Idol Manager's Intended

By Emenglucu

6.7K 514 229

Kabar pernikahan Lisa Blackpink dan Jungkook BTS menggemparkan dunia. Pasangan yang merupakan member dari ked... More

Introduction
Getting Fired
How they communicate
How They Meet
TNT I
TNT II

Hidden Sign

597 58 31
By Emenglucu

02052020

Talk,  let's have conversation in the dark. World is sleeping I am awake with you-John Legend

-



Seperti halnya sasaeng, aku memandang orang yang saat ini ada di depanku juga sebagai bug. Dia, Luna alias Na Hyo Ri yang kompeten, salah satu lawan yang membuatku jadi hati-hati. Tim-ku hampir saja membatalkan sebuah TNT karena keberadaan Luna disana. Kalau saja salah langkah, Liskook bisa terbongkar.

"Ada apa dengan Universitas Cornell?" Luna menanyakan tempat TNT I sebelumnya diadakan.

"Joo Woo yang memilihnya. Kampus itu adalah 1 dari 10 tempat rahasia yang tidak terlihat oleh satelit ataupun map. Gedungnya bahkan diburamkan dari peta, tempat berteknologi tinggi yang memiliki privasi ketat."

Diantara beberapa tempat yang tidak terlihat Google map, Cornell adalah salah satunya. Biasanya, tempat yang ditutup atau diburamkan merupakan tempat khusus militer, pemerintahan, pulau tak dikenal, atau bandara. Dalam hal ini, kampus tersebut merupakan tempat penelitian yang terbilang private. Meski selama ini kalian sudah tidak asing dengan kenyataan bahwa Korea Utara yang memblokir penampakan negaranya sendiri dari satelit. Boleh jadi, mereka negara yang penuh privasi, who know.

"Selama kau di Sydney, kami hampir membatakan TNT."

"Aku juga tau Lisa ada disana. Tapi bagaimana bisa Jungkook di Amerika, doesn't make sense at all."

"Kau hanya tidak menyadari sesuatu."

"Apa?"

"Tim-ku masuk di jaringan obrolan kalian. Ini mungkin ilegal, tapi kami menyabotase beberapa platform yang kalian gunakan untuk berkomunikasi, termasuk segala kata sandi yang dipakai."

"Kami bahkan tidak memakai bahasa yang wajar. Jangan bilang kalau kau juga berhubungan dengan orang-orang dari tim-ku?"

"Sayang sekali tidak. Aku memang tidak mengerti bahasa yang kalian bicarakan, tapi tim-ku bisa melacak keberadaan kalian beserta paspor penerbangan yang kalian bawa."

"Itu tidak mungkin."

"Aku selalu terdengar tidak mungkin, bukan?"

Selama tim-ku menyadari keberadaan agen Luna, kami membuat sebuah tanda tersembunyi yang dapat mematahkan ketidakmungkinan yang dia bicarakan. Kukira aku memang hebat, meski Luna dan tim-nya lumayan menantang.

"Aku tidak akan mengatakan perjalanan kencan mereka tak kasat mata, tetapi kau tidak seharusnya menganggap remeh orang-orang dibelakang Jungkook. Mereka sangat bermain rapi."

"Apa yang pria itu mainkan? Mafia?"

"Boleh jadi, mafia teknologi."

"Medanku juga tidak main-main, kami melacak semua penerbangan target secara rinci. Tapi, apa yang sudah kulewatkan?"

"Tim Joo Woo sepertinya memegang kendali dispatch, suatu malam ia menyeludupkan timnya untuk memasang kamera berukuran sebuah chip sebanyak 100 buah yang dipasang disetiap sudut ruangan kantormu. Kamera-kamera kecil tersebut menyambungkan audio yang ada disekitar, kukatakan benda itu ajaib karena sensornya dapat merekam suara manusia dari jarak 5 meter sekalipun."

"Aku tidak selalu melakukan pertemuan di kantor dengan timku."

"Tapi kau melakukannya dengan atasanmu. Mr. Han selalu melakukan pembicaraan di kantor."

"Aku bahkan tidak membicarakan strategi tim-ku dengannya."

