NEW WORLD ON THE EARTH

By shivaazwar26

4.5K 1.7K 6.2K

"Kupikir kamu gak normal" Ejek Azra pada Aron "Apa maksud kamu?" "Ternyata kamu bisa menyukaiku juga," Kini... More

Keinginan
Tak Terlihat
Hutan Aneh
Awal Petualangan
Bawah tanah
Benih?
Pengetesan Bela Diri
Hari pertama
Mencari Markas Utama
Berkenalan ..

Kehilangan

291 119 486
By shivaazwar26

maapin kalo ada typo ya, happy reading^^

"Budi, targetmu berada di arah jam 8."

"Baik!"

Budi  mengikuti petunjuk yang diarahkan seseorang dari bilik pemantauan tempat ia bekerja. Arahan itu memperlihatkan Danau Toba yang satwa-satwanya sedang diculik. Salah satu satwa yang diculik yaitu putri duyung. Sekawanan putri duyung sedang dijaring dan dilempari tombak runcing berkali-kali. Banyak sekali ikan-ikan yang yang mengambang dan mengeluarkan darah akibat bom air yang terus menerus meledak tiada henti.

"Musuh belum ditemukan. Beberapa duyung telah terjaring dan ada yang diserang oleh mesin, bendanya mirip seperti tombak. Kondisi sangat buruk. Datangkan bala bantuan segera! Saya akan mendarat sekarang," ucap Budi.

"Baik. Roni, segera mendarat ke arah jam 2 dan beritahu keadaan di sana."

Roni adalah rekan kerja tim Budi kali ini. Memang tidak terlalu akrab tapi Budi tidak mempermasalahkan hal itu. Sejak rencana misi kali ini, ada seekor makhluk tak kasat mata atau immortal selalu memandang tajam dan memberikan tatapan tak suka pada Budi. Tentu saja itu mengundang amarah juga bagi makhluk immortal yang setia menemani Budi dalam keadaan susah senang. Tapi Budi tak ingin misinya gagal kali ini, ia akan menanyakan hal itu pada Roni setelah misi ini sukses.

Budi bergerak perlahan menggunakan hauless miliknya dengan sistem penyamaran transparan. Jadi musuhnya takkan bisa mengetahui keberadaan dirinya jika Budi beruntung. Karena sebenarnya ada alat pelacak bagi hauless-hauless yang sedang menyamar. Penyamaran Budi cukup aman sampai semua kerusakan yang ada di Danau Toba terhenti karena Budi menyerang dengan senapan-senapan yang ada di haulessnya. Para satwa telah selesai di selamatkan dan juga para duyung yang terluka serta terjerat jaring telah berhasil diselamatkan. Sisanya hanya membereskan para mesin sampah , bom-bom yang masih aktif, dan beberapa satwa yang mati. 

"Misi sukses! Cepat bereskan sisa-sisa mesin musuh. Saya akan mencari dalang semua ini," ucap Budi dengan antusias dan semangat. 

"Kerja bagus! Tidak salah kau dijadikan pemimpin misi kali. Kau harus tetap jaga penyamaran dan hati-hati! Bisa saja musuh memiliki strategi lain karena sejak tadi tak terlihat." Budi tersenyum mendengar penuturan dari komandan.

Satu misi Budi selesai.

Begitu pula di seberang danau. Hutan yang terbakar dengan sangat besarnya dan satwa-satwa yang terjebak disana berhasil diselamatkan. Api telah meredeup dan sementara satwa akan dibawa ke hutan terdekat dengan bala bantuan intel Indonesia. Satu Misi Roni pun telah selesai.

Budi akan bergerak duluan dan menerbangkan haulessnya. Belum satu meter hauless Budi melayang, ia menyadari sesuatu. Batu besar di belakang hauless nya bergerak kemudian terdiam lagi. Budi tidak melihat adanya makhluk halus yang bertubuh besar di sebelah batu itu Artinya batu tersebut bukan digerakkan oleh makhluk halus. Setelah 30 detik Budi berpikir, ia mendapat jawaban bahwa batu besar ini adalah hauless musuh yang sedang menyamar. Dengan tergesa-gesa, Budi mengirimkan tanda bahaya pada komandan.

Budi menembakkan berbagai macam tembakan agar penyamaran dan kaca pelindung musuh bisa ditembus. Tetapi hauless musuh tak bergerak dan sepersekian detik Budi mengira itu hanyalah batu besar biasa yang bergerak karena getaran dari haulessnya. Tapi sepersekian detik kemudian Budi menyadari ini hauless tanpa awak yang digerakkan dengan pengontrol jarak jauh.

DUARRRRRR!!! BUM!! BUM!!! DUARRRRR!!!!

"Aron, tepati janjimu untuk tetap kuat dan lindungi adik serta mamamu ya nak. Papa sayang kalian." 

