Jodoh; Zhong Chenle [ON REVIS...

By enthusiastichabs

1.2M 55.6K 13.4K

Dijodohin? yaudah lah pasrah. ________________ Start: 15 May 2020 End: 10 November 2020 nb: BACA=WAJIB VOTE (... More

1
2
3
4.
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15

7

38.2K 4.1K 1.7K
By enthusiastichabs

"ANJIR!"

Chenle hanya menoleh saat mendengar umpatan Sera. Sedangkan perempuan disebelahnya itu bergerak heboh untuk bangun dari tidurnya sambil mengecek pakaiannya.

"Lo ngapain disini?!" tanya Sera

Chenle ikut duduk lalu menatap Sera dengan senyuman manis. Merasa pertanyaannya tidak dijawab ia langsung memukul kepala Chenle dengan guling yang ia peluk.

"Jawab bego, malah nyengir!"

"Hehehe, gue udah disini dari jam 8"
"Terus lo gak turun-turun jadi Mama suruh naik"

Sera menepuk dahinya lalu merebahkan diri lagi diatas kasur. Ia memejamkan matanya lagi tetapi tidak kembali tertidur.

"Ngapain lo kesini pagi-pagi? Gak sekolah?" tanya Sera

"Sekarang Sabtu, kita ada pemotretan lagi hari ini"

"Apalagi hari ini?"

"Prewedding, lagi"

"Capek"

"Tidur aja lagi, Prewedding jam 2"

"Gila?! Lagi panas-panas nya matahari"

"Indoor, Sayang"

"Najis"

Chenle hanya terkekeh, ia menyibak selimut yang Sera peluk, tetapi seketika ia menyesal. Saat ia ingin menutup kembali selimut itu, Sera menyekal tangan Chenle.

"Buka aja, gue gerah pagi-pagi ribut sama lo"

"H-hah? Apanya?" tanya Chenle kikuk

Sera membuka matanya lalu melihat kearah Chenle.

"Itu lo megang apa? Selimut kan?"

"O-oh, iya"
"Ra, lo kalo tidur"

"Kalo tidur?"

"Gapake ya?"

Sera menaikan sebelah alisnya lalu menatap Chenle.

"Ngomong yang jelas"

"Bra"

Sera melotot, ia tidak sadar kalau sedari tadi pandangan Chenle ke arah dada nya. Ia langsung bangun lalu membekap kepala Chenle dengan selimut.

"BOCAH MESUM!"

"HAHAHAHAHAHAHA"
"Ra, gede"

"DIEM LO ANIME"

"HAHAHAHAHAHAHA"
"RAAAA PENGAAAPP"

Sera membuka selimut yang membekap kepala Chenle, ia menatap Chenle dengan galak sedangkan Chenle masih tertawa kecil.

"Orgil" sarkas Sera

"Lo orgil, dipuji gede malah marah"

Wajah Sera bersemu saat Chenle melirik ke bagian itu lagi. Sera langsung menutup dengan selimut lalu memukul Chenle.

"Malu, bego"

"Lagian lo tidur cuma tanktop an"

"Dingin"

"Yaudah bukan salah gue sempet ngeliat"
"Putih lagi, anjir"

"CHENLEEEEEE!!!"

"IYAAAA AMPUNNN!"

Sepertinya teriakan kali ini terdengar sampai lantai bawah. Buktinya Jessica langsung membuka kamar Sera saat kedua insan itu sedang baku pukul menggunkan bantal dan guling.

"HEH HEH HEH! Pagi-pagi heboh banget ributnya"

"Maaah! Chenle itu loh"

"Dih kok gue?!"

"Sstttttt, Adek cepet mandi ah, kamu kok betah banget pacaran bau jigong gitu"

"ADEK GAK BAU JIGONG!"

"Oh berarti kita udah pacaran ya, Ra?" tanya Chenle

"Lo diem apa gue pukul?"

"Oke gomen"

Jessica hanya terkekeh saat Chenle langsung diam saat diancam pukulan oleh Sera.

"Adek mandi dulu, Chenle ayo kebawah sama Mama, nanti abis itu kalian berangkat"

"Katanya Chenle sore?" tanya Sera

"Nurut aja, Adek"

𓂃݊  ׅ🐬 ᮫ ⑅ׅ ݊zhong chenle  ּ  ᘏᘏ ⑅ֹ ˖ֹ

Brakk

"ANJING" latah Chenle saat Sera menutup pintu mobil dengan kencang.

