WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.
Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰
Met baca!
Hari senin sebulan sebelum Ujian Kenaikan kelas atau Ujian Akhir Semester.
Vanka masih teringat kejadian kemarin, kejadian yang sangat membuat nya tidak terduga.
Kini Vanka benar-benar tidak berani untuk berangkat ke sekolah, uang untuk bayaran sekolah belum ia dapatkan ditambah kejadain kemarin. Seakan-akan beban masalah Vanka selalu bertambah setiap harinya
Kemarin seharian Vanka mematikan telponnya, ia masih mencoba menerima semua kenyataan ini. Kemarin juga setelah Dizon mengantar pulang Vanka, ia pergi ke apotik untuk membeli obat KB tanpa pemberitahuan Dizon. Vanka hanya tidak ingin nama nya dan Dizon menjadi jelek disekolahannya. Ditambah Dizon anak pemilik sekolah dan ketua geng motor penerus abangnya terdahulu
Hari ini Vanka berniat untuk tidak masuk sekolah, ia masih tidak berani menampakkan dirinya disekolah didepan sahabatnya didepan teman Dizon dan di depan Dizon.
Ia pergi mengunjungi panti asuhan yang dulu merawatnya disaat orang tua Vanka bercerai dan tidak mengurusi Vanka.
Untung saja Vanka masih memiliki sisa uang 15rb untuk menaiki ojek dari rumahnya ke panti asuhan, sesampainya didepan gerbang. Vanka melihat anak-anak kecil yang sedang bermain dan juga sedang belajar di halaman depan, bibirnya terangkat sempurna melihat anak-anak tersebut tetap bahagia walau tanpa orang tua
"Assalammualaikum" ucap Vanka membuka gerbang tersebut
"Kak engkaaaaa" teriak anakanak kecil yang melihat kehadiran Vanka
Mereka berlari menghampiri Vanka yang masih berdiam didekat pagar, Vanka memeluk satu persatu anak panti tersebut. Tidak salah jika Vanka sedang ada masalah ia pergi kesini, ia merasa masalahnya itu hilang seketika melihat anak-anak yang sangat bergembira
"Kaka masuk dulu ya, kangen sama bunda"
Vanka berjalan menghampiri pintu yang bertuliskan ketua yayasan panti asuhan, tidak lupa sebelum masuk Vanka mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Assalammualaikum, bunda" ujar Vanka menongol kan kepalanya sedikit
"Waalaikumsallam" ujar perempuan berhijab syar'i lalu menoleh kearah pintu tersebut,"Vanka" sambungnya
"Masyaallah Vanka kamu sudah besar sekali, terakhir kesini tahun lalu. Kamu apa kabar sayang" ujarnya yang sudah menghampiri Vanka dan memeluknya
"Vanka baik-baik aja bun, bunda apa kabar? Bunda makin cantik aja deh"
"Ih bisa aja kamu. Alhamdulillah Bunda baik baik saja, semua juga baik-baik saja. Kamu kenapa tibatiba kemari?"
"Gapapa bunda, Vanka cuma kangen Bunda"
"Kamu tidak masuk sekolah ya? Ada masalah apa lagi? Ayo bicara sama bunda"
Vanka menampilkan senyum lebarnya kearah bundanya. Bundanya itu tahu saja kalau Vanka tidak bisa berbohong
"Vanka boleh nginep disini bunda?"
"Boleh dong sayang, panti asuhan ini kan rumah kamu juga. Tapi nanti kamu sekolahnya bagaimana? Jarak dari sini kesana kan sangat jauh"
"Vanka mau berhenti sekolah aja bunda, mau tinggal disini sama bunda sama adik-adik yang lain" ujarnya sambil menundukkan kepalanya
"Loh? Kenapa sayang? Kamu gak punya teman disana?"
"Bukan bun. Vanka......." Ujarnya terputus
Vanka mencoba menarik nafasnya panjang, ia memulai menceritakan semua tentang papanya, ibu tirinya dan adik tirinya yang selalu menghina Vanka. Tapi Vanka tidak menceritakan apa yang terjadi kemarin dengan Dizon.
Vanka juga menceritakan tentang biaya sekolah yang selalu telat, uang jajan yang selalu di potong tiap bulan.
