My Crazy Student [End] [PRE-O...

By Chrystal0802

765K 50.3K 9K

[Comedy & Romance] Punya guru yang di kagumi saat SMP? Casyla Cabella tentu punya. Tapi nasib, saat ia kelas... More

Prolog
1. Welcome Singapur
2. Get Around
3. Killer?
4. Kesasar
5. Meet
6. Tetangga
7. Dendam Kesumat
8. He's Hot
9. Tenggelamkan Dia!
11. Bawa Gandengan Atau Gausah Pulang
12. More Than You Know
13. Acara Pingsan
14. Merasa Bersalah
15. Cyla kenapa?
Read
16. Usut punya Usut
17. See U Later Boy, See U Later
18. Bye Bye Emily
Dosen Series
19. Malam Tentram yang Hancur
20. Please, Antar Cyla
21. Sudah Beristri
22. Pukulan Telak
23. I'm Here
24. See? He Love you
25. Kulkas Cyla Kalah!
26. Problem Solved? HAHAHA
27. Ini Punya Cyla, Sah!
28. Boomerang
29. Raffi Dalam Zona Nano-Nano
30. AMBYAR! AMBYAR! CYLA AMBYAR!
31. Kapan Lagi Raffi Bego?
32. Mama Cyla~
33. Terror Berakhir Pilu
34. Don't Watch Me Cry
35. Miss You So Bad
36. GWS: Gak Wafat Sekalian?
37. 4 in 1 = Raffi
38. Raffi Cemburuan!
39. Perfect Day
40. Berlima, bukan Berempat
41. Kucing Baru, Horayy!!
RAFFI DANIEL AGARA
CASYLA CABELLA
42. This is My Kiss Goodbye
Ketinggalan :v
43. Tamatlah Riwayat Cyla
Part Of Chat di Joylada!
44. Lamaran Gila! (END)
Epilog
MCS Ulang Tahun!
Dosen Series II
OPEN PRE-ORDER MURMER!
INFO PO!
Coming Soon PO batch II!
PO BATCH II MURMEERR!!

10. Yasudah lah

13.5K 1.2K 12
By Chrystal0802

Senin, 11 Mei 2020
Happy Reading :/


"Ayo para readers vote dong.. biar King Devil wajahnya gak nyeremin lagi."
~CasylaCabella~

_☆_☆_☆_☆_☆_☆_☆_☆_☆_☆_☆

"Bapak bilang kek dari tadi kalau cuma mau ngembaliin ini." Cyla berbicara dengan nada sedikit kesal.

Gimana gak kesel coba? Di kira bakal kena semburan ceramah panjang×lebar gara gara kelakuannya yang kelewat batas, ternyata cuma mau ngembaliin si jepit rambut sialan!

"Memang hanya itu." Ujarnya dengan posisi tubuh masih sama seperti tadi.

Raffi menaikan salah satu alisnya. "Atau kamu ingin saya menciummu seperti yang kau lakukan kemarin huuh?" Senyum devil tercetak jelas dibibirnya.

Geser ke kanan dikit Cyla. Sedikit lagi ayooo. Hampir sampai..... satu... dua...

BRAAAKKK

Cyla mendorong pintu ruangan Raffi yang ada di sebelahnya lalu menutup pintu kembali dengan keras. Ia langsung berlari dan berhenti di depan lift yang disebelahnya terdapat tangga darurat.

"Naik lift apa tangga?" Cyla berpikir sejenak lalu melihat kembali ke belakang. Berjaga jaga jika King Devil tiba tiba muncul. "Tangga aja deh. Kelamaan kalau nunggu lift."

Cyla langsung berlari menuruni satu per satu anak tangga. Wajahnya merah padam karena Raffi membahas tentang kemarin malam. "Kok aku bisa semalu ini ya?" Monolognya kepada dirinya sendiri. "Padahal kemaren gak semalu ini lho."

Dah sampai. Cyla berjalan dengan santai menuju pintu keluar. Ia tak berniat untuk kembali masuk ke dalam kelas dan kembali belajar. Jadi ia putuskan untuk pulang sajaa. Masalah tas gampang titip Elena. Tapi.....

"Turun tangga saja satu abad."

Glek.

Cyla menoleh kesamping mendapati King Devil berdiri di sampingnya dengan wajah menyeringai. Menyeramkan.

Wajah Cyla berubah menjadi pucat. Wait.. tadi kayaknya King Devil masih diruangannya. Kok tiba tiba udah disini? Gamungkin make tangga terus ngelewatin aku kan? Gak gak. Dia... dia.... dia.... DIA BENERAN IBLIS.

