SIR | Doyoung

By ikangdoyi

612K 38.1K 12K

❝come here, let me teach you❞ π™ˆπ™–π™©π™ͺπ™§π™š π™˜π™€π™£π™©π™šπ™£π™© konten delapan belas coret. More

Bagian 1 - Him
Bagian 2 - Her Touch (+18)
Bagian 3 - brothers
Bagian 4 - Shock
Bagian 5 - Intimidation
Bagian 6 - Talk
Bagian 7 - Bulan dan bintang
Bagian 9 - Perundungan
Bagian 10 - Things we don't know
Bagian 11 - Pillow Talk (+18)
Bagian 12 -"Issue"
Bagian 13 - Teror dan Belenggu
Bagian 14 - Belenggu rasa.
Bagian 15 - Jarak
Bagian 16 - A Fact
Bagian 17 - Tentang Rasa dan Asa.
Bagian 18 - Gadis kecil.
Bagian 19 - Painkiller
Bagian 20 - Kelabu.
Bagian 21 - Perkara Bahagia.
Bagian 22 - Kepada semua luka.
Bagian 23 - Keluh Kesah Rindu.
Bagian 24 - Egois.
Bagian 25 - Beautiful Disaster
Bagian 26 - Let's revealed.
Bagian 27 - Our Senses (+18)
Bagian 28 - Decision
Bagian 29 - Cinta dan Rahasia.
Bagian 30 - Invitation
Bagian 31 - Special Day
Bagian 32 - Our (+18)
Bagian 33 - Love and Hate Relationship
Bagian 34 - Funny Stripe
Bagian 35 - Extra-Care
Bagian 36 - Special Chapter[flashback]
Bagian 37 - Heal, learn, grow, love
Bagian 38 - Dorayaki
Bagian 39 - Long time no see
Bagian 40 - Decap Kasih Sayang
Bagian 41 - Sakit hati dan masa lalu.
Bagian 42 - Sweet Liar
Bagian 43 - Afeksi dan Duka
Bagian 44 - Make A Wish
Bagian 45 - Time Description
Bagian 46 - Birth
Bagian 47 - Touch, Lust, and Desire [18+]
Bagian 48 - The Hidden Reason
Bagian 49 - Never stop the End in one start.
[S2] Bagian 55 - Presence

Bagian 8 - Komitmen

9.3K 1K 243
By ikangdoyi

[Selamat membaca. Jangan lupa bentuk apresiasi untuk author dengan menekan tombol bintang di bawah ini]




Suara klakson mobil itu terdengar sangat memekakan telinga. Dengan segera ia merapihkan pakaian juga rambut jatuhnya yang selalu terjuntai kemana - mana. Sudah beberapa kali ia menyentuh rambutnya itu dengan sisir tipis yang tak akan menyakiti kulit kepalanya. Tipe rambut Kejora sangat jatuh dan mudah diatur, hanya saja terlalu licin untuk bisa diperintahkan oleh sang empunya.

Kemeja biru tua milik pria itu menghiasi bagian atas tubuhnya. Celana jeans panjang yang berwarna biru sedikit abu membuatnya tampak lebih percaya diri mengenakan pakaian itu dan secara perlahan masuk ke dalam rumah si perempuan.

"Om Doyoung" Haechan yang sibuk dengan tontonan film kartunnya harus menghentikan aktivitas itu demi menyapa seseorang yang sudah berada di ruang tamu dan beranjak masuk ke ruang keluarga disana. Haechan dengan teman - teman kemasannya, cemilan itu memang akan selalu menjadi pelengkap untuknya ketika menonton film.

"Kakak mana chan?" Doyoung menepuk ramah pundak kanan milik Haechan

"Kakak masih dandan kali tuh, daritadi belum keluar kamar" jelasnya

Doyoung berinisiatif untuk pergi ke kamar Kejora dengan sedikit mengetuk pintunya, namun tak perlu menunggu lama ia harus membuka pintu itu sesegera mungkin.