"Yaampun sayang, nanti biar bunda yang bicara dengan papa mu ya. Bunda tidak terima sekali anak kesayangan Bunda di perlakukan seperti itu"
"Gak, gak usah bunda. Vanka baik-baik aja, tapi saat ini Vanka benar-benar butuh ketenangan setidaknya sebelum ujian"
"Yasudah kalau itu mau kamu, nanti bunda usahain untuk bayar uang ujian kamu ya supaya kamu bisa ikut ujian"
Vanka menganggukkan kepalanya, ia senang sekali mempunyai Bunda seperti ini, bunda yang sudah ia anggap sebagai ibu kandung Vanka sendiri.
•••••
Kantin sekolah sangat ramai saat ini, semua berkumpul dengan temannya masing-masing termasuk para anggota D'MenTor yang selalu berkumpul di barisan belakang kantin
"Gimana gimana kemarin?" Ujar Delwyn kearah Sean yang sedang memakan bakso dengan kaki kanan yang dinaikan diatas bangku
"Apaan! salah orang, tuh cewe ternyata udah kabur duluan katanya. Tau aja dia ada yang mau jebak" kesal Sean
"Untung aja cewe penggantinya gak kalah jauh" sambungnya
"Oh iya zon, lo kemarin gak liat cewe yang lo kenal gitu dikamar?" Ujar Sean lagi kearah Dizon
Dizon tersedak minumannya saat ini, ia seperti kebingungan harus menjawab apa didepan teman-temannya.
"Gak" singkat Dizon mencoba santai dan meredakan tenggorokkannya lagi
"Yakin?"
"Iya, gue langsung putar balik pas buka kamar ada cewe diatas kasur" santainya
"Yah gak seruuuu, padahal kan bisa lu goda tuh zon"
"Gak menarik"
Saat ini Dizon sedang menatap hp nya, ia lupa meminta nomor telpon Vanka. Tapi ia merasa ada sesuatu yang lebih aneh saat ini dikantin.
"Eh lo ngerasa gak sih ada yang aneh hari ini" ujar Delwyn dan diangguki keempat temannya, Dizon yang mendengar Temannya bicara seperti itu juga berfikiran sama tapi entah apa itu yang ia pikirkan
"TUH KAN BENER ADA YANG ANEH" teriak Delwyn
"Apaan si anjing ngagetin aje" kesal Rashad
"Si Vanka gak keliatan batang idung lancipnya sama rok mininya. Biasanya kita udah siul-siulin kan dari awal masuk kantin"
"Oh iya bener juga lu wyn"
"Lah itu temennya lagi pada makan bertiga, dia sengaja gak kekantin kali gara-gara lo siulin terus" ujar Aaron
Dizon baru sadar kalau hari ini ia tidak bertemu dengan Vanka disekitar sekolah bahkan dikantin. Pandangan Dizon masih menatap teman-teman Vanka yang sedari tadi mencoba melirik kearah Dizon tapi terlihat tidak berani
•••••
Sudah beberapa minggu bahkan hampir sebulan Dizon masih tidak melihat Vanka sama sekali. Sudah beberapa minggu ia mencoba kerumahnya tapi rumah tersebut benar-benar sangat sepi.
"Si Vanka udah sebulan gak keliatan. Jangan-jangan tuh anak pindah sekolah beneran" ujar Rashad
"Kenapa?" Kepo Dizon
"Itu kan yang bulan lalu dia berantem sama Annabel si Vanka di ancem bakal dikeluarin dari sekolah gara-gara nampar Annabel" jawab Rashad
"Gosipnya juga katanya Vanka belum bayaran buat Ujian besok, dia dicariin guru-guru terus dikelasnya tapi dia ga masuk-masuk udah sebulan" sambung Aaron
Dizon hanya menganggukkan kepalanya mendengar cerita kedua temannya. Ia mulai paham kenapa Vanka tidak masuk-masuk, masalah sekolah masalah keluarga dan masalah bersama Dizon
"Gak akan ada yang bisa ngeluarin seseorang disekolah ini kecuali gue" ujar Dizon sembari menatap ketiga teman Vanka
Vanka kemana ya?😳🥺 Dizon rinduh🥺
@dhinces
Yuk klik next nya~~~