Sunflower

By ONNIGIRIE

46.8K 6.1K 879

╱. KV Jungkook bertemu si bocah bunga Matahari. Setelah itu dia berjanji, menjaga senyuman Taehyung. More

Sunflower
1: Berita
2: Bocah bunga Matahari
3: Demi senyuman itu
4: Rumah kita
5: Kereta api
6: Belanja bersama
7: Kasur Taetae
8: Senam bersama Taetae
9: Papa sayang Taetae
11: Berangkat kerja
12: Father's day
13: Malaikat Papa

10: Air langit

2.5K 409 96
By ONNIGIRIE






. . . . .




"Papa hari ini masak sup rumput laut. Kalau Taetae mau makan bilang ya? Biar Papa siapkan."

"Taetae bisa sendiri, Papa," tolak Taehyung.

Lagi-lagi Taehyung menolaknya. Entah sudah berapa puluh kali anak itu selalu bilang bisa sendiri. Bisa pakai baju sendiri, bisa pakai popok sendiri, bisa mandi sendiri, bisa-bisa yang lainnya.

Bukan Jungkook tidak senang Taehyung menjadi lebih mandiri. Tetapi di balik itu semua si kecil sedang melakukan penolakan terhadap semua perhatian yang Jungkook berikan.

Aksi penolakan Taehyung sudah berlangsung sejak mereka pulang dari kafe, tempat Jungkook bekerja.

"Taetae kenapa sayang? Kenapa menolak Papa terus?" tanya Jungkook dengan putus atasnya.

Bahkan sekumpulan miniatur dinosaurus lebih menarik perhatian si kecil dibanding harus melihat rupa papanya. Jujur saja ini sangat menyakiti hati Jungkook. Biasanya dia tidak pernah peduli diabaikan seseorang, atau bahkan yang lebih parah tidak dianggap kehadirannya saat acara kumpul keluarga

Tapi kali ini rasanya berbeda jika Taehyung yang melakukan. Dia ingin melihat senyum si kecil untuknya. Dia rindu mendengar rengekan Taehyung. Dia merindukan anaknya.

"Ya sudah. Tidak apa kalau Tae mengabaikan Papa, tapi jangan sampai lupa habiskan makan siangmu. Papa tinggal sebentar, ya?" Jungkook pamit.

Sempat ragu saat ingin memberi kecupan di puncak kepala Taehyung. Tetapi tetap dilakukannya, dan tidak ada penolakan dari si kecil.

Sebenarnya Jungkook ingin mengajak Taehyung berbelanja di mini market terdekat. Ada kebutuhan dapur yang sudah habis, dan Jungkook harus segera membelinya. Tetapi melihat situasi sekarang pasti anak itu menolak ajakan Jungkook. Lebih memilih bermain bersama kumpulan pasukan dinosaurus-nya.

"Papa pergi."

Belum semenit Jungkook mengucapkan pamit, Taehyung menoleh dan tertangkap penglihatan Jungkook.

"Mau ikut?"

Taehyung menolak dengan gelengan kepala. Surai cokelatnya bergerak lucu. "Papa mau kemana?" tanyanya.

"Mini market. Taetae mau beli sesuatu? Biar nanti Papa sekalian belikan."

Sepertinya memang ada yang diinginkan si kecil, tapi Taehyung tetap pada pendiriannya. Tidak mau terlalu dekat dengan Jungkook. Dia akan melancarkan aksi merajuknya sampai bosan. Atau kalau bisa sampai teman-teman dinosaurus yang dibilang Seungjae sudah terkubur di perut bumi bangkit lagi.

"Tunggu sebentar, Pa." Tungkai Taehyung berlari kecil sambil memeluk Centrosaurus menuju dapur, lebih tepatnya kulkas yang berada di dapur.

Sambil menunggu Taehyung. Jungkook sempatkan menutup jendela, lalu menarik kain gorden. Melihat langit di luar sana mulai gelap, mungkin tidak lama lagi akan turun hujan.

Tidak lama Taehyung kembali. Di tangannya kini ada selembar brosur dari toko ice cream cake yang tidak jauh tempatnya dari gedung apartemen mereka. Karena sering bolak-balik mini market, Jungkook pun sering mendapat brosur-brosur dari toko yang dilewatkannya. Berakhir kertas-kertas berisi beragam promosi itu dilipat Jungkook tanpa ada niatan membeli.

