HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
MAAF BARU BISA UP.
JANGAN JADI SILENT READERS, LAH:).
DAN KOMENTARNYA JANGAN NEXT SEMANGAT NEXT SEMANGAT DOANG:).
DAN BAGI YANG MAU MASUK GRUP, MAAF YA. GRUPNYA UDAH PENUH:').
NTAR KALI DIABSEN KOK, WWKKWKW.
MAKASIH.
HAPPY READING!
-21.45 Wib
Dira duduk di kloset duduk yang berada di kamar mereka sembari menatap layar handphonenya.
Vita Lambe
Online
1 unread message
•Ih gilaa udah tinggal dirumah
sendiri aja lu WKWKWKWKW🤣
Ya trus?✓
•Gak lama lagi gue punya ponakan
dongggg!😆
HEH GILA!✓
•🌚🤣🤣🤣
•Malem ini proses kann🌚😚
PROSES APAAN ANJIR_-
•DEBAYY UGHTEA🌚🤣
•IH, UGHTEA MAH SOK POLOS🙁🤣
ISTIGHFAR LU VITTTT✓
•🤣🤣
•NTAR CERITAIN KE GUE TITIK!
•😚🤣🤣
Demam lu✓
Dira kemudian mematikan handphonenya sembari mengatur nafasnya, "huft.. tenang, Dir" gumamnya
Dira segera berdiri dari duduknya, ia menatap wajahnya di cermin.
Dira sedikit mengacak-acak rambutnya dengan kesal, "ntar nasib gue gimanaa" gumamnya
Dira meneguk salivanya, ia tampak membayangkan kejadian-kejadian sebelumnya saat Rey menciumnya.
Dira bergidik ngeri, "ish.. itu masih untung ada Rama, Mama, kak Raya sama bang Raka. Sekarang? Gilaa gue bakal diterkam beneran, nih?" gumamnya dengan ngeri
"Bundaaa, help me! Ntar kalo Dira kenapa-napa, gimana?!" gumam Dira
Dira menghela nafasnya sembari menggelengkan kepalanya dengan cepat, "gak, gak.. tenang aja, Pak Rey gak nafsuan, kok" gumamnya menenangkan diri
Dira kemudian merapikan rambutnya, ia lalu mengatur nafasnya.
Dira kembali menatap dirinya di cermin, "oke, relax Anindira Maheswari" gumamnya
Dira kembali mengatur nafasnya sejenak, ia kemudian tersenyum simpul.
Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi, ceklek..
Dira mengedarkan pandangannya, terlihat Rey duduk di atas kasur sembari menatap layar laptopnya.
Dira mengulum senyumnya, AMAN.
Dira kemudian melangkahkan kakinya menuju kasur, ia sesekali melirik ke arah Rey.
Saat sudah berada di dekat kasur, Dira menghentikan langkahnya.
Rey melirik ke arah Dira, "kamu ngapain?" ucapnya
Dira melirik ke arah Rey, ia kemudian menaikkan kedua alisnya.
Dira menampilkan gigi ratanya, "saya gak ganggu kan, Pak?" ucapnya
Rey menghela nafasnya, ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah laptopnya.
Dira mengerutkan dahinya, DIH..
NGOMONG AJA PELIT.
Dira kemudian duduk di atas kasur, tepat di sebelah Rey.
Rey kembali melirik ke arah Dira, membuat Dira kembali menaikkan kedua alisnya.
"Kenapa, Pak?" ucap Dira
Rey kembali menatap layar laptopnya, membuat Dira menghela nafasnya sembari menahan emosi.
MAUNYA APA, SIH.
"Saya kan belom jawab pertanyaan kamu" ucap Rey sembari menatap berkasnya
Dira menatap Rey sembari mengerutkan dahinya, YANG BELUM JAWAB SITU.
NAPA JADI URUSAN GUE.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
"Hm" gumam Dira dengan tidak niat
Rey menoleh ke arah Dira, ia menatap Dira dengan tajam.
Dira mengerjapkan matanya sembari sedikit memundurkan kepalanya.
Rey mengerutkan dahinya, "kamu ngapain?" ucapnya
Dira meneguk salivanya, ia kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan.
"Eng.. gak. Gapapa" ucap Dira lalu menampilkan gigi ratanya
Rey kembali mengatur ekspresinya menjadi datar.
"Ba, ehm.. bapak mau ngapain?" ucap Dira dengan ragu
"Kamu mau denger jawaban saya, tidak?" ucap Rey
Dira mengerutkan dahinya, KALO GAK MAU JUGA LU PAKSA.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Dira kemudian mengangguk-anggukan kepalanya, "iya, mau" ucapnya dengan cepat
Rey menatap Dira dengan tajam, membuat Dira meneguk salivanya.
Rey kemudian membuang muka, ia kembali menatap laptopnya.
Sedangkan Dira mengerutkan dahinya, NI ORANG PUNYA MASALAH APA, SIH?
"Tenang aja, kamu gak ganggu" ucap Rey tiba-tiba tanpa sedikit pun melirik ke arah Dira
Dira mengerjapkan matanya, GUE GAK SALAH DENGER?
