🌷Happy reading🌷
"Kau tidak apa-apa paman?" tanya Boruto mendudukkan Sezawa dan menopangnya dengan tangannya
"Hei paman.. Bangun!" ucap Boruto menggoyangkan tubuh Sezawa
"Yoo!" ucap tiba-tiba Sezawa sambil membuka matanya
Boruto terkejut dan tersentak mundur
"Pa-paman?" bingung Boruto
"Oh Boruto!" ucap Sezawa
"Paman.. T-tadi kau..?" ucap Boruto
"Oh, aku pura-pura pingsan tadi! Akhh tapi pipiku sakit juga!" ucap Sezawa sambil mengelus pipinya sendiri
"Ha? Tapi untuk apa paman?" tanya Boruto
"Hei! Aku juga ingin hidup, mungkin dia membunuhku jika aku masih membuka mataku tadi!" ucap Sezawa
"Souka! Maafkan aku paman!" ucap Boruto menunduk ia merasa gagal menjalankan misinya
Sezawa menghela nafasnya pelan
"Hah.. Untuk apa kau minta maaf, aku senang bisa dikawal oleh ninja hebat sepertimu!" ucap Sezawa tersenyum
"Eh! Arigatou paman! Oh ya apa kau tidak apa-apa?" tanya Boruto
"Ya! Aku tidak apa-apa! Barang ku juga aman" jawab Sezawa ia mengecek berliannya dan masih utuh.. Ia yang tadi duduk kini dibantu Boruto berdiri
Sementara di tempat Sarada ia sedang duduk bersama bunshin Boruto di bawah pohon yang teduh
"Sarada boleh kah aku memegang tanganmu!" ucap bunshin Boruto
"E-eh bukannya kau sudah sering memegang tanganku?" tanya Sarada
"Hei aku ini hanya bunshin jadi aku mana pernah menyentuhmu -ttebasa!" ucap bunshin Boruto
"Kau juga Boruto kan! Hihi.. Boleh kok!" jawab Sarada
Namun bunshin Boruto malah melingkarkan lengannya di pinggang Sarada dan menyenderkan kepalanya di pundak Sarada
"Sarada! Cium pipiku dong!" pinta bunshin Boruto
Sarada tersenyum dan meraih kepala bunshin Boruto
Cup
"Arigatou!" ucap bunshin Boruto
"Hihi.. Dasar baka bunshin!" ledek Sarada, namun bunshin Boruto kembali menyenderkan kepalanya di pundak Sarada
Mitsuki yang melihatnya hanya tersenyum, dan mengikat semua bandit itu..
Sementara Boruto membopong Sezawa menuju Sarada..
Lucunya mata Boruto memanas saat melihat Sarada dan bunshin Boruto sedang berpelukan..
Boruto menghampiri mereka..
"Hei! Apa yang kalian lakukan?" bentak Boruto pada bunshin Boruto
Sedangkan yang dibentak hanya acuh tak acuh.. Bunshin itu malah berbaring di paha Sarada, karena Sarada duduk di bawah pohon dan cukup teduh
"Hihi.. Jangan bilang kau cemburu pada bunshin mu sendiri!" ucap Sarada mengelus rambut bunshin Boruto
"Cih, lebih baik kau menghilang!" Boruto hendak membuat segel tangan
"Eittss.. Tunggu sebentar!" ucap bunshin Boruto
Cup
Bunshin Boruto mencium pipi Sarada.. Sarada hanya terkejut
"Hoii dasar bunshin sialan!" umpat Boruto sangat kesal
Pofft
Bunshin Boruto menghilang
'Huh.. Semua Boruto memang menyebalkan, aku tidak tau semerah apa wajahku sekarang!' batin Sarada menutupi wajahnya ia malu karena dicium di depan Mitsuki dan Sezawa, mereka hanya tertawa
Hingga beberapa saat kemudian
"Boruto! Sepertinya aku sudah bisa berjalan!" ucap Sezawa dan mencoba berjalan sendiri
"Baiklah, kalau begitu ayo kita lanjut -ttebasa!" ucap semangat Boruto
Yah mereka akhirnya melanjutkan perjalanan mereka mengantar Sezawa dan bunshin Mitsuki membawa bandit itu ke Konoha supaya di tindaklanjuti oleh pihak kepolisian
Mereka menyelesaikan misi mereka, Sezawa sangat berterima kasih..
Hingga waktu menunjukkan pukul 15 : 08 Boruto dan Sarada berada di kedai Burger saat Mitsuki tadi pulang duluan ke apartemennya..
