk, Asahi, dan Doyoung mengangguk. Karena Yoshi, Haruto dan Jeongwoo tak ikut untuk melanjutkan penyelidikan nanti malam.
Sekarang mobil Hyunsuk sedang melaju mengantar teman-temannya pulang ke rumah mereka masing-masing. Sampai ia tiba-tiba berhenti di sebuah tempat yang bisa dibilang masih jauh ke komplek rumahnya.
"Ada apa?" Tanya Doyoung.
"Itu Yoonbin bukan sih?" Tanya Hyunsuk sambil terus memicingkan matanya. Di seberang sana terdapat seorang lelaki dengan baju serba hitam sama seperti mereka. Hanya saja orang itu membawa tas dan —
"Dia pegang pisau?" Celetuk Jihoon. Serentak penumpang mobil Hyunsuk langsung memajukan badannya terkecuali Yoshi yang memang susah karena Doyoung duduk di depannya.
Maksudnya, di pangkuannya.
"Bukan, ah! Mana mungkin Yoonbin, meski wajah Yoonbin galak juga... Dia bukan psikopat!" Serobot Yoshi.
"Udah gue bilang kalau psikopat itu pandai berakting, Yosh. Lo jangan mudah tertipu sama tampilan wajah mereka yang kayak kelihatan orang baik sama orang lugu." Tegur Hyunsuk.
"Tapi —"
"Oke, setelah Inhong lebih baik kita menyelidiki Ben. Kalau memang dia pelakunya, kita gak usah capek-capek nyelidiki tersangka yang lain." Ucap Hyunsuk memotong omongan Yoshi, karena Yoshi dulu memang berteman sangat baik dengan Yoonbin. Sampai akhirnya Yoonbin memutuskan pindah sekolah dan ia tak muncul lagi.
"Ah, mending sekalian aja, Suk. Minggu depan aja kita selidiki Yoonbin, jangan sekarang soalnya nanti malam kan anak-anak mau selidiki Inhong. Takutnya capek kalau pulangnya lebih sore lagi." Tegur Jihoon.
Berhubung ini sudah jam 2 siang dan anak-anak yang ikut penyelidikan belum masuk ke rumah mereka sama sekali, akhirnya Hyunsuk memutuskan untuk makan dulu. Mentraktir makan teman-temannya.
Kurang apa coba Hyunsuk? Dia yang ngajak, dia yang traktir. Memang, sih, pada dasarnya Hyunsuk itu rich boy. Jaket aja dia beli seharga 26 juta rupiah. Uang bulanannya jangan ditanya bre, pokoknya kaum missqueen seperti q can't relate lah.
🏫
"Btw, daripada kita nyelidiki kayak gini banyak kemana-mana. Kenapa kita gak nunggu di sekolahan aja?" Tanya Yoshi yang membuat semua orang kepikiran.
Sementara 10 detik kemudian tak ada yang menjawab. "Cih, pangeran dikacangin, rakyat macam apa kalian semua?" Lanjut Yoshi sambil makan.
"Bukan dikacangin kak Yosh, tapi makan itu gak boleh banyak bicara atau akibatnya tersedak." Sahut Mashiho yang diacungi jempol oleh Hyunsuk.
"Ya tapi kan seenggaknya harus ada yang jaw — uhuk! Uhuk!" Ucapan Yoshi terpotong karena ia tersedak. Ngeyel sih kalau dibilangin sama pakar kesehatan tuh.
Sebagai adik yang baik, Asahi dengan cekatan langsung menolong Yoshi dengan memberikan air minum padanya. Tapi—
Byur!
"Ih kak Yoshi jorok!" Tegur Mashiho.
Sementara Yoshi masih terbatuk-batuk. Mana air nya nyembur ke baju Asahi, duh untung Asahi kelewat swag makanya wajahnya masih santai.
"Minumnya pelan-pelan." Kata Asahi sambil menatap Yoshi datar.