"Kamu dengar, tidak?" ucap Rey
Dira kemudian menganggukan kepalanya dengan cepat, "denger, Pak" ucapnya
"Ya udah, tidur sana. Besok kamu mau magang, kan?" ucap Rey
Dira membelalakkan kedua bola matanya, HAH?
APA?
COBA DI ULANGGG!
"Anindira Maheswari" ucap Rey
Dira mengerjapkan matanya, "h-hah? Iya, Pak" ucapnya
Dira langsung merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya dengan cepat, menutupi seluruh anggota tubuhnya.
Rey terkejut saat Dira menarik selimutnya, hampir saja laptop Rey tertutup karena selimut yang Dira tarik.
Rey menoleh ke arah Dira, ia memelototinya.
Rey kemudian menarik selimut yang menutupi wajah Dira, membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya.
Rey segera memegang bahu Dira, ia menariknya dan membuat Dira kembali terduduk.
Dira meneguk salivanya, matanya membulat sempurna.
"Ba-pak?" ucap Dira dengan terbata-bata
Rey menaikkan sebelah alisnya.
"Ehm.. bapak ngapain?" ucap Dira dengan risih
Rey menatap Dira dengan tajam.
Dira menarik nafasnya dalam-dalam, jantungnya berdetak dengan cepat.
Rey langsung menarik tubuh Dira mendekat ke arah tubuhnya, membuat Dira semakin membelalakkan kedua bola matanya.
Cup..
Dira terkejut, bug!
"Akh!" pekik Rey yang sedari tadi menatap layar laptopnya
Rey menoleh ke arah Dira sembari menatapnya dengan tajam, membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya.
"Anindira Maheswari!" ucap Rey
Dira meneguk salivanya, WOII.. GUE NGEHALU LAGI?!
Rey tampak menegakkan tubuhnya, merasakan dahsyatnya pukulan Dira di punggungnya.
Dira menggigiti bibir bagian bawahnya, menahan panik di dada.
"Kamu ngapain!" ucap Rey dengan ketus
Dira tergagap-gagap, dirinya benar-benar panik. Jantung Dira berdetak dengan sangat cepat.
Rey meraba punggungnya, perih.
Dira mengerjapkan matanya, "bap.. ehm, bapak mau.. s-saya ba-ehm.. bantu?" ucapnya dengan terbata-bata
Rey menatap Dira dengan tajam, membuat Dira mengalihkan pandangannya.
Rey menghembuskan nafasnya dengan kasar, "kamu.." ucapnya dengan geram
"Em.. maafin saya, Pak" ucap Dira sembari sesekali melirik ke arah Rey
Tanpa pikir panjang, Rey langsung mendorong tubuh Dira ke kasur, membuat Dira terkejut.
Rey kemudian menarik selimut, menutupi tubuhnya dan tubuh Dira.
"Aaaaaa!" pekik Dira
SENIN, 06.40 Wib
-KAMAR
Dira duduk di depan cermin sembari memakai dan mengomel, "ish.. gak bisa ilang, lagi!" gumamnya dengan kesal
Di leher Dira terdapat 2 kiss mark, satu di bagian kanan, dan satu di bagian kiri. Membuat Dira begitu kesal.
"Gimana, dong. Mana hari ini hari pertama magang!" gumam Dira dengan kesal
Ceklek..
Terlihat Rey keluar dari kamar mandi sembari mengacak-acak rambutnya yang basah, mengeringkannya menggunakan tangan kanan.
Dira memutar kedua bola matanya dengan malas, ia benar-benar kesal.
GEGARA NI ORANG GUE BAKAL DIKETAWAIN SATU KANTOR!
Rey kemudian melangkahkan kakinya menuju lemari, mengambil pakaiannya.
Dira sesekali melirik ke arah Rey dengan kesal, ISH!
"Kamu kenapa?" ucap Rey
Dira menghembuskan nafasnya dengan kasar, ia kemudian menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Rey mengerutkan dahinya, "plester kemarin, mana?" ucapnya seakan paham
Dira mengulum bibirnya, menahan untuk tidak bersuara.
"Anindira Maheswari" ucap Rey
"Gak tau, lupa" ucap Dira dengan cepat
"Ya sudah, nanti saya belikan" ucap Rey dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
Dira menoleh ke arah Rey, "masa saya pake dua-duanya, kan aneh" ucapnya dengan kesal
Rey menghentikan langkahnya, ia kemudian menoleh ke arah Dira.
"Kalau tidak mau, jangan di pakai" ucap Rey dan kembali melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
Dira membelalakkan kedua bola matanya, "Pak!" ucapnya
Rey tak merespon, ia langsung memasuki kamar mandi.
Bruk.
Dira menghembuskan nafasnya dengan kasar, "ini gara-gara bapak!" pekiknya dengan kesal
"Mau saya tambah?" ucap Rey dari dalam kamar mandi
Dira mengerutkan dahinya, "ih, nyebelin!" teriaknya
Dira kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
GIMANA PART INI?
MAAF BARU BISA UP:').
JANGAN LUPA BACA JUGA MY HUSBAND IS MY ENEMY 1 & 2!><
JANGAN BOSEN, YA!
SEE U!