"Manyun gitu minta dicium?" goda Chenle

"Diem"

"Pinter acting banget ya Serali, safety belt nya dipake dulu cantik, kita pulang sekarang"

Sera memakai safety belt lalu Chenle melajukan mobil pelan menuju jalan pulang. Tema pemotretan yang sedikit vulgar kali ini membuat mood Sera rusak.

Foto pertama disarankan oleh Henry, yang kedua sudah jelas Lee Donghae, foto terakhir oleh Jieun dan Chengxiao.

Sera tidak sadar kalau ini bukanlah jalan pulang, ia baru sadar saat mobil Chenle berhenti disebuah toko eskrim.

"Ayo beli eskrim dulu biar gak marah aja"

"Gue gak marah!"

"Tapi lo diemin gue, gue gatau salah gue apa"
"Ayo, cantik"

Suasana toko yang bernuansa pastel menyegarkan mata membuat mood Sera sedikit membaik, ia menyapu pandangannya kesetiap sudut, melihat banyak orang menikmati eskrim sambil bergurau, Sera turut senang melihat orang berbagi tawa.

Chenle memeluk Sera dari belakang, ia meletakkan dagunya diatas kepala Sera. Padahal Sera termasuk perempuan yang tinggi, tetapi nyatanya Chenle lebih tinggi.

"Mau makan disini apa di mobil"

"Dimobil boleh?"

"Boleh, Sayang" ujar Chenle sambil mengusak rambut Sera. Sera tersenyum tipis tanpa sadar.

"Silahkan pesanannya"

"Bucket ice Vanilla topping Oreo satu, sama bucket Mint nya satu. Mau spoon sama cup set nya juga ya mba"

Sera menoleh kearah Chenle, Chenle yang merasa diperhatikan langsung menurunkan badannya dan mendekatkan telinganya ke arah Sera.

"Ngapain beli bucket?"

"Gapapa, lo pasti suka"

"Nanti pilek"

"Pilek berdua"

Sera melirik sebal sedangkan Chenle terkekeh. Chenle menyerahkan kartunya saat kasirnya datang.

"Kendaraannya disebelah mana, Kak? Untuk pembelian bucket diantar sampai kendaraan atau bisa sampai rumah"

Chenle mengangguk "Saya bawa mobil mba, saya tunggu di parkiran depan ya? mobil saya yang hitam itu, pembayarannya di pacar saya"

Chenle langsung memberikan kartunya kepada Sera sambil membisikkan pin kartunya. Sera mengangguk kikuk lalu menyerahkan kartunya.

"Lagi hari spesial ya Kak?" tanya kasir itu

"Eh engga sih, kebetulan aja habis keluar bareng"

Kasir itu tersenyum, lalu memberikan kartu dan recipt kepada Sera.

"Langgeng dan sehat selalu ya, Kak!"

Sera tersenyum tulus "Makasih"

𓂃݊  ׅ🐬 ᮫ ⑅ׅ ݊zhong chenle  ּ  ᘏᘏ ⑅ֹ ˖ֹ

"Ra, ayo pacaran"

Sera dan keempat temannya sudah kembali bersekolah lagi di hari Senin. Perkataan Chenle tadi sudah diulang ratusan kali hari ini, dan Chenle selalu membuntuti Sera kemanapun itu.

"Sumpah gue dari pagi nungguin pernyataan serius lo, tapi sampe sekarang masih gitu-gitu aja. Ngajak pacaran kaya ngajak main ke Warnet!" sinis Jennie

"Udahlah terima aja, nanti juga jadi Suami" ujar Rose

"Lo pada balik duluan aja, gue balik sama Chenle" ujar Sera sambil melirik ke arah Chenle yang berdiri tidak jauh dari Sera.

"Serius ya? Gue ga mau balik udah kebelet banget pengen boker" kata Lisa

"Iya duluan aja, hati-hati"

"Yaudah kita duluan ya? Lo juga hati-hati"

Saat mobil Lisa mengklakson dan meninggalkan basement, Chenle langsung menghampiri Sera lalu merangkulnya.

"Lo balik sama gue artinya kita pacaran?"

"Pacaran mulu isi otak lo"

"Ih ayolah"

"Ujung-ujungnya nikah ngapain pacaran"

"Ya kenapa biar lebih enak aja nantinya, gue tau lo nya diem-diem doang jadi gue yang menelin lo"

"Gausah ngeledek"

"Dih? Kan bener lo diem doang"
"Apa coba alasan lo gak mau?"

"Tidak pacaran dan langsung menikah"

Chenle menatap Sera kaget, ia langsung menyandarkan kepalanya di bahu Sera.

