Casanova《Jaeyong》✔

By acel_kins-

1.8M 240K 51.7K

[Romance] [M] Jung Jaehyun; CEO in Jung Corp, who had the nicknameㅡcasanova. •BXB || YAOI || HOMO || GAY •J... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
PDF CASSANOVA

Part 6

65K 8.9K 2K
By acel_kins-

SEPERTINYA membawa seorang teman ke tempat kerja bukan sebuah perkara besar, dua hari sudah berlalu dan Taeyong harus kembali datang ke Jung Corp untuk melihat busana yang akan ia kenakan minggu depan, terlebih ia juga harus membuat kecocokan dengan ukuran tubuh. Untungnya hari ini ia tidak datang sendiri, Taeyong mengajak Winwin!

Hanya saja, Taeyong tidak mau meninggalkan Winwin bersama Yuta! Lelaki berdarah Jepang itu memiliki otak kotor yang mungkin akan menempatkan Winwin di dalam situasi yang mengerikan!

Tentunya Winwin tidak keberatan, ia berteman sangat baik dengan Taeyong dan setuju untuk ikut ke tempat kerja sahabatnya, lagi pula Winwin bosan bila harus terus menerus diam di kantor Yuta. Walaupun tidak bisa di pungkiri bila ia sangat merindukan kekasihnya itu, namun pergi bersama Taeyong juga tidak merugikan, jadi tidak ada salahnya kan?

"Kantornya sangat besar! Lebih besar dari milik Yuta Hyung!" seru Winwin senang, iris hitamnya bergulir, menatap kantor tempat dimana Taeyong bekerja. "Apa Yongie senang kerja di sini? Pasti senang sekali!"

Mendengar itu Taeyong meringis. Oh, Taeyong mungkin akan senang bekerja di kantor sebesar ini bila tidak ada CEO cabul yang mengerikan. Awalnya, Jung Corp adalah tempat yang Taeyong idam-idamkan! Tapi semuanya berubah setelah ia mengetahui bahwa CEO yang menjabat memiliki sifat iblis! Itu tentu tidak bisa di biarkan, Taeyong berharap jika hari ini ia tidak perlu bertemu Jaehyun. Semoga saja Tuhan mau mengabulkan doa kecilnya.

Taeyong mengenggam tangan Winwin, membawa sahabatnya masuk ke dalam lift untuk menuju lantai lima. "Winwin menyukai tempat kerjaku?"

"Uhm!" Winwin mengangguk dengan semangat, ia tertawa kecil, "keluarga Yongie pasti senang bila mengetahui bahwa Yongie berhasil sukses seperti sekarang!"

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum kecil. Ya, keluarganya pasti senang mengetahui Taeyong bisa menghasilkan uang yang cukup untuk hidup di Seoul dan membiayai pendidikan Adiknya. Taeyong juga cukup puas mengetahui fakta bahwa ia bisa berusaha dengan paras yang ia miliki, menjadi model tidak mudah, bukan begitu?

Mereka berdua keluar dari dalam lift. Tapi Taeyong menghentikan langkah kaki saat melihat siapa yang berjalan di koridor lantai lima; menuju ke arahnya. Untuk yang kesekian kali Taeyong merutuk di dalam hati, seolah dewi fortuna tidak pernah berpihak kepadanya.

Winwin mengerjapkan mata. "Oh, lelaki tampan!" pekiknya pelan. Ia menyikut lengan Taeyong, mencoba memberi tahu sahabatnya bahwa ada lelaki yang begitu tampan sedang berjalan ke arah mereka.

Bukan, Winwin sama sekali tidak tertarik. Tapi ia berusaha mencari lelaki tampan untuk di jodohkan dengan Taeyong! Habisnya selama ini Taeyong selalu sendiri, belum pernah memiliki seorang kekasih, Winwin jadi ingin sekali melihat sahabatnya menjalin hubungan.

"Kapan hari keberuntunganku akan tiba?" bisik Taeyong pelan, iris hitamnya menatap lurus pada Jaehyun yang kini berdiri tepat di hadapannya.

Sungguh, bukannya seharusnya CEO itu tidak berkeliaran dan diam di ruangan saja? Kenapa Jaehyun selalu berada di manapun! Ini meresahkan, Taeyong berpikir mungkin sewaktu-waktu Jaehyun juga akan menghantuinya di dalam mimpi!

"Lee Taeyong," panggil Jaehyun dengan nada rendahnya, ia menoleh ke belakang untuk melirik Doyoung yang sedang memerhatikan macbook di tangan. "Ikut ke ruanganku hari ini, aku akan mengukur tubuhmu untuk pakaian yang akan segera di desain."

