✔Perfecto [CSC]

By keipaplova21

19.7K 3.1K 406

Kejadian kecil yang melibatkan kalian membuat mu jatuh pada nya. Perhatian kecil yang diberikan oleh mu memb... More

Prolog
🍁Satu
🍁Dua
🍁Tiga
🍁Empat
🍁Lima
🍁Enam
🍁Tujuh
🍁Delapan
🍁Sembilan
🍁Sepuluh
🍁Sebelas
🍁Dua belas
🍁Empat belas
🍁Lima belas
🍁Enam belas
🍁Tujuh belas
🍁Delapan belas
🍁Sembilan belas
🍁Dua puluh
🍁Dua puluh satu
🍁Dua puluh dua
🍁Dua puluh tiga
🍁Dua puluh empat
🍁Dua puluh lima
🍁Dua puluh enam
🍁Dua puluh tujuh
🍁Dua puluh delapan
🍁Dua puluh sembilan
🍁Tiga puluh
🍁Tiga puluh satu
🍁Tiga puluh dua
🍁Tiga puluh tiga
🍁Tiga puluh empat
🍁Tiga puluh lima
🍁Tiga puluh enam
🍁Tiga puluh tujuh
🍁Tiga puluh delapan
🍁Tiga puluh sembilan
🍁Empat puluh
🍁Empat puluh satu
🍁Empat puluh dua
🍁Empat puluh tiga
🍁Empat puluh empat
🍁Empat puluh lima
🍁Empat puluh enam
🍁Empat puluh tujuh
🍁Empat puluh delapan
🍁Empat puluh sembilan
🍁Lima puluh
Sequel

🍁Tiga belas

349 66 4
By keipaplova21

"Kemarin bicara apa dengan Jeon Wonwoo?"

Sowon menegakkan kepala nya, berusaha memikirkan sedikit dari sekian banyak percakapan yang ia lakukan malam kemarin.

"Sepertinya hanya bertukar kartu nama," balas Sowon sembari berfikir.

"Ah, benar. Katanya akan mencocokkan jadwal anda, ingin makan malam dengan santai,"

Seungcheol mengangguk.

"Ada keperluan dengan tuan Yoon?"

"Tidak, dia hanya mampir sebentar semalam, Jihoon saja tidak sempat menyapa bajingan itu,"

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu Seungcheol sudah datang.

"Sebenarnya anda tidak ada keperluan penting di Sydney kan?"

Seungcheol menoleh menatap sekretarisnya kemudian tersenyum lebar.

"Nanti siang ada makan siang dengan tuan Kim dan tuan Chwe, ingat?"

Seungcheol hanya mengangguk sembari mengetikkan sesuatu pada komputernya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajer perusahaan saat Seungcheol tidak ada di Korea.

"Nanti siang bahas apa?"

"Tuan Chwe sedang mau ekspansi ke kota kecil, jadi prediksi saya dia mungkin mau konsultasi ringan. Tuan Kim belum kelihatan motif nya, saya tidak mendengar kabar dari nya,"

"Dia masih belum punya sekretaris ya?"

Sowon menggeleng, "Belum dengar kabar seperti itu. Nona Jung juga tidak tahu jadi saya rasa kemungkinan besar dia akan datang sendiri,"

"Bawa file perabot minimalis itu. Mana tau nanti diperlukan. Barang mu sudah dimobil?"

Sowon mengangguk, "Sudah saya masukkan. Saya belum beli tiket pulang, berapa lama anda akan liburan?"

"Sebenarnya aku hanya ingin mencari inspirasi disana. Mana tau ada ide baru dari negara yang tidak pernah ku kunjungi, pokoknya ya ikuti saja rencana ku,"

Sowon kembali mengangguk.

Keduanya kemudian bersiap bertemu klien lama.

"Unnie!!" teriak sekretaris tuan Chwe dari sebuah meja.

"Disana," Seungcheol memimpin jalan ke meja dengan Kim Umji yang sudah melambai senang.

Sudah sejak lama ia bertemu dengan role model nya. Sedangkan Sowon hanya tersenyum sopan menyapa tuan Chwe.

"Tuan Kim belum datang?"

Hansol menggeleng sembari menjabat tangan Seungcheol.

"Dia akan datang dengan sekretaris baru nya," ujar Hansol sembari menyodorkan menu makanan ke Seungcheol.

Seungcheol dan Sowon melotot berbarengan.

"Kenapa? Kalian juga terkejut?" Sowon langsung mengalihkan pandangannya.

