AUDREY

By syahzany

116K 4.7K 227

{SELESAI} Sebelum Baca, Jangan lupa Follow dulu yuk "Lo jahat Bara, apa salah gue coba sampe lu gini sama gue... More

1]
2]
3]
4]
5]
6]
7]
9]
10]
sebelas
dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas
tujuh belas
delapan belas
sembilan belas
dua puluh
|21|
|22|
|23|
|24|
|25|
|26|
|27|
|28|
|29|
|30|
Tiga Satu
Tiga Dua
Tiga Tiga
Tiga Empat
Tiga Lima
Tiga Enam
Tiga Tujuh
Tiga Delapan
Tiga Sembilan
Empat Puluh
^41^
^42^
^43^
end
extra part

8]

2.3K 144 15
By syahzany

"Gak mungkin bunda ninggalin Cia. Bunda masih hidup, bunda belum meninggal" tangis Audrey dipelukan Bara sambil memukul dada Bara. Bara hanya membiarkan gadisnya menangis setidaknya membuat Audrey tenang.

Gadisnya? Mungkin belum namun nanti pasti Audrey akan menjadi gadisnya

Flashback on

Audrey dkk beserta Via baru sampai dirumah sakit dan langsung menuju UGD tempat bundanya berada. Ia dapat melihat jika ayahnya sedang mondar mandir didepan ruang UGD.

"Yah bunda kenapa" tanya Audrey

"Kata bibi ada orang yang memukul kepala bunda kamu dengan kayu setelah bunda kamu pingsan orang tersebut langsung pergi. Ayah sempat gak percaya, ayah langsung pergi melihat cctv diruang keluarga dan tenyata itu benar" jelas Roni.

Audrey langsung menjauh dari mereka semua dan menelpon seseorang

"Lo cari orang yang sudah membuat bunda gue kaya gini" to the point Audrey ucapkan kepada sang penerima telepon.

"baik nona mohon tunggu" Balas orang tersebut

"Gue tunggu Lo cari sampai dapat" setelah itu Audrey langsung memutuskan sambungan telepon. Ia menuju tempat ayah, Via dan sahabatnya berada.

"Gimana keadaan bunda yah?" Tanya Audrey lagi

"Dokter belum keluar dari dalam"

Cklek

setelah beberapa menit kemudian, suara pintu terdengar membuat mereka langsung berdiri menuju dokternya tersebut. keluarlah dokter dari dalam ruang UGD

"Gimana keadaan istri saya dok" tanya Roni

"Sebelumnya saya minta maaf, pasien tidak dapat diselamatkan. Pukulan yang sangat keras dibagian belakang kepala menyebabkan otak beliau rusak dan tidak dapat diselamatkan sekali lagi saya minta maaf. Permisi" ucap dokter tersebut

Flashback off

"Lo yang sabar ya ini semua sudah direncanakan. Tuhan lebih sayang sama bunda. Kan masih ada mama" ucap Vincent menenangkan Audrey.

Drtt drtt

Melihat siapa yang menelpon, Audrey pun bangkit dari duduknya "Aku kedepan dulu"

"Kenapa?" Tanya Audrey saat sudah sampai di taman rumah sakit

"SABRINA CLARISA SYASYA. Ia menyuruh anak buahnya untuk membunuh nyonya Rita karna ingin balas dendam kepada tuan Roni karna tuan Roni membuat ayahnya Sabrina masuk penjara ke.." ucapan pria tersebut terpotong ketika Audrey bertanya

"Kenapa ayah masukin dia kepenjara?"

"Ayah dari Sabrina telah melakukan korupsi selama 5 tahun dikantor tuan Roni itu sebabnya tuan Roni menjebloskan ayah Sabrina ke penjara."

"Dimana rumah Sabrina?"

"Jalan merpati putih nomor 54"

"Terima kasih Rio, uangnya akan gue transfer sekarang."

"Terimakasih nona"

Tutt

"Itu sebabnya dia bunuh bunda, salah ayahnya sendiri lah siapa suruh korupsi eww menjijikkan. Gue akan jadi malaikat maut Lo SABRINA" gumam Audrey sambil menyeringai.

Ia segera kembali keruang bundanya. Ia ingin mengucapkan sesuatu.

Setelah ia masuk kedalam ruangan bundanya, ia meminta untuk semua orang keluar karena ia ingin tidak ada yang mengetahui rencananya.

Setelah semua orang keluar ia mendekati jasad bundanya. "Bun aku sudah tau siapa yang bunuh bunda. Aku bakal balas dendam Bun. Prinsip aku nyawa dibalas nyawa. Izinkan aku bun love you Bun" setelah mengucapkan kalimat tersebut, Audrey memeluk tubuh bundanya.

////

Sekarang mereka semua berada di sebuah TPU untuk mengantarkan Rita sang bunda dari Audrey dan Via ketempat terakhir.

Semua menangis, terutama Audrey dan Manda, Yah Manda sudah mengenal Rita saat ia masih di bangku sekolah dasar. Manda telah menganggap Rita adalah bundanya.

