The Proposal | A Romantic Com...

By chupachipp

390K 38.1K 3K

❝ Is it okay to marry the groom before their love bloom? ❞ The Proposal - 2020 More

The Beginning
JANGAN BUKA KALO...
Dasar Titisan Setan!
Ding!
Surat Cuti Sakit Saya...
Hana's Wedding
Halo, ini Sasa
The Unfamiliar Timelapse
Persentase Kesiapan
Behind the Undefined Gagah
Tiramissu
No Butterfly Sparks. No Sparks At All
Sepanjang Rambut Sasa
His Family
USA vs Korea
It's Time
Siluman Kertas Proposal
Arms
The Essential Pre-wedding Photo
Ikrar Manajerial Nomor Empat
She likes... your time.
Being friends is enough
Not-so-good Friday
The McD Date
Good Day
Jalan Sidoarjo
CCTV
Tante Brenda
Ruang Fotokopi
"Check up istri juga lo?"
Empire State of Mind
Terlalu Film.
5K Yacht
Sauna Room
Dear Mrs. Jatikusuma
The Plaza
Central Park
Shall I?
On Top Of The World
Present & Past
Fitting Room
The Ball Dance
"Win-win, I guess?"
Post-it Note
Airport Incident
Post-Holiday-Depression
Sleepover
One Man's Trash is Other Man's Treasure
Congratulations
One Thing After Another, After Another, After Another
Bali Ratih & Pie Susu
His Curse
Upside Down
Dio's Wedding
Hello
Seoul, 2010
Dinner Date
His Side of Story
The Table Have Turned
Airport Incident
New York
Jakarta
Atas Nama Siapa?
To Be Young And To Be In Love
The Ending

His London Trip

5.7K 797 111
By chupachipp

Awas lo ya!”

Tidak ada henti-hentinya Sasa berbicara demikian mengatur strategi menyambut Saga pulang dari London. Sejak awal Sasa mengantarkan dokumen ke bandara hingga berhari-hari Sasa sendirian di rumah, Sasa terus saja mengatur cara untuk membalas dendam pada Saga.

Permintaan maaf pertama, Sasa ingin dibelikan oleh-oleh berbau Sherlock khas 221B Baker Street. Wajib! Sasa mengingatkan Saga mengenai hal itu hampir setiap hari. Permintaan maaf kedua, Sasa sudah menyiapkan speaker  kecil di ruang TV rumah mereka.

Sejak Sasa menaiki mobil Juna pagi itu, Sasa selalu saja merutuk malu di dalam hati. Kalau bukan karena Saga yang panik, Sasa tak akan mau merelakan diri berlari di terminal tiga  dengan piyama biru polkadotnya. Ditambah lagi setelah mengantar dokumen ke bandara, Juna mengajaknya makan bersama. Mereka sarapan bubur ayam di daerah Monas. Sebenarnya sarapan itu akan sempurna jika Sasa sudah mandi dan mengenakan baju rapih. Mood Sasa hancur sehari penuh, untuk pertama kalinya merutuki Kapten Ri, andai aja gue nggak nonton sampe jam dua subuh! Nggak bakal bangun setelat itu gue!

Tapi ia lebih murka lagi dengan Saga. Andai aja itu orang nggak lupa dokumennya! Nggak bakal gue dipermaluin di depan Pak Juna!

Meskipun beberapa ucapan Juna saat itu juga membuat Sasa berbunga-bunga hingga malam ini.

“Nggak apa-apa Kok Sa you’re totally fine.”

“No make up is the best make up anyway.”

“It’s cute to see you like this seriously”

Nit!

Sasa menyalakan speaker Bluetooth kecilnya yang berwarna hitam, lalu meletakannya di sudut rak TV.

Saga dikabarkan sampai ke Indonesia malam hari, sekitar pukul sepuluh tadi. Berhubung jalanan tidak macet, bisa dipastikan Saga akan sampai rumah mepet tengah malam. Sasa akan menyetel suara teriakan kuntilanak saat pria tersebut masuk ke rumah. Ia akan mengatakan pada Saga bahwa ia akan tidur duluan, lalu di balik pintu kamarnya yang tak sepenuhnya ditutup, ia akan menyetel video mematikan dari Youtube HP-nya.

Rasain lu ya.

Lihat saja, ia akan menakuti Saga malam ini. Tak peduli jika pria itu jetlag, atau kelelahan, atau pusing akibat kerjaan. Pokoknya lo harus ngerasain jantungan kayak yang lo lakuin ke gue!

