MY SWEET DIAZ

By keemysha

6.7K 601 172

Diaz yg notabenenya adalah most wanted sekaligus ketua osis di sekolahnya tiba-tiba saja jatuh cinta pada sos... More

01. | Into The New World
02. | First Love
03. | Beginning
04. | Dejeccted
05. | Pretty Girl
06. | Dissapointed
07. | Approad Fail
08. | Restraint
09. | Instagram
10. | Connect
11. | Incident
12. | One of a Problem
13. | Opportunity
14. | Diaz Jealous
15. Sasa Jealous
16. | About Their
17. | Love Shot
18. | Side Effect
20. | Calligraphy.
21. | Marsya hate Bryan?
22 | Bryan Apologized
23. | A Hug Farewell
24. | Lovable
25. | Black Hole
26. | Broken
27. | Confused
28. | Taste the feeling
29. | Broken Heart
30. | Marsya yang malang

19. | My First and last

198 13 5
By keemysha

Diaz POV

Aku nggak tau apa yang terjadi dengan ku. Kenapa setiap menatapnya aku seperti terhipnotis oleh dua mata cantik itu. Aku tidak berani mengatakan perasaan ku padanya. Aku tidak tahu apa yang ku takutkan. Tapi sepertinya aku takut mendengar jawaban yang keluar dari bibir manis itu. Aku tahu aku sudah jatuh semakin dalam padanya. Dan aku tidak memiliki jalan untuk kembali.

Aku menghela nafas gusar beberapa kali. Padahal tadi niatnya aku ingin mengungkapkan perasaan ku. Aku bahkan sudah menyiapkan tempat itu agar aku bisa berdua dengannya. Tapi tetap saja aku tak bisa.

Diaz memang dekat dengan banyak wanita, tapi wanita-wanita itu yang mendekatinya. Dia tidak punya pengalaman dalam mendekati wanita.

Marsya yang duduk disebelah Diaz menatap Diaz yang beberapa kali mengumpat karena jalanan yang macet. Ini memang masih sore dan banyak orang yang pulang kerja sekarang.

"Kita kerumah kamu?" Tanya Marsya saat menyadari jalan yang kami lewati. Aku hanya berdeham sebagai jawabannya. Kami sudah hampir sampai. Rumah ku berada ditengah-tengah satu-satu nya rumah yang dekat dengan taman terbesar dikota ini. Aku langsung saja memasukkan mobil kehalaman ketika gerbang hitam besar yang menjulang tinggi itu terbuka menampilkan rumah bertingkat dua dengan cat warna putih.

"Masuk duluan, mama didalam nungguin kamu."

Dia mengangguk lalu membuka mobilnya tapi ternyata mobilnya masih dikunci. Dia membalikkan tubuhnya, mungkin dia berniat ingin menyuruh ku membuka kunci nya tapi mulutnya langsung bertabrakan dengan wajah ku yang tepat berada dibelakangnya. Dengan gerakan cepat Marsya langsung memundurkan kepalanya menempel pada kaca mobil.

"K-kau-- ngapain?" Tanya nya gugup.

"Aku mau mulai sekarang kita pacaran sungguh-sungguh." Kata ku lalu keluar dari mobil setelah menekan tombol disebelahku. Meninggalkan Marsya yang masih memikirkan apa yang baru saja terjadi. Mungkin.

¤¤¤

"Marsyaa," Nendi langsung memeluk Marsya begitu melihat perempuan dengan rambut yang digulung asal itu memasuki rumahnya. Begitu putranya masuk tadi, putra nya mengatakan kalau dia membawa Marsya. Jadi dia menyusul Marsya kedepan.

"Kamu katanya sakit yaa? Maaf ya tante nggak bisa jenguk kamu padahal tante pengen banget."

Marsya tersenyum kikuk. "Nggak papa kok tante."

"Aduh, kamu jadi kurusan sekarang. Pipi kamu juga jadi makin tirus. Kamu harus kuat makan biar nggak kurus-kurus banget."

Marsya memegang kedua wajahnya tepatnya pada bagian pipinya. Rasanya badannya biasa-biasa saja, darimana nya dia tambah kurus.

"Ayo duduk tante mau curhat sama kamu." Nendi mengajak Marsya duduk disofa panjang yang berbentuk cekung.

"Curhat apa tante?" Tanya Marsya saat mereka sudah duduk. Mereka duduk dengan posisi miring saling berhadapan.

Nendi terlihat berpikir, "curhat apa ya, ah tante juga bingung mau cerita apa. Kamu sudah makan? Biar bicaranya lebih enak sambil makan. Gimana?"

"Em sasa uda makan tadi tante sebelum kesini sama Diaz juga."

"Ooh, kamu gimana sih bisa dekat sama Diaz. Diaz kan banyak degem nya kalo disekolah."

Marsya menggulum senyum, bingung mau menjawab apa.

Ekhem..

Marsya merapalkan ucapan syukur dalam hatinya. Diaz datang disaat yang tepat dia langsung duduk disebelah Nendi. Marsya tak dapat melepaskan tatapannya dari Diaz. Diaz sangat tampan dengan kemeja nya yang kebesaran, sebagian kemeja nya berwarna putih dan sebagiannya lagi berwarna hitam. Dia tidak memasukkan bagian yang berwarna hitam itu kedalam celananya hanya bagian yang putih saja.

"Udah liatinnya, aku tahu aku ganteng." Diaz mengerling nakal, Marsya mendengus.

"Kamu mau kemana nak?" Tanya Nendi. Dia juga bingung kenapa Diaz berpakaian rapi.

"Papa nyuruh Diaz kekantor."