"Ya maap." Akhirnya batuk Yoshi mereda dan ia langsung minum dan kembali makan dengan tenang. Kali ini ia tak berbicara karena takut tersedak dan ditegur oleh yang lebih muda. Malu lah bor, masa yang lebih tua kalah sama yang lebih muda. Tidak berkualitas sekali.
"Oke. Kalian makan sambil dengerin omongan gue. Jadi alasan kenapa kita gak nunggu di sekolah karena gue takut bakal ada diantara kalian yang bakal jadi korban selanjutnya si psikopat tersebut. Nah selain itu, gue juga takut kalau kita nanti nunggu semalaman, eh psikopat nya malah gak ada atau gak disuruh." Jelas Hyunsuk.
Yoshi langsung mengangguk-angguk sambil masih memakan makanannya. Kali ini ia takkan melakukan protes karena ia takut tersedak lagi. "Oh, cocok jadi ketua." Celetuk Asahi lalu minum karena makanannya sudah habis.
"Nah... Buat nanti malam kita harus pake baju kayak gini lagi, biar kayak intelegen atau detektif rahasia, sama kayak di kebanyakan film. Gak, maksud gue biar kita gak kelihatan terlalu mencolok dan Inhong mungkin agak nggak menghiraukan." Lanjut Jihoon.
"Kak Jihoon juga cocok jadi pemimpin, cuma ya sifatnya yang bikin banyak orang gak percaya kalau kak Jihoon ini sebenarnya memang cocok jadi pemimpin bareng kak Hyunsuk." Ucap Jaehyuk.
"Kok Cio gak denger suara Haruto sama Jeongwoo ya? Kayaknya mereka juga gak ada disini..." Omong Mashiho yang menyadarkan mereka semua tentang keberadaan Haruto dan Jeongwoo.
Kalau kalian bertanya kenapa Doyoung gak bersuara, memang lelaki itu sedang khusyuk makan sambil menunduk mendengarkan. "Haruto sama Jeongwoo tadi kayaknya ketiduran di mobil deh." Celetuk Doyoung.
Hyunsuk langsung menengok ke arah parkiran dan samar-samar ia melihat dua buah kepala yang sedang menyandar dengan nyaman di mobilnya, itu kepala Jeongwoo dan Haruto. "Giliran tidur aja, barengan. Pas udah bangun kayak Tom and Jerry." Ujar Jihoon.
"Yang mirip Tom and Jerry tuh elo sama Junkyu." Celetuk Yoshi yang membuat Jihoon memutarkan bola matanya malas.
"Makan aja deh makan!!!" Tegur Hyunsuk.
Semuanya langsung makan.
🏫
"Oke, udah siap semuanya?" Tanya Hyunsuk sambil menatap adik-adiknya satu persatu.
Semuanya menjawab dengan anggukan. "Meluncur!"
Sambil menjalankan mobil, Hyunsuk terus berpikir bagaimana kalau bukan Inhong pelakunya? Berarti mereka harus minta maaf pada Inhong dan Hyunsuk takut hati Inhong akan tersakiti. "Jadi nanti kita ke rumah Inhong, jangan ada yang keluar mobil. Terus kalau Inhong keluar dari rumahnya, kita harus ngikutin dia tapi jangan bergerombol. Nanti Inhong curiga." Ujar Hyunsuk.
"Siap, laksanakan kapten!"
15 menit kemudian mereka sampai di area rumah Inhong, belum ada tanda-tanda kalau Inhong akan keluar. Tapi salah satu dari mereka merasakan kejanggalan, "Salah rumah." Ucap Doyoung.
Hyunsuk menepuk jidatnya, "Ini rumah siapa?! Ih kok urang jadi kayak orang bodoh."
Hyunsuk menjalankan kembali mobilnya, sampai ia benar-benar ada di dekat rumah Inhong dan kebetulan yang sedang diselidiki sudah keluar rumah. Ia tidak menggunakan baju serba hitam tapi tetap saja yang namanya curiga pasti pikirannya bercabang.