***

Sesudah meletakkan kunci rumah di bawah keset depan, dan memeriksa setiap lampu sudah dimatikan, Sasa menunggu Saga sambil senyum sendirian. Setiap ada suara mobil lewat, Sasa akan buru-buru masuk ke kamar, jantungnya dag-dig-dug kegirangan. Ia dapat merasakan bau-bau kemenangan.

Hingga akhirnya ada suara mobil lama di depan rumah, dengan koper digeret di depan teras, Sasa buru-buru masuk ke kamar. AKHIRNYAAAA!

Cklek!

Dengan pintu kamar yang hampir tertutup, Sasa mengintip dari balik daun pintu. Hanya dengan mata satu, Sasa lihat Saga baru membuka sepatu.

Setelahnya pria itu menggeret kopernya ke ruang TV, duduk bermain HP sebentar di sofa tengah. Benar-benar tepat di depan speaker Sasa! Perfecto! Suara dengan kekuatan penuh! Teriakan kuntilanak itu akan berada tepat di depan Saga!

Sasa dengan semangat-45 memilih video paling atas dari pencarian Youtube-nya. Mulutnya sudah tak kuat menahan tawa membayangkan suara hantu menggelegar di rumah yang gelap gulita tengah malam.

This is my welcome-back song, Pak. Enjoy!

Nit.

Satu…

Dua…

Tiga…

“DI SHOPI PI PI PI PI PI PI.”

ANJIIIIRRRR ADA IKLAAAANNNN!!!!!!

Sasa lupa dengan kemungkinan iklan yang terputar sebelum video yang ia klik dimainkan.

Bukannya Saga yang shock, justru Sasa di kamar yang kaget hingga berguling-guling.

“DI SHOPI PI PI PI PI PI PI.”

AAAAAAAAAA!

Seratus delapan puluh derajat dari ekspektasi Sasa, ia sampai mengacak-acak rambutnya di kamar.

SEMUANYA DI SHOPIIIIIIII!

“Sa keluar ini ambil oleh-olehnya.”

Ngok.

Benar-benar antiklimaks yang sesungguhnya. Sasa keluar kamar dengan keadaan rambut yang ia acak-acak sudah berantakan. Dengan keadaan video hantu baru mulai terputar, kedatangannya di ruang TV disambut suara kuntilanak yang menggelegar.

Saga tak kuat menahan tawa mengulurkan tangan memberi oleh-oleh Sasa.

"Saya masih nggak ikhlas Pak." Itu kalimat pertama penyambut Saga. Sasa lalu mematikan speaker nya. Suara kuntilanak yang mendadak hilang membuat rumah menjadi sunyi kembali. "Saya maluuuu."

"Pagi itu saya panik Sa." Saga masih berbicara dengan nada meledek. "Lagian kamu juga nggak bangun-bangun. Untung ada CCTV rumah, kalo nggak, lebih malu lagi kamu pasti dibanguninnya sama Juna. Saya kan pagi itu udah bilang ke dia kunci rumah cadangan ada di bawah keset kalo kamu diketok-ketok nggak nyaut."

IHHH YA AMPUN AMIT-AMIT! Sasa bergidik sendiri membayangkan kalau Juna yang membangunkannya di kamar waktu itu.

"Kok saya baru tau sih Pak di rumah ada CCTV??!!"

"Kamu tuh orangnya emang nggak pedulian, rumah sendiri aja nggak tau. Waktu itu kan saya pasang sama tukang CCTV nya dateng ke rumah, disambungnya ke HP saya." Saga kembali menjulurkan tangannya. "Ini btw oleh-oleh nya, kamu mau nggak?"

"Eh iya hehe." Secepat itu Sasa dapat terdistraksi. Dan dalam hitungan detik wajah muram Sasa bisa hilang membuka kotak kecil yang Saga berikan.

Saga membelikannya miniatur rumah Sherlock lengkap dengan ornamen-ornamen dindingnya. Bangku-bangku dan buku yang hanya sekecil jari Sasa membuatnya menggigit bibir gemas. "Pak ini lucu banget!!!!"

"You're welcome."

Ngok.

Dasar tukang sarkas!

"Oh iya Pak, saya liat-liat Insta story bapak, banyak juga Pak waktu buat jalan-jalan di sana?" Sasa menyindir. Yang Sasa tau, kerjaan di sana pasti banyak dan Saga hanya memiliki waktu dua hari untuk liburan, tapi Saga bisa sampai keliling Westminster Abbey, Buckingham Palace, naik London Eye, British Museum, foto di Big Ben, bahkan sampai ke Oxford Street.

"Oh iya itu." Saga yang masih pusing kelelahan memijit keningnya sesaat. "Saya sebenernya nggak tau-tau banget spot liburan di London kalo nggak ketemu mantan saya yang sekarang tinggal di sana."