Nendi mengangguk. Meskipun hubungan nya dengan Bilson sudah lama putus, papa Diaz tidak perna membedakan Diaz dan adiknya yang jatuh ketangan papanya. Diaz akan mendapatkan setengah dari perusahaan papanya dan setengahnya lagi untuk adiknya

"Kamu mau pergi sekarang?"

"Nggak, bentar lagi mau berduaan dulu sama my prety girl."

"Kamu ngobrol "kamu ngode mama buat pergi?"

"Yup! Mama pintar deh pantas Diaz juga pintar." Lagi-lagi Marsya mendengus karena sifat Diaz yang super pede.

"Yauda mama kekamar duly kayanya ada kerjaan. Marsya tante tinggal dulu yaa," ijin Nendi sebelum pergi. Dia mengelus surai rambut Marsya lalu beranjak dari tempat duduknya yang sekarang sudah digantikan oleh Diaz.

"Hai pacar," sapanya sambil melambaikan tangannya didepan Marsya.

"P-pacar?"

Diaz mengangguk pasti.

Seketika Marsya teringat dengan kata-kata Diaz saat dimobil tadi. "Aku nggak ada bilang iya yah!"

"Emang aku ada nanya? Itu pernyataan bukan pertanyaan."

"Kok gitu?"

Diaz mendekatkan wajahnya pada Marsya, "Kamu mau nolak?" Pelannya.

Marsya meneguk saliva. "Engg nggak gituuu," cicit Marsya.

Diaz mengangkat sebelah alisnya. "Jadi?" Dia semakin mendekatkan wajahnya, menatap wajah Marsya yang sudah mulai memerah seperti kepiting rebus. Melihatnya yang seperti ini dia jadi teringat saat Marsya memeluknya beberapa jam yang lalu. Dia jadi menyesal karena telah memarahi gadisnya.

"Kamu-- jauh dikiiit. Aku nggak bisa nafas." Ujarnya sambil mendorong dada Diaz menjauh barulah dia bisa bernafas lega.

Diaz berusaha menahan tawa dan hanya menunjukkan senyum nya. Marsya sangat imut dalam mode awkward seperti ini. Padahal dulu perempuan ini seperti Macan betina yang tidak bisa diganggu.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?"

"Dimana-mana itu nanya dulu baru resmi pacaran. Nggak kaya kamu pacaran dulu baru nanya mau apa nggak."

Diaz tertawa menanggapi ucapan Marsya yang ada benarnya. "Oke berarti kamu mau." Diaz duduk lurus kedepan sambil bersandar pada pinggir sofa. Menegadahkan menatap langit-langit rumahnya.

"Kamu bawa warna baru dalam hidup aku. Sejak ketemu kamu dunia aku kaya berputar dikamu terus. Kamu orang pertama yang buat aku jadi orang paling bodoh dalam cinta. My first and last." Diaz menjeda ucapannya. "Jangan perna pergi ya sa aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayangi lagi."

Marsya menatap Diaz yang terlihat sedih. Air muka nya menunjukkan kalau dia sedang mengingat seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya. "Kamu perna kehilangan?" Tanya nya hati-hati.

"Papa sama mama bercerai saat aku masih smp. Karena perpisahan itu aku harus berpisah dengan adik aku yang paling aku sayangin."

"Dia dimana sekarang?"

"Aussie. Aku nggak tau apa tujuan papa nyekolahin dia disana."

"Mungkin papa kamu punya tujuan tertentu. Kamu nggak boleh berburuk sangka."

Diaz mengepalkan tangannya erat. Tujuan apa yang sampai membuat adiknya harus sekolah ditempat yang sangat jauh? Ingin sekali dia mengatakan itu tapi tidak. Dia tidak mungkin melampiaskan amarahnya pada Marsya.

"Kamu nggak ngerti sa." Akhirnya hanyabitu yang bisa dikatakannya.

"Boleh aku tahu kenapa papa sama mama kamu cerai?"

Diaz tercekat. Dia menatap Marsya. Berpikir sejenak lalu menghembuskan nafas panjang.

"He's leave and everything has change."

.
.
.













Halooooooo sobat... ekstrima banget ga sih update pas jam segini. Padahal tadi pagi itu aku uda niat gini nih, beaok aja deh update nya. Lagi magerrrrrr. Tapi tadi aku gabut banget jadi deh aku nulis dan mikir setengah mati untuk part ini. Dan di part ini aku nyoba pakek Point Of vieou (POV) pengen nyoba aja, wk. Aku nggak akan bosan-bosan nanyain kalian "Gimana part ini?" Biar au tau gimana cerita aku menurut kalian. Aku selalu ngisahain yang terbaik buat cerita aku kok. Cuman karena mungkin ini baru pengalamam pertama aku jadi aku masih tabuh dengan hal-hal kepenulisan. Tapi makasih buat kalian pembaca setia MSD somoga kalian sehat selalu yaa biar bisa terus baca MSD.

Satukata buat Diaz.

Satu kata buat Marsya.

Satu kata buat Nendi.

Satu kata buat adiknya Diaz.

See you next part gaessseu...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
-Tbc-

Continue Reading

You'll Also Like

795K 58.3K 34
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
284 84 16
Cerita ini sebuah kisah seseorang yang mencintai seorang laki-laki dalam diam dan menerima sebuah kenyataan. Bahwa sebuah kerjasama melihat perasaan...
32.3K 4.3K 18
PRIVAT ACAK! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA YA. MAKASIH ^^ || Sequel Insecure Love, dapat di baca terpisah || ***** Elgarelza, atau kerap di sapa Elgar...
3.7K 161 199
🎶 Jangan Lupa Follow 🎶 🎶 Jangan Lupa Vote, Komen, Dan Share 🎶 [ Karya 2 ] Lirik Lagu Bisa request lagu apa aja kok😘 ☺☺ jangan lupa Vote dan kom...