Cyla menatap horror ke arah Pak Raffi. Alarm tanda bahaya dirinya berbunyi. Ia harus lari sejauh mungkin dari iblis yang sedang menyamar menjadi manusia hot ini. Errrrrr hot ya? Emang fakta kok.

"Eeuunngg..." Lari woyy lariii. Dirinya ingin sekali berlari tapi badannya tak merespon otaknya. Tamatlah riwayatmu Cyl. Iblis ini pasti laper. Nah iya laper. Udah gak tahan mau ngunyah dagingnya Cyla.

"MAMAAAA..... ANAKMU YANG IMUT INI MAU DIMAKAN IBLISS!!! HHHHUUUUAAAAAAmmpppfff-"

Raffi menutup paksa mulut Cyla dengan telapak tangannya. Tak habis pikir dengan jalan pikiran mahasiswi satu ini. "Kenapa berteriak? Memalukan." Ia melepas tangannya yang membekap mulut Cyla.

"Tuan iblis ampuni saya tuan... saya tau saya suka usil sama tuan..... tapi jangan makan sayaa... saya masih pengen nikah sama orang kaya ganteng mapan hot eerrr.... apalagi ya?" Cyla memohon mohon dengan kedua tangan dikatupkan di depan dada.

Raffi melongo mendengar ucapan Cyla. Jadi dari tadi dia ngira Raffi itu iblis? Dasar mahasiswi durhaka. "Saya bukan iblis." Ujarnya singkat padat datar jelas.

Cyla mendongak menatap Raffi. "Kalau bukan iblis kok bapak bisa teleportasi?"

Raffi menepuk keningnya. Ya tuhan cobaan apa lagi ini... Mahasiswi satu ini pernah tidak ya memakai otaknya?

"Kau yang terlalu lama turun." Raffi mulai jengah dengan tingkah laku kembaran minion didepannya ini. Tidak tidak! Minion pintar. Nah yang didepannya ini satu kali memakai otaknya pun tak pernah.

"Kelamaan turun?" Beo Cyla sambil melongo tak paham.

"Saya turun pake lift." Cyla mengangguk ngangguk paham. Lalu ia kembali menggeleng.

"Gak. Gak mungkin. Pasti lama kalau pake lift. Harus nunggu liftnya dulu, terus mencet angka lantai.. "

"Liftnya sudah di lantai 4. Jadi tinggal turun." Cyla kembali mengangguk ngangguk. Bodohnya ia malah turun make tangga.

Cyla mengendikan bahunya acuh lalu melanjutkan langkahnya kembali ke luar gedung.

"Sudah saya duga kau mau kabur dari kelas."

Cyla menghentikan langkah lalu melirik Raffi. "Memangnya kenapa?" Cyla malah seakan menantang Raffi.

"Cih.. apa kau tak kasihan dengan orang tuamu yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk kau kuliah? Lalu disini kau malah suka absen kelas?"

Cyla melongo. Matanya mengerjap ngerjap lucu. Sesekali mencubit dirinya sendiri. Ini bukan mimpi kan? Iblis jahanam ngomong sepanjang ini plus omongannya berfaedah?

"Sana kembali ke kelas!" Titahnya.

Cyla kembali sadar dari lamunannya setelah sikap menyebalkan Raffi kembali. Huuh.. baru juga salut sama khotbahnya. Eh malah udah balik ganas lagi.

"Siapa suruh main manggil saya pake pengeras suara. Bapak bikin saya gak mood ngelas lagi." Cyla melenggang pergi tanpa menunggu jawaban dari Raffi.

_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_>_

DOK DOK DOK DOK DOK

"BUKA PINTUNYAA"

DOK DOK DOK DOK

"HALLO? ADA ORANG? BUKA PINTUNYA"

DOK DOK DOK DOK

"GW HITUNG SAMPE TIGA. KALAU GAK DIBUKA GW DOBRAK NIH. SATU"

Cklek.

"Ngomongnya jangan keras keras!! Nanti tetangga pada keganggu." Dengan malas Cyla membuka unit apartemennya sebelum rubuh. Lagi enak enak tidur diganggu pula.

"Eeee.... eeuunngg..." Elena dan Dilla mematung di depan pintu unit apartemen Cyla dengan pandangan tak beralih sedikitpun dari penampilan Cyla.

"Disini habis ada angin topan kah?" Cicit Elena.

"Ha?"

