✔Perfecto [CSC]

Від keipaplova21

19.7K 3.1K 406

Kejadian kecil yang melibatkan kalian membuat mu jatuh pada nya. Perhatian kecil yang diberikan oleh mu memb... Більше

Prolog
🍁Satu
🍁Dua
🍁Tiga
🍁Empat
🍁Lima
🍁Enam
🍁Tujuh
🍁Delapan
🍁Sembilan
🍁Sepuluh
🍁Sebelas
🍁Dua belas
🍁Tiga belas
🍁Empat belas
🍁Lima belas
🍁Enam belas
🍁Tujuh belas
🍁Delapan belas
🍁Sembilan belas
🍁Dua puluh
🍁Dua puluh satu
🍁Dua puluh dua
🍁Dua puluh tiga
🍁Dua puluh empat
🍁Dua puluh lima
🍁Dua puluh enam
🍁Dua puluh tujuh
🍁Dua puluh delapan
🍁Dua puluh sembilan
🍁Tiga puluh
🍁Tiga puluh satu
🍁Tiga puluh dua
🍁Tiga puluh tiga
🍁Tiga puluh empat
🍁Tiga puluh lima
🍁Tiga puluh enam
🍁Tiga puluh tujuh
🍁Tiga puluh delapan
🍁Tiga puluh sembilan
🍁Empat puluh
🍁Empat puluh satu
🍁Empat puluh dua
🍁Empat puluh empat
🍁Empat puluh lima
🍁Empat puluh enam
🍁Empat puluh tujuh
🍁Empat puluh delapan
🍁Empat puluh sembilan
🍁Lima puluh
Sequel

🍁Empat puluh tiga

281 53 17
Від keipaplova21

Dokter bilang tidak ada yang serius.

Mungkin nona Kim hanya tersandung heels nya sendiri dan pingsan karna terkejut ada yang membentur kepala nya.

Secara keseluruhan gadis itu masih baik-baik saja meskipun wajah dan tangannya sedikit tergores pecahan ubin.

Nona Kim mungkin kurang makan selama beberapa hari dan makan tidak teratur sehingga memudahkannya untuk kehilangan keseimbangan.

Tidak ada riwayat penyakit serius cukup menyelamatkan gadis itu.

Kalau sudah siuman dan sudah baikan, ia akan diperbolehkan pulang.

Kini ia masih tertidur lelap, dengan nona Jung yang berada disamping nya, sedang bekerja.

Minhyun langsung menghubungi tuan Lee setelah berada di Rumah Sakit.

Setelah sampai pun Eunha dengan panik berlari menghampiri manajer Hwang yang menunggu mereka didepan kamar Sowon.

Walaupun ia masih khawatir setelah diberitahukan kondisi Sowon oleh Minhyun, akhirnya ia menenangkan diri dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda itu.

Gadis itu ingin duduk disamping Sowon, menemani nya katanya, kalau-kalau Sowon bangun dan membutuhkan sesuatu.

Saat Jihoon memberitahu Soonyoung untuk datang, akhirnya Minhyun memberanikan menjelaskan kepada mereka mengenai yang sudah terjadi belakangan ini di kantor.

Seperti yang di prediksi oleh tuan Chwe, Jihoon murka sekali setelah mendengar cerita dari manajer itu.

Sedangkan Soonyoung masih diam, berusaha menetralkan suasana.

"Terima kasih sudah berada di sisi nona Kim. Kalau tidak ada kau, kami tidak tahu harus bergantung pada siapa lagi," ujar Soonyoung yang hanya menerima anggukan dari Minhyun.

Eunha dan Yerin akhirnya memutuskan untuk tidak membiarkan tuan Choi masuk untuk mengunjungi Sowon. Sebagai bentuk amarah mereka, kata Yerin.

Setelah seharian menunggu Sowon siuman, lelaki itu pun belum kunjung menunjukkan batang hidung nya.

"Aku mau menemani nona Kim malam ini," ujar Eunha yang menarik perhatian Jihoon.

"Apa tidak ada orang lain? Besok kan kita masih harus meeting," balsnya sedikit khawatir dengan kondisi istri nya yang mungkin akan kelelahan.

"Kita tidak bisa menganggu manajer Hwang lagi," bela Yerin yang disetujui oleh Soonyoung.

"Saya yang akan menjaga nya,"

Tampak tuan Chwe dan sekretarisnya datang, masih lengkap dengan pakaian kantor.

"Saya yang akan menjaga unnie, nona Eunha dan nona Yerin bisa pulang untuk istirahat." kata Umji mantap.

Hansol kemudian menghela nafas gusar, berfikir bagaimana bisa wanita sekuat nona Kim berakhir di Rumah Sakit.

Sedangkan Eunha menghela nafas lega, setidaknya ada orang lain yang bisa diandalkan untuk menitipkan Sowon.