"Ternyata lo punya goals freak"

"Itu gak freak!"

"Mana ada orang gak pacaran tiba-tiba nikah? Ya kalo dijodohin bisa aja"

"Yaudah kita kan dijodohin"

"Aaaaa ayo pacaran"

Lagi-lagi Sera tak menghiraukan Chenle dan menarik lelaki itu agar masuk ke mobil.

Chenle menatap Sera dengan bibir yang dilengkungkan kebawah, Sera yang semula sibuk meletakkan tasnya dibelakang langsung menoleh saat mengetahui tidak ada pergerakan dari Chenle.

"Raaaaa"

"Kenapa muka lo gitu?"

"Jahat"

Chenle memasang safety belt nya dengan kesal, Sera tertawa lalu memajukan badannya. Ia mengecup pipi kiri Chenle. Chenle membeku, ia benar-benar kaget.

Ia menoleh, Sera masih berada didekatnya, jarak mereka sangat dekat sekarang. Sera sendiri bukan kaget akan tingkahnya, tetapi ia memandangi sisi wajah Chenle yang sangat tampan dari jarak dekat.

"Ra?"

Sera sedikit terkejut tetapi tidak langsung menarik badannya. Ia malah balik menatap Chenle.

"Apa? mau cium?" goda Sera

Chenle meneguk ludah saat melihat Sera dari jarak dekat. Ia langsung mengecup bibir Sera cepat lalu mengulas senyum tipis.

Sementara itu Sera masih kaget, itu adalah ciuman pertamanya, diambil oleh calon suaminya. Ia menarik badannya untuk duduk di kursi dengan benar lalu memasang safety belt.

"Lo yang nawarin cium lo yang kaget"

"Gue kira bukan di bibir!"

"Ada yang deket, kenapa harus cari pipi yang jauh?"

Jantung Sera bergedup lebih cepat, Chenle yang mengetahui Sera masih kaget hanya terkekeh sambil melajukan mobil menuju kerumah.

"Mau kemana kok ngelewatin jalan balik?" tanya Sera

"Ke rumah gue"

"Ih ngapain?!"

"Ya main aja kenapa sih?"

"Ah malu gue"

"Yaelah Ra, bakalan jadi keluarga lo juga"
"Lagian lo juga sendirian dirumah, gabut"

"Yaudah"

Nyatanya dirumah Chenle pun sama, hanya ada Lay dan Chengxiao yang sibuk dengan komputer di hadapannya. Akhirnya Chenle mengajak Sera untuk ke kamarnya.

"Ganti pake baju gue aja" kata Chenle

Sera mengangguk, Chenle datang membawa bucket ice cream yang mereka beli pada Sabtu lalu, satu dirumah Sera dan satu lagi dirumah Chenle.

"Mau"

"Iya ganti baju dulu, cantik"

Sera memilih baju paling atas di lemari Chenle dan langsung menggantinya di kamar mandi.

"Ra lo yang bener aja gak pake celana? Kita cuma berdua?"

Sera mengangkat kaos Chenle yang panjangnya sampai menutupi setengah pahanya, ia menunjukkan bahwa ia juga memakai celana pendek.

"Sana lo dipojok, eskrimnya ditengah, gue juga mau"

Chenle berada dipinggir kasur sambil menonton siaran netflix di tv nya.

"Lo nonton film apa gelap gini?" tanya Sera

"Gatau, udah keputer daritadi"

Mereka menonton siaran itu sambil menikmati ice cream yang hampir habis, volume yang dipilih juga lumayan kencang sampai akhirnya ada adegan ciuman yang membuat Sera dan Chenle serempak mengalihkan pandangan menuju ice cream disebelah mereka.

Sera dan Chenle tidak sengaja melakukan kontak mata yang membuat Sera semakin beringsut mundur memepetkan badannya ke tembok.

Decapan demi decapan terdengar, Chenle langsung memindahkan bucket ice cream itu lalu Sera reflek mematikan siaran tv itu.

"Jorok banget otak lo" maki Sera

"Gue juga gatau bakalan ciuman" balas Chenle
"Gue ganti baju dulu"

Chenle dengan santai membuka kemeja nya didepan Sera, lalu ia memilih baju di lemari dengan bertelanjang dada. Sera tercekat, badan Chenle memang tidak se-kekar milik Jeno yang Sera lihat setiap harinya tetapi entah badan Chenle yang bersih, otot tangan dan perut yang terbentuk membuat Sera merinding.

"Horny gak?" tanya Chenle kepada Sera

"Heh! pertanyaan lo gak ada yang berbobot kah?"