"WIDIIIHHH!"

Sasa langsung sumringah mendengarnya. Rasanya seperti mendengar cerita novel saja dinas bekerja bertemu cinta lama.

"CLBK nggak Pak?"

"Ya nggak lah, udah mau nikah juga dia." Saga tertawa kecil. "Kita tuh ternyata satu flight pas saya berangkat ke sana, terus ketemu pas lagi ambil koper. Dia awalnya ngajak nginep di rumahnya tapi saya bilang saya ke sana untuk kerja, cuma punya dua hari day-off, terus dia nawarin jadi local guide di sana deh."

"Yah." Sasa mengambil salah satu bantal sofa ke pelukannya. "Kalo di film-film ya Pak, kalo dia ngajak nginep sih tandanya dia masih suka sama Bapak."

"Emang dia bilang itu ke saya kemaren."

"HAAAAHHH?" Dada Sasa ikut berdebar. Benar-benar seperti cerita fiksi! "Bapak nyia-nyiain kesempatan banget sumpah."

"Ya kan saya udah nikah Sa."

"Ya iya sih." Sasa membuang napas.  "Tapi kan kayaknya seru Pak kalo ada apa gitu di sana biar kayak novel-novel. Apalagi keadaannya dia mau nikah. Bapak sama dia ketemunya di London lagi! Banyak spot-spot romantis yang bisa bikin salting. Apa nggak baper tuh Pak dua hari keliling-keliling London?"

"Saya sih nggak, dia kayaknya iya. Orang dia hampir cium saya pas saya mau pulang."

"OMG PAK dia masih suka banget itu tandanya! Gimana Pak coba ceritain plis ini seru banget!"

Sepertinya hanya mereka pasangan suami-istri yang enteng membicarakan hal semacam ini.

"Nggak gimana-gimana, ya gitu aja. Dia kayaknya nggak tau saya udah nikah soalnya saya di sana juga nggak pernah pake cincin nikah—males—jadi mungkin dia pikir 'Maju terus aja'.

Kita mau pisah di bandara terus emang agak awkward, should we do a goodbye-hug? A high-five? Terus tau-tau dia ngedeketin diri—everything went so fast—until our lips were just a finger apart terus saya refleks mundur dan bilang 'Sorry Nya' her name is Anya by the way 'Sorry Nya I am married'."

"Sayang sekali Bung!" Sasa menepuk tangannya ke bantal sofa. "Mau liat dong Pak mukanya kayak gimana."

Saga pun membuka Instagramnya lalu memberikan HP nya ke Sasa.

"Ya ampun Pak cantik banget..." Sasa terus men-scroll laman Instagram perempuan itu. "Ih, pacarnya juga ganteng Pak. Kok bisa sih Pak dia masih suka orang lain?"

"Ya bisa aja, kamu aja masih suka sama Juna. Padahal udah nikah sama saya."

"Ya kan kita nikah emang tanpa cinta Pak."

"Ya justru itu. Kita kan nggak tau cerita cinta Anya kayak apa."

Oh iya ya, bener juga. Sasa manggut-manggut sambil terus melihat foto-fotonya. Baru kemarin sekali perempuan bernama Anya ini mengunggah fotonya dengan Saga, mereka berada di sungai Thames berdua. Jika dilihat dari postur keduanya, sebenarnya Saga dan Anya ini cocok sekali.

Sepak terjang keduanya juga cocok jika disandingkan. Dari Instagramnya, Sasa bisa tahu bahwa Anya ini bekerja di UNICEF.

Sasa itu sebenarnya suka merenung sendiri memikirkan Saga. Pak Saga itu kan ganteng, mapan iya, cari cewek cantik juga bisa, untuk ukuran suami—ya meski gue nggak sepenuhnya jadi istri dia sih—dia jadi suami baik kok, nggak problematic. Masak bisa, bebenah bisa, benerin yang rusak-rusak bisa. Kenapa mau-mauan dijodohin orangtua, ya?

"Bengong malem-malem kesambet setan kamu." Saga yang mengambil HP-nya di tangan Sasa secara cepat langsung membuat monolog Sasa pecah.

Ingin rasanya menanyakan hal yang satu itu namun ia belum berani karena merasa itu hal privasi. Jadilah ia menanyakan hal tidak penting. "Muka Bapak pucet deh? Sakit Pak?"

"Agak." Saga menyenderkan dirinya ke sofa, membuat Sasa secara refleks meraih lengan Saga untuk memeriksa temperaturnya. Dari yang Sasa lihat sedari tadi pria tersebut kerap memijat kepalanya.