Mereka berdua kini sedang menikmati hamburger mereka tanpa ada pembicaraan hingga tim InoShikaCho menghampiri mereka
"Hooyy kalian kemarilah!" teriak Boruto, Sarada melihat apa yang dilihat Boruto
"Ayo Shikadai!" ajak Inojin
"Mendokusai!" ucap Shikadai dan mereka bertiga menghampiri BoruSara
"Yo Boruto!" sapa Inojin, Boruto tersenyum
Sementara Sarada di ajak oleh Cho cho menjauh karena tidak ingin ikut pembicaraan laki-laki
"Boruto aku ingin pergi sebentar dengan Cho cho, nanti kalau mau pulang panggil aku ya!" pinta Sarada
"Tentu saja -ttebasa!" jawab semangat Boruto sambil mengacungkan jempol kanannya dan Sarada pergi agak menjauh dari mereka..
Shikadai dan Inojin kemudian ikut duduk menghadap Boruto
"Kita sudah lama ya tidak melanjutkan game kita!" ucap Inojin memegang game
"Kau benar -ttebasa.. Ayo kita lanjutkan game kita sekarang!" Boruto ikut mengeluarkan game konsolnya
"Mendokusai! Padahal mereka sudah besar!" gumam pelan Shikadai
"Ha! Kau bilang apa Shikadai?" tanya Boruto
"Hm! Tidak ada ayo kita mainkan game kita!" ajak Shikadai
"Yosh.. Ikuzo!" jawab lantang Inojin dan Boruto dan mereka memainkan game konsol itu dengan senang hati..
Cho cho dan Sarada yang melihat dari kejauhan pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, karena mereka sudah besar tapi bertingkah seperti anak kecil..
"Hah! Dasar laki-laki, taunya hanya bermain dan bermain! Kraukk!" ucap Cho cho sambil melahap keripik kentangnya
"Hihi dasar wanita, taunya hanya memakan keripik kentang! Slurrp!" ucap Sarada sambil meminum minumannya saat ia sudah melahap hamburgernya
"Hei kau menyindirku!" omel Cho cho pada Sarada
"Hm! Siapa lagi? Memangnya ada wanita yang gemar memakan keripik kentang selain kau Cho cho!" ledek Sarada, ia tertawa kecil..
"Huh! Terserah! Oh iya Sarada.. Apakah Doshu itu masih di rawat di rumah sakit?" tanya Cho cho
"Oh.. Kalau soal dia memang dia masih dirawat mungkin beberapa minggu baru dia diperbolehkan pulang, karena aku sudah menemukan obat yang tepat untuknya!" jawab Sarada
"Souka.. Tunggu sebentar, aku akan segera kembali!" ucap Cho cho ia pergi mengambil makanannya
"Baiklah!" ucap Sarada
Hingga tak lama Cho cho kembali ke tempat Sarada dengan membawa hamburger dan keripik kentang serta tak lupa minumannya
Tuk
Cho cho meletakkan nampan itu di meja makannya
"Kau tidak memesan Sarada?" tanya Cho cho
"Huh! Aku sudah makan tadi!" jawab Sarada
"Hei.. Tidak apa-apa aku yang bayar, aku pesankan ya!" ucap Cho cho hendak berdiri namun ditahan oleh Sarada
"Sudahlah Cho cho, aku juga sudah kenyang lagipula aku tidak mau menjadi gendut sepertimu!" ledek Sarada
"Apa kau bilang!" bentak Cho cho
"Hihi.. Maaf maaf, aku hanya bercanda Cho cho!" ucap Sarada
Cho cho mendengus kesal sebentar
"Hah! Oh iya bagaimana hubunganmu dengan Boruto apakah kalian akan segera menikah?" goda Cho cho membuat Sarada merona seketika
"E-eh a-apa yang kau bicarakan, aku masih belum siap Cho cho.. Lagipula umurku masih 19 tahun!" jawab Sarada sedikit gugup
"Hm! Iya juga ya tapi tidak apa-apa kan! Daripada Boruto itu direbut wanita lain secara kan dia adalah pahlawan dan sudah terkenal sekarang!" ucap Cho cho
"Yah kau benar dan dia sekarang juga semakin tampan dan keren, sangat jauh berbeda di banding saat genin dulu!" ucap Sarada tanpa sadar
Sarada menaruh dagunya pada telapak tangannya dan memandang Boruto yang sedang tertawa lepas bersama teman gamers nya..