Sangat nampak wanitanya disana sedang sibuk berias agar terlihat mengagumkan untuk lelakinya.

"Begini ya saudara Doyoung, dimana mana kalau ngetuk pintu itu tunggu orangnya balas dulu baru boleh masuk," ia sedikit mendengus

Wajahnya masih dipalingkan disana, karena tulang pipinya belum terpapar bedak sedikit, dan menjadikan wajahnya sedikit aneh menurutnya.

Tubuhnya di balikan perlahan, Doyoung menatap dua manik mata gelap yang selalu jadi kesukaanya.

"Kamu cantik, dan akan selalu seperti itu buat saya"

Tangannya diremat, jarak antara jari satu dengan yang lainnya sudah terkikis sempurna, Doyoung sudah mengenggam jari - jari lentik itu di angkut pada tangan besar miliknya.

"Udah ih, gombal terus!"

Pinggangnya dicubit sekeras mungkin, karena lelakinya itu sangat senang menggoda gadisnya, memuji lebih tepatnya. Doyoung meringis sesekali sambil mengusap bagian yang dicubit oleh Kejora.

"Haechan, Renjun kalian jadi mau nginap di rumah temen?" tanya sang Kakak seraya mengecek makan sore untuk mereka masih tersedia atau tidak.

"Iya kak, Haechan mau ke rumah Mark, kalo Renjun ke rumah Jaemin" sahut adiknya yang kini merapihkan sisa makanan yang ada di meja dan membuang bungkusan yang sudah tidak tersedia lagi isinya.

"Tapi semalem aja ya? Kakak gak mau tidur sendirian" pinta Kejora

"Kan ada Om Doyoung?" Haechan membalas

Mereka saling bertukar pandang satu sama lain.

"Yaudah kalian hati - hati ya, kabarin kakak kalau udah sampe di rumah temennya" tutur Kejora pada Haechan seorang sebab Renjun masih berada di kamar

"Chan, kita jalan dulu ya" Doyoung berpamitan kepada Haechan dan Haechan membalasnya dengan anggukan.

"Eh om jangan lupa oleh olehnya"

Dua bola mata itu mulai berotasi, memang lah Haechan dengan segala rupa banyak permintaan yang harus dituruti untuknya. Padahal Renjun yang hakikatnya adalah sang adik malah lebih dewasa dibanding kakaknya sendiri.

"Kamu mau ngajak aku kemana?" Kejora membuka suara disana

"Mau ngajak ke taman kota yang baru dibuka, cantik banget tempatnya, sama cantiknya kaya bintangnya saya" Doyoung menggenggam lekat jari perempuannya itu dan dikecup beberapa kali olehnya.

"tsk, gombal? tumben mainnya ke taman?" Kejora mengernyitkan keningnya perlahan

"Emang kamu mau diajak kemana? Check in kaya Johnny sama Lea?"

Kejora sedikit mendengus disana "nggak ah, main di hotel udah biasa"

"Oh jadi rupanya kamu sering?" tanya Doyoung sarkas.

"Ih bukan gitu! maksud aku udah terlalu mainstream Sir, mana pernah sih kita main ke hotel?" celetuk gadis itu.

"Ya iya karena kamu nyaman dirumah saya, iya kan?" tebaknya

Senyumnya terulas rapih, Kejora memang sangat nyaman berada di rumah Doyoung yang bahkan ia merasa tempat itu dianggap seperti rumahnya sendiri sekarang.

Setelah mengitari beberapa taman kota disana, kini sampailah pada sebuah taman kecil tak terlalu luas yang biasa digunakan untuk sekedar berjalan - jalan, bagi yang ingin menikmati sejuknya dedaunan hijau juga pohon yang masih lebat rambut daunnya.

Tempat itu biasa digunakan sebagai pesta terbuka seperti Outdoor Wedding Ceremony atau acara tak resmi yang lainnya seperti kemah atau digunakan untuk shooting.


Beberapa hari yang lalu tempat itu digunakan untuk acara pernikahan terbuka, yang mana dekorasi bunga yang memeneli sebagian kursi serta dekornya yang belum musnah.