Inilah kata terakhir yang terdengar oleh komandan Jordan dari alat komunikasi misi milik Budi sebelum suara ledakan yang amat besar itu terdengar dan tergantikan dengan suara tv rusak. Hauless yang tak ber-awak tadi menembakkan sesuatu yang sangat besar. Senjatanya hanya sebesar senapan angin, tetapi dimodifikasi ulang agar dapat mengeluarkan tembakan yang amat besar dan dijamin apapun yang mengenainya hancur lebur. peluru ini tingkatan besar skalanya sama seperti peluru meriam. Skala maksimalnya dapat menghancurkan sebuah gedung besar dengan 76 lantai hanya dengan sekali ledakan.

Alasan hauless batu itu tak ber-awak karena jika benda itu ditembakkan, sudah pasti orang yang berada di dalam hauless itu pun akan hancur sama seperti Budi. Maka untuk menghindari kejadian seperti itu, musuh mengarahkan hauless tersebut menggunakan pengontrol jarak jauh. Strategi musuh jauh lebih berbahaya jika kita tak berhati-hati.

 Kejadian semenit lalu membuat semua orang yang berada di ruang pantauan terpatung dan keheningan juga kesedihan memenuhi ruangan itu. Budi yang tak pernah gagal menjalankan misi dan selamat dari berbagai macam hal yang mematikan. Kini meninggalkan secercah kenangan indah.

Masa-masa diklat selama 3 tahun yang diisi dengan berbagai candaan tawa. Ia yang sangat pandai menghibur jika ada teman yang gugur dalam menjalankan misi. ia yang menyimpan ratusan kenangan pahit dimasa-masa perang dengan Amerika. Ia yang selalu semangat menjalankan misi seberat apapun. Dan ia satu-satunya orang yang tak pernah absen membicarakan keluarganya terutama membicarakan anaknya, Aron.

Isak tangis dan duka tak terhenti selama satu jam di ruang pantauan sore itu. Pahlawan tanpa jasa yang telah melindungi dan menjaga kedamaian di lapangan. "Budi, terimakasih atas seluruh jasamu. Kami sayang padamu. Dan berharap ini hanyalah bohong." Jordan meneteskan air matanya.

***

Jarum pendek jam menunjuk dekat ke angka 10 dan jarum panjangnya di angka 10 jua, yang artinya 10 menit lagi Aron akan mendengarkan suara ayahnya malam ini. Setiap malam minggu itu adalah jam bebas telepon bagi anggota intel kepada keluarganya. Tetapi entah mengapa sedari tadi ia dan ibunya merasa risau. Wajah Yeni bahkan memucat dan kakinya tak henti bergemetar. Aron sendiri benar-benar tak tenang. Biasanya ia sangat bahagia menikmati detik-detik ayahnya memberi kabar bahwa ia baik-baik saja mendengarkan cerita tentang misinya kali ini.

Sepuluh menit kemudian terdengar suara deringan hologramphone milik Yeni. Saat Yeni mengangkat ia segera menekan tombol speaker agar Aron dapat mendengar juga. Ternyata suara disebrang sana bukan suara Budi. Suaranya berat tetapi beda dengan suara Budi dan orang itu minta maaf atas nama Intelijen Secret Agent Indonesia. Dengan deru nafas yang berat orang itu menjelaskan bahwa Budi telah tiada.

Yeni menangis histeris dengan teriakan yang menganggap ini bohong. Sebenarnya Yeni dan Aron sudah mengetahui suatu saat hal ini akan terjadi, pasti. Tetapi mengingat kali ini adalah hal nyata yang tak bisa diubah merupakan hal yang paling menyakitkan. Budi memang jarang pulang ke rumah. Tetapi sekalinya pulang, ia rela tak tidur untuk mengobrol, menghabiskan waktu hanya untuk keluarga, berbagi suka dan dan dukanya. Sosok ayah yang sempurna bagi keluarga kecil ini. 

Teriakan Yeni tadi menyebabkan Seira terbangun dan terheran-heran melihat kakaknya memandang kosong televisi dan ibunya yang tak henti-hentinya menangis. Hingga Seira menyadarkan Aron dari lamunannya dan menangis semenit kemudian. Seira harus tau, ayahnya yang sangat ia sayangi sudah tiada. Aron tak ingin ada kebohongan di dalam keluarganya. Seira sudah cukup paham dengan arti ditinggalkan. Aron hanya bisa memeluk kedua wanita yang sangat ia sayangi untuk saling menguatkan satu sama lain.

Padahal esok adalah harinya Aron menemui ayahnya di tempat kerja secara langsung. Padahal esok. Tinggal beberapa jam lagi ia akan bertemu dengan ayahnya di lapangan. Hanya beberapa jam ... Tapi sekarang ayah sudah tiada. 

PRANG!! 