Setelah pemakaman selesai, banyak orang yang membantu pulang karna langit sudah mendung. Tersisa hanyalah Audrey, Manda, Vincent dan Bara. Roni dan Via telah pulang terlebih dahulu karna Via sempat pingsan.

Gadis kecil itu telah mengetahui tentang kematian. Wajar jika ia nangis, marah, ngamuk dan berakhir pingsan.

"Cia pulang yuk sebentar lagi bakal hujan" ajak manda

"Nanti bunda sendirian kalo gue pulang man. Bunda gak ada yang nemenin. Ntar bunda sedih lagi" lirih Audrey

"Cia pulang nanti Tante Rita bakal sedih kalo Lo kaya gini. Pulang" tegas Vincent namun tak dihiraukan

Oke sekarang giliran Bara yang membujuk Audrey

"Cia, pulang yuk sama Bara, nanti Bara beliin brownis kesukaan Cia. Ayuk pulang" dengan hati-hati Bara menarik tangan Audrey saat jawaban gadis itu mengangguk.

"Giliran sama Bara mau" cibir Manda pelan

Mereka pulang dengan 2 mobil. Audrey dengan Bara dan Manda dengan Vincent.

"Drey mau langsung pulang atau beli brownis dulu?"

"Pulang dulu" singkat Audrey, Bara pun hanya mengangguk kepalanya.

Saat sudah sampai dirumah, Audrey langsung menuju kamarnya dan mengunci pintu.

Bunda kenapa ninggalin Cia nanti Cia gak punya temen curhat lagi Bun.
Cia bakal balas dendam dengan orang yang sudah buat bunda pergi.

Bun, tau gak kalau Cia itu sering dibully dan ternyata yang bully Cia itu Al si kesayangan bunda. Namun saat ia mengetahui bahwa aku itu Cia-nya ia langsung minta maaf sama aku dan Manda Bun.

Bun maafin Cia kalau Cia selalu bohong sama bunda tentang sekolah Cia. Dan maafin Cia karna bunda gak tau kalau Cia seorang gadis yang tak berperasaan. Cia akan membunuh orang yang telah membunuh bunda.

Bunda tenang aja, Cia akan seperti ini jika orang yang Cia sayang terluka. Cia gak akan sembarang bunuh orang.

Dan sekarang Cia tau siapa orangnya dan dimana ia tinggal. Sekali lagi izinkan Cia bun karena prinsip Cia nyawa dibalas nyawa.

---

"Cia mau kemana?" Tanya Bara saat melihat Audrey keluar dari kamar dengan terburu-buru

"Ada urusan bentar, nanti bilangin ke ayah dan Via" setelah mengucapkan kalimat itu, ia segera keluar rumah dan membawa mobilnya.

Cia memakai pakaian serba hitam dan memakai topengnya saat sampai disebuah rumah mewah.

"SABRINA KELUAR LO" teriak Audrey di depan pintu membuat pemilik rumah keluar

"Siapa lo? Kenapa lo bisa masuk ha?!! Security" teriak Sabrina sambil memanggil security rumahnya.

"Lo nyari security Lo? Udah mati Brina" ucapan Audrey membuat Brina merinding.

"Lo siapa ha!!!??"

"Malaikat maut Lo"

"Maksud Lo apa ha?!! Ngapain Lo kesini!??"

Bugh bugh bugh

"Aws.. siapa sih Lo datang-datang langsung mukul gue"

"Gue anak dari orang yang sudah Lo bunuh" dingin Audrey

"Apa sih siapa coba yang gue bunuh? Ngaco lo"

"Cih berbelit-belit Lo ngomong muak gua dan juga gue paling anti buang buang waktu. Jadi katakan selamat tinggal sayang" ujar Audrey menyeringai

Bless

Kepala Brina sudah terlepas dari tempatnya.

"Eww jijik banget gue sama darah lo. Karna darah lo mengalir darah hasil korupsi haha"

"Jangan pernah bermain-main dengan gue. Gue akan jadi malaikat maut saat orang yang gue sayang terluka walau hanya tergores" ucap Audrey kepada mayat Brina

"Lo tolong bersihin jejak kita" pinta Audrey ke Rio

"Siap bos"

////

Gaje gak sihh
Ini kayaknya campuran guys
Devil? Cuma disaat tertentu
Bully? Cuma disaat tertentu
Sedih? Gak tau dahh.
Ini bukan cerita gengster oke

Minal aidzin Walfaidzin mohon maaf lahir dan batin semua

VOTE DAN KOMENNYA DONG

Continue Reading

You'll Also Like

435K 15.7K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
513K 25.5K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
70.9K 2.4K 63
"Farel!" teriak seorang gadis. Jika dilihat maka dapat dipastikan ia sekarang sedang menahan emosinya. "Kenapa?" tanya cowok yang disebut Farel. "Lo...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.4M 77.4K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...