"Kau mungkin tidak, tapi tim-mu membicarakan ini dengan anggota yang lain. Joo Woo memberi tahu-ku dengan rinci, pemikiran tim Jungkook selalu on point dalam menafsirkan maksud obrolan."

"Mereka mungkin stalker nomor satu."

"Seperti yang kuceritakan, Joo Woo adalah seorang lulusan Cornell. Semua yang ia kerjakan dikemas dengan brilliant."

Setelah puas melihat ekspresi Luna yang kesal dengan penjelasanku, akupun mulai menceritakan TNT yang nyaris tidak dilakukan di Australia dua tahun lalu. Saat itu, konsep kami adalah permainan monopoli. Aturan dalam game ini dikendalikan dengan dua dadu yang masing-masing berangka 1-6. Setiap anggotanya akan menempati sebuah tempat dan dapat membeli komplek di sebuah negara.

Tujuan utama untuk menjebak lawan adalah memenjarakan mereka. Tentu saja, dalam hal ini dadu akan dipegang kendali oleh pihakku. Kalau dadu itu dikendalikan, maka tujuannya adalah mempermainkan tim Luna.

Karena Lisa dan aku terjebak dispatch di Sydney, Jungkook harus menahan keberangkatannya di New York. Itu sebabnya terakhir Luna melacak tuan Jeon saat berada di Amerika. Pertemuan Liskook diundur hingga tiga hari dan jadwal TNT sedikit kacau.

Kami berencana mempertemukan mereka selama lima hari, nyatanya hanya dua hari. Sebab dikemudian jadwal Jungkook berganti dengan konsernya di Thailand. Sedangkan Lisa, bosku akan kembali ke Korea untuk pemotretan Nike.

Ketika permainan dimulai dari Sydney, Australia. Angka dadu pun mulai dimainkan, jumlah dadu di lokasi ini yaitu dua, terdiri angka satu pada setiap dadu. Tim Luna saat itu ada di Sydney karena telah mengetahui informasi keberadaan Lisa dari sasaeng. Ia juga sudah menyiapkan beberapa strategi untuk melacak pertemuan Lisa dan Jungkook.

Sementara kami berlama-lama menggunakan kartu "kesempatan," tim Jungkook pergi ke Indonesia dengan jet pribadinya. Mereka yang diikuti 3 sasaeng dan 5 orang tim Luna tersebut memilih untuk melakukan jalan pintas untuk membentuk pertemuan baru. Dadu sudah digerakan menjadi angka 4.

Dari Sydney, kami melakukan perjalanan dengan pesawat kelas bisnis ke Malaysia untuk mengecoh dadu, maka jumlah dadu yang digerakan kini adalah tiga. Jumlah dadu bernilai ganjil dengan alasan tertentu.

Sesuai peraturan permainan ini, kami membeli sebuah hotel sesampainya di Malaysia. Maksudku, kami menyewa kamar hotel untuk kami tinggali di Malaysia. Sementara tim Luna mengawasi kami di mobil sekitar, kami memainkan dadu lagi. Hotel yang kami tinggali hanya akan kami tinggalkan karena keberangkatan kami selanjutnya adalah Indonesia. Seperti biasa, petak umpet dijalankan.

Setiap orang yang menginjak tempat dengan hotel harus membayar mahal, ya, Luna harus membayar atas dadu yang ia terima. Tim-ku melakukan perjalanan dengan pesawat pribadi Jungkook yang dikirim dari Indonesia, keberangkatan ini atas nama Jungkook sehingga aku dan Lisa dapat melewati pengecekan ground handling atau proses penangan penumpang dalam pesawat. Bisa dibilang, kami menghapus jejaknya.

Jangan kalian kira Liskook akan menghabiskan waktu di Jakarta, karena setelah sampai kami bersama tim Jungkook langsung berangkat sejam kemudian ke Thailand. Sebab, Jungkook dan tim-nya harus memutar dadu dengan jumlah lima dari masing-masing dadu dengan jumlah dua dan tiga.

Inilah akhir perjalanan TNT yang sempat kacau karena keberadaan tim Luna dan beberapa sasaeng dengan mata tajam yang terpasang di kehidupan pasangan fenomenal ini. setelah dua hari dapat menghabiskan waktu, aku dan bosku pulang ke Korea mengakhiri TNT dan Jungkook tetap disana melakukan pekerjaannya.

