My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA...

Por Niyahcomel

5M 269K 17.7K

#HARAP FOLLOW MY AKUN LEBIH DULU YA# 🚫GAK NERIMA PLAGIAT DARI SEGI MANAPUN!! 🚫YANG CUMA MAMPIR CUMA BUAT P... Más

🌻PROLOG🌻
🌻MBBIS🌻01
🌻MBBIS🌻02
🌻MBBIS🌻03
🌻MBBIS🌻04
🌻MBBIS🌻05
🌻MBBIS🌻06
🌻MBBIS🌻07
🌻MBBIS🌻08
🌻MBBIS🌻09
🌻MBBIS🌻10
🌻MBBIS🌻11
🌻MBBIS🌻12
🌻MBBIS🌻13
🌻MBBIS🌻14
🌻MBBIS🌻15
🌻MBBIS🌻16
🌻MBBIS🌻17
🌻MBBIS🌻18
🌻MBBIS🌻19
🌻All Cast MBBIS🌻
🌻MBBIS🌻20
🌻MBBIS🌻21
🌻MBBIS🌻22
🌻MBBIS🌻23
🌻MBBIS🌻24
🌻MBBIS🌻25
🌻MBBIS🌻26
🌻MBBIS🌻27
🌻MBBIS🌻28
🌻MBBIS🌻29
🌻MBBIS🌻30
🌻MBBIS🌻31
🌻MBBIS🌻32
🌻MBBIS🌻33
🌻MBBIS🌻34
🌻MBBIS🌻35
🌻MBBIS🌻36
🌻MBBIS🌻37
🌻MBBIS🌻38
🌻MBBIS🌻39
🌻MBBIS🌻40
🌻MBBIS🌻41
🌻MBBIS🌻42
🌻MBBIS🌻43
🌻MBBIS🌻44
🌻MBBIS🌻45
🌻MBBIS🌻46
🌻MBBIS🌻47
🌻MBBIS🌻48
🌻MBBIS🌻49
🌻MBBIS🌻50
🌻MBBIS🌻51
🌻MBBIS🌻52
🌻MBBIS🌻53
🌻MBBIS🌻54
🌻MBBIS🌻55
🌻MBBIS🌻56
🌻MBBIS🌻57
🌻MBBIS🌻58
🌻MBBIS🌻59
🌻MBBIS🌻60
🌻MBBIS🌻61
🌻MBBIS🌻62
🌻MBBIS🌻63
🌻MBBIS🌻64
🌻MBBIS🌻65
🌻MBBIS🌻66
🌻MBBIS🌻68
🌻MBBIS🌻69
🌻EPILOG🌻
🌻X-tra Part🌻
•SQUEL(KELVAN)•
UDAH DI PUB
!!TEST ROMBAK!!
VOTE COVER!!

🌻MBBIS🌻67

63.2K 3.4K 428
Por Niyahcomel

Happy reading🌹



"Buruan! Tante Alisha udah mau sampe di Villa," desak Keyra benar-benar panik.

Saat ini mereka berempat dalam perjalanna ngebut guna sampai di tempat tujuannya. Varel dan Panji yang ada di depan masih di buat bingung. Terlebih Varel yang sedari tadi terus ngebut.

"Key sumpah gue bener-bener gak paham. Ini kenapa?" kata Arland menatap Keyra yang tengah panik.

"Bego! Lupa kasih gue. Tunggu," Keyra kembali merogoh tasnya dan mengeluarkan tape mini miliknya.

"Liat baik-baik. Rekamannya sengaja gue ambil pake suara, supaya lebih jelas," kata Keyra serius.

Arland pun segera menerimanya dan langsung membukanya.

"Key ini beneran mereka mau nikah?" tanya Panji menoleh ke belakang.

"Iyalah bego! Kalau gak, ngapain gue panik kaya gini," sembur Keyra.

"Biarin aja sih mereka, ngapain harus di urus--"

"Anjing!" maki Arland tiba-tiba melempar asal tape milik Keyra. Tangan cowok itu terkepal erat beriring dengan gigi yang bergemeletuk tajam.

Mata Arland terpejam erat. Ada perasaan sesal, sedih, kecewa, marah dan semuanya bercampur aduk jadi padu.

Bagaimana ia melihat gadisnya yang menangis. Memohon kepada bajingan yang sama sekali tidak mempunyai hati. Dan, itu hanya untuk dirinya.