"Kalau aku sih sudah tidak peduli. Dia mirip dengan tuan Yoon, hanya saja kali ini katanya sudah malas gonta-ganti sekretaris, kita lihat saja nanti," ujar Hansol sepele.

"Katanya sekretaris nya orang Jepang, pembawannya juga sangat tenang," tambah Umji.

"Kau belum pernah bertemu?" tanya Seungcheol yang membuat Umji menggeleng.

"Belum ada yang benar-benar melihat wajah si sekretaris misterius itu," kata Hansol yang membuat Sowon dan Seungcheol semakin penasaran.

"Unnie ingin makan apa?" Sowon mengangkat kepala nya.

"Kalau kau? Sedang ini makan apa?"

"Sedang ingin makan yang pedas. Bos boleh makan mala tidak?" tanya Umji yang membuat Seungcheol melotot.

"Aku akan menemani mu makan mala. Bos ku hari ini ada jadwal penerbangan, tidak boleh sembarangan makan," bohong nya agar Seungcheol tidak usah menahan malu saat kepedasan.

"Wah, nona Kim sangat memperhatikan tuan Choi ya," Sowon hanya menunduk sopan.

"Unnie lebih suka mala tang atau mala xiang guo?" tanya Umji lagi.

Walau gadis itu banyak tanya, tidak sedikit yang tahu bahwa ia yang paling handal dalam tawar menawar, apalagi saat akan mengadakan kerjasama.

Gadis yang senang makan makanan pedas itu hanya tidak mengeluarkan kata pedas kepada Kim Sowon seorang saja.

"Mala xiang guo punya rasa lebih pekat. Mau coba dengan jamur enoki?"

Mata Umji berbinar-binar sembali membahas bahan apa saja yang harus mereka masukkan ke makanan mereka.

Beberapa saat kemudian yang ditunggu-tunggu datang.

"Mana wanita mu?" cecar Seungcheol. Sowon dan Umji hanya menunduk sopan.

"Kenapa semua orang penasaran sekali sih? Sedang ke toilet, nanti juga muncul," omel si jangkung.

Sowon menyodorkan menu makanan ke lelaki yang baru duduk itu.

"Ketemu dimana sekretaris baru?" kali ini Vernon yang berbicara.

"Night club, parahnya saat aku sedang wasted," Mingyu menggeleng kepala nya mengingat masa kelam nya.

"Bagus sekali. Tidak akan ada kesempatan baginya untuk jatuh cinta pada mu lagi," ujar Hansol menepuk pelan bahu Mingyu.

"Tenang saja, aku ini penuh pesona. Sebentar lagi juga akan jatuh pada ku," ujarnya bangga.

"Oh, itu dia. Disini!"

Setiap yang ada dimeja itu berbalik, ingin tahu lelaki itu melambai kepada wanita yang mana.

Gadis dengan rambut panjang itu tersenyum, memperlihatkan pesona nya.

Jangankan Umji, Sowon saja merasa ia sendiri gagal menjadi seorang wanita kalau standar wanita adalah seperti Mina.

"Halo, apa kabar," sapa nya sopan sebelum duduk disamping Mingyu.

Kalau ini mah bukan Mina yang akan jatuh cinta, Mingyu duluan yang akan bertekuk lutut.

Vernon menggeleng tidak percaya, dibanding sebelumnya standar Mingyu sudah di upgrade sangat jauh.

Bagaimana tidak, sebelumnya selalu jalan berdua saja dengan Jeon Wonwoo.

Belum lagi sekretaris lelaki itu tidak pernah kelihatan.

Hampir saja keduanya dituduh sebagai pasangan gay yang elit.

Sowon hanya menerjap, Seungcheol yang melihatnya menepuk pelan tangannya, membangunkan Sowon dari lamunannya.

"Iri sekali atau apa sih?" Sowon tidak menghiraukan atasannya.

"Salam kenal, nama saya Mina,"

"Unnie, kalau nanti kepedasan, cukup suruh dia berbicara saja. Sudah pasti akan menjadi sejuk," Sowon mengangguk menyetujui perkataan Umji.

"Jadi mau biacarakan soal apa?" mulai Seungcheol saat makanan yang mereka pesan sudah berdatangan.

"Hanya ingin bertemu, kemarin kan tidak jadi karna tuan Kim mendadak sakit. Awalnya aku mau membicarakan proyek, tapi sepertinya perencanaan belum matang, jadi lain kali saja," ujar Vernon.

"Aku sembuh setelah bertemu Mina loh," gadis yang disebut hanya menoleh kebingungan.

Sedangkan yang berbicara hanya tersenyum lebar, mulai menebar pesona terang-terangan.

"Hyung kerjasama dengan tuan Hong lagi ya?"

Tidak ada yang menghiraukan Kim Mingyu.

Abaikan saja.

Seungcheol mengangguk, "Katanya mau buka cabang,"

"Partner kerja nya itu luar biasa cantik," cecar Mingyu.

"Nona Jiyeon?" Mingyu mengangguk, Sowon malah menggeleng.

"Wanita itu sebelas-duabelas dengan tuan Hong. Otak saya lelah sekali kalau bernegosiasi dengan mereka,"

"Iya, katanya nona Kim itu juga pintarnya bukan main," balas Vernon sambil menikmati nasi nya.

"Tapi kan mereka bertemu di klub malam juga," kata Mingyu.

"Benarkah? Lalu jadi partner bisnis?" balas Seungcheol.

"Iya, dia kan dulu nya one-night-stand dengan tuan Hong, karena lelaki itu mau buka klub sendiri makanya si Kim Jiyeon bergabung dengannya,"

"Lagipula memang luar biasa sekali wanita itu. Aku sampai tidak mau lagi bertemu dengannya," kata Umji yang seorang ahli negosiasi.

"Nona Jung sudah mau menikah ya? Kemarin aku lihat postingan nya di SNS," kata Hansol.

"Dengan Lee Jihoon," balas Seungcheol yang membuat Vernon dan Mingyu membulatkan mata.

"Baguslah," ujar Umji yang mendapat makian dari bos nya.

"Apanya yang bagus, mereka itu tidak akan bisa memperbaiki keturunan. Kok nona Jung mau sih dengan cebol itu," Mingyu hanya menggeleng menanggapi perkataan Hansol.

"Kemarin saya bertemu dengan tuan Jeon," mulai Sowon.

Mulai ghibah.

"Ohya? Bagaimana kabar nya? Kalau yang itu aku suka sekali," kata Umji yang membuat Mina juga mengangguk.

"Mina juga senang dengan Jeon Wonwoo?" tanya Seungcheol memancing.

"Benar. Beliau sangat tegas dan dewasa, saya juga suka postur tubuh nya," gadis itu semakin menunjukkan senyumannya.

"Jeon Wonwoo itu, paling enak di ajak kerjasama, walau memang agak dingin orangnya," sebut Hansol yang diiyakan Seungcheol.

"Dia orang nya simpel, makanya semua hal dapat selesai cepat dengannya, yang penting dengannya itu rasa percaya saja," tambah Seungcheol yang berpengalaman.

Makanya kemarin Seungcheol menyuruh Sowon untuk memanggilnya.

"Sudah bertemu dengan sekretaris nya tuan Xu?"

"Kemarin dia hanya sendiri. Memang nya dia punya sekretaris ya?" tanya Sowon heran.

Umji dan Mingyu mengangguk cepat.

"Sekretaris nya itu dikurung di rumahnya," Sowon dan Mina melotot terkejut.

"Karena sekretarisnya terlalu cantik untuk dunia," tambah Vernon.

"Tapi dia sendiri juga terus melirik wanita lain," cecar Seungcheol.

Kedua gadis itu tidak habis pikir.

"Tidak ada yang pernah bertemu dengan sekretarisnya? Wanita itu temannya nona Jiyeon," ujar Mingyu lagi.

"Sepertinya tidak banyak yang sudah bertemu," kata Hansol mengaku bahwa ia hanya pernah melihatnya sekali.

"Tapi memang, cantiknya tidak jauh dari nona Jiyeon, benar-benar luar biasa,"

Seungcheol sendiri juga tidak pernah melihat gadis yang dimaksud, biasanya lelaki asal China itu memang terlihat sendirian dan kesepian.

"Siapa namanya?" tanya Mina penasaran.

"Ryu Sujeong."

TBC

Lanjut ghibah nya? ;)

-Keipaplova21
03rd July 2020

Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 34.6K 30
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
95.1K 7.3K 23
[END] Sebelum menjalani pernikahan, Hinata membuat surat perjanjian yang serupa dengan kontrak yang berisikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakuka...
3.9K 431 15
[END] Jung Jaehyun ft. You; Short Stories Cover: pinterest.com © Youraraa, 2023
1.9M 90K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...