"Pa, Tae mau ini," pinta Taehyung. Jarinya menunjuk salah satu kue berwarna merah muda dengan topping es krim perisa stroberi.

"Tae sudah ada satu cup besar es krim cokelat di kulkas. Masih mau lagi?"

Jungkook sebenarnya tidak merasa bahwa ucapannya tadi bisa dianggap Taehyung sebagai salah satu kemarahan Jungkook. Si kecil berpikir papanya marah karena Taehyung meminta jajanan yang jelas-jelas masih tersedia banyak di dalam lemari pendingin.

Maka dari itu setelah mendengar pertanyaan Jungkook, Taehyung diam. Meremas brosur penuh warna dan motif lucu di tangannya.

"Tapi Tae mau ini, Pa ...."

Melihat Taehyung ketakutan Jungkook bergerak mendekati anaknya. Menarik si kecil untuk lebih mendekat padanya. Jungkook tidak berniat membuat Taehyung merasa takut seperti ini.

"Sayang, Papa tidak marah. Jangan takut. Tae mau ini? Oke Papa belikan, tapi Papa punya satu syarat," ujar Jungkook. Membuat binar di mata Taehyung kembali walaupun masih ada terselip ragu-ragu di netra si kecil.

"Syarat?"

Jungkook mengangguk sekali. Tangannya meraih dagu Taehyung, mengangkat lebih tinggi supaya dia bisa melihat bola mata besar anaknya yang cantik. Sejak tadi Taehyung selalu menunduk saat berbicara dengan Jungkook.

"Hem. Satu syarat saja. Taehyung dan Papa harus baikan, tidak boleh marahan, tidak boleh saling mendiami, dan harus peluk Papa saat tidur. Gimana─"

"Itu lebih dari satu, Pa!" sentak Taehyung.

"Eh?" Jungkook pura-pura bodoh. Dalam dirinya merasa lega, kini Taehyung menunjukan lagi wajah merajuk yang menggemaskan.

"Kalau gitu Taetae minta lima ice cream cake stlawbelly-nya!" serunya sambil menunjukan kesepuluh jari miliknya di depan wajah Jungkook.

"Yang benar strawberry, sayang." Jungkook membenarkan ucapan Taehyung. "Satu saja, Papa tidak mau gusi Tae sakit dan tidak bisa tidur."

"Papa tidak sayang Taetae."

Jangan lagi.

Jungkook tidak mau anaknya berpikiran seperti itu setiap dirinya menolak permintaan Taehyung. Dia tidak bisa membiarkan anaknya tumbuh dengan pemikiran seperti itu.

"Taehyung. Papa bukannya tidak sayang. Justru Papa sayang sekali sama Taetae, makanya Papa tidak mau melihat bayi kecil Papa sakit gigi." Jungkook menjelaskan. Memilih kata-kata yang dapat Taehyung mengerti.

"Bohong. Papa bohong!" Taehyung mendorong Jungkook, menjauh.

Si kecil berlari ke arah pasukan dinosaurus-nya. Meraih salah satu dino karnivora favorite-nya, Tyrannosaurus.

"Kalau Papa bohong lagi. Nanti Tae suruh Tyrannosaurus gigit Papa."

Jungkook terpukau untuk beberapa saat. Taehyung sangat fasih mengucapkan nama-nama pasukan dino miliknya. Tapi lain hal jika bahasa asing, lidah anak itu pasti terpeleset tiba-tiba.

Kembali ke si kecil yang kini mengacungkan Tyrannosaurus ke hadapan Jungkook. Centrosaurus yang malang terabaikan Taehyung, berakhir tergeletak mengenaskan di samping Jungkook.

"Papa tidak takut. Tyrannosaurus milik Taetae kecil, badan Papa besar."

"Hmph." Pipi si kecil mengembung, sebal. Merasa kalah dari Jungkook.

"Jadi, bagaimana? Taetae mau menuruti syarat Papa? Nanti ada hadiah, satu eskrim stroberi."

Anggukan menandakan Taehyung kalah dalam perdebatan singkat mereka. Eskrim stroberi di brosur itu terlihat menggoda.