Para sekretaris kemudian bergantian berjaga didalam kamar Sowon.

Umji yang baru datang cukup terkejut dengan goresan halus ditangan gadis itu.

Sedangkan bagian lelaki hanya duduk didepan ruangan, Hansol yang menghela nafas menarik perhatian semua orang yang disana.

"Firasat ku bilang dia sebentar lagi akan sampai. Dan aku tahu cepat atau lambat kalian akan mengetahui nya,"

"Apa maksud mu cepat atau lambat? Kau sudah tahu dari awal?"

Hansol kemudian mengangguk, berkata bahwa Sowon memberitahu nya disebuah pertemuan mengenai proyek mereka.

Tidak lupa tentang Sowon yang melarang baik Umji maupun dirinya untuk memberitahu kedua lelaki teman dekat tuan Choi itu.

"Katanya dia tidak mau merusak kebahagiaan kalian,"

Jihoon semakin mengusap wajah nya kasar, tidak tahan dengan kebodohan teman nya itu.

"Nona Kim itu terlalu baik untuk Seungcheol yang bajingan,"

Minhyun hanya mengangguk.

"Manajer Hwang, aku tidak mengenal mu. Tapi kalau begini situasi nya, aku akan lebih tenang kalau Sowon ada bersama mu dibanding dengan teman baik ku," cicit Jihoon.

Hansol juga mengangguk setuju.

Tidak berapa lama teman baik yang disebutkan datang, dibarengi dengan Eunha yang keluar dari kamar Sowon.

Gadis itu langsung bergegas menghadapkan diri nya kepada tuan Choi, Jihoon tidak ingin melarang.

Karna kalau Jihoon yang melakukannya, mungkin Seungcheol juga akan berakhir di Rumah Sakit.

Plak!!

"Apa sih wanita ini?" malah wanita hamil dibelakang Seungcheol yang protes.

Lelaki itu masih merasakan hangatnya pipi kiri bekas tamparan gadis mungil itu.

Merasa pantas mendapatkannya, ia tidak bergeming maupun menyuarakan apapun.

Eunha kira ia yang ingin menghampiri Jihoon bermaksud untuk mengajak nya pulang untuk beristirahat.

Nyatanya gadis itu sedang dihinggap Dewi Fortuna yang langsung dipertemukan dengan dalang kejadian siang tadi.

"Berani nya anda membawa wanita lain untuk mengunjungi nona Kim?" ujar Eunha yang masih menahan emosi nya.

"Loh, memang nya kenapa? Aku ini sedang mau mengunjungi teman ku," kata Nayoung lantang yang mendengar kalimat itu.

"Kau tidak berhak mengeluarkan suara mu, dan kau tidak berhak berada disini," tegas Soonyoung.

"Bagaimana kabar nya?" Seungcheol lebih memilih untuk bertanya manajer nya, merasa dialah orang yang paling tepat untuk ditanya.

Namun Minhyun hanya mendecih, "Hancur, seperti yang sudah anda lihat terakhir kali,"

Seungcheol mengalihkan pandangannya ke Yerin dan Umji yang keluar dari sebuah ruangan.

Itu pasti kamar Sowon, pikir nya.

Ia yang berjalan kearah itu kemudian dihadang oleh Jihoon, "Kau pikir kau mau kemana?"

Seungcheol melihatnya aneh, "Kenapa kau? Mengunjungi sekretaris ku lah,"

Kini Soonyoung juga berdiri didepannya, "Mengunjungi sekretaris mu atau mengunjungi wanita mu?"

Seungcheol kemudian menghela nafas, ternyata kedua sahabatnya sedang marah padanya.

Padahal terakhir kali mereka marah sudah lama sekali, walaupun sama-sama berada di Rumah Sakit.

"Aku harap kau bisa merenungkan kesalahan mu, yang sudah dua kali terulang, sebelum kau menemui nona Kim," tekan Jihoon yang membuat Seungcheol menghela nafas.

Memang nya ia sengaja melakukannya dua kali? Seungcheol saja terkejut hal seperti ini terjadi lagi.

"Aku hanya ingin melihat wanita ku. Aku tidak akan mengusik nya,"

"Maaf, tuan Choi. Tapi saya tidak bisa mempercayai perkataan anda, dan saya tidak memperbolehkan anda untuk mengunjungi kamar nona Kim,"

Bahkan Umji pun sekarang terlihat sangat marah.

Seungcheol melihat sekitar nya, tatapan kecewa yang kembali diberikan kepada nya.

Tatapan yang ia kira tidak akan ia lihat lagi.

Kalau kemarin ia akan melarikan diri untuk menghindari tatapan itu maka kali ini akan ia hadapi dengan seluruh keberaniannya.