"Ini sih bukan 'Agak' Pak! Badan Bapak panas."

Sasa jadi takut sendiri karena tidak ada persediaan obat di rumah. Buru-buru ia menuangkan air hangat dan memberikannya pada Saga.

"Sementara banyak minum air anget aja dulu ya Pak, saya beli obat. Bapak biasanya obat apa?"

"Nggak usah Sa nggak apa-apa."

"Muka Bapak udah kayak hantu sumpah Pak, pucet."

Saga yang fokus pada layar HP nya tersenyum kecil. "Kalo saya beneran hantu gimana?"

"HIH BAPAK NGOMONGNYA!" Sasa langsung merinding. Sudah tau malam ini suasana rumah bak syuting film horor semenjak Sasa berniat menakuti Saga.

Karena tak mau terlalu larut malam keluar untuk beli obat, tanpa ba-be-bo Sasa langsung mengambil kunci mobil yang digantung di sisi ruang TV.

"Bapak obatnya panadol atau biasanya obat apotek gitu?"

"Nggak usah Sa..."

Tak peduli omongan Saga, Sasa terus saja melangkah keluar. "Pak saya nggak bohong badan Bapak panas banget. Ya udah lah ya saya beli semaunya aja yang penting obat dem—"

"Sasa nggak usah!" Saga sampai sedikit berteriak untuk menghentikan langkah perempuan itu. Sasa yang kaget langsung termangu di tempatnya berdiri. Karena tak enak sudah meninggikan suaranya, Saga kini justru melembutkannya. "Saya nggak apa-apa... Kamu nyetir sendiri malem begini malah nanti kenapa-kenapa."

Oh iya ya? Sasa sampai tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika ia menyetir mobil sendirian ke luar.

"Udah kamu di rumah aja. Ini juga saya abis ngerjain kerjaan dikit bakal tidur kok."

Sasa yang sudah melunak meletakkan kunci kembali ke gantungannya langsung melongo lagi. "Tuh, bapaknya juga ngapain masih kerja sih Pak?! Bapak kan lagi sakit, capek, saya aja jetlag ngeliat Bapak. Udah lah Pak tidur! Nanti kalo bapak cuti sakit, kerjaan staff bapak alias saya and the geng yang makin berat!"

Kedua ujung bibir Saga terangkat mendengarnya. "Iya ini tinggal dikit kok, justru biar besok saya bisa istirahat penuh, saya nyelesaiin semua kerjaannya sekarang."

Hhhh! "Ya udah lah terserah bapak!  Yang penting saya udah kasih tau. Kesehatan itu mahal Pak! Lagian ya, bapak tuh ngapain sih kerja kerja kerjaaaa terus. Saya sebenernya nggak pernah berani ngomong ke Bapak tapi berhubung kita udah satu rumah, ya udah lah ini jadi rahasia kita aja, saya nggak enak soalnya ngomong di depan staff lain. Bapak kan udah kaya, bisnis bapak juga ada dimana-mana. Belum gaji utama. Meskipun saya nggak tau gaji Bapak, tapi gaji saya aja udah di atas 10, pasti gaji bapak lebih tinggi dari itu. Kenapa sih Pak sukaaaa banget sama kerja?! Saya aja yang nggak suka kerja nggak banyak kerja!"

'Saya yang nggak suka kerja aja nggak banyak kerja.'

Ngomong apa sih kamu Sa.

Celoteh Sasa bukannya membuat Saga terenyuh, justru membuatnya  tersenyum. Perempuan itu jika sedang merutuk suka berbicara tanpa henti seperti orang mabuk. Tidak perlu memberinya alkohol untuk membuat ia mengeluarkan uneg-uneg semaunya, cukup membuatnya kesal juga Sasa bisa berbicara lepas tanpa batas.

"Udah lah! Saya mau tidur." Sasa pun masuk ke kamarnya dan meninggalkan Saga sendiri yang masih tersenyum.

Why is that girl astonishingly so funny?

Continue Reading

You'll Also Like

55.2K 7.4K 35
Series ~ New Adult "Begitu banyak ragam manusia di dunia ini Gendis, mungkin bakal banyak hal yang mengagetkanmu kelak. Aku pernah seumuranmu, seumu...
110K 11.8K 49
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
62.2K 10.4K 38
(Romantic Comedy) Judul lama: Main Squeeze #3 Badass Series Setelah putus cinta, Milky Atmaja merasa ada yang hampa dalam hidupnya. Namun, kehampaa...
589K 76.2K 36
#Wattys2021 Winner ㅡ Chicklit | Chicklit - Romance Comedy | This work was added to @WattpadChicklitID Reading List April 2021 Lift my life, help me o...