Bola mata Taeyong melebar. "T-tunggu, bukankah seharusnya itu Wendy Noona?"

Jaehyun mengangkat kedua bahu acuh. "Aku yang akan mengukur tubuhmu," ia memajukan tubuh, mendekatkan bibir di telinga Taeyong. "Dari dada, pinggul hingga lingkar paha. Ini akan sangat menyenangkan, bukan begitu?"

Bajingan sialan!

"Taeyong akan bekerja yaaa?" tanya Winwin penasaran, ia memerhatikan Taeyong dan Jaehyun secara bergantian. Tidak menangkap bahwa aura di sekitarnya sudah berubah menjadi sedikit kelam.

Jaehyun melirik Winwin. "Siapa?"

"Winwin!" seru Winwin senang, ia mengulurkan tangan pada Jaehyun, "sahabat Yongie!"

Mau tak mau Jaehyun menjabat uluran tangan Winwin namun tidak berselang lama karena Taeyong sudah menarik Winwin terlebih dahulu untuk menjauh dari Jaehyun yang cabul. Taeyong hanya tidak mau sahabatnya menjadi korban! Winwin terlalu polosㅡsetidaknya itu menurut Taeyong.

"Doyoung," panggil Jaehyun pada sekretarisnya, langsung membuat Doyoung menoleh. "Aku tidak bisa di ganggu, jadi kau harus mengajak teman Lee Taeyong berkeliling atau apapun itu."

"Kau tidak bisaㅡ"

"Tidak apa Yongie!" Winwin memotong ucapan Taeyong dan tersenyum lebar, "lagi pula Yongie harus bekerja, Winwin mengerti! Setelah selesai, kita bisa bertemu lagi kan?"

Taeyong menghela napas jengah dan mengusap wajah dengan kasar. Oh sungguh, kenapa Jung Jaehyun sangat menyebalkan? Itu pasti hanya akal-akalan semata, tapi tenang saja, Taeyong pasti bisa menjaga diri.

Doyoung mengangguk. "Baiklah," ia berjalan mendekati Winwin dan mengulurkan tangan. "Namaku Doyoung dan sepertinya kita harus menghabiskan waktu bersama hari ini."

Winwin mengangguk dan menjabat tangan Doyoung. "Winwin, uhm tentu!"

Tidak membutuhkan waktu lama hingga Winwin melambaikan tangan pada Taeyong dan pergi bersama Doyoung. Meninggalkan si lelaki bermarga Lee bersama CEO yang kini sedang memasang seringai lebar.

Oh tunggu, apa yang tadi Doyoung katakan? Menghabiskan waktu bersama hari ini. Bukankah mengukur ukuran tubuh hanya memerlukan beberapa menit?

***

Jaehyun mengambil pita sentimeter berwarna putih di atas meja dan berjalan mendekati Taeyong yang berdiri di tengah ruangan. Ada satu sofa panjang berwarna hitam di sudut ruangan dengan televisi dua puluh lima inchi, lalu beberapa vas bunga dan satu lemari kaca besar berisi pakaian yang di tata rapih.

Taeyong mengulum bibir, ia sudah melepaskan jaket denim yang di pakai, menyisakan kaus hitam berlengan pendek. Ia menatap ke arah lain, tidak mau memerhatikan Jaehyun yang berada di hadapannya. Oh sungguh, ini sangat canggung! Taeyong takut bila sesuatu yang buruk terjadi.

Bibir Jaehyun berkedut, menahan senyum, tidak tahan melihat raut wajah milik Taeyong. "Jadi aku akan mulai."

Setelah itu Taeyong bisa merasakan bahwa Jaehyun mengangkat kedua tangannya dan menaruh pita sentimeter di bagian dada; mengukur lingkar dada Taeyong. Napasnya tercekat saat menyadari bahwa pita sentimeter yang melingkar di dadanya menutupi kedua puting susunya.

Oh sial sial sial! Sudah Taeyong duga bila Jung Jaehyun memang sangat busuk!

"Bukankah kau harus menempatkan pita itu lebih ke atas?"

"Begitu?" Jaehyun terkekeh lalu sengaja menggesekan pita di kedua puting susu Taeyong sebelum mengangkatnya lebih ke atas dan melirik ukuran yang tertera di sana, hal tersebut berhasil membuat Taeyong tersentak.

Bisakah Taeyong pergi dari sini sekarang? Rasanya Jaehyun pasti akan melakukan hal yang lebih dari sekadar menggesek puting susunya dengan pita sentimeter!