Alas putih yang disulap layaknya red carpet menambah kesan estetik dari acara yang sudah selesai di gelar disana. Tidak ada yang tau kenapa tempatnya belum diangkut, atau mungkin tempat itu dijadikan sebagai spot khusus untuk melaksanakan party atau semacamnya.

Doyoung berlari ke ujung altar dengan gesitnya, belum sampai 2 menit rupanya ia sudah sampai pada penghujung altar yang menunggu disana.

"Kejora!" namanya dipanggil dengan lantang oleh pria itu

Kejora yang belum sadar sepenuhnya tentang yang dilakukan Doyoung ──hanya menunggu di penghujung yang lain dan belum mau bergerak.

Saya akan menunggu disini. Di penghujung altar, berdiri seorang diri ─menunggu kedatanganmu, menyambut hangat genggam tanganmu, mengucap janji - janji suci bersama. Melakukan hal yang menyenangkan di sepanjang hidup, menikmati pergantian musim yang tak menentu. Menua bersama sambil menunggu dunia menutup waktunya. Kejora, saya ingin hidup bersamamu.

Doyoung merentangkan tangannya lebar, mengisyaratkan bahwa gadis itu harus segera datang padanya secepat mungkin.

Langkah kecilnya dimulai pelan - pelan. Doyoung masih setia menunggu di penghujung sana ──masih sanggup menahan rentangan tangannya dan sudah tak sabar untuk dapat merekatkan tubuh mereka.

Kaki kecilnya mulai menanjak beberapa anak tangga disana, senyum simpulnya menambah keindahan raut mukanya disana.

Jangan pernah lepas peluk yang selalu saya beri untuk kamu, jangan pernah lepas genggam tangan saya sekuat apapun saya melawan, dan coba untuk mengingat saya di sepanjang masa jika waktu datang dan berusaha menghapus memori indah ini.

Di jarinya tersemat sebuah cincin yang melekat pas di jari manis gadis itu.

"Saya mau kita berkomitmen"

"Komitmen?" cincin itu di tatap lamat - lamat olehnya sekarang.

"Saya mau berkomitmen sama kamu Kejora," tutur Doyoung

"Ayo bawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius"

"Hidup bersama, sama saya"

"Saya janji akan selalu sayang sama kamu, sama adik - adik kamu,"

"Menerjang kerasnya lautan kehidupan, saya akan menjadi nahkoda yang bertanggung jawab untuk kalian, untuk jagoan - jagoan kita di masa depan"

Tetesan air mata itu jatuh sedikit demi sedikit, menghias pipinya yang terlihat berusaha menahan segala bentuk bahagianya. Memang dia tak pandai berbohong, bahagianya adalah pria itu dan pria itu memiliki Kejora untuk membuat hari hari mereka tampak berkesan.

Pertemuan memang tak selalu memberi kesan yang baik. Kejora, seorang gadis lugu dan polos yang mungkin sudah tak ada harga diri lagi di depan lelaki yang menjadi obsesinya sejak lama, melewati sebuah malam gila yang tak seharusnya mereka lakukan. Namun seiring berjalannya waktu, mereka saling membentuk kisah masing - masing.

"Kejora mau, Sir"

Lidahnya kelu, tak bisa terbayangkan olehnya ──dimana hari itu benar - benar terjadi. Izin untuk mendapatkan kepemilikan lelakinya secara resmi. Doyoung telah ia taklukan sepenuhnya.

"Aku mau berkomitmen sama kamu"

"Aku percaya, kamu adalah seorang yang selalu bisa aku temui di sepanjang hari melalui panasnya pagi, teriknya siang hari dan sulutnya malam kian menepi."

Kepalanya di peluk lekat - lekat sambil sesekali mengusap punggung gadis itu yang sedang terisak disana. Tak bisa dipungkiri bagaimana rasa bahagianya terbentuk saat ini.