"Akh! Keparat! Gue bakal habisin lo," maki Arland menonjok dasbor mobil keras.

"Kenapa sih?"

Tanpa bertanya Keyra langsung memberikan tapenya itu kepada Panji.

"Rel buruan! Ngebut!" sentak Arland bak orang kesetanan.

"Sabar Land, kalau pun kita telat Tante Alisha pasti udah nyampe," kata Keyra berusaha menenangkannya.

"Jadi selama ini? Akh! Lo tau dari mana Key? Kapan lo tau dan kenapa gak kasih tau gue?" kata Arland benar-benar kelimpungan sendiri.

Ia bersumpah, jika Allea benar-benar menikah dengan Alex ia tidak akan membiarkan cowok itu hidup!

"Lusa kemarin "

Mata Arland berubah jadi tajam. "Dan lo gak kasih tau gue?! Gue bahkan udah nyangka yang enggak-enggak sama dia, Key!"

"Gue juga waktu itu pengen kasih tau! Tapi Alle nekat bakala bunuh diri kalau gue bocorin semuanya. Lo pikir aja, gak mudah jadi Alle, Land," ujar Keyra menggebu-gebu.

Arland terdiam dan mengacak rambutnya kasar. Sungguh ia tidak bisa berpikir jernih. Yang ia ingin datang ke sana dan membawa gadisnya pergi. Ya, Allea masih gadisnya.

"Asu! Bangsat!" kini giliran Panji yang memekik tak percaya.

"Gak bakal kasih ampun. Kalau pun hari ini tuh cowok mati, gue siap buat habisin dia," geram Panji tak percaya.

Tak lama kemudian akhirnya mobil Varel tiba dihalaman Villa yang cukup luas. Sepertinya acara ini memang di adakan private, terlihat tidak banyak mobil di sekitar di sini.

"Itu tante Alisha! Ayo!" kata Keyra lebih dulu meloncat dari dalam mobil.

Mereka semua pun akhirnya berlalu masuk ke dalam. Namun, Arland tak bisa lagi melangkah saat melihat Allea dan Alex sudah duduk di depan penghulu.

Arland masih dapat melihat bahwa gadisnya itu menangis. Sampai akhirnya..

Dor!

•••

Dor!

"Aaaaa!!" semua orang menjerit histeris saat suara tembakan itu terdengar nyaring menggema diseluruh Villa.

Tak terkecuali Alex yang bahkan belum menyelesaikan ijab qabulnya. Mata cowok itu membola tidak percaya. Padahal ia sudah merencanakan ini dengan baik, namun semuanya menjadi gagal.

"Bunda, Om," lirih Allea tersenyum senang. Saat Allea hendak bangkit, Alex langsung mencekalnya erat.

Semua orang langsung berlarian keluar dari Villa karna ketakutan. Pak penghulu pun akhirnya undur diri karna ketakutan.

"Lepaskan anak saya!" bentak Alisha hendak maju, namun di tahan oleh Om Kenzo. Alisha kini benar-benar terlihat sangat marah.

"Penjaga!!" teriak Alex dengan wajah yang memerah sempurna. Tak lama kemudian sekitar 30 penjaga datang dengan cepat.

Para kawanan Arland langsung meneguk ludah samar. Tentu saja mereka kalah jumlah.

"Alle!" teriak Arland hendak melangkah maju, namun anak buah Alex langsung datang dan menyerbu.

"Bundaa!! Arland!!" teriak Allea saat tubuhnya di seret oleh Alex menuju tangga.

"Sialan! Berhenti kamu!" teriak Om Kenzo yang kini memegang pistol. Tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Om Kenzo itu adalah seorang polisi. Dan kini anak buahnya tengah menuju perjalanan ke sini.

"Serang bego!" sentak Galang menendang salah satu penjaga yang hendak memukul Arland.

Arland sendiri masih mematung dengan tangan kirinya yang masih di gips. Namun, ia sama sekali tidak membuatnya takut. Karna ia masih bisa melawan dengan satu tangan dan kedua kakinya.

"Bunda tolongin Alle!!" teriak Allea menggema di atas tangga.

Arland langsung terhuyung akibat tidak fokus karna teriakan Allea diasana. "All!" teriak Arland berlari dan menendang siapa saja yang berani menghalanginya.

"Diam!" bentak Alex langsung menyeret Allea menuju atas lebih tepat atas rooptop Villa.

Allea sudah menangis deras seraya terus memberontak di cekalan Alex. "Lepasin! Lepasin gue! Arland!" teriak Allea nyaring.

Bugh!

Duk!

"Kenzo awas!!" teriak Alisha yang sudah menangis di tempat.

"Shh.. Lisha! Mau kemana kamu?" tanya Kenzo panik saat Alisha hendak menyusul Allea.

"Minggir! Aku mau nyusul anakku, Kenzo! Dia dalam bahaya," kata Alisha panik.

"Lisha tenang, sekarang kamu ke luar dulu. Di sini belum aman, kamu bisa kenapa-napa," tanpa persetujuan dari wanita itu Kenzo lebih dulu membawanya keluar. Karna saat ini kondisi benar-benar riuh akibat perkelahian yang terjadi.

"Akh!!"

"Arland!" teriak Varel langsung membanting orang di depannya dan membantu Arland yang tengah di keroyok.

"Keroyokan lo! Banci!" teriak Arland seraya meringis akibat hentakan tangannya yang di gips.

"Land susulin Alle! Biar kita yang tanganin," teriak Panji yang memukuli orang sekali dua.

"Minggir bangsat!!" bentak Arland langsung menendang badan pria di depannya, dan setelahnya Arland langsung berlari menuju tangga.

"Tolong!! Lepasin gue!" teriakan Allea benar-benar begitu nyaring. Membuat Arland semakin panik dan khawatir. Ia akan menghabisi cowok itu jika nekat berbuat sesuatu.

"Wow.. Si cacat kembali," desis Alex menyeringai seraya terus memeluk Allea erat.

"LEPASIN DIA BRENGSEK! URUSAN LO SAMA GUE!" teriak Arland benar-benar marah seraya terus melangkah maju. Namun, Alex semakin memundurkan langkahnya.

"Lepasin! Arland tolong," isak Allea kesakitan akibat cengkraman Allea yang begitu kuat.

"Lepasin dia bego!" bentak Arland benar-benar di ambang kesabarannya.

"Alle!" teriak Keyra yang baru datang.

Alex malah menyerigai. "Boleh. Asalkan lo mau mati di depan gue,"

Mata Allea terbelak sempurna dengan dada yang bergemuruh hebat. "Lo gila! Arland pergiI!" teriak Allea menggeleng kuat.

Arland masih mematung. Antara marah dan tak percaya saat ini juga.

"Gimana? Lo mati dan gue bakal lepasin dia," ujar Alex benar-benar gila di mata Allea.

"Gak! Lepasin gue! Arland jangan diem! Pergii!" teriak Allea benar-benar ketakutan, terlebih daat Alex mengarahkan sebuah pistol ke depan Arland.

"Gue terima,"

"Enggak! Arland jangan gila!!" bentak Allea seraya terus memberontak.

Keyra bahkan langsung terbelak. "Jangan gila Land!"

Alex tertawa puas dan setelahnya tersenyum licik.

Dor!

"Akh!!"

Bukan. Bukan Arland, melainkan Alex yang tiba-tiba ambruk dan tertunduk.

Allea langsung membuka matanya. Dan, di lihatnya Om Kenzo tersenyum kepadanya.

Allea pun langsung hendak berlari menyusul Arland. Namun, ternyata Alex malah menarik gaun milik Allea dan...

"Alle!!"

DOR!

"All!!" teriak Arland langsung berlari menuju Allea yang tersimpah darah di bagian bahunya. Om Kenzo yang kaget pun juga lantas berlari.

"Sialan! Gue bakal bunuh lo biadap!!" teriak Arland benar-benar marah dan memukuli Alex tepat di bagian terkena tembakan tersebut.

"Ar-land," ringis Allea dengan keadaan pucat pasinya. Darah terus saja keluar dari bahu gadis itu.

"All, All," kata Keyra sangat panik. Untung saja Kenzo langsung datang.

"Nak, tahan sayang," kata Om Kenzo yang tengah memangku kepala Allea.

"Alle sayang!!" jerit Alisha yang sudah berderai air mata.

"Woy! Woy! Siapin mobil!" teriak Panji panik saat melihat Allea di anak tangga.

"Alle sayang, tahan nak. Kita ke rumah sakit sekarang," ujar Alisha benar-benar panik dan terus menangis.