"Heh, itu Inhong masuk ke gang!" Tukas Jihoon menunjuk Inhong yang sudah masuk ke gang dekat rumahnya. Langsung saja Hyunsuk, Jihoon, Mashiho, Jaehyuk, Asahi dan Doyoung keluar mobil dan mengikuti Inhong diam-diam.
"Dia mau kemana, kak?" Tanya Mashiho sambil sesekali melirik Inhong, karena mereka sedang bersembunyi. Lah?
"Ke tempat kejadian perkara. Alias TKP. Kita harus ngikutin dia dari jarak 10 meter biar dia gak terganggu. Sepatunya diusahakan jangan mengeluarkan suara, ngerti?" Ujar Hyunsuk dengan suara berbisik.
Semuanya mengangguk. Sekitar 3 detik kemudian mereka berjalan tapi—
"ARGH! KAK!!" Teriak Doyoung, langsung saja teman-temannya menoleh dan langsung berlari kearahnya. Betapa kagetnya mereka melihat apa yang terjadi pada Doyoung.
"Heh! Lo apain dia?!" Ujar Hyunsuk menunjuk orang itu dengan wajah berapi-api.
"Jangan pernah lo sentuh temen gue atau lo tau akibatnya, lepasin gak?!" Lanjut Jihoon.
"HEI! LEPASIN KAK DOBBY!!!" Teriak seseorang dari jauh dan berlari lalu berhenti tepat di samping Asahi. Lagi, mereka terkejut dengan kedatangan Inhong sambil ngos-ngosan. Lelaki itu menyeka keringatnya karena bagaimanapun belati dapat membuat kita gerah seketika.
"LEPASIN KAK DOBBY ATAU GUE ADUIN KE KAK MIDAM?!" Ancam Inhong, ah mereka lupa kalau Inhong merupakan adik dari seorang Midam. Dan pada akhirnya orang itu berlari.
"Siapa itu?" Tanya Asahi.
"Itu anak buah kak Midam, tau lah kak Midam kan agak preman. Terus anak buah kak Midam ada yang psikopat, untung aja tadi aku datang terus kalian gak gerak deketin kak Dobby." Jawab Inhong. Doyoung langsung berlari dan menatap semua orang ketakutan.
"Oke, gue jangan ajak Dobby lagi. Mending dia yang siang aja." Pikir Hyunsuk merasa bersalah.
"Emang siapa orang itu?" Tanya Jaehyuk iseng, semua orang langsung melotot karena Jaehyuk membawa mereka ke masalah yang baru.
"Dia... Kak Byounggon." Jawab Inhong tampak ragu, karena ia sendiri tak percaya dengan apa yang terjadi.
[ Byounggon, tersangka baru ]
Tulis Jihoon di buku kecil yang ada dalam tas selempang Hyunsuk. Lalu ia kembali memasukkan buku kecil itu dan menutup tas selempang milik Hyunsuk.
"Aku tau kalian ngikutin aku. Jangan curiga sama aku, soalnya aku cuma mau kerja kelompok di rumah temen. Biasanya aku kerja kelompok malam-malam biar pulang bisa langsung tidur." Celetuk Inhong yang hampir saja membuat mereka tersedak.
"O-oke, maaf ya. Kalau gitu kita pulang dulu." Izin Jihoon lalu berjalan terlebih dahulu diikuti teman-temannya.
"Byounggon, tersangka baru." Gumam Jihoon.
Semuanya langsung memikirkan kenapa Byounggon bisa jadi seorang psikopat? Dan tunggu, apakah pembunuhan itu masih berjalan di dekat sekolah treasure?
___
Aku kembali.
Vote nya dong 🥺😔
Btw, jangan lupa nanti streaming lagu comeback nya BP. Mbak Roje dijamin sangat cantik uhhhh.
[ Kamis, 25 Juni 2020 ]