"Gue horny soalnya"

Chenle sudah mengganti celananya tetapi masih bertelanjang dada. Sera menaikkan sebelah alisnya dan berusaha menjadi biasa saja.

"Payah lo gitu aja horny"

"Ra kita abis ciuman tadi, lo sekarang bentukannya kayak gini? Gue normal, anjir"

"Terus?"

"Ciuman"

Sera bangkit dari kasur, Chenle mengikuti Sera yang berjalan kearah pintu. Chenle dengan cepat menekan pintu agar tidak dapat terbuka, ia mengurung Sera dengan kedua tangannya.

Sera menoleh, ia mendongak menatap Chenle. Ia tersenyum miring saat Chenle menatapnya galak.

"Gak sopan! Lo cium gue duluan terus nawarin ciuman di mobil, sekarang gue mau lanjutin malah mau kabur"

klik

Pintu kamar terkunci sempurna saat Sera berhasil memutar kunci dengan benar walau ia sedang berhadapan dengan Chenle. Chenle menahan senyumnya saat mengetahui bahwa Sera mengunci pintu kamarnya.

"Emang mau lagi ciuman diganggu?" tanya Sera

Tanpa basa-basi, Chenle langsung menyerang bibir Sera dengan ciuman, Sera sempat kaget tetapi permainan Chenle yang tidak kasar membuat Sera bisa mengimbangi ciuman itu.

Satu tangan Chenle masih berada disebelah kepala Sera, dan satu tangan satunya sudah merangkul pinggang Sera agar perempuan itu lebih dekat dengannya.

Sera mengalungkan tangannya di leher Chenle, dengan sigap lelaki itu mengangkat pelan badan Sera dengan satu tangan. Kini, Sera sudah berada digendongan Chenle dengan ciuman panas yang tidak terlepas. Keduanya tetap fokus bertukar saliva dan merasakan kenikmatan ciuman tanpa nafsu lain.

Sera memundurkan wajahnya. Deru nafasnya membara, Chenle pun sama tetapi kedua kening mereka masih bertaut yang berarti ini hanyalah jeda sementara.

Sera mengusap daerah bibir Chenle yang basah, lalu ia memiringkan kepalanya lagi, Chenle tidak diam dan langsung mengambil kesempatan untuk mencium Sera yang telah memberinya akses.

Chenle berjalan pelan menuju kasur, merebahkan Sera pelan tanpa melepaskan tautan mereka. Sera sudah kewalahan, ia memukul bahu Chenle agar lelaki itu menyudahi ciuman panas mereka. Chenle memundurkan kepalanya lalu mengecup bibir Sera berkali-kali tanpa lumatan. Setelah itu ia merebahkan badannya diatas Sera sambil menelungkupkan wajahnya di ceruk leher Sera.

"Brutal banget lo" komentar Sera
"Capek kan"

"Gapernah ciuman, sekalinya ciuman sama calon Istri"

"Gak nyambung"

Chenle bangkit lalu menahan badannya diatas Sera dengan kedua tangannya. Sera meneguk ludah saat melihat otot-otot tangan Chenle yang berada diantara kepalanya.

"Gue sayang banget sama lo"
"Dan gue pastiin, gue ga akan bertepuk sebelah tangan, nantinya"

"Le.."

"Gue suka lo dari dulu, Ra"
"Gue gatau kalo perjodohan ini pas SMA"
"Jadi, ya itu, Garesh..."

Sera mengangguk lalu mengelus rambut Chenle pelan. Chenle langsung memeluk Sera gemas.

"I love you in every universe"

𓂃݊  ׅ🐬 ᮫ ⑅ׅ ݊zhong chenle  ּ  ᘏᘏ ⑅ֹ ˖ֹ

Continue Reading

You'll Also Like

17.4K 2.5K 32
Kisah seorang gadis yang menjadi pemuda karena ibunya, dengan sederetan rahasia keluarga dan masalah yang ia lalui di sekolahnya. ...
12.1K 732 26
SEASON 2 [COMING SOON] "Aku akan mencintaimu seperti yang mereka ajarkan!" . . #03//01//21 ✓19\\03\\21
94.8K 8.4K 78
Ini hanya kisah Boboiboy dan (Name) yang dinikahkan pada umur 17 tahun dengan dalih perjodohan. Lantas bagaimana kisah mereka kedepannya? Warning...
142K 13.8K 20
[Completed ✓] Don't judge a book by it's cover kayanya berguna juga buat Renjun:) ©thehunpaketh