Oh tuhan, apalagi ini? Aron sungguh tak habis pikir dengan kejadian hari ini. Keluarganya sedang berkabung tiba-tiba teror itu datang lagi. Apa orang itu tak punya otak? Kali ini orang itu takkan bebas. Aron mengejar orang dengan pakaian serba hitam itu namun langkah larinya yang sangat cepat terkalahkan dengan sportbike orang itu.

Aron kembali masuk kedalam rumah dan mengambil batu tersebut. Dari penampakannya batu ini seperti batu api yang sangat panas, karena batu itu mengeluarkan asap panas. Pantas saja kaca rumah Aron pecah. Rumah Aron memang dimodifikasi dengan tingkat keamanan yang tinggi. Tetapi perusahaan keamanan menghapus tingkat keamanan hanya pada batu. Tujuannya agar jika terjadi kebakaran dalam rumah, pemilik rumah cukup dengan melemparkan batu maka kaca itu pecah dan bisa menyelamatkan diri dari kebakaran.

Batu itu hanya penampakannya saja yang seperti batu magma tetapi sebenarnya tidak saat ada yang menyentuhnya bentuknya akan berubah. Batu nya terkelupas dan menambilkan bola besi. Bola besi itu terbuka secara perlahan dan mengeluarkan selembar kertas ancaman. Lagi.

"Bagaimana? Usahaku tak sia-sia kan? Hahahahaha. Sudah kubilang kau takkan bisa menemukanku. Bahkan ayahmu sudah tiada sebelum kau menemukanku. Intel macam apa ayahmu itu. BODOH

8 kr, 7 kn. S.W"

"Garasi, pasti ada sesuatu di garasi." Aron berlari sekuat tenaga dan tidak menemukan apa-apa saat tiba di garasi. 'apa ini? apa kata kunci sebenernya si? ayo pikir Aron pikir!!'

"Aron, ada apa? apa isinya?" tanya Yeni.

Aron memberikan kertas itu pada ibunya. Aron mengajak Seira untuk memeriksa CCTV yang ada dirumahnya. Dan tidak menemukan siapapun yang keluar masuk dari garasi selain dirinya dan ayahnya. Sungguh Aron tak sabar lagi dengan ini. Ia berharap Surya dan Bagas turut membantu menemukan jawabannya.

***

"Kenapa kamu kesini Inem? Malem-malem gini," tanya Surya. 

"A-anu, ayahnya tuan Aron meninggal."

"Hah? Apa? Ngada-ngada kamu Inem! Gabole ngomong gitu, omongan itu do'a heh!"

"Saya kesini gada alasan lain selain itu Surya, percaya deh."

"Terus sekarang Aron gimana? Kamu udah ngasih tau Bagas?"

"Tuan Aron stres karna tadi ada yang neror lagi. Niat saya cuma kasih tau kamu, ntar kamu kasi tau ke Bagas. Udah ya, saya emang sedih. Tapi saya juga pengen pulang, disini banyak hantu aneh-aneh." Inem keluar dari kamar Surya.

Tanpa berpamitan Surya pergi ke rumah Bagas dan segera menuju ke rumah Aron. Ia sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu. Sesampainya di rumah Aron, Surya dan Bagas menemani Aron yang sedari tadi hanya melamun. Besok mereka akan menemui ayah Aron di tempat kerjanya.

Bagas bosan, ia tak bisa menahannya lagi. Sekarang kerjaannya hanya melihat 2 lembar kertas yang telah meneror rumah Aron. Ia meneliti lagi, apa yang tersembunyi dibalik kalimat-kalimat ini. DAMN. Bagas menemukan jawabannya. Tanpa berpikir rumit lagi, Bagas memberitahu jawban teka-teki dari orang gila ini kepada Surya dan Aron. Surya dan Aron baru menyadari dan mengakuinya, Bagas memang brilian soal teka-teki.

aduh maap banget jam 11 upnya, yang penting senin lah ya:) oh iya ini cast nya, minggu kemarin bukan lupa bikin chapter khusus cast, cuma cast nya belom ketemu wkwkwk.

makasi yang udah vote komen, aku minta ijin minggu depan hiatus dulu ya:) alasannya karena ingin refreshing aja wkwk. mumet otak serius dah.

itu bagas beneran nemu jawabannya, jadi jangan ngilang ya readers:) stay safe semua. 

Ini Aron ya mentemen:) maap kalo ini teman kenalan kalian, aku dpt ini dr tiktok:v

Continue Reading

You'll Also Like

660K 8.2K 32
YAOI/GAY/HOMO/NFSW/BOYSLOVE (bukan boy pussy) Jangan salah lapak bro, kalo gak nemu cerita yang lo mau di sini pindah aja. Isinya oneshoot atau mun...
117K 12.4K 19
[Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar membaca ta...
298K 18.9K 55
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
210K 3.3K 11
suka suka saya.