"Arland udah woy! Dia bisa mati!" sentak Varel. Menjauhkan Arland yang begitu membabi buta menendang bahkan memukuli Alex yang sudah lemas terkapar.

"Bun-da, jangan nangi.. Aws!"

Arland pun langsung beralih kepada Allea yang sudah hampir pingsan dengan gaun putih yang berlumur darah.

"All tahan ya. Kita kerumah sakit," kata Arland tersenyum tipis, dengan raut paniknya.

Om Kenzo pun dengan sigap membopong Allea dan membawanya berlari kecil. Di gendongan Om Kenzo, gadis itu membelokan kepalanya dan tersenyum tipis ke arah Arland sampai akhirnya mata teduh itu terpejam.

•••

Suasana di rumah sakit ini menjadi sangat tegang dan tak terkendali.

Om Kenzo dan kawanan polisi lainnya langsung menengahi saat terjadinya adu mulut antara kawanan Alex dan Arland.

"Bisa ikut saya ke kantor dan jelaskan disana?" ujar Kenzo pada Arland yang tengah melamun.

Alisha pun maju dan menggeleng. "Biar aku saja yang menjelaskan semuanya. Mereka masih pada shock,"

Kenzo pun mengangguk. "Kalian semua bisa ikut bunda ke kantor. Karna kasus ini pasti memerlukan banyak saksi," pinta Alisha pada kawanan Arland yang tengah bersitegang.

"Bisa tante, bisa," sela Panji lebih dulu mendorong Galang supaya maju, membuat Galang melotot tak terima.

Kenzo dan Alisha pun lebih dulu berjalan, di ikuti kawanan Arland yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Karna sebagian sudah pulang akibat luka yang lumayan parah.

Tak lama kemudian Safira dan Mika yang datang tergesa-gesa. Karna sebelumnya Panji sudah memberitahu keduanya bahwa Allea masuk rumah sakit.

"Gimana Alle?"

"Ini sebenarnya ada apa?" samber Mika masih tidak paham. Karna Panji tidak mengatakan apapun, kecuali menyuruh mereka ke sini.

Tak lama kemudian Om Niko keluar dari ruang operasi. Arland pun langsung berdiri dan maju.

"Gimana dok? Alle gak papa, kan?" kata Arland masih berkabung panik.

"Peluru sudah berhasil kami keluarkan, tenang saja Alle tidak apa-apa. Dan, mungkin sebentar lagi akan sadar," 

Semua orang bernafas lega mendengarnya. Tak terkecuali Arland yang begitu senang.

"Kapan kita boleh masuk, dok?" tanya Arland sedikit tidak sabaran.

"Boleh setelah di pindahkan ke ruangan. Kalian tunggu saja," kata Om Niko kemudian berpamitan pergi.

Arland pun tak bisa berhenti tersenyum. Ia tidak peduli kondisi kacaunya saat ini. Intinya Alle'nya baik-baik saja. Ya, Alle'nya.

•••

"Shs.. Aww!" ringis seseorang yang hendak bangkit dari kasur.

Keyra yang baru keluar dari kamar mandi pun langsung kaget. "Eh jangan banyak gerak! Masih rentan jahitannya," peringat Keyra khawatir hendak memegang lengan cowok itu.

"Jangan sentuh gue. Pergi!" sentak cowok itu yang tak lain adalah Alex. Cowok itu mengalami luka di tembak di bagian lengan.

Namun, Keyra tak menggubris. Gadis itu langsung meraih tangan Alex yang sudah mengeluarkan darah akibat jahitannya yang sedikit terbuka.

"Diem, darahnya makin banyak," peringat Keyra mendorong supaya Alex berbaring diranjang.

"Pergi atau gue bakalan kasar sama lo!" kata Alex menggeram.

"Lex! Itu lukanya bisa ke buka!" kata Keyra marah menarik tangan cowok itu supaya diam.

Bukannya senang, Alex malah merasa geram akan kelakuan gadis di depannya ini.

"Xio!"

Seketika pergerakan Alex tertahan akibat kata itu. Alexio, itu namanya. Dan, nama Xio adalah panggilan khusus dari Keyra sejak mereka pacaran.

"Pergi!" tekan Alex dengan wajah memerah sempurna.

Keyra tak berani berkutik. Terlebih tatapan Alex saat ini benar-benar terlihat menakutkan. Namun, sebelum Keyra pergi.