Jaehyun berlutut di hadapan Taeyong, bermaksud untuk mengukur lingkar pinggang si lelaki cantik. Iris cokelat Jaehyun sedikit menggelap karena saat ini ia sedang memikirkan tentang sesuatu yang cukup erotis. Bagaimana lidahnya bermain di perut hingga pusar Taeyong, mengecup lembut dan memberi lumatan yang akan meninggalkan jejak basah.

"Kau tidak perlu berlutut.." gumam Taeyong pelan, ia masih tetap mengalihkan pandangan ke arah lain, tidak nyaman dengan posisi seperti ini.

"Aku harus." Jaehyun berbisik, ia menarik pita hingga membentuk ukuran pinggul Taeyong, di dalam hati Jaehyun mengumpat. Pinggul si lelaki cantik itu sangat ramping, ini semakin membuat pikirannya meliar.

Gila, Jaehyun mungkin bisa berubah gila sebentar lagi.

Taeyong menghembuskan napas kasar. "Bisakah kau lebih cepatㅡmmph!"

Iris hitam Taeyong melebar sempurna saat seketika Jaehyun berdiri dan menarik tengkuknya, menyatukan kedua belah bibir mereka dalam ciuman yang cukup liar. Hingga Taeyong bisa merasakan bahwa bibirnya begitu basah, Jaehyun menggerakan bibirㅡmendominasi ciuman mereka.

"Uhmf! L-lepas!" ujar Taeyong susah payah, ia berusaha mendorong dada Jaehyun agar ciuman mereka terlepas. Tapi sekali lagi, tenaga mereka tidak sebanding.

Baru saja Taeyong ingin melancarkan aksi, menendang selangkangan Jaehyun seperti terakhir kali. Namun ternyata Jaehyun sudah memprediksi hal tersebut, lelaki tampan itu mengangkat kedua kaki Taeyong dan melingkarkannya di pinggul. Ini seperti Taeyong berada di gendongan Jaehyun.

"Ungh! Uhmff! L-lepas! Ya! B-bajingan AH!" tubuh Taeyong di hempaskan begitu saja di atas sofa dengan Jaehyun yang berada di atasnya. Ciuman mereka sudah terlepas, napas Jaehyun terengah, iris cokelat lelaki itu berkabut.

Dada Taeyong kembang kempis, kemarahan terlihat jelas di bola matanya. "Bajingan sialan! Lepaskan aku!"

Jaehyun tersenyum lebar. "Apa kau tahu bahwa kau sangat manis? Begitu seksi dan memesona hingga aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja?"

Taeyong mengusap bibir yang basahㅡdan sedikit bengkak karena Jaehyun terus menghisapnya. Ia memukul dada Jaehyun. "Menyingkir! Kau cabul sialan, aku akan melaporkan ini sebagai pelecehan seksual!!" serunya berapi-api.

"Aku menunggu laporan itu," bisik Jaehyun seraya menundukkan kepala, menempelkan hidungnya di pipi Taeyong. "Ayolah, habiskan malam bersamaku Lee Taeyong."

"Aku bukan lelaki yang bisa kau pakai! Aku hanya akan melakukan semua itu bersama pendampingㅡ"

"Omong kosong." Jaehyun memotong ucapan Taeyong dan menarik kedua tangan si lelaki cantik yang terus mendorong bahunya sedari tadi, ia menaruh tangan Taeyong di atas dan menahannya dengan satu tangan, "jika begitu dengan senang hati aku akan menjadi pendamping hidupmu, bukankah sangat menarik?"

Baru saja Taeyong berniat bersumpah serapah, namun ia tidak bisa karena Jaehyun kembali membungkam bibirnya dengan ciuman. Oh sungguh, adakah seseorang yang bisa membantu Taeyong untuk keluar dari situasi mengerikan ini?!!

Taeyong harap dewi fortuna bisa berpihak padanya sekarang karena ia benar-benar membutukan bantuan!

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.2M 105K 58
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
450K 44.8K 55
[SUDAH DI TERBITKAN] "berhenti, atau aku yang pergi!" Lee taeyong "Kau yang pergi" Jung jaehyun Jaeyong Bxb 🚫 Mature 🔞 M-preg Bagi yang homophobia...
2.1M 248 1
|DIBUKUKAN| "Arti sebuah cinta, besarnya sebuah rasa, dan ikhlasnya sebuah asa." Pernikahan yang tidak diinginkan antara Lee Taeyong dan Jung Jaehyu...
311K 14K 10
Bagaimana rasanya jika kau menikah dengan orang yg akan menjadi Daddymu?" "Eughhhh Daddy stop..ahhh," "Baby boy, you are so sexy and exciting, will y...