***

POV Author

November, 2016

Lisa yang berubah menjadi canggung setelah pengakuan cinta pria disampingnya kini membuat suasana semakin hidup. Semenjak itu, Jungkook jadi berani menggoda Lisa karena melihat respon Lisa yang cool meski tidak bisa dipungkiri, dia juga gelagapan.

"Ini terlalu awal, kamu tahu? Kita pertama kali bertemu dan kamu sudah berani," respon Lisa dibalas Jungkook dengan tawa.

"Aku hanya tidak mau membuang waktu, kau tahu? Banyak sekali orang yang mendekatimu."

"Tidak hanya aku, banyak juga yang mendekatimu."

"Kalau begitu mari kita resmikan, berkencanlah denganku, oke?"

"Tidak Jungkook. Maksudku, ini terlalu awal."

Penolakan Lisa sama sekali tidak menyinggung perasaan Jungkook, sebaliknya, laki-laki itu semakin 'menjadi' dalam mengajak Lisa berkencan. Sampai akhirnya percakapan diakhiri dengan persetujuan bahwa Lisa akan memberi Jungkook jawaban pada TNT II nanti, meskipun keduanya bahkan tidak tahu kapan adanya. Boleh jadi, TNT tidak akan terulang lagi.

"Berbicara tentang komet, apa kau tau mitologisnya?"

"Apa itu?" tanya Lisa.

"Berita buruk," jawab Jungkook santai.

"Tunggu, apa kamu bilang? Bagaimana bisa kau mengatakannya dengan kasual?" menghiraukan pertanyaan Lisa, Jungkook lalu menceritakan yang ia ketahui seputar komet.

"Manusia mempercayai kehadiran komet Halley berabad-abad silam dengan pertanda kematian seperti yang diucapkan Shakespeare dalam karyanya, Julius Caesar." Ia mulai menceritakan dengan gaya santainya. Nampaknya Jungkook berusaha terlihat mempesona didepan Lisa. "Ada cerita unik, tahun 1835 Halley menampakan dirinya lagi dilangit, di hari yang sama penulis legend asal Amerika, Mark Twain lahir kedunia. Lalu, beliau wafat di tahun yang sama saat Halley muncul lagi di tahun 1910."

"Itu bisa jadi hanya kebetulan, bukan? There is always possibility in the middle of those possibilities."sangkal Lisa yang sebenarnya sudah tenggelam dalam cerita Jungkook.

"4 tahun kemudian, perang dunia pertama hadir sebagai kecemasan manusia di dunia." lanjut Jungkook bercerita.

"Kalau begitu apa yang kau lakukan sekarang? Membawaku pada tanda-tanda kabar sedih?" Kini Lisa sudah kesal dengan kenyataan bahwa komet yang dihadirkan sebagai kesan pertama pertemuan ternyata diartikan orang-orang sebagai berita buruk.

"Tentu tidak, Lisa. Aku tidak percaya mitos. Aku hanya melihat komet sebagai keindahan yang Tuhan berikan untuk menghias langit malam."

"Lalu apa tujuanmu menceritakannya padaku?"

"Agar kamu mempercayai apa yang aku percayai, bagaimana? Apa kamu masih menyalahkan benda-benda secantik mereka?" tanya Jungkook merujuk pada komet dan ribuan bintang yang terpapar di langit malam itu.

"Tiga tahun lagi, ayo bertemu Encke lagi." ajak Lisa. Kini kewarasan Jungkook sudah mengudara.

Sepulang pertemuan pertamanya dengan Jungkook, Lisa membeli sebuah kalung yang di-design khusus dengan permata berbentuk Encke. Kalung yang sejak saat itu sering menghiasi pundak kecilnya. Kalung itu juga akan diperlihatkan pada Jungkook di TNT II sebagai jawaban dari pengakuan cinta yang Jungkook berikan.









Chapter ini cringe banget tbh kkkkkkkkkkk

See you guys. Semangat puasa bagi yang menjalankan.

Continue Reading

You'll Also Like

42.5K 2.4K 23
Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melempar...
187K 17.4K 30
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
690K 43.3K 31
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
96.1K 9.8K 30
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...