Kalimat yang gadis itu ucapkan membuat darah Alex seketika mendesis tak taruan. "Love you, Xio,"

••

Setengah jam berlalu, akhirnya Allea siuman. Gadis itu mengerjap pelan seraya meringis karna bahunya yang masih terasa nyeri akibatan jahitan yang masih rentah.

"Aws!"

Mata Allea sontak membola. "Arland!! Tangan kamu masih di gips!" Allea refleks bangkit dan membentak cowok yang berusaha menggerakkan tangan kirinya itu.

Arland sontak kaget, kemudian tersenyum senang. Ia sudah lama menunggu gadis itu bangun. Dan, akhirnya.

Mendengar suara lengkingan Allea. Semua yang ada di luar langsung masuk ke dalam.

"Alle!" seru Alisha senang. Bahkan wanita paruh baya itu langsung memeluk Allea erat. Tidak sadar bahwa jahitan di bahunya terbuka sedikit akibat teriakan Allea datar.

"Kakak, jangan di peluk dulu. Liat berdarah kan?"  kata Om Niko melerai pelukan kedua anak dan ibu itu.

"Astaga! Terus ini gimana Niko," ujar Alisha panik.

Allea mendesis pelan. Demi apapun ini pertama kalinya ia merasakan operasi dan rasanya sangat sakit.

"Udah bun gak papa," kata Allea memegangi sedikit bahunya.

Om Niko pun langsung mengambil tisu dan menempelkannya di antara luka itu. "Biarin kaya gini dulu nanti kalau beneran ke buka, kita jahit ulang,"

Mata Allea sontak melebar. "Gak! Alle gak mau!"

"Alle jangan teriak-teriak," omel Alisha memperingati anaknya itu.

Allea mendengus kemudian menatap yang lainnya. Seketika gadis itu membuang muka. Ia belum siap jika harus bertatap dengan semuanya.

Dan, Allea lebih memilih memfokuskan dirinya kepada Om Kenzo. "Om gak papa, kan? Bunda juga?"

Om Kenzo hanya terkekeh kecil. "Gak papa, bunda kamu malah ada yang luka," kata Om Kenzo melirik Alisha.

"Hah? Dimana? Kok gak diobatin?" cecar Allea panik.

Alisha lantas mendengus seraya melirik Kenzo. "Bunda gak papa. Cuma kegores dikit,"

"Tap--"

Ceklek.

Pintu ruangan pun tiba-tiba terbuka lebar. Keyra yang membukakan pintu dan setelahnya Oma Hilda masuk dengan Angel.

"Cucu Oma!" seru Oma Hilda langsung berlari menuju Allea. 

Allea sontak saja kaget melihat kedatangan Oma Hilda. Dan terlebihnya lagi ada Angel yang kini tersenyum kepadanya.

"Kamu gak papa sayang? Astaga, ini pasti sangat sakit,"  ujar Oma Hilda menangkup wajah Allea.

"Alle gak papa Oma. Makasih udah khawatirin Alle," kata Allea meringis tak enak.

Angel pun lantas maju. "Gue salut sama lo. Cepet sembuh ya," kata Angel tersenyum, kemudian mendekatkan diri guna berbisik. "Dan cepet balikan sama sepupu gue,"

Allea menegang saat mendengar kalimat itu. Namun sebisa mungkin ia biasa saja. Kini giliran Keyra yang maju dan memeluk Allea singkat, tapi tak mengenai bahu gadis itu.

"Maaf gak bisa nolongin lo tepat waktu. Tapi, gak papa, kan?" kata Keyra masih tersirat khawatir.

Allea mengangguk. "Lo gimana? Gak ada yang luka kan?"

"Gak usah khawatirin gue. Gue gak papa," kata Keyra tersenyum.

"Alisha bu, bundanya Allea," Alisha mengulurkan tangannya kepada Oma Hilda yang berada di sampingnya.

"Salam kenal nak Alisha. Saya Omanya Arland," ujar Oma Hilda menyambut uluran itu.

Om Niko pun turut memperkenalkan diri dan juga Kenzo.

"Ruangan ini sangat sempit ya. Gimana kalau kita ke ruangan ku saja. Biar Oma juga tidak lelah berdiri," tawa Om Niko ramah.

"Gimana Oma?" tanya Alisha.

"Oma nurut saya. Lagian kaki Oma juga sudah pegal," kekeh Oma Hilda.

"Yaudah, para anak muda di sini saja," kata Om Kenzo menatap semuanya.