Kejora telah memonopoli semua perasaan Doyoung hanya untuknya. Cintanya tidak datang tiba - tiba, ketika dua perasaan saling berbicara tentang rasa nyaman percayalah, ia tidak akan meninggalkan tempatnya ──tempat dimana seharusnya ia berlabuh, ia tau kemana harus pulang dan tak berani untuk mencoba melawan arusnya takdir kehidupan.


"Doyoung ini dosennya Kejora?" Ujar Baekhyun seraya duduk berhadapan dengan sang empunya lawan yang mengajak bicara.

"Iya om, saya dosennya Kejora" jawab Doyoung sedikit gugup.

"Uncle nanyanya jangan kayak mau intimidasi gitu dong kan kasian" Kejora kini yang sedang duduk bersama aunty-nya Seulgi bisa membaca raut wajah Doyoung yang sedikit takut menatap wajah tegas itu.

"Nak Doyoung serius sama keponakan saya ya?" Seulgi bersuara disana.

"Serius tante" jawab Doyoung yakin.

"Gimana pah?" Seulgi melemparkan pandangan itu untuk suaminya yang masih sibuk menyesap teh hangat disana.

"Doyoung ayo diminum biar gak tegang tegang banget" tawar Baekhyun agar situasi disana tidak terlalu kaku untuk mereka.

"Uncle lihat, di jarimu sudah ada cincin tuh. Sudah resmi kah? atau gimana ra?" tanya pamannya penasaran

Kejora tidak memberitaukan bahwa Doyoung baru saja melamarnya untuk menikah, namun ia menjawab dengan yakin kalau mereka serius akan bentuk hubungan yang mereka jalani sekarang.

Baekhyun dan Seulgi adalah keluarga terdekat dengan Kejora sekarang. Baekhyun merupakan kakak tertua dari Ayahnya Kejora yang secara penuh masih bertanggung jawab untuk keluarga adik adiknya. Apalagi ia tahu bahwa Chanyeol yang merupakan Ayah biologisnya Kejora sudah melantarkan mereka 3 tahun yang lalu.

"Saya yakin nak Doyoung ini orang yang baik untuk Kejora dan adik adiknya"

"Kejora itu perempuan yang mandiri" ujar Baekhyun memasang raut wajah bangga kepada keponakan perempuannya itu.

"Pasti ada maunya kalo lagi muji begitu!"sambat Kejora yang kini keheranan karena pamannya tak biasanya memuji seperti itu.

"Uncle mau cucu juga lah dari kamu" cetusnya

Pupil mata Kejora melebar dan sedikit tersentak mendengar pernyataan yang tiba tiba dari sang paman. Raut wajahnya ia tutupi oleh rambut panjangnya dan kini ia terlalu malu untuk menatap sang lelaki disana.

~


"Siapa itu?"

" ... "

"Oh.. ini?"

"Ini udah malam, ada kerjaan penting ya?"

Doyoung menggeleng ragu. Karena panggilan itu terus berbunyi sejak 15 menit yang lalu dan Doyoung tak berani mengangkatnya di depan Kejora.

"Nelpon kok nggak tau waktu"

"Siapa?"

"Itu yang ngebunyiin handphone kamu terus,"

Doyoung tidak mau meladeni gadisnya karena saat ini ia tau Kejora sedang lelah jadi agak sedikit sensitif jika obrolan ini harus diteruskan.

"Kejora ──tunggu"

Raut wajahnya resah, kali ini Doyoung tak mau terbuka untuknya. Ia meninggalkan Doyoung di pintu mobil tanpa pamit. Doyoung segera menghampiri gadis itu buru - buru.

"Kamu sendiri yang janji sama aku, kamu mau kita hidup bersama kedepannya,"

"Please, don't lie" lirihnya

"Kejora dengarkan saya, ini telpon dari mahasiswa - mahasiswa yang gak jelas yang suka tanya tugas sama saya tapi mereka nggak tau waktu"

Wajahnya masih ditekuk, Kejora benar benar kesal karena sepanjang perjalanan tadi Doyoung tak fokus ia ajak berbicara.