"Manajer hwang, bisa tolong antarkan nona Lim pulang? Kau juga harus beristirahat," ujar Hansol yang seperti nya akan lebih baik bagi mereka untuk mengadakan percakapan privat.

"Apa? Aku tidak mau pulang dengan Minhyun, aku akan pulang dengan Seungcheol!"

Minhyun sudah tidak perduli lagi dengan status nya yang sedang mengandung atau apalah itu.

Ia segera mengambil tangan Nayoung dan membawa nya pergi jauh sebelum Seungcheol kembali membela wanita itu.

"Apa lagi yang sudah kau lakukan kali ini? Aku benar-benar tidak habis pikir," ujar Jihoon sambil merobohkan badan nya ke tempat duduk terdekat.

"Memang nya dia parah sekali ya? Aku kan tidak membunuh nya,"

Soonyoung hampir membunuh nya dengan tatapan dingin itu, "Kau membunuh jiwa nya, menyakiti hati nya, kau tidak tahu?"

Giliran Seungcheol yang menghela nafas, "Kalian yang menyuruh ku untuk menghargai wanita hamil. Kali ini apa lagi salah ku?"

Sepertinya Yerin akan kehilangan kewarasannya sebentar lagi, "Anda benar-benar tidak tahu kesalahan anda?"

"Aku melindungi seorang wanita hamil. Aku melindungi nya agar ia tidak keguguran," seru nya dengan segala pembelaan diri nya.

"Dengan membunuh sebuah berlian yang seharusnya bisa kau jaga seumur hidup," balas Umji yang sedikit jauh dari mereka.

Gadis itu kemudian kembali masuk ke kamar Sowon.

"Sebenarnya itu anak mu atau bukan?" tanya Hansol penasaran.

"Aku juga tidak tahu. Tiga hari lagi baru tes DNA nya keluar. Aku juga tidak bisa pastikan itu bukan anak ku,"

"Kau benar-benar pernah tidur dengan Lim Nayoung?" ujar Soonyoung tidak percaya.

Lelaki itu hanya mengangguk pasrah.

"Cih, ada yang dulu mengibarkan bendera profesional antara bos dan sekretaris. Tapi ternyata kau juga bajingan," balas Jihoon.

"Saat itu aku sedang mabuk dan hanya ada dia bersama ku,"

"Untung saja kau belum meniduri nona Kim," cicit Hansol cukup untuk didengar mereka saja.

"Lalu aku harus bagaimana? Mengunjungi nya saja tidak boleh," ujar Seungcheol pasrah.

"Aku juga tidak menganjurkan kau bertemu dengan nya dulu. Tolong refleksikan kesalahan mu dan persiapkan saja apa yang harus kau katakan saat ia kembali bekerja,"

Umji kemudian keluar dari ruangan memberikan sebuah kabar baik.

"Nona Kim sudah siuman,"

Sontak beberapa manusia itu langsung beranjak berdiri hendak mengunjungi gadis itu.

"Tuan Choi, saya masih belum mengizinkan anda masuk. Ada baiknya anda langsung pulang saja,"

Kali ini bukan hanya Eunha dan Umji, Yerin juga turut menatap lelaki itu dengan segala kekecewaan nya.

Seperti Seungcheol bisa mengetahui isi pikiran mereka setelah melukai unnie kesayangan mereka, ia memilih untuk mengangguk.

Lelaki itu menyerahkan buah yang sudah ia bawa kemudian berbalik untuk meninggalkan sekelompok orang itu.

Walau mereka tahu Sowon pasti akan menanyakan apa lelaki itu datang.

Dengan jujur mereka mengaku sudah mengusir lelaki itu.

Tidak ada yang Sowon rasakan, ia juga tidak terlihat terlalu sedih.

Sebuah kata yang membuat Eunha merasa ia sudah melakukan yang terbaik dengan menampar lelaki itu.

Adalah saat Sowon berterima kasih kepada mereka tanpa bertanya apapun.

TBC

End di 50 aja ya? Hehehe kalo udah kepanjangan bakal ga enak soal nya.

Btw ada yang tahu soal Kim Woojin? Aku sedih banget sama baca artikel nya :< dulu bias aku dia soalnya, trs pas keluar kecewa banget eh ternyata- memang itu yang terbaik buat Skz sama Stay😄

-Keipaplova21
11th Sept 2020

Продовжити читання

Вам також сподобається

2.6M 39.7K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
36.5K 3.4K 12
Seseorang akan terasa sangat berarti ketika ia sudah lepas dari genggaman. Ketika ia berjalan di sisimu, dia terlihat tak ada artinya bagimu, namun...
478K 25.6K 25
Namikaze Naruto, Perwira kebanggaan Jepang yang terjebak dalam penyesalan masa lalunya, harus menghadapi kenyataan bahwa ia menjadi korban malpraktek...
My Badboy 21++ Від Hello12

Романтика

2.2M 10.3K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...