Akhirnya kaum tua pun mengalah dan memilih keluar. Supaya kaum muda bisa lebih leluasa berbicara dan mereka harap ada kemajuan di antara Allea dan Arland.

Allea menatap Safira dan Mika yang berdiri jauh darinya.

"Kalian kenapa?" tanya Allea melirik keduanya.

Safira malah menangis di tanya begitu, membuat yang lainnya menatap aneh gadis itu.

"Huwaaa!! Alle maaf!!" jerit Safira tiba-tiba berlari dan memeluk leher Allea erat.

"Hiks, maaf! Maaf udah cuekin lo! Maaf! Huwaa!!" kata Safira menangis dengan meraung.

Mika pun juga turut memeluk sahabatnya itu dengan erat. "Maafin kita All! Kita emang temen yang gak berguna," isak Mika. Namun, tidak menangis selebay Safira.

"Maafin gue juga yang gak jujur sama lo berdua. Really sorry," jujur saja, Allea sangat merindukan dua sahabatnya ini.

Keyra yang melihat itu tersenyum senang. Gadis itu pun kemudian mengalihkan pandangannya pada dua cowok yang hanya menonton tanpa mau bersuara.

"Minta maaf juga lo! Apalagi lo, mulut cabe!" sumber Keyra mempelototi Panji.

Panji meringis pelan. "Elah bocah!" sembur Panji balik. "All sori dah ya,"

"Yang ikhlas bahlul,"

"Ck, bawel lo kek emak gue!" kata Panji cemberut.

Angel lantas tertawa melihatnya. Ia memang mengenal Varel dan Panji sekilas dulu. Tapi, tidak dengan Keyra. Dulu mereka sangat akrab.

"Inget gak sama gue?" tanya Angel menyenggol Keyra.

Keyra menoleh dan menggeleng. "Siapa ya?"

Arland mengulum senyum, sedangkan Angel menggeleng seraya mendengus.

"Heyra," kata Angel singkat.

"What?! Gak, gak mungkin!" elak Keyra melotot.

"Kenapa? Gue lebih cantik sekarang?!" balas Angel sewot.

Keyra ternganga. "Land," kata Keyra melirik Arland. Dan, cowok itu hanya mengangguk singkat.

"Ahhhh!! Ini beneran lo! Gilaa! Cantikk... Tapi masih cantikan gue sih," ujar Keyra mengibaskan rambutnya.

"Dih, Mora," kata Angel langsung memeluk Keyra erat.

"Uh Heyra,"

"Cewek gila!" komentar Panji bergidik memandang keduanya. 

Allea terkekeh pelan melihat kedua sahabatnya yang sama sekali tidak mau melepaskan pelukannya.

"Udah dong, sesek nih," kata Allea mencoba bercanda.

"Tau nih, ada yang mau ngomong tuh," goda Keyra melirik ke arah Arland yang masih tidak bereaksi. Hanya datar.

Allea meneguk ludah samar dan langsung mengalihkan pandangannya. Sungguh ia sangat merasa bersalah pada Arland saat ini.

"Mau kita keluar atau, " Keyra sengaja menggantungkan melirik keduanya.

Arland tidak menjawab. Melainkan maju dengan tatapan datarnya. Mika dan Safira pun lantas mundur.

Mereka semua pun tau bahwa kedua insan itu butuh waktu berdua.

Tiba-tiba saja Arland menarik tekuk Allea dan..

Cup!

Mencium Allea di depan semua orang.





























TBC!!

GAGAL UDAH GAGALL😂

Hayoo para supporter ARLEAND mana nih?!! Mereka cambek again guys💖

Btw, ini dua part lagi ending loh. Jadi, author mau pending dulu ya. Gak papa kan?

VOMENT!! ini authornya maksa! Ehe.

Salam hangat💖

Seguir leyendo

También te gustarán

959K 47.1K 62
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
Roomate [End] Por asta

Novela Juvenil

726K 49.4K 41
"Enak ya jadi Gibran, apa-apa selalu disiapin sama Istri nya" "Aku ngerasa jadi babu harus ngelakuin apa yang di suruh sama ketua kamu itu! Dan inget...
5.8M 273K 52
Follow sebelum membaca. Cerita sudah diterbitkan dan tersedia di Shopee. ||Sinopsis|| Menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Revaza Khansa...
4.2M 250K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...