"Anak pintar. Tunggu Papa sebentar."

Sekarang Jungkook benar-benar pamit. Meninggalkan Taehyung sendirian yang kembali sibuk dengan pasukan dino.

Angin tiba-tiba bertiup kencang. Menyapu salah satu gorden jendela yang lupa Jungkook tutup. Taehyung mengusap matanya, ada debu nakal masuk.

Tidak mau matanya menjadi korban debu lagi, Taehyung pun bangkit. Hendak menutup jendela yang masih terbuka. Sebelum itu kepala bersurai cokelat Taehyung melongok. Mengangkat wajahnya. Langit benar-benar gelap siap menumpahkan muatan.

Tes.

Rintik air langit menengai pipi Taehyung. Buru-buru dia menoleh, melihat ember yang biasanya tempat Jungkook meletakan payung.

"Papa lupa bawa payung!"



. . . . .




"Semuanya 15.000 Won."

Dua lembar uang keluar dari dompet Jungkook. Setelah itu meraih plastik berisi belanjaannya. Ekor mata Jungkook melirik ke arah luar, rintik air hujan sudah mulai turun. Dia meninggalkan Taehyung sendiran di rumah jadi tidak ada waktu untuk meneduh sementara.

Jadi pilihannya sudah pasti menerobos gerimis yang semakin lama berubah menjadi hujan deras.

"Permisi, apa masih ada persediaan payung?" Jungkook bertanya pada kasir mini market.

"Maaf, persediaan payung kami sudah habis."

Dan benar-benar tidak ada pilihan lain selain merobos hujan di luar sana. Jungkook membungkuk, mengucapkan terima kasih lalu keluar dari mini market itu.

Sepertinya dia harus melihat wajah murung Taehyung lagi. Karena tidak mungkin dia menyempatkan mampir ke toko es krim yang diminta si kecil. Itu akan membuatnya semakin lama meninggalkan Taehyung sendirian.

Jungkook melihat sekitar. Mencari sesuatu yang bisa digunakannya untuk menutupi kepala. Dia tidak mau berakhir sakit jika terkena air hujan langsung.

"Pa ... Papa! Papa! Taetae jemput Papa!"

Bola mata Jungkook hampir lepas dari tempatnya. Melihat Taehyung yang terbalut jas hujan kuning dengan payung di tangan kanannya, bahkan anak itu menggunakan sepatu boots-nya. Benar-benar menyiapkan diri untuk menjemput papanya yang terdampar di mini market.

"Taehyung kesini dengan siapa?" tanya Jungkook penuh rasa khawatir.

Si kecil menghampiri Jungkook.

"Sendiri, Taetae jemput Papa soalnya hujan. Papa lupa bawa payung."

Hatinya menghangat di saat hawa dingin karena hujan menghantam kulitnya. Taehyung masuk ke dalam rengkuhan Jungkook setelahnya. Tubuh si kecil sedikit bergetar kedinginan.

"Jangan seperti ini. Tae bisa sakit," ucap Jungkook.

"Papa juga bisa sakit kalau tidak pakai payung."

Semakin erat pelukan yang diberikan Jungkook. Namun si kecil mendorong, membuat jarak di antara mereka.

"Papa di ... ngin?" tanya Taehyung di saat bibir anak itu bergetar.

"Tidak sayang. Papa tidak kedinginan karena Taetae, terima kasih."

Kedua telapak tangan hangat milik Jungkook menangkup pipi Taehyung. Memberikan sedikit kehangatan untuk si kecil.

"Terima kasih. Taehyung anak baik."

Hidung mancung Taehyung mendapat kecupan. Jungkook menyalurkan rasa bahagia yang tidak terkira karena memiliki si kecil Taehyung di sisinya.

"Pa, ayo pulang. Tae dingin."





. . . . .



Terima kasih selalu bersama
Taetae!


ONNIGIRIE

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 62K 66
"Jangan cium gue, anjing!!" "Gue nggak nyium lo. Bibir gue yang nyosor sendiri," ujar Langit. "Aarrghh!! Gara-gara kucing sialan gue harus nikah sam...
1.1M 11.2K 20
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
56.1K 6.1K 31
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...
73.3K 10.9K 25
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...