"Kamu nggak bohong kan?"

"Sayang, saya gak bohong sama kamu. Tolong percaya ya?"

"Janji sama aku," pintanya

"Janji apa?" Doyoung menjawab

"Janji nggak ada orang lain berdiri disana. Entah dia ada di depan di belakang di samping kanan kiri kamu, aku nggak akan pernah rela berbagi tempat sama orang itu"

Doyoung yang tak lepas dari menatap dua manik gelap milik perempuannya itu merengkuh tubuh Kejora di dalam dekapnya.

"Saya janji, nggak akan ada perempuan lain disini, nggak akan ada yang menunggu saya dimanapun ─dan nggak akan ada yang mampu milikin saya selain kamu, satu satunya bintang di mana tempat saya pulang."

"Tolong percaya, nggak ada Kejora yang lain untuk saya selain kamu"

Wajah kecil itu sedikit mendongak, Kejora sedang menelisik isi pikiran lelakinya disana. Ia yakin, Doyoung bisa dipercaya untuk menjaga keutuhan hubungan mereka.

Pangutan itu sudah dimulai sejak setengah menit yang lalu, bibirnya menjadi hangat dan lembab sebab Doyoung melumurinya dengan saliva yang mereka hasilkan bersama. Pinggangnya dirangkul dengan erat dan dibawa tubuh anak itu ke dalam kamarnya.

Kejora lelah jika harus terus melawannya, ia membiarkan Doyoung menjelajah luas tubuhnya disana. Sedikit lenguhan itu terdengar ketika hisapan lehernya sesekali ia cabut dan meninggalkan bekas yang tak mudah pudar.

"Saya sayang kamu, sampai kapanpun, dan akan terus seperti itu"





























I am sorry, but.

The conflict is coming











Anggap aja ini bonus karna Doyie ganteng banget pas Vlive kemaren. Hiks

Continue Reading

You'll Also Like

869K 89.2K 30
κœ±α΄‡Qα΄œα΄‡ΚŸ ᴏꜰ ᴊᴜɴɒ α΄Šα΄€α΄‡ΚœΚα΄œΙ΄ ΚŸα΄€Ι΄α΄Šα΄œα΄›α΄€Ι΄ α΄‹Ιͺκœ±α΄€Κœ α΄„ΙͺΙ΄α΄›α΄€ Κ€α΄œα΄Ιͺα΄› α΄Šα΄€α΄‡ΚœΚα΄œΙ΄ α΄…α΄€Ι΄ Ι΄α΄€Κ€α΄€, α΄€α΄˜α΄€α΄‹α΄€Κœ Κ™α΄‡Κ€α΄€α΄‹ΚœΙͺΚ€ Κ™α΄€Κœα΄€Ι’Ιͺα΄€? [ɴᴏɴ Κ™α΄€α΄‹α΄œ] [α΄‘α΄€Κ€Ι΄ΙͺΙ΄Ι’! Κ™α΄€α΄„α΄€ α΄…α΄œΚŸα΄œ ᴊᴜɴɒ α΄Šα΄€α΄‡ΚœΚα΄œΙ΄ Κ™Ιͺα΄€Κ€ α΄˜α΄€Κœα΄€α΄ ʜ...
278K 35.4K 33
❝ Maaf, boleh saya minta tolong ke kamu untuk jadi pacar saya? ❞ γ…‘Johnny. #BOOK 2 Started: May 2020 End : Desember 2020 By @sajungg 01082020 #1 in su...
829 242 19
Benarkah seseorang bisa bertukar jiwa? Namun, bagaimana jika jiwamu justru berpindah pada tubuh seseorang di zaman yang berbeda? Mahin, mahasiswi Uni...
149K 11.4K 86
AREA DILUAR ASTEROIDπŸ”žπŸ”žπŸ”ž Didunia ini semua orang memiliki jalan berbeda-beda tergantung pelakunya, seperti jalan hidup yang di pilih pemuda 23 tahu...