Part 23

40.3K 6.1K 962
                                    

MATA Doyoung menatap lurus jadwal Jaehyun untuk hari ini, ia menghela napas dalam ketika mengetahui bahwa tidak ada meeting yang perlu di hadiriㅡitu tandanya, kemungkinan Jaehyun akan pergi ke club, mencari jalang demi memuaskan nafsu. Bukannya Doyoung memiliki pikiran negatif, tapi memang itu yang selalu Jaehyun lakukan.

Berdehem pelan, Doyoung mengetuk pintu ruangan Jaehyun dan masuk ke dalam, memerhatikan si lelaki bermarga Jung yang sedang menyandarkan punggung di kursi dengan kedua mata yang terpejam. Tidak ada berkas yang di kerjakan, kemungkinan semuanya sudah selesai.

"Bos," panggil Doyoung dengan wajah datar, ia berdehem pelan saat Jaehyun membuka mata dan menatapnya. "Tidak ada meeting hari ini."

Jaehyun menghela napas dalam sebelum mengangguk. "Aku tahu."

Sebelah alis Doyoung terangkat; merasa sedikit heran karena Jaehyun tidak mengatakan apapun tentang 'mencarikan seseorang untuk memuaskan nafsu' oh atau jangan-jangan Jaehyun memiliki acara lain? Baiklah, Doyoung hanya ingin memastikan, karena Jaehyun masih berada di kantor dan sepertinya tidak berniat untuk pulang ke rumah dalam waktu dekat.

"Apa kau ingin aku mencarikan seseorang untuk memuaskan nafsu binatangmu?"

Dahi Jaehyun berkerut dalam, ia mengalihkan pandangan dan berpikir selama beberapa saat. Benar, tidak ada meeting hari ini, bahkan seluruh pekerjaan nya sudah selesai. Bukankah seharusnya Jaehyun melepas penat bersama beberapa jalang demi memuaskan hasrat biologisnya? Namun sungguh, hal tentang 'mencari jalang' belum terlintas di dalam pikirannya.

Selama beberapa detik, wajah Taeyong terlintas di dalam benak, berhasil membuat Jaehyun mengeraskan rahang. 'Aku tidak terlalu penting.' kata-kata yang Taeyong lontarkan berputar di dalam ingatan. Jaehyun tahu bila lelaki bermarga Lee itu sudah sangat lelah menghadapinya, Jaehyun jadi sedikit cemas, ia belum mau melepaskan Taeyong.

"Tidak." pada akhirnya Jaehyun menjawab tawaran Doyoung, ia mengulum bibir bawah, "kau bisa pulang cepat hari ini."

Doyoung mencibir. "Apa kau akhirnya sadar dan memutuskan untuk fokus pada Lee Taeyong?"

"Apa maksudmu?"

"Jangan berpura-pura tidak mengerti," gerutu Doyoung pelan, ia melirik ke arah jam tangan, pukul dua siang, Doyoung sedikit bersyukur karena Jaehyun membiarkannya pulang lebih awal. "Kontrak yang mengikatmu bersama Lee Taeyong, apa kau akhirnya sadar bahwa kau tidak seharusnya mencari orang lain ketikaㅡ"

"Sebaiknya kau keluar." potong Jaehyun cepat, ia mendengus lalu berdiri dan memasukan ponsel ke dalam kantung celana, "aku tidak ingin mendengar omong kosongmu lebih lama."

Rahang Doyoung terjatuh, Jung Jaehyun memang bajingan! Tidak bisakah setidaknya lelaki sialan itu menghargai Doyoung yang selalu bekerja keras siang dan malam?! Merotasikan bola mata, Doyoung akhirnya keluar dari ruangan Jaehyun, menghentak kakinya dengan keras.

Setelah Doyoung meninggalkan ruangan, Jaehyun menghela napas panjang. Ini tidak seperti biasanya, ia sama sekali tidak memiliki selera dengan mencari orang lain untuk memuaskan nafsu binatangnya. Jaehyun bahkan muak membayangkan hal kotor bersama orang selain Taeyong, sangat aneh.

Meraih ponselnya, Jaehyun berusaha menghubungi Taeyong. Ia memiliki banyak waktu untuk di habiskan dan Jaehyun ingin menemui Taeyong siang ini, ada banyak tempat yang bisa mereka datangi. Tapi tidak masalah bila Taeyong ingin berdiam diri di apartemen, itu bukan ide buruk.

Tunggu, apa bahkan Taeyong ingin menghabiskan waktu bersamanya?

"Ya?" suara lembut Taeyong terdengar dari seberang telepon, "ada apa?"

Casanova《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang