Would you spend your whole life with me?
Would you be there to always hold me down?
Locked away- Maroon 5
✨✨✨
Aidan melihat pantulan dirinya di cermin. Hari ini, tepatnya malam ini. Aidan sangat bahagia dan tidak sabar menantikan moment itu tiba sebentar lagi.
Setelah dirasa penampilannya cukup, dia mengambil ponselnya yang berada di nakas setelah itu mengerimkan suatu pesan kepada seseorang.
Aidan keluar dari kamarnya dan berniat untuk menghampiri mamahnya yang masih merias diri di kamarnya.
Ya, mereka akan mengadakan dinner malam ini. Aidan tidak tau papahnya akan datang atau tidak tapi yang penting ada mamahnya dan semoga semuanya berjalan lancar.
"Mah, mamah udah selesai belum?" Aidan mengetuk pintu kamar mamahnya.
"Sebentar lagi sayang" tak lama mamahnya keluar dari kamarnya dengan tampilan yang tidak biasanya. Mamahnya terlihat cantik malam ini dengan gaun yang melekat di tubuhnya. Aidan mengakui bahwa mamahnya itu memang cantik walaupun umurnya sudah tidak muda lagi.
"Wow, cantik sekali Ratuku"
"Aidan, jangan memuji mamah terlalu berlebihan!"
"Mah, aku serius. Mamah cantik banget malem ini"
"Jadi hanya malem ini kamu bilang mamah cantik?" Anna menatap sinis aidan.
"Kayanya aku salah ngomong" mengangkat dua jarinya.
Anna menghela napasnya. "Yaudahlah, katanya kamu mau ngajak mamah dinner."
Aidan menepuk keningnya. "Astagfirullah, aidan sampe lupa saking terpananya ngeliat bidadari"
"Aidan! Mamah bakal aduin ke papah kamu saat dia pulang!"
Aidan hanya tertawa karena berhasil membuat mamahnya kesal.
***
Mata Anna membulat sempurna saat melihat pemandangan yang ada Dihadapannya.
"Aidan? Ini kamu yang mempersiapkan semuanya?"
Aidan tersenyum dalam pada mamahnya yang kini menganga tak percaya.
"Mamah ga percaya kamu akan se romantis ini nak, beda dengan papah kamu itu"
"Udahlah mah, ayo duduk" aidan membawa mamahnya untuk duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan.
"Tapi, kenapa ada empat kursi? Kita ga berdua dinnernya? Papah, bukannya papah__"
Pembicaraan Anna terpotong oleh suara ponsel aidan yang begitu nyaring.
"Sebentar ya mah" Anna mengangguk.
Aidan pun mengangkat telpon itu.
"Baiklah, nanti biar saya yang kesana menjemputnya"
Setelah mengatakan itu, aidan mematikan telponnya sepihak.
"Kamu mau kemana nak? Kamu ga tinggalin mamah kan?"
Aidan terkekeh melihat wajah cemas mamahnya. "Engga mah, tapi aku pergi sebentar ya. Mamah tunggu disini aja"
"Kamu mau kemana?"
"Sebentar doang mah" aidan tersenyum pada mamahnya kemudian berlalu.
Yang menelponnya tadi adalah supir pribadinya. Dia menyuruhnya untuk membawa seseorang kemari.
Dan benar saja, sekarang aidan melihat orang itu yang sekarang sedang membelakanginya dan melihat Laut lepas.
"Udah lama nunggu?"
Orang itu tampak terkejut dengan kehadiran aidan. Dia pun berbalik.
Ya, orang itu adalah alana. Aidan mengajak alana untuk dinner bersamanya termasuk bersama mamahnya.
"Aidan" gumamnya.
Alana tersenyum begitu pun dengan aidan. Dalam pikiran aidan, alana masih sama seperti dulu.
Aidan melangkah maju untuk sedikit lebih dekat dengan alana. "Kamu cantik malam ini"
Wajah alana memerah sekarang, aidan bisa melihat itu.
"Yaudah, sekarang kamu ikut aku. Ada yang mau ketemu"
Alana mengernyitkan keningnya. "Ketemu aku? Jadi kita dinnernya__"
"Ya, kita ga berdua"
Aidan melihat wajah alana yang berubah. "Yuk" aidan memberikan lengannya pada alana.
Alana mengangguk dan mengaitkan tangannya pada aidan.
Alana mengernyitkan saat mereka sampai di tempat yang akan mereka pakai untuk dinner.
"Perempuan itu siapa dan?" Alana tidak mengetahui bahwa itu adalah mamahnya aidan karena dia baru pertama kali melihatnya.
Aidan hanya membalas senyuman penuh arti pada alana.
Sepertinya Anna tidak menyadari bahwa alana dan aidan sudah berada di sampingnya.
"Mah" perempuan yang dipanggil aidan pun akhirnya menoleh dan terkejut aidan membawa orang lain dan itu adalah perempuan.
"Kamu bawa siapa aidan?"
"Alana mah, calon istri aku. Alana, ini mamah aku"
Tidak hanya Anna yang kaget alana pun kaget dengan ucapan aidan.
"Mamah?"
"Calon istri?"
Kedua perempuan itu saling berpandangan.
"Aidan, kamu membuat kita bingung."
Aidan terkekeh. "Oke, aku bakalan ceritain Semuanya."
Aidan menarik salah satu kursi dan mempersilahkan alana untuk duduk. Begitupun dia yang duduk di samping alana.
"Aku Emang sengaja cuma bilang dinner berdua sama kamu, dan aku juga sengaja bilang dinner keluarga sama mamah. Tapi sebenernya aku Emang udah ada niatan mau mempertemukan kalian. Sebenernya aku juga mau nemuin kamu sama papah tapi__"
"Papah disini" suara yang memotong ucapan aidan itu terdengar tepat di belakang aidan membuat aidan menoleh tak percaya bahwa papahnya ada disini.
"Loh, aku kira papah..."
David menarik salah satu kursi di samping istrinya. "Kamu terlihat cantik malam ini sayang" puji David pada istrinya. Aidan memutar bola matanya jengah.
"Pah, aku lagi ngomong sama papah!" David tidak menatap putranya bahkan dia tidak perduli dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh anaknya itu.
Dia malah menatap perempuan yah duduk di samping anaknya. "Alana? Kamu disini juga"
"Loh, kamu kenal sama alana sayang?"
"Dia gadis yang aidan 'cintai'" David menekan kata 'cintai' pada katanya.
"Oh ya? Eh, mamah dengar tadi kamu bilang dia calon istri kamu?" Alana hanya menunduk malu.
"Calon istri?" David menatap aidan datar.
"Ya, dia calon istri aku" ujar aidan dengan mantap sambil menatap alana. Alana pun membalas tatapan aidan sambil tersenyum simpul.
David menaikkan sebelah alisnya. "Percaya diri sekali anak ini, memangnya alana mau sama kamu?"
Aidan benar benar jengah dengan sikap papahnya yang terus memojokkan dirinya.
"Lagian kenapa papah bisa tau kita disini? Aku kan belum ngasih tau tempatnya sama papah"
"Kamu ngeremehin papah? Waktu cari alana aja ga sampe beberapa hari kan? Apalagi nyari tempat ini. Udahlah, mana makanannya? Katanya mau dinner, gimana sih?!"
Aidan mendengus kasar. "Untung papah gua!" Batin aidan.
***
Acara dinner aidan, alana dan keluarganya berjalan dengan lancar walaupun papahnya terus menerus memojokkannya.
Alana pun terlihat mulai dekat dengan keluarga aidan, saat ini tinggal alana dan aidan yang berada disana. David dan Anna sudah izin pulang beberapa menit yang lalu, katanya sih ingin menikmati malam yang indah dan hanya ingin berdua.
"Lan"
Alana menoleh pada aidan. "Ikut aku yuk"
Alana mengernyitkan keningnya. "Mau kemana lagi dan?"
"Ikut aja" aidan menarik lembut tangan alana. Alana hanya pasrah mengikuti aidan.
Aidan membawa alana ke tepi pantai yang kebetulan tempat dinner mereka memang di pantai.
"Kamu inget tempat ini?"
Alana tersenyum tipis. "Walaupun kejadian itu udah 5 tahun yang lalu, tapi aku ga bakal bisa ngelupain itu dan"
Aidan tersenyum senang. "Kamu tau, aku ngomong ke orang tua aku tentang kamu itu ga main main"
Alana mengernyitkan keningnya. "Tentang aku?"
Aidan tak menjawab pertanyaan alana, dia malah mengeluarkan sebuah kota beludru berwarna biru dan berlutut di hadapan alana.
"Will you Marry me Alana Aradilla Carter?"
Alana menutup mulutnya tak percaya, air matanya pun lolos begitu saja.
"Aidan ini..."
"Ya, aku melamar kamu di depan saksi yang sama saat aku nembak kamu tapi satu yang beda. Matahari, malam ini diganti dengan bulan"
"Yes, i Will"
Dengan tangan gemetar, aidan memakaikan cincin itu ke jari manis alana.
aidan berdiri dan membawa alana ke dalam dekapannya. "I love you alana"
Alana membalas pelukan aidan. "I love you too aidan"
•••
TBC✨
Asikkk akhirnya alana ama aidan otw nikah🥰