"Itu." Dilla menunjuk ke arah Cyla.

"Aku? Aku kenapa?"

"Nah itu rambut udah kayak singa jantan yang habis lari. Baju acak acakan. Wajah bantal."

Cyla menatap dirinya sendiri dari atas sampai bawah. Emang iya sih. Berantakan banget. Ya jelas lah orang baru bangun tidur.

"Baru bangun sis."

"Baru pernah lihat aku si Cyla bangun tidur. Ternyata gak ada elit elitnya." Mereka berdua nyelonong masuk ke unit Cyla. Cyla menutup kembali pintu unitnya setelah mereka duduk di sofa.

"Gausah aku tawarin minum ya. Kalau mau ambil aja sendiri."

"Yoi." Elena sibuk mengganti chanel tv sedangkan Dilla berada di meja pantry meminum jus jeruk yang tadi Cyla buat pas pulang dari kampus.

"Btw ngapain kesini? Gak mungkin kalau cuma mau main." Selidik Cyla.

"Tau aja lu." Elena tak mengalihkan pandangannya dari tv yang menayangkan film dua ular warna merah dan kuning. Eeuungg.. di Singapura ada film larva juga ya?

"Tadi kelasnya Elena habis kuis dadakan 10 soal. Kelasnya kamu juga kan?" Tumben si Dilla gak pake lo gue. Emang kalau ngomong sama Cyla Dilla lebih suka pake bahasa Indonesia.

Elena juga dikit dikit bisa. Katanya dia dulu kecilnya tinggalnya di Indonesia. Pindah pas mau masuk SD.

"Iya emangnya kenapa?"

"Dan lo tadi kabur dari kelas." Tuduh Dilla.

"Gak kabur kok. Dipanggil dedemit."

"Tapi gak balik kelas lagi."

"Hehe..."

Dilla duduk di sofa samping Cyla.

"So, kenapa kalian kesini?"

"Nah lo mau dapet nilai gak?" Giliran Elena yang buka suara.

"Mau lah."

"Bu Reva paham kalau kamu gak bakal masuk kelas lagi sehabis dipanggil Pak Raffi. Jadi.. dia ngasih kamu kesempatan biar bisa dapet nilai."

"Gimana?"

Elena dan Dilla menahan tawanya. Kayaknya bakal gak bener nih. Elena mengeluarkan hp dari tote bag nya. Menggeser geser layar lalu menyodorkan ke Cyla.

"GILAAA!!"

"BHAWAHAHAHAHAHA" Elena dan Dilla tak bisa lagi menahan tawanya melihat raut terkejut sekaligus menyedihkan yang ditampilkan oleh Cyla.

Cyla menatap horror room chat antara Elena dengan Bu Reva.

"Masa iya harus ikut kuis ulang tapi sama Pak Raffi? Gak ada kaitannya lahhh!!" Eeuugghh rasanya Cyla ingin sekali mencincang siapapun itu yang mengusulkan ide buruk itu.

"Ya ada lah. Bu Reva mau Pak Raffi tanggung jawab.. gara gara dia lo gak masuk kelas.."

"Hhmm... tanggung jawab ya.."

"Gausah mikir aneh aneh Cyl. Gw tau di otak lu udah ada rencana rencana buat King Devil kapok kan?"

"Hehe... terus Pak Raffi mau gitu?"

"Kamu tau? Dia menerima dengan senang hati. Dan gw tau dia bakal bantai lo. Udah keliatan banget dari senyum iblisnya."

Matilah Cyla

Tbc.

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

10 Vote saya baru up

Part berikutnya mulai masuk dramanya

Cyla : "untung aku pinter akting"
Chrystal : " bukan drama itu minion!"

~^~AsylaChrystal~^~

Continue Reading

You'll Also Like

56.7K 5.4K 19
lah kok jadi manusia?-Lee Heeseung 2024
438K 35K 55
~Young Adult *** Bagaimana jika kedua orang tuamu menghadiri pernikahan sepupumu, tapi tiba-tiba kamu yang hadir secara virtual dinikahkan juga? Itu...
6.1K 791 61
Hai, namaku Adresia Michael Polliton. Hiduku awalnya biasa biasa saja, hingga aku dipindahkan ke kantor pusat dan bekerja sebagai sekretaris dari bo...
5.2K 861 5
" maaf kalau bunda belum bisa membuat kalian bahagia dan ga bisa menjadi ibu yang kalian inginkan, tapi Bunda rela melakukan apapun agar kalian bahag...