"Ekhem.. Aku tau dia tampan tapi mau sampai kapan kau memandanginya terus seperti itu!" ucap Cho cho membuyarkan khayalan Sarada
"E-eh! Iya Cho cho, Ta-tapi.. A-aku bilang apa tadi?" tanya Sarada
"Hihi.. Kau bilang Boruto itu sangat tampan dan keren!" ucap Cho cho
Blush
"E-eh!" wajah Sarada merona karena ia sadar mengatakan itu pada sahabat karibnya..
Sarada sangat malu dan hanya menundukkan wajahnya
"Hihi.. Kau sangat lucu Sarada, kau beruntung bisa mendapatkannya! Ya.. Walaupun aku sudah tau jika kalian itu sudah saling mencintai sejak kecil!" ucap Cho cho
"Huh! Kau selalu mengerti tentangku ya Cho cho!" ucap Sarada
"Ya tentu saja, aku sudah mengetahui jika dari dulu kau selalu mengkhawatirkannya.. Dan pertama kali aku mengetahuinya saat ia bertarung dengan Iwabe!" ucap Cho cho
Kemudian Sarada teringat saat pertarungan Boruto melawan Iwabe, beberapa teman-temannya sedang menonton dari kejauhan
"Kupikir kau tertarik dengannya!" ucap Cho cho sambil melahap keripik kentangnya
"Ha? Apa kau sedang bercanda!" jawab Sarada namun lain jawabannya dengan di hatinya
Tangan Sarada mengepal kuat dan meremas-remas
'Apa yang kau lakukan Boruto, kenapa kau melawannya.. Dia lebih kuat darimu.. Apa kau tidak tau betapa khawatirnya aku padamu.. Semoga kau baik-baik saja' batin Sarada cemas
Saat ini Sarada menghadap Boruto lagi
'Yah Cho cho benar.. Boruto! Kau adalah sosok cahaya bagiku.. Kau selalu ada untukku, sejak kecil hanya kau yang bisa menghiburku disaat aku sedih.. Aku selalu bahagia saat berada di dekatmu, kuharap kau juga bahagia bersamaku!' batin Sarada
"Hoyy! Apa kau tidak bosan memandang wajah kekasihmu itu!" ucap Cho cho
"E-eh gomen Cho cho!" ucap Sarada tertawa garing
"Hihi kau jadi mirip dengannya tau!" ucap Cho cho
"Hah! Terserah kau saja!" Sarada menghela nafasnya
Mereka akhirnya mengobrol bersama hingga sore hari menjelang petang.. Pukul 17 : 33
"Sarada! Ayo kita pulang!" ajak Cho cho
"Baiklah tapi!.." Sarada menoleh ke Boruto yang masih belum selesai bermain gamenya dengan teman-temannya
"Hihi.. Baiklah-baiklah aku tau, kau tidak perlu pulang bersama ku.. dia masih sibuk bermain game anehnya itu!" ucap Cho cho
"Ah iya benar Cho cho.. Kenapa aku baru menyadarinya.. Kalau begitu kau pulang sendiri saja sana hushh hushh!" ucap Sarada seperti mengusir Cho cho
"Cih, baiklah.. Jaa na Sarada!" Cho cho menggerucutkan bibirnya dan pulang duluan sementara Sarada sedikit terkekeh geli
Sarada akhirnya menghampiri Boruto, dan duduk di sampingnya
"Boruto! Sudah cukup bermain gamenya! ayo pulang! Ini sudah hampir malam!" ajak Sarada menyentuh lengan Boruto, namun Boruto tidak menoleh
"Sebentar lagi Sarada ini adalah level terakhir -ttebasa.. Shikadai ini adalah penentuan, apa rencananya?" ucap Boruto
"Kau majulah dengan Inojin dan aku akan membantu di belakang jika kalian kesulitan.. Karena Character milik kalian lebih kuat dariku!" ucap Shikadai
"Baiklah.. Ayo Inojin!" ucap semangat Boruto
"Ya!" jawab semangat Inojin dan mereka melakukan rencana Shikadai
Sementara Sarada..???
😡Wajah Sarada memerah kesal tangannya mengepal kuat dan dengan tatapan membunuh..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung!!
Yo minna apakah nyawa Boruto akan berakhir di tangan Sarada😅, tapi sepertinya tidak mungkin sih si Salad ngebununuh si Bolt..
Ahh sudahlah.. Jangan lupa vote dan komennya ya😊